Knowledge management adalah disiplin ilmu baru yang mulai berkembang di akhir th 1990
an di Jepang. Tulisan Ikujiro Nonaka, Hirotaka takeuchi th 1995 Knowledge Creating
Company yang menjadi study case di Harvard School of Business telah membukakan mata
orang barat mengenai perhatian perusahaan Jepang terhadap intangible asset bernama
pengetahuan. Yang telah menghantarkan perusahaan jepang menjadi world class company.
Pada tahun 1999 majalah Fortune merangking 15 perusahaan urutan teratas hasil market
evaluation atas 500 perusahaan kelas dunia yang paling sukses. Sebagian besar perusahaan
yang sukses adalah yang berhasil mengelola pengetahuan sebagai aset strategis dan
menjadikan pengetahuan sebagai salah satu indikator utama keberhasilan.
Modal utama perusahaan tidak hanya terfokus pada tangible asset (tanah, bangunan, uang)
tetapi mencakup juga aset intangible asset (brand recognition, patent, customer loyalty) yang
merupakan wujud kreatifitas dan inovasi yang bersumber dari manajemen pengetahuan
(KM). Pengetahuan semakin disadari sebagai aset bisnis utama dan KM sebagai kunci
pembeda antara berbagai perusahaan di akhir tahun 1990an.
Sebagai aset yang strategis pengetahuan harus dikelola dan dikembangkan. Dengan
manajemen pengetahuan yang efektif akan tercipta iklim kondusif untuk belajar dan berbagi
pengetahuan, sehingga pengetahuan individu yang beragam menjadi mudah dipadukan
menjadi pengetahuan organisasi atau perusahaan.
Knowledge Management
Nonaka. Ikujiro & Konno. Noboru, 1998),
Management is the explicit and systematic management of vital knowledge and its associated
processes of creation, organisation, diffusion, use and exploitation. Knowledge management
merupakan manajemen pengetahuan vital secara eksplisit dan sistematis dan proses yang
berasosiasi pada pembentukan, pengorganisasian, difusi, penggunaan dan eksploitasi.
Definisi tersebut bukanlah satu-satunya definisi yang benar secara mutlak karena tidak ada
definisi yang universal mengenai knowledge management. Defini tersebut merupakan
definisi rumusan Skyrme yang paling merepresentasikan pengertian knowledge management
berdasarkan pengalaman dan kepakarannya. Definisi yang lain menyebutkan KM is the
process through which organizations generate value from intellectual and knowledge based
Tacit
Adalah pengetahuan yang terdapat dalam diri kita yang belum didokumentasikan.
Dalam hal ini Tacit Knowledge dapat menjadi aset yang berharga bagi perusahaan
karena Tacit Knowledge berisi pengetahuan dari pengalaman sehari-hari, yang jika
dibagikan akan sangat membantu seluruh stakeholder dalam perusahaan untuk
mengatasi masalah atau menambah pengetahuan. Contoh dari Tacit Knowledge
adalah pengetahuan yang diperoleh karyawan dari hasil sharing karyawan lain pada
saat rapat atau pelatihan.
Dengan kata lain, Tacit knowledge adalah pengetahuan yang bersifat subyektif,
cognitive, experimental learning dan kasat mata sulit untuk didokumentasikan dan
ditransfer. Berkaitan erat dengan pemahaman manusia, contoh keterampilan
2.
Dengan adanya kedua jenis pengetahuan tersebut di atas, maka diperlukan Knowledge
Management untuk mengatur pendokumentasian pengetahuan tersebut, sehingga dapat
menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Hal inilah yang menjadikan Knowledge
Management System (KMS) diperlukan oleh perusahaan. KMS adalah sistem informasi
berbasis pengetahuan yang mendukung penciptaan, pengaturan, dan penyebaran dari
pengetahuan bisnis kepada karyawan dan manajer dari sebuah perusahaan (Marakas, 2010).
Ada 2 cara pandang terhadap pengetahuan yang mewakili barat dan timur. Menurut cara
pandang barat pengetahuan adalah explicit dan quantifiable sedangkan cara pandang timur
pengetahuan adalah tacit dan memerlukan transfer untuk dimengerti orang lain. Ada
Keempat factor dalam SECI model menggambarkan sebuah proses yang dinamis dimana tacit
dan explicit knowledge berubah.
Seperti yang dikemukakan Bhatt, setiap aspek dari knowledge management pasti berkaitan
dengan tiga komponen tersebut, yaitu people, process, dan tehnology. Berikut adalah contoh
dari tiga pilar diatas.
People : Knowledge berada didalam people dan akan ditransfer ke people juga, jadi people
adalah faktor utama dalam penerapan keberhasilan knowledge management.
Process : Proses membantu untuk mengeksternalisasi (tacit menjadi explicit) yang
berhubungan dengan perubahan proses kerja, organisasi dan lain sebagainya.
Technology : Teknologi disini berperan serta sebaga enabler dalam knowledge management,
dimana teknologi mempunyai fungsi dalam capture, store, update, search dan re-use
knowledge atau yang sering kita kenal sebagai KMS (Knowledge Management System).
SECI Model
Lkujiro Nonaka dan Hirakata Takeuvchi (1995), menganggap bahwa pengetahuan merupakan
suatu hal yang dinamis dan dapat berubah bentuk antara Tacit dan Explicit. Mereka
kemudian mengusulkan suatu model dalam proses penciptaan pengetahuan, yang kemudian
memungkinan organisasi untuk mengelola proses tersebut secara efektif. Mereka mengajukan
empat langkah penciptaan pengetahuan disebut model SECI atau Socialization,
Externalization, Combination, dan Internalization.
Skyrme membedakan siklus inovasi dan siklus knowledge management seperti yang terlihat
pada Gambar dibawah ini.
management mempunyai
kelebihan
dalam
hal
pengkategorian,
1.
2.
3.
4.
Di
konfigurasi
yang
demikian,
dimungkinkan
pengembangan knowledge
management di salah satu unit organisasi dengan dokumentasi dan informasi dalam bentuk :
1.
2.
3.
menggunakan ICT yang tepat untuk menangkap knowledge yang terdapat di dalam
pikiran individu sehingga knowledge itu bisa dengan mudah digunakan bersama dalam
suatu organisasi,
4.
5.
analisis informasi dalam databases, data mining atau data warehouse sehingga hasil
analisis tersebut dapat segera diketahui dan dipakai oleh lembaga,
6.
7.
mengkombinasikan
peng-indek-an,
9.
mapping)
pada
suatu
organisasi
baik
(belajar
meninggalkan
hal-hal
Refrensi
Karsen Marisa. 2014. Pentingnya Knowledge Management System bagi Perusahaan. Binus
Ubiversity. http://sis.binus.ac.id/2014/05/07/pentingnya-knowledge-managementsystem-bagi-perusahaan/ Diakses pada 16 Mei 2015.
Maryani. 2014. Analisis Dan Perancangan Knowledge Management System Pada
Konsorsium Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat PTS. Binus University.
http://sis.binus.ac.id/2014/05/07/analisis-dan-perancangan-knowledge-managementsystem-pada-konsorsium-lembaga-pengabdian-kepada-masyarakat-pts/ Diakses pada
15 Mei 2015.
Mulyanto Eko. 2010. Komponen dan Pilar Knowledge Management. Indonesia.
http://echo4share.blogspot.com/2010/10/komponen-dan-pilar-knowledgemanagement.html Diakses pada 16 Mei 2015.
Nur Imanssyah Ridho. 2010. Nonaka& Takeuci : SECI Model. Indonesia.
http://imansyah.blog.binusian.org/knowledge-management/nonaka-takeuci-secimodel/ Diakses pada 16 Mei 2015.
Setiadi Wiguna Hendro. 2011. Penerapan Knowledge Management pada Perusahaan
Reasuransi. Universitas Pancasila Indonesia.
http://hendrosetiadiwiguna.blogspot.com/2012/01/makalah-knowledgemanagement.html Diakses pada 16 Mei 2015.
Priambodo Marjanu. 2011. Knowledge Management. Indonesia.
https://janupriambodo.wordpress.com/2011/05/10/knowlegde-management/ Diakses
pada 16 Mei 2015.