PENDAHULUAN
Kita hidup dalam suatu perekonomian informasi yang mana sumber utama dari
kekayaan dan kemakmuran adalah produksi serta distribusi informasi dan
pengetahuan. Diperkirakan 37% dari tenaga kerja di AS terdiri atas pekerja bagian
pengetahuan dan informasi, yang mana merupakan segmen tenaga kerja tunggal
terbesar. Sekitar 45% dari produk domestik bruto PDB (gross domestic
product⎯GDP) Amerika Serikat dihasilkan oleh sektor pengetahuan dan informasi
(U.S. Department of Commerce, 2012). Manajemen pengetahuan telah menjadi suatu
tema yang penting pada banyak perusahaan bisnis besar, sebagaimana para manajer
menyadari bahwa banyak dari nilai perusahaan mereka bergantung pada kemampuan
perusahaan untuk menciptakan dan mengelola pengetahuan. Penelitian-penelitian
telah menemukan bahwa bagian yang cukup besar dari nilai pasar saham perusahaan
terkait dengan aset tak berwujud, yang mana pengetahuan merupakan salah satu
unsur penting, seiring dengan merek, reputasi, dan proses bisnis yang unik. Proyek-
proyek yang didasarkan pada pengetahuan yang diselenggarakan dengan baik telah
diketahui akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi yang luar biasa,
4
meskipun dampak dari investasi berdasar pengetahuan tersebut sangat sulit untuk
mengukurnya. (Gu dan Leev:2001).
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
b. Pembelajaran Organisasional dan Manajemen Pengetahuan
Organisasi menciptakan dan mengumpulkan pengetahuan dengan menggunakan
berbagai mekanisme pembelajaran organisasi. Melalui pengumpulan data,
pengukuran aktivitas terencana yang cermat, trial and error (percobaan), dan
umpan balik dari pelanggan dan lingkungan pada umumnya, pengalaman
mendapatkan organisasi. Organisasi yang belajar menyesuaikan perilaku mereka
untuk mencerminkan pembelajaran itu dengan menciptakan proses bisnis baru
dan dengan mengubah pola pengambilan keputusan manajemen. Proses
perubahan ini disebut pembelajaran organisasi. Organisasi yang belajar untuk
menyesuaikan perilaku mereka mencerminkan pembelajaran tersebut dengan
menciptakan proses bisnis yang baru dan dengan mengubah pola dalam
pengambilan keputusan manajemen. Proses perubahan ini disebut dengan
pembelajaran organisasional (organizational learning).
d. Penguasaan Pengetahuan
Organisasi dapat memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara, bergantung
pada tipe dari pengetahuan yang mereka cari. Sistem manajemen pengetahuan
yang pertama berupaya untuk membangun gudang dokumen perusahaan, laporan,
7
presentasi, dan praktik pelaksanaan yang terbaik Organisasi memperoleh
pengetahuan dengan berbagai cara, tergantung dari jenis pengetahuan yang
mereka cari. Sistem manajemen pengetahuan pertama berusaha membangun
gudang dokumen, laporan, presentasi, dan praktik terbaik perusahaan.
e. Penyimpanan Pengetahuan
Penyimpanan pengetahuan pada umumnya melibatkan penciptaan suatu database.
Sistem manajemen dokumen yang dibuat dalam bentuk digital, indeks, dan
memberikan label pada dokumen yang disesuaikan dengan kerangka kerja yang
jelas merupakan database yang bear yang mahir dalam menyimpan kumpulan
dokumen. Penyimpanan pengetahuan umumnya melibatkan pembuatan database.
Sistem pengelolaan dokumen yang mendigitalkan, mengindeks, dan memberi tag
dokumen sesuai kerangka koheren adalah database besar yang mahir menyimpan
koleksi dokumen. Sistem pakar juga membantu perusahaan mempertahankan
pengetahuan yang diperoleh dengan memasukkan pengetahuan tersebut ke dalam
proses dan budaya organisasi. Manajemen harus mendukung pengembangan
sistem penyimpanan pengetahuan yang direncanakan, mendorong pengembangan
skema keseluruhan perusahaan untuk mengindeks dokumen, dan menghargai
karyawan karena meluangkan waktu untuk memperbarui dan menyimpan
dokumen dengan benar
f. Penyebarluasan Pengetahuan
Teknologi portal, surel, pesan instan, wiki, alat bantu sosial bisnis, dan mesin
pencari telah ditambahkan pada pengaturan yang ada dari alat bantu kolaborasi
untuk berbagi kalender, data dokumen, dan grafik.
8
kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya
terkaitdengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu
seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau
tingkatinovasi yang lebih tinggi.
9
3) Sistem Jaringan Pengetahuan
Sistem jaringan pengetahuan, juga dikenal sebagai lokasi keahlian dan
sistem manajemen, mengatasi masalah yang timbul saat pengetahuan yang tepat
tidak dalam bentuk dokumen digital melainkan berada dalam memori individu
ahli diperusahaan. Sistem jaringan pengetahuan menyediakan direktori pakar
korporat online di domain pengetahuan yang terdefinisi dengan baik dan
menggunakan teknologi komunikasi untuk mempermudah karyawan menemukan
pakar yang tepat di perusahaan.
Para manajer dan perusahaan harus menghadapi berbagai bentuk pengetahuan. Dalam
sistem manajemen penegetahuan perusahaan terdapat tiga kategori utama yang
digunakn dalam mengelola berbagai pengetahuan tersebut. Kadangkala manajer
memerlukan informasi berbentuk dokumen yang tidak benar-benar terstruktur, seperti
10
e-mail, voice mail, rekaman percakapan di chat room, video, gambar digital, brosur
atau buletin. Sistem jaringan pengetahuan memiliki fungsi sebagai penghubung
antara pasokan dan permintaan pengetahuan. Sistem jaringan pengetahuan
memberikan direktori online mengenai para pakar bidang-bidang tertentu di
perusahaan menggunakan teknologi komunikasi untuk memudahkan karyawan dalam
mencari pakar yang tepat. Sistem pengetahuan terstruktur melakukan fungsi
implementasi penandaan dokumen, antarmuka dengan basis data perusahaan di mana
dokumen disimpan, dan membuat portal perusahaan yang dapat digunakan oleh
karyawan yang memerlukan pengetahuan perusahaan. Informasi yang semiterstruktur
adalah seluruh informasi digital dalam suatu perusahaan yang tidak terdapat dalam
dokumen atau laporan formal.
11
Pengetahuan tacit (know-how) adalah pengetahuan yang masih berupa pemikiran di
kepala manusia. Pengetahuan ini agak sulit untuk dikomunikasikan, dipahami dan
diterjemahkan ke dalam bentuk lain yang lebih terstruktur karena bersumberkan pada
pengalaman atau intuisi pribadi serta bergantung pada konteks. Contoh dari tacit
knowledge adalah pengetahuan yang diperoleh karyawan dari hasil sharing karyawan
lain pada saat rapat atau pelatihan. Sedangkan, pengetahuan explicit (know-what)
adalah pengetahuan yang sudah direpresentasikan dalam media tertentu. Pengetahuan
ini mudah untuk dikomunikasikan, dipahami, dan diterjemahkan ke dalam bentuk lain
yang lebih terstruktur, sehingga dapat dikelola oleh KMS. Contoh pengetahuan secara
explicit adalah modul di perusahaan untuk karyawan baru yang berisi deskripsi
pekerjaan atau dokumentasi alur proses bisnis perusahaan.
12
Knowledge management ini memiliki tiga komponen utama yang saling terikat
satu sama lain, yaitu people, process, dan technology. Ketiga komponen dapat
menghasilkan suatu pembelajaran bagi perusahaan. People adalah orang yang
memiliki knowledge, mengelola sistem dan proses, dan berkomitmen terhadap proses
strategik knowledge untuk keseluruhan organisasi. Budaya sharing mendorong
penyebaran knowledge dapat dibangun melalui hubungan knowledge efektif,
networks, CoPs dan strategi komunitas sosial lainnya. Process adalah pengaturan dan
penyelarasan dari strategi, prinsip, proses, praktek untuk memastikan bahwa
knowledge management berjalan dengan baik ketika diimplementasikan. Sedangkan
Technology adalah peran atau media pendukung yang penting dalam knowledge
management, dimana dibutuhkan individu yang memiliki kompeten ketika
menggunakannya.
Implementasi KMS memerlukan berbagai tools cukup beragam yang ikut terlibat
dalam sepanjang siklus knowledge management teknologi yang digunakan untuk
memasilitasi teruntama komunikasi, kolaborasi, dan konten manajemen untuk
knowledge capture, sharing, dissemination, dan application. Dalam hal ini teknologi
berperan sebagai support dan enabler bagi organisasi, karena people merupakan
komponen knowledge management yang paling berperan penting. Implementasi
manajemen pengetahuan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis
perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penerapan sistem manajemen pengetahuan memiliki beberapa manfaat bagi
perusahaan. Pertama, Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber
pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan mudah untuk
menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya, sehingga perusahaan
akan dapat menghemat waktu dan biaya. Kedua, Peningkatan aset pengetahuan.
Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan untuk
memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan
perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan
13
terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya. Ketiga,
Kemampuan beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan
perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. Keempat, Peningkatan produktifitas.
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang
akan dikembangkan, sehingga produktivitas dari perusahaan akan meningkat. Kelima,
Permudaha transfer pengetahuan bagi karyawan baru. KMS juga dapat
mempermudah karyawan baru untuk mempelajari tentang perusahaan karena berisi
informasi dari seluruh divisi yang ada pada perusahaan tersebut. Termasuk
pengetahuan lain yang berhubungan tidak langsung dengan perusahaan, namun
mendukung pengembangan perusahaan. Misalnya berbagi pengetahuan tentang
teknologi terbaru yang sudah ada di luar negeri, namun belum masuk ke Indonesia.
Hal ini dapat menjadi inspirasi perusahaan dalam mengembangkan produk dan jasa,
maupun menggunakan teknologi terbaru tersebut sehingga menjadi perusahaan
pertama yang membawa teknologi tersebut ke Indonesia.
14
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa . Manajemen pengetahuan
(knowledge management) ialah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh
organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan
mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di
dalam organisasi. Manajemen pengetahuan telah menjadi suatu tema yang penting
pada banyak perusahaan bisnis bear sebagaimana para manajer menyadari bahwa
banyak dari nilai perusahaan mereka bergantung pada kemampuan perusahaan untuk
menciptakan dan mengelola pengetahuan. Pengetahuan yang berada dalam pikiran
karyawan yang belum didokumentasikan disebut dengan pengetahuan tersirat (tacit
knowledge), sedangkan pengetahuan yang telah didokumentasikan dinamakan
pengetahuan eksplisit (explicit knowledge). KMS atau sistem pengelolaan
pengetahuan dapat membantu perusahaan untuk melakukan sharing pengetahuan
seputar proses bisnis, masalah-masalah yang terjadi pada setiap unit kerja, hingga
berbagi pengalaman tentang hal-hal di luar pekerjaan yang bermanfaat bagi
pengembangan pengetahuan dari karyawan perusahaan. Implementasi KMS
memerlukan berbagai tools cukup beragam yang ikut terlibat dalam sepanjang siklus
knowledge management teknologi yang digunakan untuk memasilitasi teruntama
komunikasi, kolaborasi, dan konten manajemen untuk knowledge capture, sharing,
dissemination, dan application.
15
DAFTAR PUSTAKA
16