Anda di halaman 1dari 25

PAPER

INTRODUCING KNOWLEDGE MANAGEMENT


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengetahuan dan Inovasi
Dosen Pengampu : Dr. Reni Shinta Dewi, S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh :
1. Aulia Dhiya Ulhaq (14030119130093)
2. Cindi Liansari (14030119130069)
3. Christopher Ariel Endriputra Y (14030119130070)
4. Joanne Evin Tyastorini (14030119140162)
5. Mayra Regita D (14030119130138)
6. Mutia Ryansa (14030119130060)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
I. Pendahuluan

Era globalisasi yang didukung oleh inovasi juga ditandai dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyadari akan adanya persaingan yang semakin ketat,
perlu ada perubahan paradigma berpikir berdasarkan analisis bidang ilmu pengetahuan
tertentu misalnya pohon industri, kemasan pengetahuan, metadatabase, data mining, serta
pengembangan sumber daya manusia. Untuk dapat memudahkan pengembangan sumber
daya manusia perusahaan diperlukan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan
knowledge yang dimiliki. Pengelolaan knowledge (Knowledge Management) tersebut pada
akhirnya dapat menjadi dukungan yang handal bagi perusahaan untuk meningkatkan daya
saing. Disinilah peran pendidikan dan knowledge sharing antar karyawan menjadi sangat
penting dalam meningkatkan kemampuannya manusia untuk berpikir logis yang akan
menghasilkan suatu bentuk inovasi.

Knowledge Management (manajemen pengetahuan) secara sederhana dapat didefinisikan


sebagai melakukan apa yang diperlukan untuk mendapatkan hasil maksimal dari sumber
daya pengetahuan. Meskipun knowledge management dapat diterapkan pada individu, baru-
baru ini knowledge management menarik perhatian organisasi. Knowledge management
dipandang sebagai aspek yang semakin penting dalam mempromosikan penciptaan, berbagi,
dan memanfaatkan pengetahuan perusahaan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sumber daya paling vital dari perusahaan saat
ini adalah pengetahuan kolektif yang ada di benak karyawan, pelanggan, dan organisasi.
Mempelajari cara mengelola pengetahuan organisasi memiliki banyak manfaat dan beberapa
di antaranya mudah terlihat. Manfaat yang mungkin didapat adalah meningkatkan
kompetensi bisnis inti, mempercepat inovasi dan waktu-ke-pasar, meningkatkan waktu siklus
dan pengambilan keputusan, memperkuat komitmen organisasi, dan membangun keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan (Davenport dan Prusak, 1998). Secara umum, knowledge
management berfokus pada pengorganisasian dan penyediaan pengetahuan penting,
dimanapun dan kapanpun dibutuhkan.
II. Pembahasan
Definisi Pengetahuan dan Definisi Manajemen Pengetahuan
Knowledge merupakan gabungan dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual,
pandangan pakar dan intuisi mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka
untuk mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan informasi (Indriany). Menurut
Oxford English Dictionary, knowledge adalah fakta, informasi, dan keterampilan yang
diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan (Zarman, 2012). Knowledge memiliki kaitan
yang erat dengan konteks yang menentukan relevansi sebuah informasi terhadap situasi atau
kondisi tertentu (Kurt, 2009). Dari definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa pengetahuan
adalah manifestasi tingkat tertinggi dari informasi dan mencakup data dan informasi.

Data adalah bentuk fakta yang paling mentah tanpa makna apa pun. Informasi diatur,
dianalisis, dan bermakna dalam hubungan atau konteks tertentu. Ketika informasi
digabungkan dengan pengalaman, konteks, interpretasi, dan refleksi, itu menjadi
pengetahuan. Dengan demikian pengetahuan adalah kombinasi dari informasi yang
dikumpulkan, pengalaman pribadi, wawasan, keahlian, dan penalaran logis dalam konteks
yang dapat ditindaklanjuti.

"knowledge management" digunakan untuk menggambarkan proses menemukan,


mengatur, mentransfer, dan menggunakan informasi" ( Duffy, 2000). Beberapa definisi
knowledge management menurut para ahli :

• Berdasarkan Wiig (1994) : knowledge management adalah kerangka kerja konseptual


yang mencakup semua aktivitas dan perspektif yang diperlukan untuk membuat organisasi
bertindak cerdas secara berkelanjutan. knowledge management mencakup aktivitas
memperoleh gambaran umum, menangani, dan mengambil manfaat dari area yang
memerlukan perhatian manajemen dengan mengidentifikasi alternatif yang menonjol,
menyarankan metode untuk menanganinya, dan melakukan aktivitas untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
• Berdasarkan Rastogi (2000) : knowledge management adalah proses sistematis dan
integratif untuk mengkoordinasikan kegiatan di seluruh organisasi untuk memperoleh,
membuat, menyimpan, berbagi, menyebarkan, mengembangkan, dan menyebarkan
pengetahuan oleh individu dan kelompok dalam mengejar tujuan organisasi utama.
• Berdasarkan Du Plesis (2006) : knowledge management adalah pendekatan terencana dan
terstruktur untuk mengelola penciptaan, pembagian, pemanenan, dan pemanfaatan
pengetahuan sebagai aset organisasi, untuk meningkatkan kemampuan, kecepatan, dan
efektivitas organisasi dalam memberikan produk atau layanan untuk kepentingan klien,
sejalan dengan strategi bisnisnya
Meskipun ada beberapa kepercayaan dan metodologi mengenai knowledge management,
berikut terdapat beberapa definisi yang umum digunakan :
a) Manajemen informasi, pengetahuan eksplisit atau tercatat
b) Manajemen proses, pengetahuan yang menyatu di dalamnya
c) Manajemen manusia, berisi tacit knowledge
d) Manajemen inovasi, konversi dari pengetahuan
e) Manajemen aset, modal intelektual

History of Knowledge Management


Istilah knowledge management pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1980
walaupun pada kenyataannya para filsuf, guru, dan penulis telah memanfaatkan teknik yang
sama selama beberapa dekade (Dalkir, 2011, p. 15).
Berbagai era telah dilalui untuk memperkenalkan perspektif lain mengenai sejarah
knowledge management. Dimulai dengan era industri pada tahun 1800an, kemudian era
teknologi transportasi pada tahun 1850 an, teknologi komunikasi pada tahun 1900 an,
komputerisasi pada awal tahun 1950 an, dan era virtualisasi pada awal tahun 1980an, serta
upaya awal untuk teknologi personalisasi dan profiling pada awal tahun 2000an (Dalkir,
2011, p. 17).
Dari gambar di atas, dapat dilihat bagaimana Knowledge Management telah digunakan dari
tahun ke tahun. Namun, istilah Knowledge Management baru diperkenalkan pada tahun 1980
setelah hampir 180 tahun digunakan pada berbagai bidang.
Pada bulan Januari 2003, tepatnya pada The 24th World Congress on Intellectual Capital
Management, berbagai guru dari Knowledge Management bersatu untuk mengirimkan
permintaan ke akademis mengenai Knowledge Management. Mereka memberikan bukti kuat
bahwa Knowledge Management masih memimpin dalam praktek pemecahan masalah.
Dengan begitu, saat ini adalah waktu yang tepat untuk fokus pada transformasi Knowledge
Management kedalam disiplin akademik, mempromosikan penelitian doktoral, dan
menyediakan pelatihan yang lebih formal untuk praktisi di masa depan. Sekarang, lebih dari
ratusan universitas di seluruh dunia menawarkan pembelajaran Knowledge Management dan
beberapa program gelar bisnis mengenai Knowledge Management (Dalkir, 2011, p. 19). Pada
saat ini, fokus dari penelitian knowledge management adalah mengelola pengetahuan sebagai
sumber daya organisasi bersamaan dengan sumber daya lainnya termasuk sistem berbasis IT,
sistem pembelajaran, dan sumber daya manusia. Dimana sistem IT digunakan sebagai
fasilitas yang digunakan untuk saling bertukar pengetahuan diantara para karyawan untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang berkelanjutan. Knowledge management sendiri
tidak dapat dilaksanakan sendiri tetapi harus diintegrasikan ke dalam seluruh aspek bisnis,
dimana terdapat kesadaran bahwa teknologi dan proses interaksi sosial berkontribusi dalam
membentuk knowledge management.
Jenis Knowledge
Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) knowledge dibagi menjadi dua jenis yaitu Tacit
Knowledge dan Explicit Knowledge. Adapun penjelasan kedua jenis pengetahuan tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Explicit Knowledge
A. Pengertian Explicit Knowledge
Explicit Knowledge adalah pengetahuan yang sudah dikumpulkan serta
diterjemahkan ke dalam suatu bentuk dokumentasi (rangkuman) sehingga lebih mudah
dipahami oleh orang lain. Explicit Knowledge merupakan pengetahuan yang dapat
diringkas dalam bentuk dokumentasi atas prosedur tertulis yang bertujuan agar mudah
dimengerti dan dapat digunakan kembali oleh orang lain. Filemon mengemukakan
pendapatnya bahwa Explicit Knowledge berhubungan dengan dokumen atau sesuatu yang
sudah diimplementasikan dari hasil pemikiran manusia.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Explicit
Knowledge adalah pengetahuan yang bersumber dari pengetahuan tacit (Tacit
Knowledge) yang diartikulasikan, didokumentasikan, dikodifikasi, di organisir, dalam
sebuah media tertentu dengan bantuan IT sehingga dapat mudah diakses dan sebarkan ke
pihak lain yang memerlukan.
Pengetahuan ini bersifat formal dan mudah untuk dibagikan ke orang lain dalam
bentuk dokumentasi karena umumnya merupakan pengetahuan yang bersifat teori yang
mempermudah seseorang dalam membagi pengetahuannya kepada orang lain melalui
buku, artikel dan jurnal tanpa harus datang langsung untuk mengajari orang tersebut.
Dalam proses penerapannya, pengetahuan explicit lebih mudah karena pengetahuan yang
diperoleh dalam bentuk tulisan atau dokumentasi.
B. Contoh Explicit Knowledge
- Saat seseorang ingin belajar masak, orang tersebut membeli buku resep masakan di
toko buku. Sesudah membaca buku resep masakannya, orang tersebut langsung
mempraktekannya.
- Buku panduan matematika yang sudah dilengkapi dengan trik-trik untuk
menyelesaikannya sehingga orang yang ingin menggunakannya dapat lebih mudah
memahami buku tersebut.
2) Tacit Knowledge
A. Pengertian Tacit Knowledge
Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang terdapat di dalam otak atau pikiran
seseorang sesuai dengan pemahaman dan pengalaman orang itu sendiri. Pengetahuan ini
adalah pengetahuan yang bersumber dari pengalaman, keyakinan, asumsi, kebiasaan dan
budaya atau proses pembelajaran yang menggambarkan tentang know what dan know
why yang terbentuk dalam pribadi maupun kelompok yang sifatnya sulit
diidentifikasikan, disimpan, dipetakan dan sulit dibagi. Atau dengan kata lain, Tacit
Knowledge bersifat subjektif, intuisi, terkait erat dengan aktivitas dan pengalaman
individu serta idealisme, value, dan emosi. Di dalam aktivitasnya, manusia memperoleh
Tacit Knowledge melalui pengalaman pribadi dan sangat sulit untuk dikomunikasikan
dengan orang lain yang belum pernah mengalami pengalaman itu sebelumnya.
Biasanya pengetahuan ini tidak terstruktur, susah untuk didefinisikan dan
diberitahukan dengan bahasa formal kepada orang lain dan isinya mencakup pemahaman
pribadi. Pengetahuan ini umumnya belum terdokumentasi karena pengetahuan ini masih
terdapat di dalam pikiran seseorang.
B. Jenis Tacit Knowledge
- Pengetahuan Tacit Individual (Individual Tacit Knowledge)
Pada tingkat individu, konsep pengetahuan tacit berkaitan erat dengan
konsep kecakapan/keahlian (Nelson & Winter, 1982; Polanyi, 1969). Meliputi
pengenalan pola yang diperoleh melalui kumulatif pengalaman, yang dilakukan
dengan latar belakang tidak didasari, sulit diartikulasikan, dan membentuk dasar
keahlian individual yang berharga. Tacit ini ada di dalam masing-masing orang,
pribadi-pribadi, bersifat unik, tidak tertulis, tapi diketahui.
- Pengetahuan Tacit Berbasis Tim (Team Based Tacit Knowledge)
Weick dan Roberts mendalilkan bahwa pengetahuan yang terkait dengan
aktivitas kelompok disimpan dalam sesuatu yang disebut “collective mind.”
Pengetahuan kelompok didefinisikan sebagai kombinasi kognitif individu atau
pola yang diperoleh melalui pengalaman bersama dan diekspresikan melalui
tindakan sinkronisasi yang tidak disadari ketika kelompok dihadapkan pada tugas
kompleks yang harus dilakukan dalam konteks menghadapi tantangan
lingkungan.
Dengan kata lain pengetahuan yang dimiliki bersama oleh sekelompok
orang namun sifatnya masih tidak terlihat dan ada di dalam pikiran kelompok itu.
Contoh yang kerap digunakan adalah orang bermain bola, mereka saling
mengoper secara refleks tanpa komunikasi yang bisa dilihat bentuknya. Ini terjadi
karena diantara mereka ada pengetahuan yang sifatnya tidak tertulis. Pengetahuan
tacit semacam ini sebenarnya banyak dimiliki oleh masyarakat, yang disebut
pengetahuan yang tertanam di dalam hubungan antar manusia. Pengetahuan
semacam ini biasanya disebut trust atau kepercayaan. Saling percaya dan solider
menjadi bagian dari pengetahuan. Paradigma lama berpikir bahwa pengetahuan
tidak ada hubungannya dengan solidaritas dan norma-norma. Tapi sekarang
makin terbukti bahwa hubungan itu ada.
C. Ciri-ciri Tacit Knowledge
- Tacit diperoleh dari pengalaman, pengalaman yang pernah dirasakan.
- Tidak mudah dikomunikasikan atau diberikan kepada orang lain karena sulit
untuk diekspresikan.
- Pengetahuannya dapat di transfer secara efektif melalui bertatap muka (person to
person), yaitu pengetahuan yang di dapat oleh kita akan mudah untuk di transfer
melalui percakapan dari kita ke orang lain.
D. Dimensi Tacit Knowledge
- Dimensi teknis, yang lebih bersifat informal dan know-how dalam melakukan
sesuatu. Dimensi teknis yang mengandung prinsip-prinsip dan teknis
pengetahuan yang diperoleh karena pengalaman ini, relatif sulit didefinisikan
dan dijelaskan. Dimensi ini sangat subjektif, dan pemahaman yang dimiliki oleh
seseorang tersebut sangat pribadi, intuitif, dugaan, dan inspirasi yang muncul
dari pengalaman.
- Dimensi kognitif, terdiri dari kepercayaan, persepsi, idealisme, values, emosi
dan mental yang juga sulit dijelaskan. Dimensi ini akan membentuk cara
seseorang menerima segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Dimensi ini juga
lebih memberikan kesan atau gambaran seseorang terhadap realitas dan visinya
ke depan untuk apakah ini, dan apa yang harus dilakukan.
E. Contoh Tacit Knowledge
- Saat seseorang ingin belajar untuk masak, orang tersebut melihat terlebih dahulu
video memasak melalui acara televisi atau youtube, lalu kemudian
mempraktekkannya.
- Ketika seorang chef yang sedang memasak kemudian memberitahukan resepnya
dengan berbicara: beri saja garam “secukupnya” atau beri saja gula
“secukupnya”, kata secukupnya ini sulit untuk diutarakan karena orang tersebut
tidak pernah mengukur seberapa banyak gula atau garam yang dibutuhkan.

Perbandingan Tacit Knowledge vs Explicit Knowledge


a) Tacit Knowledge
- Kemampuan untuk beradaptasi, menghadapi situasi baru dan luar biasa
- Keahlian, know-how, know-why, dan care-why
- Kemampuan untuk berkolaborasi, berbagi visi, dan mentransmisikan budaya
- Pembinaan dan pendampingan untuk mentransfer pengetahuan pengalaman secara
tatap muka langsung
b) Explicit Knowledge
- Kemampuan untuk menyebarluaskan, mereproduksi, mengakses, dan menerapkan
kembali ke seluruh organisasi
- Kemampuan untuk mengajar, untuk melatih
- Kemampuan untuk mengatur, mensistematisasikan; untuk menerjemahkan visi
menjadi pernyataan misi, menjadi pedoman operasional
- Transfer pengetahuan melalui produk, layanan, dan proses yang terdokumentasi

Interdisipliner dari Knowledge Management


Kimiz Dalkir,2005

Manajemen pengetahuan mengacu pada sejumlah besar bidang yang beragam seperti:

● Ilmu organisasi.
● Ilmu kognitif.
● Linguistik dan linguistik komputasi.
● Teknologi informasi seperti sistem berbasis pengetahuan, dokumen dan manajemen
informasi, sistem pendukung kinerja elektronik, dan teknologi basis data
● Ilmu informasi dan perpustakaan.
● Penulisan teknis dan jurnalisme.
● Antropologi dan sosiologi.
● Pendidikan dan pelatihan.
● Studi mendongeng dan komunikasi.
● Teknologi kolaboratif seperti Computer Supported Collaborative Work dan
groupware, serta intranet, ekstranet, portal, dan web lainnya teknologi.

Sifat multidisiplin Manajemen Pengetahuan mewakili pedang bermata dua. Di satu sisi,
sifat ini adalah keuntungan karena hampir semua orang dapat menemukan familiar landasan
yang menjadi dasar pemahaman dan bahkan praktek Manajemen Pengetahuan.

Pengetahuan telah mengalami pergeseran paradigma dari pendekatan gudang


pengetahuan statis menuju pendekatan berbasis komunikasi dinamis atau pendekatan
jaringan yang lebih berfokus pada pengetahuan tacit. Manajemen pengetahuan dalam
pendekatan people centric yang dinamis terutama pada masalah budaya dan masalah
motivasi dalam berbagi pengetahuan.

Saat Ini dan Masa Depan Knowledge Management


Manajemen Pengetahuan saat ini sedang berada dalam kondisi pertumbuhan yang tinggi,
terutama di kalangan industri bisnis dan jasa hukum. Saat ini, komunitas praktik seperti
jaringan manajemen pengetahuan dan pengembangan standard dan praktik terbaik berada
dalam tahap pengembangan yang matang.

Sumber : www.unc.edu/~sunnyliu/inls258/IntroductiontoKnowledge_Management.html

Pentingnya Manajemen Pengetahuan


Penggerak bisnis utama di balik meningkatnya minat dan penerapan Manajemen
Pengetahuan saat ini terletak pada empat bidang utama, yakni:
1. Globalisasi bisnis
Organisasi saat ini lebih global—multisite, multibahasa, dan multikultural, sehingga
Manajemen Pengetahuan berpengaruh pula pada globalisasi bisnis
2. Organisasi yang lebih ramping
Para ahli melakukan lebih banyak aksi lebih cepat, tapi juga perlu bekerja lebih cerdas
sebagai pekerja pengetahuan, mengadopsi peningkatan kecepatan dan beban kerja.
3. "Amnesia perusahaan."
Kita lebih demobilisasi sebagai tenaga kerja, yang menciptakan masalah kesinambungan
pengetahuan bagi organisasi dan menempatkan tuntutan pembelajaran berkelanjutan
pada pekerja pengetahuan. Kita tidak lagi berharap untuk menghabiskan seluruh
kehidupan kerja kita dengan organisasi yang sama.
4. Kemajuan teknologi
Kita akan jadi lebih terhubung. Kemajuan teknologi informasi tidak hanya membuat
konektivitas ada di mana-mana tetapi telah harapan yang berubah secara radikal. Kita
diharapkan untuk selalu “aktif”, dan waktu penyelesaian dalam merespons sekarang
diukur dalam hitungan menit, bukan minggu.

Elemen dari Knowledge Management

1. People

· mengacu pada pendekatan budaya dan perilaku.

· pengetahuan diciptakan oleh individu.

· di perusahaan Jepang, penciptaan dan berbagi pengetahuan hanya dapat terjadi ketika
individu bekerja sama dengan sukarela.

2. Process

Model SECI (Nonaka & Takeuchi)


· Sosialisasi

Berbagi pengetahuan tacit melalui komunikasi tatap muka atau pengalaman


bersama. Hubungan sosial informal dan pengajaran dengan contoh-contoh praktis.
Contohnya adalah magang.

· Eksternalisasi

Mencoba mengubah pengetahuan tacit menjadi pengetahuan eksplisit dengan


mengembangkan konsep dan model. Pada fase ini tacit knowledge diubah
menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan diinterpretasikan, sehingga dapat juga
digunakan oleh orang lain. Pengetahuan yang ter eksternalisasi dan teoritis
merupakan dasar untuk menciptakan pengetahuan baru.

· Kombinasi

Mengkompilasi pengetahuan eksplisit yang di eksternalkan ke entitas dan sistem


konsep yang lebih luas. Ketika pengetahuan dalam bentuk eksplisit dapat
dikombinasikan dengan pengetahuan yang telah diajukan sebelumnya. Pada fase
ini pengetahuan juga dianalisis dan diorganisir.
· internalisasi

Internalisasi berarti memahami pengetahuan eksplisit. Itu terjadi ketika


pengetahuan eksplisit berubah menjadi tacit dan menjadi bagian dari informasi
dasar individu. Siklus berlanjut sekarang dalam spiral pengetahuan kembali ke
sosialisasi ketika individu membagikan pengetahuan tacitnya secara diam-diam.
Ini adalah bagaimana jumlah pengetahuan tumbuh dan konsepsi sebelumnya
mungkin berubah.

Penciptaan pengetahuan adalah proses berkelanjutan dari interaksi dinamis antara


pengetahuan tacit dan eksplisit. Empat model konversi pengetahuan berinteraksi dalam spiral
penciptaan pengetahuan. Spiral menjadi lebih besar dalam skala saat bergerak naik melalui
tingkat organisasi, dan dapat memicu spiral baru penciptaan pengetahuan.

Manfaat model SECI :

– Menghargai sifat dinamis dari pengetahuan dan penciptaan pengetahuan.

– Menyediakan kerangka kerja untuk manajemen proses yang relevan.

Kekurangan dari model SECI :

– Ini didasarkan pada studi tentang organisasi Jepang, yang sangat bergantung pada
pengetahuan tacit: karyawan sering bersama perusahaan seumur hidup.

– Linearitas konsep: dapatkah langkah-langkah lompatan spiral? Bisakah itu berlawanan arah
jarum jam?

3. Technology

· mengacu pada sistem jaringan

· memfasilitasi koneksi:

o Di antara orang-orang yang berpengetahuan (dengan membantu mereka menemukan dan


berinteraksi satu sama lain)
o Antara orang dan sumber informasi

· Melalui TIK, pengetahuan eksplisit dapat ditangkap dan disebarluaskan.

Tujuan Knowledge Management

Tujuan utama dari penerapan knowledge management yaitu untuk secara berkelanjutan
meningkatkan performa organisasi melalui pengembangan dan penyebaran pengetahuan
mengenai organisasi melalui organisasi (untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
melaksanakan proses inti secara efektif dan memastikan bahwa organisasi memiliki
pengetahuan yang tepat di waktu dan tempat yang sesuai) (Blair et al., 2016). Di dalam
pelaksanaan sistem KM terdapat empat objek bisnis yaitu :

1. Menciptakan tempat penyimpanan pengetahuan untuk menyimpan memo, laporan,


artikel, dan presentasi agar mudah diperoleh.

2. Mengembangkan aset pengetahuan

3. Meningkatkan lingkungan pengetahuan seperti memberikan kemudahan dalam penciptaan


pengetahuan, penyebaran, dan penggunaan.

4. Mengelola pengetahuan sebagai suatu aset yang dapat meningkatkan suatu pendapatan
baru.

Selain itu, Stewart dan Kaufman (1995) dalam Blair et al., (2016) juga mengatakan
bahwa tujuan dari KM adalah mendorong organisasi untuk belajar dan berbagi dengan
menghubungkan sekumpulan orang-orang dan menciptakan alur diantara kumpulan
informasi yang diberikan oleh setiap orang di divisi yang berbeda seperti keuangan,
operasional, competitive intellegence, dan lainnya.

Knowledge Management untuk Individu, Komunitas, dan Organisasi

Knowledge Management memberikan manfaat bagi karyawan individu, bagi masyarakat


praktik, dan organisasi itu sendiri. Pada tiga tingkat ini membantu menekankan mengapa
Manajemen Pengetahuan penting saat ini .
a. Untuk individu :
- Membantu orang melakukan pekerjaan mereka dan menghemat waktu melalui
pengambilan keputusan yang lebih baik dan penyelesaian masalah.
- Membangun rasa ikatan komunitas dalam organisasi.
- Membantu orang untuk tetap up to date.
- Memberikan tantangan dan kesempatan untuk berkontribusi.

b. Untuk komunitas praktik :


- Mengembangkan keterampilan profesional.
- Mempromosikan mentoring peer-to-peer.
- Memfasilitasi jaringan dan kolaborasi yang lebih efektif.
- Mengembangkan kode etik profesi yang dapat diikuti anggota.
- Mengembangkan bahasa umum.

c. Untuk organisasi :
- Membantu mendorong strategi.
- Memecahkan masalah dengan cepat.
- Menyebarkan praktik terbaik.
- Meningkatkan pengetahuan yang tertanam dalam produk dan layanan.
- Menyuburkan ide-ide dan meningkatkan peluang untuk inovasi.
- Memungkinkan organisasi untuk tetap terdepan dalam persaingan dengan lebih baik.
- Membangun memori organisasi.

Pentingnya dari Knowledge Management untuk Competitive Edge

Salah satu kekuatan perusahaan yang penting dan sulit ditiru oleh para pesaing adalah
manajemen pengetahuan. Pengetahuan dimiliki oleh setiap individu namun pengetahuan
yang dimiliki setiap individu berbeda. Sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan sulit untuk ditiru oleh para pesaingnya. Oleh karena pengetahuan merupakan
salah satu aset perusahaan yang berharga sehingga perlu dikelola dengan baik.
Studi yang dilakukan Davenport et. Al (1998) menyebutkan bahwa terdapat empat langkah
yang seharusnya dilakukan oleh organisasi supaya manajemen pengetahuan menjadi sumber
daya strategik.

1. Pengetahuan dapat disimpan

Data, informasi, atau pengetahuan yang dimiliki perusahaan bisa disimpan dalam bentuk
dokumentasi dengan tujuan supaya mudah ditelusuri pada saat dibutuhkan.

2. Pengetahuan dapat di akses

Setiap anggota perusahaan memiliki akses yang sama terhadap knowledge base
perusahaan. Untuk mempermudah akses pengetahuan, perusahan perlu memberi fasilitas bagi
anggota perusahaan dengan memanfaatkan teknologi.

3. Peningkatan pengetahuan didukung oleh organisasi

Perubahan lingkungan eksternal yang cepat membuat perusahaan harus bisa selalu
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Kemampuan perusahaan untuk bisa beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan eksternal yang perlu dukungan peningkatan pengetahuan.
Oleh karena itu perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang bisa mempercepat
terjadinya peningkatan pengetahuan.

4. Mengelola pengetahuan sebagai aset

Pengetahuan yang dimiliki perusahaan termasuk ke dalam aset perusahaan yang tidak
berwujud. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki perusahaan maka semakin besar
kekayaan atau aset yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, pengetahuan perlu dikelola
dengan baik oleh perusahaan.

Perusahaan yang memiliki pengetahuan yang lebih superior dibandingkan para


pesaingnya, akan lebih mampu dalam melakukan koordinasi dan kombinasi terhadap sumber
daya perusahaan dalam bentuk atau menggunakan cara baru sehingga perusahaan dapat
memberikan nilai tambah. Contoh nilai tambah disini diantaranya adalah produk yang
dihasilkan perusahaan menjadi unik sehingga sulit untuk ditiru para pesaingnya.
Pengetahuan terutama pengetahuan tacit memiliki potensi untuk menjadi sumber daya
perusahaan yang bisa dikatakan unik dan sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Dikatakan sulit
ditiru karena setidaknya pesaing perusahaan memiliki pengalaman yang sama dan untuk
memperoleh pengalaman akan membutuhkan waktu lama. Selain mengelola pengetahuan
yang dimiliki perusahaan, perusahaan juga bisa menambah pengetahuan baru untuk
mempertahankan keunggulan perusahaan. Karena semakin banyak pengetahuan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut akan semakin memiliki
keunggulan dibandingkan para pesaingnya.

Pengetahuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat dijadikan keunggulan kompetitif
yang tahan lama jika perusahaan memiliki pengetahuan yang lebih banyak mengenai sesuatu
dibandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh para pesaingnya. Berbeda dengan
sumber daya lain yang akan habis jika digunakan, pengetahuan tidak akan habis atau
berkurang bahkan akan mengalami peningkatan jika pengetahuan digunakan secara terus-
menerus. Oleh karena itu, pengetahuan akan semakin berharga atau bernilai jika digunakan
secara terus-menerus.

Knowledge Management dan Information Management


Informasi sendiri memiliki definisi yang berbeda dibandingkan dengan Knowledge, tetapi
nyatanya definisi Knowledge Management (KM) berkaitan dengan Information Management
(IM) dalam arti definisi yang luas. Informasi secara umumnya didefinisikan sebagai data
yang terorganisasi, data yang relevan dan memiliki tujuan, serta data yang ditafsirkan.
Meskipun terdapat kesamaan diantara keduanya dimana terdapat partisipasi manusia,
knowledge memiliki kompleksitas yang lebih besar dibandingkan informasi, dimana
knowledge yang dimiliki setiap manusia berbeda-beda dan dihasilkan berdasarkan
pengalaman dan refleksi manusia berdasarkan keyakinan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
information management memiliki fokus kepada informasi sebagai sumber yang kemudian
diatur, dijelaskan, diklasifikasi, diberikan indeks, dan lainnya untuk memudahkan akses
pengolahan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Dalam pengelolaannya, penggunaan
teknologi digunakan untuk menyimpan dan mengelola informasi sehingga dapat memberikan
transparansi dan standarisasi akses yang aman.
Knowledge management merupakan manajemen yang lebih fokus terhadap user atau
manusia, dimana dalam praktiknya pengetahuan akan dirangkum, kontekstualisasi, penilaian
value, peringkatan, dan memfasilitasi informasi dan pengetahuan dapat diakses antar individu
baik di dalam maupun di luar organisasi. Hal ini membutuhkan interaksi sosial untuk saling
bertukar pengetahuan.

Kunci Perbedaan di antara Information Management dan Knowledge Management

Menurut (Terra & Angeloni, 2003) :

a) Interaksi antara Information dan Knowledge

Berdasarkan perspektif manajemen, informasi akan lebih mudah untuk dipahami,


diatur, dan didistribusikan, sedangkan pengetahuan tidak mudah untuk dikelola karena
hal tersebut berasal dari satu pikiran saja atau terbatas untuk dipelajari oleh manusia
lainnya. Pada pelaksanaan information management, tidak memperhatikan dengan proses
penciptaan pengetahuan dan inovasi dibandingkan dengan knowledge management yang
mendukung setiap prosesnya dengan memfasilitasi dukungan terhadap interaksi dan
perspektif manusia terhadap pekerjaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem
knowledge management lebih berpusat kepada manusia, dimana meningkatkan
kelengkapan dan kualitas sumber informasi yang tersedia serta kapasitas kemampuan
pemahaman karyawan jauh lebih penting daripada kuantitas informasi.

b) Perbedaan Ruang Lingkup, Pendekatan, dan Sistem Pengukuran

knowledge management memiliki ruang lingkup yang luas dan menyeluruh,


termasuk mencakup berbagai area termasuk information management, HR, desain
organisasi, dan lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan interaksi kepada yang lebih
berpengalaman dan memiliki sistem informasi, oleh karena itu knowledge management
sangat bergantung kepada pengalaman, motivasi, dan kesediaan untuk menciptakan dan
membagi pengetahuan individu yang dimiliki. Dalam menilai kesuksesan suatu projek,
information management dinilai berdasarkan pencapaian teknikal sedangkan proyek
knowledge management lebih menilai kepada perubahan perilaku atau kebiasaan yang
diterima dari kesempatan pembelajaran yang difasilitasi oleh projek tersebut. Hasil yang
didapat dari information management dapat diukur dengan cara kuantitatif dan berbagai
hasil yang berwujud, sedangkan knowledge management mengukur hasil berdasarkan
kerelaan setiap individu untuk modifikasi informasi, pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki untuk keuntungan organisasi.

c) Pembelajaran Organisasional dan knowledge management

Knowledge management dapat dilihat sebagai bagian langsung dari bidang


pembelajaran organisasi. Pengetahuan dapat mencakup apa yang kita ketahui dan apa
yang dapat kita lakukan, sedangkan pembelajaran merupakan adaptasi terhadap setiap
perubahan keadaan pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan dapat
dilihat sebagai “stock” dan pembelajaran sebagai “flow” dari pengetahuan. Tingkat
kompetitif antar organisasi bergantung kepada stock pengetahuan terbaru yang dimiliki
dan flow dari pengetahuan individu dan organisasi. Tujuan utama knowledge
management yaitu reuse pengetahuan yang dimiliki menjadi informasi yang baru.

d) Konsep Luas dari knowledge management

Knowledge management yang efektif memiliki hubungan dan berpengaruh


dengan praktik manajemen seperti mendorong pembelajaran, kreativitas dan inovasi yang
berkaitan erat dengan kepemimpinan dan kebiasaan yang berfokus kepada eksperimen
dan keberlanjutan mencari tantangan besar, menciptakan peluang yang berbeda,
menggabungkan tacit knowledge para karyawan, mendorong keragaman, dan lainnya.

e) Melindungi Modal Intelektual : Perspektif information management dan knowledge


management

Dalam strategi keamanan untuk menjaga modal intelektual. information


management memiliki sistem yang “front door security”, firewalls atau sistem untuk
memantau trafik masuk dan keluar dalam server, perizinan, dan level akses yang lebih
kompleks untuk menjaga informasi perusahaan yang bersifat rahasia. Sedangkan dalam
menjaga pengetahuan, digunakan dua strategi yaitu kebijakan retensi karyawan dan
sirkulasi dari pengetahuan seperti aktif memberikan mentoring dari junior ke senior untuk
mengembangkan pengetahuan serta membina kerja sama tim dan komunitas praktik kerja
untuk meningkatkan angka karyawan yang mengembangan pengetahuan dan mengurangi
potensi kehilangan pengetahuan akibat pemindahan.

Studi Kasus Knowledge Management

Berdasarkan penelitian terdahulu dengan judul “Penerapan Knowledge Management


untuk Pencapaian Visi Misi pada PT Pertamina” yang diteliti oleh Pranogyo pada tahun
2017. PT Pertamina merupakan perusahaan energi terbesar yang berdiri di indonesia dengan
visi misi yaitu menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia dengan kepemimpinan
dalam lingkungan yang baru dalam waktu 15 tahun, perusahaan memiliki pandangan bahwa
pengetahuan menjadi aset utama dalam suatu perusahaan dimana kemajuan perusahaan akan
dipengaruhi oleh banyaknya pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder, termasuk dengan
pencapaian visi misi. Sumber daya manusia (SDM) diberdayakan dan dibina berbasis
kompetensi untuk mencetak karyawan-karyawan yang dapat menjadi pemimpin di masa
depan. knowledge management PT Pertamina dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk
mengelola pengetahuan mencakup menciptakan, menangkap, mendokumentasikan,
menyebarkan, dan memperbaharuinya secara sistematis untuk menjaga Aset Pengetahuan
perusahaan. Berikut beberapa program Knowledge Management yang dilaksanakan PT
Pertamina :

1. Early Development Program (EDP)

Merupakan suatu program untuk melihat dan menguji kemampuan teknis untuk
melaksanakan proses pengembangan SDM yang objektif, fair, dan terukur. Di PT
Pertamina, EDP diberikan kepada pekerja baru untuk membina mereka ahli di bidangnya.
Namun sebelum mengikuti program ini, karyawan baru terlebih dahulu melewati
program BPS (pre-employment training program).

2. Knowledge Management Pertamina (KOMET)

Merupakan wadah portal yang dapat diakses secara internal diciptakan PT


Pertamina untuk melestarikan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman operasional
yang dimiliki para karyawan pertamina. Beberapa kebijakan dijalankan di dalam portal
ini seperti integrasi seluruh aset pengetahuan, mendorong seluruh jabatan di perusahaan
untuk menjadi role model dengan knowledge sharing, menyelenggarakan forum
KOMET, selain itu terdapat program apresiasi seperti KOMET Award yang memberikan
reward dan penghargaan kepada karyawan yang memberikan kontribusi bagi
pengetahuan. Orang-orang yang aktif berbagi pengetahuan disebut KOMET-er. Berbagai
aktivitas dapat dilakukan dalam portal ini seperti klasifikasi kategori ekspert atau bidang
pengetahuan, men-upload tacit knowledge yang dimiliki, fasilitas komunikasi dan
pencarian, dan lainnya.

3. Continuous Improvement Program (CIP)

Merupakan suatu program budaya yang termasuk ke dalam KOMET Study untuk
melakukan sharing, pembelajaran, dan inovasi yang dilaksanakan secara rutin. Program
ini dilaksanakan dengan keterlibatan dari manajemen hingga pekerja. Program dilakukan
untuk mengembangkan, menyebarluaskan, dan menciptakan bahan pembelajaran baru
bagi perusahaan.

Keberhasilan program knowledge management yang dilaksanakan PT Pertamina


dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang diterima seperti “The Winner of 2013 Asian
Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Award” dalam The 14th World Knowledge
Forum (WKF) yang diselenggarakan pada 15 - 17 Oktober 2013 di Seoul, Korea Selatan.

III. Kesimpulan

Knowledge merupakan aset yang dimiliki oleh setiap individu dan berbeda antara satu
dengan lainnya. Aset tersebut berasal dari gabungan beberapa aspek seperti berdasarkan
pengalaman, nilai, informasi kontekstual, pandangan pakar, dan intuisi dasar untuk
menciptakan informasi dan pengalaman baru. Untuk mengelolanya, terdapat proses
Knowledge Management (KMt) yang dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau
pendekatan yang sistematis dan terstruktur di dalam organisasi dalam mengelola, membuat,
menciptakan, berbagi, menyebarkan, memanfaatkan, dan melakukan aktivitas untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Istilah knowledge management dikenalkan pertama kali
pada akhir tahun 1980, tetapi perkembangan setiap era sejak 1800 an merupakan gambaran
dari perkembangan knowledge management. Pada Januari 2003 di The 24th World Congress
on Intellectual Capital Management, Knowledge Management dianggap menjadi faktor
penting dan utama dalam pemecahan masalah dan transformasi ke dalam disiplin akademik
oleh berbagai guru knowledge management. Knowledge memiliki dua jenis yaitu Explicit
Knowledge yang merupakan pengetahuan yang telah diubah ke dalam dokumen tertulis
seperti teori dan bersifat formal, dan Tacit Knowledge yang merupakan pengetahuan yang
ada di dalam pikiran setiap individu dan berbeda berdasarkan pengetahuan serta pengalaman
masing-masing. Kedua jenis ini memiliki perbedaan, dimana Explicit Knowledge dapat
digunakan untuk mengajar dan mengatur sedangkan Tacit Knowledge mampu beradaptasi
dan berkolaborasi terhadap situasi baru. Dalam knowledge management, terdapat beberapa
elemen yang mendukung seperti people yang merupakan aspek utama yang akan
menciptakan pengetahuan, lalu prosesnya yang menurut model SECI berisi sosialisasi
dengan komunikasi, eksternalisasi dengan mengubah tacit menjadi eksplisit, kombinasi
dengan mengkompilasi pengetahuan eksplisit, lalu internalisasi yaitu memahami
pengetahuan eksplisit. Proses ini dilakukan secara berkelanjutan dari interaksi dinamis
pengetahuan tacit dan eksplisit.

Masa depan knowledge management akan terus berkembang dan bertumbuh seiring
dengan perkembangan berbagai bidang seperti industri dan hukum yang semakin kompleks.
Hal ini dikarenakan knowledge management juga mengacu kepada sejumlah besar bidang
seperti ilmu organisasi, ilmu kognitif, linguistik, teknologi informasi, pendidikan,
komunikasi, dan lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan knowledge
management sangat penting, terutama karena adanya globalisasi bisnis, organisasi yang lebih
ramping, tuntutan pembelajaran berkelanjutan pada tenaga kerja, dan kemajuan teknologi.
Hal ini juga didorong karena knowledge management dapat menjadi strategi kekuatan
perusahaan yang sulit ditiru oleh kompetitor, sehingga dapat dikatakan bahwa knowledge
menjadi aset perusahaan tidak berwujud bagi perusahaan dan memberikan keunggulan
kompetitif.
Knowledge Management (KM) dan Information Management (IM) merupakan hal yang
berbeda. information management memiliki fokus terhadap informasi sebagai sumber yang
kemudian diatur dan dikelola untuk memudahkan pengolahan informasi yang dibutuhkan,
sedangkan knowledge management lebih kompleks dimana pengetahuan yang dimiliki setiap
manusia berbeda karena didasarkan oleh pengalaman sehingga sumber utamanya merupakan
manusia, kemudian pengetahuan tersebut dirangkum, diolah, ditingkatkan, menilai value, dan
lainnya. Cakupan knowledge management termasuk di dalamnya information management,
HR, dan lainnya. Salah satu perusahaan energi di Indonesia yaitu PT Pertamina telah
menyadari pentingnya penerapan knowledge management dengan menciptakan berbagai
fasilitas seperti portal KOMET, pelaksanaan training, dan improvement program untuk
mengembangkan sumber daya manusia berdasarkan kompetensinya.
DAFTAR PUSTAKA

Aldi, Elnath. 2005. Menjadikan Manajemen Pengetahuan sebagai Keunggulan Kompetitif


Perusahaan melalui Strategi Berbasis Pengetahuan. Jurnal Studi Manajemen &
Organisasi Vol. 2 No. 1

Blair, T., Minister, P., Wiig, C., & Nations, U. (2016). An Introduction to Knowledge
Management. 1–26. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-100564-4.00001-6

Idayu, Miera. 2010. Introduction to Knowledge Management. Diakses pada tanggal 17


Februari 2022. Link https://www.slideshare.net/miera2209/introduction-to-knowledge-
management-7904270

Pranogyo, A. B. (2017). PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK


PENCAPAIAN VISI DAN MISI PADA. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 13(01),
1–20.

SECI Model (Nonaka & Takeuchi) diakses pada tanggal 18 Februari 2022 Link
https://knowledgeandmanagement.wordpress.com/seci-model-nonaka-takeuchi/

Terra, J. C., & Angeloni, T. (2003). Understanding the difference between Information
Management and Knowledge Management. KM Advantage, 1–9.

Anda mungkin juga menyukai