Anda di halaman 1dari 23

TUGAS ARTIKEL

MENGELOLA PENGETAHUAN

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :

SRI WINDA WINDIARTI (43219110144)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2020

ABSTRAK
Manajemen pengetahuan adalah penerapan manajemen baru yang
dikembangkan untuk mengoptimalkan nilai-nilai organisasi dengan membantu
personil untuk melakukan inovasi dan adaptasi untuk perubahan. Dengan
manajemen pengetahuan, organisasi dapat memberdayakan tujuan untuk meraih
kinerja organisasi yang tinggi. Perkembangan teknologi terutama dalam informasi
juga sebagai alat untuk melakukan manajemen pengetahuan berbasis platform
infrastruktur, aplikasi dan solusi mitra. Tantangan bagi organisasi adalah bagaimana
membangun infrastruktur manajemen pengetahuan yang komprehensif dan
keberlanjutan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Semakin cepatnya perubahan dalam segala bidang kehidupan, akibat dari


efek globalisasi serta perkembangan teknologi informasi yang sangat akseleratif.
Kondisi ini jelas telah mengakibatkan perlunya cara-cara baru dalam menyikapi
semua yang terjadi agar dapat tetap survive. Penekanan akan makin pentingnya
kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu respon dalam
menyikapi perubahan tersebut, dan ini tentu saja memerlukan upaya-upaya untuk
meningkatkan dan mengembangkan SDM.

Sehubungan dengan itu peranan ilmu pengetahuan menjadi makin menonjol,


karena hanya dengan pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi dapat disikapi
dengan tepat. Ini berarti pendidikan memainkan peran penting dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Ketatnya kompetisi secara
global khususnya dalam bidang ekonomi telah menjadikan organisasi usaha
memikirkan kembali strategi pengelolaan usahanya, dan SDM yang berkualitas
dengan penguasaan pengetahuannya menjadi pilihan penting yang harus dilakukan
dalam konteks tersebut.

II. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengelola pengetahuan?


2. Apa yang dimaksud dengan manajemen pengetahuan?
3. Apa saja jenis-jenis sistem manajemen pengetahuan?
4. Bagaimana manajemen pengetahuan perusahaan secara luas?
5. Bagaimana sistem pengetahuan kerja?
6. Apa itu teknik kecerdasan?

III. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengelolaan pengetahuan.


2. Memahami maksud manajemen pengetahuan.
3. Mengetahui jenis-jenis sistem manajemen pengetahuan.
4. Memahami manajemen pengetahuan perusahaan secara luas.
5. Memahami sistem pengetahuan kerja.
6. Mengetahui teknik kecerdasan.

BAB II
LITERATUR TEORI

Manajemen pengetahuan (knowledge management) ialah suatu rangkaian


kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi,
menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan
kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait
dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti
pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat
inovasi yang lebih tinggi.

Pada dasarnya terdapat tiga jenis sistem manajemen pengetahuan utama


yaitu sistem manajemen pengetahuan perusahaan, sistem kerja pengetahuan, dan
teknik cerdas.

Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan (enterprise-wide


knowledge management systems) merupakan upaya keseluruhan perusahaan yang
bertujuan umum untuk mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, serta
menerapkan isi dan pengetahuan digital. Sistem-sistem ini meliputi kapabilitas untuk
mencari informasi, menyimpan data yang terstruktur dan yang tidak terstruktur, serta
menempatkan keahlian dari karyawan di dalam perusahaan.

Pekerja pengetahuan, meliputi peneliti, perancang, arsitek, ilmuwan, dan


insinyur yang bertugas menciptakan pengetahuan dan informasi bagi organisasi.
Pekerja pengetahuan biasanya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, memiliki
keanggotaan di organisasi profesional, dan kerap diminta untuk melakukan penilaian
sebagai aspek rutin dari pekerjaan mereka. Pekerja pengetahuan juga memerlukan
sistem kerja pengetahuan yang sangat spesifik dengan grafis, alat bantu analisis,
dan kemampuan komunikasi dan manajemen dokumen yang canggih.

Kecerdasan buatan dan teknologi basis data memberikan sejumlah teknik


cerdas yang dapat digunakan organisasi untuk menangkap pengetahuan individu
dan kolektif serta untuk memperluas basis pengetahuan mereka. Sistem pakar,
penalaran berbasis kasus, dan logika fuzzy digunakan untuk menangkap
pengetahuan tersembunyi. Jaringan syaraf tiruan dan data mining digunakan untuk
penemuan pengetahuan. Teknik cerdas lainnya didasarkan pada teknologi
kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI), yang terdiri dari sistem berbasis
komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang mencoba meniru perilaku
manusia.

BAB III
PEMBAHASAN

A. SUDUT PANDANG PENGELOLAAN PENGETAHUAN

Definisi Management Pengetahuan (Knowledge Management)

Manajemen pengetahuan (knowledge management) ialah suatu rangkaian


kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi,
menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan
kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait
dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti
pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat
inovasi yang lebih tinggi.

Konsep manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya


manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai
organisasi perusahaan yang semakin baik sehingga mampu memenangkan
persaingan bisnis. Perkembangan teknologi informasi memang memainkan peranan
yang penting dalam konsep manajemen pengetahuan. Hampir semua aktivitas
kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi, sehingga
jika berbicara mengenai manajemen pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan.

Berikut pengertian knowledge management atau manajemen pengetahuan dari


beberapa ahli:

 Menurut Laudon dan Laudon (2008), knowledge management adalah


serangkaian proses yang dikembangkan dalam suatu organisasi untuk
menciptakan, mengumpulkan, memelihara dan mendiseminasikan
pengetahuan organisasi tersebut.
 Menurut Turban dkk (2005), knowledge management adalah suatu proses
yang membantu organisasi dalam mengidentifikasi, memilih, mengorganisir,
mencari, dan memindahkan informasi penting dan keahlian baik yang sudah
terstruktur pada organisasi maupun pengetahuan dalam organisasi yang
belum terstruktur.
 Menurut Horwitch dan Armacost (2002), knowledge management adalah
pelaksanaan penciptaan, penangkapan, pentransferan, dan pengaksesan
pengetahuan dan informasi yang tepat ketika dibutuhkan untuk membuat
keputusan yang lebih baik, rangka mendukung strategi bisnis.
 Menurut Davenport, Thomas dan Prusak (2000), knowledge management
adalah campuran dari pengalaman, nilai, informasi kontektual, pandangan
pakar dan intuisi mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka
untuk mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan informasi.

Bidang Manajemen Pengetahuan

Sistem manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu bidang yang paling
cepat berkembang dalam investasi peranti lunak perusahaan dan
pemerintahan.Untuk mengubah data menjadi informasi, perusahaan harus
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menyusun data ke dalam kategori-
kategori yang mudah digunakan. Untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan,
perusahaan harus memanfaatkan lebih banyak lagi sumber daya untuk menemukan
pola, aturan, dan konteks di mana pengetahuan tersebut berguna. Kebijaksanaan
adalah pemikiran perorangan atau kelompok dalam menerapkan pengetahuan untuk
memecahkan suatu masalah. Pengetahuan dapat tersimpan dalam e-mail, voice
mail, gambar dan dokumen tak berstruktur atau terstruktur. Melalui sekumpulan data
kegiatan terencana dengan pengukuran yang teliti, percobaan, dan masukan dari
pelanggan maupun lingkungan sekitar, organisasi mendapatkan pengalaman.
Manajemen pengetahuan adalah seperangkat proses bisnis yang dikembangkan
dalam organisasi untuk menciptakan, menyimpan, memindahkan dan menerapkan
pengetahuan.

Organisasi memperoleh pengetahuan melalui beberapa cara, tergantung


pada jenis pengetahuan yang dicarinya. Mencoba membangun pusat data yang
berisi dokumen, laporan, presentasi, dan praktik-praktik terbaik. Sistem ini kemudian
dikembangkan untuk menyertakan dokumen yang tidak terstruktur, seperti e-mail.

Sistem kerja pengetahuan adalah sistem yang dikembangkan khusus untuk


parateknisi, ilmuan dan para pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang bertugas
memperoses dan menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan mereka.
Dimensi Penting Pengetahuan

Ada perbedaan penting antara data, informasi, pengetahuan, dan


kebijaksanaan. Data sebagai arus peristiwa atau transaksi yang ditangkap oleh
sistem organisasi yang dengan sendirinya, berguna untuk bertransaksi tapi sedikit
lain. Untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna, perusahaan harus
mengeluarkan sumber daya untuk mengatur data ke dalam kategori pemahaman,
seperti laporan penjualan total bulanan, harian, regional, atau penyimpanan. Untuk
mengubah informasi menjadi pengetahuan, perusahaan harus mengeluarkan
sumber daya tambahan untuk menemukan pola, aturan, dan konteks di mana
pengetahuan itu bekerja. Akhirnya, kebijaksanaan dianggap sebagai pengalaman
kolektif dan individual untuk menerapkan pengetahuan terhadap pemecahan
masalah. Kebijaksanaan melibatkan di mana, kapan, dan bagaimana menerapkan
pengetahuan. Pengetahuan yang berada di benak karyawan yang belum
didokumentasikan disebut pengetahuan diam-diam, sedangkan pengetahuan yang
telah didokumentasikan disebut pengetahuan eksplisit.

Seperti manusia, organisasi menciptakan dan mengumpulkan pengetahuan


dengan menggunakan berbagai mekanisme pembelajaran organisasi. Melalui
pengumpulan data, pengukuran aktivitas terencana yang cermat, trial and error
(percobaan), dan umpan balik dari pelanggan dan lingkungan pada umumnya,
pengalaman mendapatkan organisasi. Organisasi yang belajar menyesuaikan
perilaku mereka untuk mencerminkan pembelajaran itu dengan menciptakan proses
bisnis baru dan dengan mengubah pola pengambilan keputusan manajemen.
Proses perubahan ini disebut pembelajaran organisasi.

Rantai Nilai Manajemen Pengetahuan

Manajemen pengetahuan mengacu pada serangkaian proses bisnis yang


dikembangkan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan, menyimpan,
mentransfer, dan menerapkan pengetahuan. Manajemen pengetahuan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan untuk
menggabungkan pengetahuan ke dalam proses bisnisnya. Gambar dibawah
mengilustrasikan lima langkah penambahan nilai dalam rantai nilai manajemen
pengetahuan. Setiap tahap dalam rantai nilai menambahkan nilai pada data dan
informasi mentah mereka berubah menjadi pengetahuan yang dapat digunakan.
 Akuisisi Pengetahuan

Organisasi memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara, tergantung dari


jenis pengetahuan yang mereka cari. Sistem manajemen pengetahuan pertama
berusaha membangun gudang dokumen, laporan, presentasi, dan praktik terbaik
perusahaan. Upaya ini telah diperluas untuk memasukkan dokumen tidak terstruktur
(seperti e-mail).

 Penyimpanan Pengetahuan

Begitu mereka menemukan dokumen, pola, dan aturan ahli harus disimpan
agar bisa diambil dan digunakan oleh karyawan. Penyimpanan pengetahuan
umumnya melibatkan pembuatan database. Sistem pengelolaan dokumen yang
mendigitalkan, mengindeks, dan memberi tag dokumen sesuai kerangka koheren
adalah database besar yang mahir menyimpan koleksi dokumen. Sistem pakar juga
membantu perusahaan mempertahankan pengetahuan yang diperoleh dengan
memasukkan pengetahuan tersebut ke dalam proses dan budaya organisasi.
 Diseminasi pengetahuan

Portal, e-mail, instant messaging, wiki, jaringan sosial, dan teknologi mesin
telusur telah menambahkan serangkaian teknologi kolaborasi dan sistem
perkantoran yang ada untuk berbagi kalender, dokumen, data, dan grafik. Teknologi
kontemporer tampaknya telah menciptakan banjir informasi dan pengetahuan.
Bagaimana para manajer dan karyawan dapat menemukan, dalam lautan informasi
dan pengetahuan, apa yang benar-benar penting untuk keputusan dan pekerjaan
mereka? Di sini, program pelatihan, jaringan informal, dan pengalaman manajemen
bersama yang dikomunikasikan melalui budaya yang mendukung membantu para
manajer memusatkan perhatian mereka pada pengetahuan dan informasi penting.

 Aplikasi pengetahuan

Terlepas dari jenis sistem manajemen pengetahuan yang dilibatkan,


pengetahuan yang tidak dibagi dan diterapkan pada masalah praktis yang dihadapi
perusahaan dan manajer tidak menambah nilai bisnis. Untuk memberikan laba atas
investasi, pengetahuan organisasi harus menjadi bagian sistematis dari
pengambilan keputusan manajemen dan berada di dalam sistem pendukung
keputusan.

 Membangun Modal Organisasi dan Manajemen: Kolaborasi, Praktik


Komunitas, dan Lingkungan Kantor

Selain kegiatan yang baru saja kami jelaskan, para manajer dapat membantu
dengan mengembangkan peran dan tanggung jawab organisasi baru untuk
mengakuisisi pengetahuan, termasuk pembentukan posisi eksekutif kepala
eksekutif, posisi staf yang berdedikasi (knowledge manager), dan praktik komunitas.
Praktik komunitas (COP) adalah jaringan sosial informal para profesional dan
karyawan di dalam dan di luar perusahaan yang memiliki kegiatan dan minat terkait
pekerjaan serupa. Kegiatan komunitas ini meliputi pendidikan dan konferensi
mandiri, konferensi, buletin online, dan berbagi pengalaman dan teknik sehari hari
untuk memecahkan masalah pekerjaan tertentu.
Jenis-Jenis Sistem Manajemen Pengetahuan

Pada dasarnya terdapat tiga jenis sistem manajemen pengetahuan utama


yaitu sistem manajemen pengetahuan perusahaan, sistem kerja pengetahuan, dan
teknik cerdas. Gambar di bawah ini menunjukkan aplikasi sistem manajemen
pengetahuan untuk masing-masing kategori utama ini.

Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan (enterprise-


wide knowledge management systems) merupakan upaya keseluruhan perusahaan
yang bertujuan umum untuk mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, serta
menerapkan isi dan pengetahuan digital. Sistem-sistem ini meliputi kapabilitas untuk
mencari informasi, menyimpan data yang terstruktur dan yang tidak terstruktur, serta
menempatkan keahlian dari karyawan di dalam perusahaan. Sistem manajemen
pengetahuan keseluruhan perusahaan juga termasuk teknologi pendukung, seperti
portal, mesin pencari, kolaborasi dan alat bantu sosial bisnis, dan sistem manajemen
pembelajaran. ·

Perkembangan perangkat lunak dan workstation canggih yang terhubung ke


jaringan untuk membantu teknisi dan ilmuwan dalam menemukan pengetahuan baru
telah menciptakan sistem kerja pengetahuan baru seperti perancangan yang dibantu
komputer, visualisasi, simulasi, dan sistem realitas virtual. Sistem kerja
pengetahuan (knowledge work systems-KWS) adalah sistem yang dikembangkan
khusus untuk para teknisi, ilmuwan, dan para pekerja di bidang pengetahuan lainnya
yang bertugas memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan
mereka.

Manajemen pengetahuan juga meliputi kelompok yang beraneka ragam dari


teknik kecerdasan (intelligent techniques) seperti penelusuran data, sistem ahli,
jaringan neural, logika fuzzy, algoritme genetika, dan agen intelegen. Teknik-teknik
ini memiliki tujuan yang berbeda beda, dari yang menitikberatkan pada penemuan
pengetahuan (penelusuran data dan jaringan neural/jaringan syaraf), hingga
penyaringan informasi dalam bentuk atur.in untuk suatu program komputer (sistem
ahli dan logika fuzzy), untuk menemukan solusi yang optimal bagi permasalahan
(algoritme genetika).

B. MANAJEMEN PENGETAHUAN PERUSAHAAN SECARA LUAS

Perusahaan akan berhadapan dengan setidaknya tiga jenis pengetahuan.


Beberapa pengetahuan yang ada di dalam perusahaan dalam bentuk dokumen teks
yang terstruktur (laporan dan presentasi). Para pengambil keputusan juga
memerlukan pengetahuan yang semi terstruktur, seperti misalnya surel, pesan suara
(voice mail), pertukaran ruang obrolan (chat room exchange), video, foto digital,
brosur, atau postingan pada papan buletin. Masih dalam kasus yang lainnya, tidak
terdapat informasi yang formal atau digital, dan pengetahuan berada di dalam
kepala para karyawan. Banyak dari pengetahuan ini adalah pengetahuan tersirat
yang jarang dituliskan. Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan
akan berurusan dengan tiga jenis pengetahuan tersebut.

Sistem Manajemen Konten Perusahaan (Enterprise Content Management


Systems)

Bisnis saat ini perlu mengatur dan mengelola aset pengetahuan terstruktur
dan semistructured. Pengetahuan terstruktur adalah pengetahuan eksplisit yang ada
dalam dokumen formal, dan juga peraturan formal yang diturunkan organisasi
dengan mengamati para ahli dan perilaku pengambilan keputusan mereka. Sistem
manajemen konten perusahaan membantu organisasi mengelola kedua jenis
informasi. Mereka memiliki kemampuan untuk menangkap, penyimpanan,
pengambilan, distribusi, dan pelestarian pengetahuan untuk membantu perusahaan
memperbaiki proses bisnis dan keputusan mereka. Masalah utama dalam mengelola
pengetahuan adalah penciptaan skema klasifikasi yang tepat, atau taksonomi, untuk
mengatur informasi ke dalam kategori yang bermakna sehingga mudah diakses.
Perusahaan dalam penerbitan, periklanan, penyiaran, dan hiburan memiliki
kebutuhan khusus untuk menyimpan dan mengelola data digital tidak terstruktur
seperti foto, gambar grafis, video, dan konten audio. Sistem manajemen aset digital
membantu perusahaan mengklasifikasikan, menyimpan, dan mendistribusikan
benda digital ini.

Sistem Jaringan Pengetahuan

Sistem jaringan pengetahuan, juga dikenal sebagai lokasi keahlian dan


sistem manajemen, mengatasi masalah yang timbul saat pengetahuan yang tepat
tidak dalam bentuk dokumen digital melainkan berada dalam memori individu ahli di
perusahaan. Sistem jaringan pengetahuan menyediakan direktori pakar korporat
online di domain pengetahuan yang terdefinisi dengan baik dan menggunakan
teknologi komunikasi untuk mempermudah karyawan menemukan pakar yang tepat
di perusahaan.

Sistem Pengelolaan Kolaborasi dan Sistem Manajemen Pembelajaran

Sistem pengelolaan konten perusahaan utama mencakup teknologi portal dan


kolaborasi yang hebat. Portal pengetahuan perusahaan dapat menyediakan akses
ke sumber informasi eksternal, seperti umpan berita dan penelitian, serta sumber
pengetahuan internal bersama dengan kemampuan untuk e-mail, obrolan / pesan
instan, kelompok diskusi, dan konferensi video. Bookmark sosial mempermudah
pencarian dan berbagi informasi dengan mengizinkan pengguna menyimpan
bookmark mereka ke halaman Web di situs Web publik dan menandai bookmark ini
dengan kata kunci. Tag ini bisa digunakan untuk mengatur dan mencari dokumen.
Daftar tag dapat dibagi dengan orang lain untuk membantu mereka menemukan
informasi yang menarik. Taksonomi buatan pengguna yang dibuat untuk bookmark
bersama disebut folksonomies. Delicious dan Digg adalah dua situs bookmark sosial
yang populer. Sistem manajemen pembelajaran (LMS) menyediakan alat untuk
manajemen, pengiriman, pelacakan, dan penilaian berbagai jenis pembelajaran dan
pelatihan karyawan.
C. SISTEM PENGETAHUAN KERJA

Perusahaan memiliki sistem yang dikhususkan bagi pekerja berpengetahuan


untuk membantu mereka dalam menciptakan pengetahuan yang baru dan untuk
memastikan bahwa pengetahuan tersebut terintegrasi dengan tepat ke dalam bisnis.

Pekerja Pengetahuan dan Kerja Pengetahuan

Pekerja pengetahuan, meliputi peneliti, perancang, arsitek, ilmuwan, dan


insinyur yang bertugas menciptakan pengetahuan dan informasi bagi organisasi.
Pekerja pengetahuan biasanya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, memiliki
keanggotaan di organisasi profesional, dan kerap diminta untuk melakukan penilaian
sebagai aspek rutin dari pekerjaan mereka. Sebagai contohnya, pekerja
pengetahuan menciptakan produk baru atau mencari cara untuk meningkatkan
kualitas produk yang sudah ada. Pekerja pengetahuan melakukan tiga peran kunci
yang sangat penting bagi organisasi dan untuk manajer yang bekerja dalam
organisasi:

 Menjaga aliran pengetahuan dalam perusahaan seiring dengan


perkembangan perusahaan dalam teknologi, sains, pemikiran sosial, dan
seni.
 Bertugas melayani sebagai konsultan internal mengenai pengetahuan khusus
mereka, berbagai perubahan yang terjadi, dan kesempatan yang muncul.
 Bertindak sebagai agen perubahan, mengevaluasi, merintis, dan mendukung
proyek-proyek perubahan.

Kebutuhan Sistem Kerja Pengetahuan

Sebagian besar pekerja pengetahuan bergantung pada sistem perkantoran,


seperti pengolah kata, voice mail, e-mail, konferensi video, dan sistem penjadwalan,
yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pekerja di kantor. Namun, pekerja
pengetahuan juga memerlukan sistem kerja pengetahuan yang sangat
terspesialisasi dengan grafis, alat analisis, dan komunikasi serta kemampuan
manajemen dokumen yang canggih.

Sistem ini memerlukan kekuatan komputasi mendasar untuk menangani


grafik-grafik yang rumit atau perhitungan yang kompleks yang dibutuhkan oleh
pekerja pengetahuan, seperti peneliti ilmiah, perancang produk, dan analis
keuangan. Karena pekerja pengetahuan sangat fokus pada pengetahuan di dunia
eksternal, sistem ini juga harus memberikan kemudahan dan kecepatan mengakses
database eksternal. Umumnya antar mukanya mudah digunakan dan
memungkinkan pengguna untuk melakukan pekerjaan tanpa harus membuang
waktu terlalu lama mempelajari cara kerja sistem. Pekerja pengetahuan dibayar
mahal, karenanya pemborosan waktu pekerja akan memakan biaya yang terlalu
mahal. Gambar di bawah menggambarkan kebutuhan sistem kerja pengetahuan.

Contoh Sistem Kerja Pengetahuan

Penerapan kerja pengetahuan yang utama meliputi sistem CAD, sistem


virtual reality untuk simulasi dan pemodelan, dan workstation keuangan.
Computeraided design (CAD) mengotomatisasi penciptaan dan revisi desain,
menggunakan komputer dan perangkat lunak grafis yang canggih. Sistem virtual
reality memiliki kemampuan visualisasi, rendering, dan simulasi yang jauh
melampaui sistem CAD konvensional. Mereka menggunakan perangkat lunak grafis
interaktif untuk membuat simulasi yang dihasilkan komputer yang sangat dekat
dengan kenyataan sehingga pengguna hampir yakin bahwa mereka berpartisipasi
dalam situasi dunia nyata. Augmented reality (AR) adalah teknologi terkait untuk
meningkatkan visualisasi. AR menyediakan pandangan langsung atau tidak
langsung tentang lingkungan dunia nyata fisik yang elemennya diperkuat oleh citra
buatan komputer virtual. Pengguna beralasan di dunia fisik yang sebenarnya, dan
gambar virtual digabungkan dengan tampilan nyata untuk membuat tampilan yang
disempurnakan.

Penerapan realitas virtual yang dikembangkan untuk web akan meggunakan


suatu standar yang dinamakan bahasa pemodelan realitas virtual (Virtual Reality
Modeling Language-VRML). VRML merupakan serangkaian spesifikasi untuk
permodelan 3-D, yang interaktif pada World Wide Web yang dapat mengorganisasi
berbagai tipe media, meliputi animasi, gambar, dan audio untuk menempatkan
penggunanya di dalam suatu lingkungan dunia nyata yang disimulasikan. VRML
merupakan platform independen, beroperasi melalui komputer desktop, dan
memerlukan bandwidth yang kecil.

D. TEKNIK KECERDASAN

Kecerdasan buatan dan teknologi basis data memberikan sejumlah teknik


cerdas yang dapat digunakan organisasi untuk menangkap pengetahuan individu
dan kolektif serta untuk memperluas basis pengetahuan mereka. Sistem pakar,
penalaran berbasis kasus, dan logika fuzzy digunakan untuk menangkap
pengetahuan tersembunyi. Jaringan syaraf tiruan dan data mining digunakan untuk
penemuan pengetahuan. Teknik cerdas lainnya yang dibahas di bagian ini
didasarkan pada teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI), yang terdiri
dari sistem berbasis komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
mencoba meniru perilaku manusia.

Kecerdasan buatan tidak memiliki fleksibilitas, keluasan, dan keumuman dari


kecerdasan manusia, tapi dapat digunakan untuk menangkap, megodekan, dan
memperluas pengetahuan perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan
kecerdasan buatan untuk:

1. Membantunya menangkap dan menyimpan pengetahuan tersirat;


2. Menemukan pengetahuan;
3. Menghasilkan solusi bagi masalah tertentu yang terlalu besar dan kompleks
untuk dianalisa oleh manusia; dan
4. Membantu perusahaan mencari dan menyaring informasi.
Mengetahui Pengetahuan : Sistem Ahli

Sistem pakar adalah teknik cerdas untuk menangkap pengetahuan


tersembunyi dalam domain keahlian manusia yang sangat spesifik dan terbatas.
Sistem ini menangkap pengetahuan karyawan yang terampil dalam bentuk
seperangkat aturan dalam sistem perangkat lunak yang dapat digunakan oleh orang
lain dalam organisasi. Kumpulan aturan dalam sistem pakar menambah ingatan,
atau pembelajaran tersimpan dari perusahaan. Pengetahuan manusia harus
dimodelkan atau diwakili sedemikian rupa sehingga komputer bisa memprosesnya.
Sistem pakar memodelkan pengetahuan manusia sebagai seperangkat aturan yang
secara kolektif disebut basis pengetahuan. Strategi yang digunakan untuk mencari
melalui basis pengetahuan disebut inferensi engine. Dua strategi yang umum
digunakan: forward chaining dan backward chaining.

Dalam forward chaining, mesin inferensi dimulai dengan informasi yang


dimasukkan oleh pengguna dan mencari basis aturan untuk sampai pada sebuah
kesimpulan. Strateginya adalah menembak, atau melakukan tindakan aturan saat
kondisi benar. Dalam strategi backward chaining, strategi untuk mencari basis
aturan dimulai dengan sebuah hipotesis dan dilanjutkan dengan mengajukan
pertanyaan kepada pengguna tentang fakta-fakta yang dipilih sampai hipotesis
tersebut dikonfirmasi atau dibantah.

Bagaimana Sistem Ahli Bekerja

Pengetahuan manusia dapat dibuat model atau direpresentasikan dalam


suatu cara yang dapat diproses oleh komputer. Sistem ahli model pengetahuan
manusia merupakan suatu rangkaian aturan yang secara kolektif disebut dengan
basis pengetahuan (knowledge base). Sistem ahli yang memiliki 200 hingga ribuan
aturan tersebut, akan bergantung pada kerumitan dari permasalahan. Aturan-aturan
tersebut lebih jauh saling berkaitan dan bersarang daripada dalam suatu program
perangkat lunak yang biasanya.

Contoh Sistem Ahli yang Berhasil

Sistem ahli memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, termasuk


diantaranya pengambilan keputusan yang lebih baik, pengurangan kesalahan,
pengurangan biaya, pengurangan waktu pelatihan, dan tingkat kualitas serta
layanan yang lebih baik. Berikut adalah beberapa contohnya:

Countrywide Funding Corporation di Pasadena, California, menggunakan


system ahli untuk meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat mengenai
pemberian pinjaman. Perusahaan pemberi pinjaman ini mempekerjakan sekitar 400
penanggung pinjaman di 150 kantor yang tersebar di AS. Perusahaan tersebut
mengembangkan sistem ahli berbasis PC di tahun 1992 untuk membuat keputusan
kelayakan pemberi pinjaman tahap awal. Perusahaan ini mengalami pertumbuhan
yang amat pesat, terus berkembang dan ingin agar sistemnya dapat menjamin
konsistensi dalam menghasilkan keputusan mengenai pemberi pinjaman dengan
kualitas yang baik.

Kecerdasan Organisasional : Penalaran Berbasis Kasus

Pengetahuan organisasional ini dapat ditangkap dan disimpan dengan


menggunakan penalaran berbasis kasus. Dalam penalaran berbasis kasus (case-
based reasoning-CBR), deskripsi dari pengalaman masa lalu seorang spesialis yang
direpresentasikan sebagai contoh kasus disimpan dalam database untuk digunakan
kembali di suatu waktu pada saat seorang pengguna berhadapan dengan kasus
baru dengan parameter yang serupa. Sistem ini mencari dalam database kasus
yang memiliki karakteristik masalah yang serupa dengan kasus baru, menemukan
kasus yang paling tepat, dan menerapkan solusi kasus lama pada kasus baru.
Solusi yang sukses diberi tanda untuk digunakan kembali pada kasus baru, dan
keduanya disimpan bersama dengan kasus-kasus lainnya dalam basis
pengetahuan.

Sistem Logika Fuzzy

Kebanyakan orang tidak berpikir dalam hal aturan tradisional jika-kemudian


atau angka yang tepat. Manusia cenderung mengkategorikan hal-hal yang tidak
tepat dengan menggunakan peraturan untuk membuat keputusan yang mungkin
memiliki banyak nuansa makna. Misalnya, pria atau wanita bisa kuat atau cerdas.
Sebuah perusahaan bisa berukuran besar, menengah, atau kecil. Suhu bisa panas,
dingin, sejuk, atau hangat. Kategori ini mewakili berbagai nilai. Logika fuzzy adalah
teknologi berbasis aturan yang dapat mewakili ketidaktepatan seperti itu dengan
membuat aturan yang menggunakan nilai perkiraan atau subyektif. Ini bisa
menggambarkan fenomena atau proses tertentu secara linguistik dan kemudian
mewakili deskripsi itu dalam sejumlah kecil peraturan fleksibel. Organisasi dapat
menggunakan logika fuzzy untuk menciptakan sistem perangkat lunak yang
menangkap pengetahuan tersembunyi dimana terdapat ambiguitas linguistik.

Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan syaraf digunakan untuk memecahkan masalah kompleks dan kurang


dipahami dimana sejumlah besar data dikumpulkan. Mereka menemukan pola dan
hubungan dalam jumlah besar data yang akan terlalu rumit dan sulit bagi manusia
untuk dianalisis. Jaringan saraf menemukan pengetahuan ini dengan menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang paralel dengan pola pengolahan otak
biologis atau otak manusia. Sesi Interaktif pada Organisasi menggambarkan aplikasi
perdagangan saham terkomputerisasi berdasarkan teknologi AI terkait yang disebut
pembelajaran mesin. Pembelajaran mesin berfokus pada algoritma dan metode
statistik yang memungkinkan komputer “belajar” dengan mengekstraksi aturan dan
pola dari kumpulan data masif dan membuat prediksi tentang masa depan.

Algoritma Genetika

Algoritma genetika (genetic algoritms) bermanfaat untuk menemukan


pemecahan yang optimal atas suatu permasalahan tertentu dengan memeriksa
sejumlah besar kemungkinan pemecahan atas permasalahan tersebut. Mereka
didasarkan pada teknik-teknik yang diinspirasikan dengan biologi yang evolusioner
seperti misalnya turunan, mutasi, seleksi, dan persilangan (digabungkan kembali).

Sistem AI Hybrid

Algoritme genetika, logika fuzzy, jaringan neural, dan sistem ahli dapat
diintegrasikan ke dalam aplikasi tunggal untuk memperoleh keunggulan dari fitur
teknologi yang terbaik. Sistem-sistem seperti itu disebut dengan sistem AI hibrida
(hybrid Al systems).

Agen Intelejen

Teknologi agen inteligen akan membantu pebisnis untuk membuat navigasi


melalui sejumlah besar data untuk menempatkan dan bertindak atas informasi yang
dianggap penting. Agen inteligen (intelligent agents) merupakan program perangkat
lunak yang bekerja tanpa intervensi secara langsung dari manusia untuk
melaksanakan tugas tertentu bagi seorang pengguna individual, proses bisnis, atau
aplikasi perangkat lunak. Agen menggunakan basis pengetahuan yang dipelajari
atau dibangun untuk menyelesaikan tugas-tugas atau mengambil keputusan dalam
kepentingan pengguna, seperti menghapus e-mail sampah, menjadwalkan janji
pertemuan, atau bepergian dengan menggunakan jaringan yang saling terhubung.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen pengetahuan (knowledge management) ialah suatu rangkaian


kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi,
menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan
kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait
dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti
pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat
inovasi yang lebih tinggi.

Perusahaan memerlukan program manajemen pengetauan karena


pengetahuan telah menjadi asset produktif dan strategis yang sentral dalam
perekonomian informasi di zaman ini, dan merupakan sumber keunggulan kompetitif
yang potensial. Manajemen pengetahuan mengedepankan pembelajaran organisasi
dengan meningkatkan kemampuan organisasiuntuk belajar dari lingkungannya dan
untuk memasukkan pengetahuan dalam proses bisnis. Sistem manajemen
pengetahuan yang efektif memerlukan modal organisasional dan manajemen untuk
meningkatkan budaya dan program pengetahuan untuk manajemen pengetahuan,
termasuk dilantiknya seorang direktur pengetahuan. Ada tiga jenis utama sistem
manajemen pengetahuan: sistem manajemen pengetahuan keseluruhan
perusahaan, sistem pengetahuan kerja, dan teknik cerdas.
Daftar Pustaka

Putra, Y. M. (2019). Sistem Manajemen Pengetahuan. Modul Kuliah Sistem


Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System:
Managing the Digital Firm.

http://pengertianmanagement.blogspot.com/2012/11/pengertian-knowledge-
management.html

https://www.academia.edu/8384319/Makalah_SIM

http://wennyherianti-lao.blogspot.com/2016/12/mengelola-pengetahuan.html

Anda mungkin juga menyukai