DOSEN PENGAMPU :
RITA YUANITA TOENDAN, SE, M.Si
DI BUAT OLEH :
NAMA : ANGGI SAPUTRA
NIM : BBA 118 015
MATA KULIAH : MANAJEMEN PENGETAHUAN
KELAS : GANJIL
1. Tacit Knowledge
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui
pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et
al.,2004). Tacit knowledge tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan
sesuatu yang terdapat dalam benak orang-orang yang bekerja di dalam suatu
organisasi.
Menurut Polanyi (1966) tacit knowledge secara umum dijabarkan sebagai:
1.Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar
2.Susah untuk diucapkan
3.Berkembang dari kejadian langsung dan pengalaman
4.Berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling)
Berdasarkan pengertiannya, maka tacit knowledge dikategorikan sebagai
personal knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh dari
individu (perorangan).
Sosialisasi
Eksternalisasi
Kombinasi
Data yang telah tersimpan dalam system dianalisis terutama untuk analisis
data kondisi daerah, keuangan, operasional, serta yang bersifat strategis, seperti
pembuatan indikator-indikator kinerja. Demikian pula content management
memiliki fungsi untuk mengolah informasi perusahaan baik terstruktur (database)
maupun tidak terstruktur (dokumen, laporan, notulen) dapat mendukung proses
kombinasi ini.
Internalisasi
D. Personal Knowledge
Menurut Berkeley (1957, p. 23) pengetahuan manusia bermula pada saat
orang mendapatkan ide dimana kesan tersebut muncul dari perasaan dan sistem
kerja pikiran atau dengan kata lain ide dibentuk dengan bantuan dari memori dan
imajinasi yang menambah, membagi, mengungkapkan perasaan sebenarnya.
Selanjutnya menurut Bahm (1995, p. 199) penelitian pada sifat dasar
pengetahuan seketika mempertemukan perbedaan antara knower dan known, atau
seringkali diartikan dalam istilah subject dan object, atau ingredient subjective dan
objective dalam pengalaman. Pengalaman yang diperoleh tiap karyawan tentunya
berbeda-beda berdasarkan situasi dan kondisi yang tidak dapat diprediksi. Definisi
experience yang diambil dari kamus bahasa Inggris adalah the process of gaining
knowledge or skill over a period of time through seeing and doing things rather
than through studying. Yang artinya proses memperoleh pengetahuan atau
kemampuan selama periode tertentu dengan melihat dan melakukan hal-hal
daripada dengan belajar.
Davenport dan Prusak dalam Martin (2010, p. 2) mendefinisikan personal
knowledge is a fluid mix of framed experience, values, contextual information
and expert insight that provides a framework for evaluating and incorporating new
experiences and information.” Secara garis besar, berarti gabungan dari
pengalaman, nilai – nilai, informasi kontekstual, dan wawasan luas yang
menyediakan sebuah kerangka pengetahuan untuk mengevaluasi dan
menggabungkan pengalaman – pengalaman dan informasi yang baru.
Menurut Martin (2010), personal knowledge didapat dari instruksi formal dan
informal. Personal knowledge juga termasuk ingatan, story-telling, hubungan
pribadi, buku yang telah dibaca atau ditulis, catatan, dokumen, foto, intuisi,
pengalaman, dan segala sesuatu yang dipelajari, mulai dari pekarangan hingga
pengembangan nuklir.
E. Explicit Knowledge
Explicit knowledge bersifat formal dan sistematis yang mudah untuk
dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al., 2004). Menurut pernyataan Polanyi
(1966) pada saat tacit knowledge dapat dikontrol dalam benak seseorang, explicit
knowledge justru harus bergantung pada pemahaman dan aplikasi secara tacit,
maka dari itu semua pengetahuan berakar dari tacit knowledge. Secara umum
explicit knowledge dapat dijabarkan sebagai:
1. Dapat diucapkan secara tepat dan resmi
2. Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan
dikomunikasikan
3. Penerapan explicit knowledge ini lebih mudah karena pengetahuan yang
diperoleh dalam bentuk tulisan atau pernyataan yang didokumentasikan,
sehingga setiap karyawan dapat mempelajarinya secara independent.
F. Job Procedure
Secara terpisah pengertian job adalah a responsibility, duty or function,
dan procedure adalah a formal or official order or way of doing things. Jadi
pengertian job procedure atau prosedur kerja adalah tanggung jawab atau tugas
yang bersifat formal atau perintah resmi atau cara melakukan hal-hal. Berdasarkan
pernyataan Anshori selaku pihak yang mencetuskan knowledge management,
salah satu bentuk konkret dari explicit knowledge adalah Standard Operation
Procedure.
Standard Operation Procedure atau prosedur pelaksanaan dasar dibuat untuk
mempertahankan kualitas dan hasil kerja. Dengan menggunakan Standard
Operation Procedure maka tugas-tugas akan semakin mudah dikerjakan, juga
tamu akan terbiasa dengan sistem pelayanan yang ada. Disamping itu Standard
Operation Procedure diciptakan agar para tamu merasa nyaman dalam
mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Standard Operation Procedure
sendiri dalam pelaksanaannya sangat fleksibel karyawan dapat memberikan
masukan berdasarkan pengetahuan yang didapat.
Lebih lanjut menurut Sulastiyono (2001, p. 244) Standard adalah sebagai
langkah awal untuk mendapatkan derajat kesesuaian suatu produk, dibandingkan
dengan harapan-harapan tamu. Oleh sebab itu, agar suatu jenis pekerjaan dapat
menghasilkan produk yang standard dari waktu ke waktu, maka cara-cara
mengerjakan untuk menghasilkan produk tersebut juga harus dilakukan dengan
cara-cara yang standard pula. Yang dimaksudkan dengan produk yang standard
adalah:
1. Memiliki derajat kesesuaian untuk pemakai.
2. Setiap jenis produk yang dihasilkan untuk digunakan, secara konsisten
memiliki spesifikasi yang sama.
G. Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya atau
digunakannya Standard Operation Procedure adalah:
1. Mempunyai nilai sebagai alat atau saluran komunikasi bagi manajemen dengan
para staf dan para pelaksananya. Melalui Standard Operation Procedure, seluruh
staf dan karyawan akan mengetahui secara jelas, berusaha untuk memahami
tentang tujuan dan sasaran, serta kebijakan dan prosedur kerja perusahaan.
Dengan demikian setiap orang dalam organisasi akan menerima pesan yang jelas
dari Standard Operation Procedure tersebut.
2. Standard Operation Procedure juga dapat digunakan sebagai alat atau acuan
untuk melaksanakan pelatihan baik bagi para staf dan karyawan, serta bagi
karyawan baru.
3. Standard Operation Procedure dapat mengurangi waktu yang terbuang, dengan
demikian diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja baik bagi manajemen
ataupun bagi para staf dan karyawan. Apabila tidak tersedia manual pekerjaan,
maka bila terjadi sesuatu kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan harus dicari
dahulu jalan pemecahannya, atau didiskusikan dahulu dengan rekan sekerja dan
atasannya, dan ini berarti membuang waktu. Lain halnya bila cara
penyelesaiannya sudah tersedia secara tertulis, maka akan lebih cepat
pelaksanaanya dan waktu lebih banyak dihemat, serta dapat lebih dimanfaatkan
untuk menyelesaikan pekerjaan lain.
H. Technology
Teknologi merupakan salah satu elemen pokok yang terdapat pada
knowledge management, dikenal sebagai media yang mempermudah penyebaran
explicit knowledge. Berdasarkan pernyataan Gillingham dan Roberts (2006) awal
mulanya knowledge management digerakkan oleh teknologi, khususnya explicit
knowledge yang lebih mudah disusun. Menurut Marwick (2001) teknologi
bukanlah hal baru dalam knowledge management, dan pengalaman yang telah
dibentuk oleh para ahli sebelumnya menjadi bahan pertimbangan terbentuknya
teknologi itu sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu teknologi yang
mendukung knowledge management akan selalu berkembang dalam bentuk
sistem-sistem yang mempermudah proses penyebaran knowledge. Salah satu
teknologi paling mutakhir yang saat ini digunakan oleh banyak perusahaan
untukproses penyebaran knowledge adalah intranet, dimana hal ini didasarkan
pada kebutuhan untuk mengakses knowledge dan melakukan kolaborasi,
komunikasi serta sharing knowledge secara ”on line”. Intranet merupakan salah
satu bentuk teknologi yang diterapkan di Surabaya Plaza Hotel. Intranet atau yang
disebut juga internal internet menawarkan kesempatan untuk menggunakan
telekomunikasi yang maju yang telah dikembangkan dari internet. Menurut
pendapat Merali peralatan seperti intranet dan internet dianggap sebagai sistem
knowledge management yang utama untuk menjalankan dan mendukung forum
diskusi dan praktek (1999). Intranet bukan merupakan jaringan tunggal juga
bukan merupakan perangkat yang menghubungkan jaringan-jaringan seperti
internet. Nama intranet digunakan sebagai perwujudan dimana standar dan alat-
alat dikembangkan dalam internet digunakan untuk menyimpan dan mengirim
data perusahaan kepada pengguna dalam jaringan internal
1. People
Yang berarti Knowledge Management berasal dari orang. People
merupakan bentuk dasar untuk membentuk knowledge baru. Tanpa ada
orang tidak akan ada knowledge.
2. Technology
Merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat
diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan.
3. Processes
Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesyahkan,
mentransformasikan, dan menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan
dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu.