RPS 11
“Mengelola Pengetahuan”
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
PENDAHULUAN
Terdapat suatu perbedaan yang penting di antara data, informasi, pengetahuan, dan
kebijaksanaan. Untuk mengubah data menjadi suatu informasi yang bermanfaat, maka
perusahaan harus mencurahkan sumber daya untuk mengorganisasikan data ke dalam
kategori-kategori pemahaman. Misalnya, total penjualan dibagi menjadi per bulan, per hari,
per daerah, atau berdasarkan laporan per toko. Untuk mengubah informasi menjadi
pengetahuan (knowledge) maka perusahaan harus mengeluarkan sumber daya tambahan
untuk menemukan pola-pola, aturan, dan konteks di mana pengetahuan dapat bekerja.
Terakhir, kebijaksanaan (wisdom) diartikan sebagai pengalaman kolektif dan individual
dalam menerapkan pengetahuan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan.
Kebijaksanaan melibatkan di mana, kapan, dan bagaimana menerapkan pengetahuan.
Pengetahuan merupakan suatu atribut individual dan atribut kolektif dari perusahaan.
Pengetahuan bersifat kognitif, bahkan psikologis, kejadian yang berlangsung di dalam
kepala orang-orang. Pengetahuan juga disimpan dalam perpustakaan dan catatan,
dibagikan dalam perkuliahan, dan disimpan oleh perusahaan dalam bentuk pemrosesan
bisnis dan kecakapan karyawan. Pengetahuan yang berada dalam pikiran karyawan yang
belum didokumentasikan disebut dengan pengetahuan tersirat (tacit knowledge),
sedangkan pengetahuan yang telah didokumentasikan dinamakan pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge). Pengetahuan dapat tersimpan dalam surel, pesan, suara, grafik, serta
dokumen-dokumen tidak terstruktur dan dokumen terstruktur. Pengetahuan pada umumnya
diyakini memiliki sebuah lokasi, baik dalam pikiran manusia atau dalam proses bisnis
tertentu. Pengetahuan “melekat” dan tidak dapat diterapkan secara universal atau
dipindahkan dengan mudah. Terakhir, pengetahuan dianggap lebih bersifat situasional dan
kontekstual. Selagai contoh, Anda harus mengetahui kapan untuk melakukan suatu
prosedur dan juga bagaimana cara melakukannya.
Dapat kita lihat bahwa pengetahuan adalah aset perusahaan dalam bentuk yang
berbeda dari aset lainnya, seperti aset bangunan atau keuangan; pengetahuan merupakan
fenomena yang rumit; dan ada banyak aspek dalam proses-proses manajemen pengetahuan.
Kita dapat menyadari juga bahwa kompetensi inti berbasis pengetahuan dari perusahaan –
dua atau tiga hal yang dapat dilakukan dengan sangat baik oleh perusahaan – adalah aset-
aset organisasional yang sangat penting. Mengetahui bagaimana melakukan sesuatu secara
efektif dan efisien dengan cara yang tidak dapat ditiru perusahaan lain dapat menjadi
sumber keuntungan yang utama, juga merupakan keunggulan yang tidak dapat dibeli oleh
pesaing lainnya di pasar.
1. Penguasaan Pengetahuan
Organisasi dapat memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara, bergantung
pada tipe dari pengetahuan yang mereka cari. Sistem manajemen pengetahuan yang
pertama berupaya untuk membangun gudang dokumen perusahaan, laporan, presentasi,
dan praktik pelaksanaan yang terbaik. Upaya-upaya ini telah diperluas hingga
mencakup dokumen-dokumen yang tidak terstruktur (misalnya, surel). Dalam kasus
lainnya, organisasi dapat memperoleh pengetahuan dengan mengembangkan jaringan
ahli secara online dengan demikian para karyawan tersebut dapat "menemukan ahli"
dalam perusahaan yang merupakan pribadi yang memiliki pengetahuan luas.
Dalam kasus lainnya, perusahaan dapat menciptakan suatu pengetahuan yang
baru dengan menemukan pola-pola dalam data korporat atau dengan menggunakan
sentra kerja pengetahuan di mana para insinyur dapat menemukan pengetahuan yang
baru. Sistem pengetahuan yang koheren (jelas) dan terorganisasi juga memerlukan data
yang sistematis dari sistem pemrosesan transaksi perusahaan yang dapat menelusuri
penjualan, pembayaran, persediaan, pelanggan, dan data penting lainnya, demikian pula
halnya dengan data dari sumber-sumber eksternal seperti kabar berita, laporan industri,
opini legal, penelitian ilmiah, dan statistik pemerintah.
2. Penyimpanan Pengetahuan
Setelah berbagai dokumen, pola, dan aturan pakar terkumpul, data tersebut
harus disimpan sehingga dapat diambil kembali dan digunakan oleh para karyawan.
Penyimpanan pengetahuan pada umumnya melibatkan penciptaan suatu database.
Sistem manajemen dokumen yang dibuat dalam bentuk digital, indeks, dan
memberikan label pada dokumen yang disesuaikan dengan kerangka kerja yang jelas
merupakan database yang besar yang mahir dalam menyimpan kumpulan dokumen.
Sistem ahli juga membantu perusahaan dalam menjaga pengetahuannya yang diperoleh
dengan menggabungkan pengetahuan tersebut ke dalam proses dan budaya
organisasional.
Manajemen harus mendukung pengembangan sistem penyimpanan
pengetahuan, mendukung pengembangan skema yang dapat digunakan di seluruh
perusahaan dalam membuat indeks dokumen, dan memberikan penghargaan kepada
karyawan yang telah meluangkan waktu untuk memperbarui dan menyimpan dokumen
tersebut dengan cara yang benar. Sebagai contoh, manajemen harus memberikan
penghargaan kepada bagian penjualan yang memasukkan nama calon pelanggan ke
dalam basis data perusahaan di mana seluruh petugas penjualan dapat mengidentifikasi
data dari setiap calon yang tersimpan dan mengulasnya.
3. Penyebarluasan Pengetahuan
Teknologi portal, surel, pesan instan (instant messaging), wiki, alat bantu sosial
bisnis, dan mesin pencari telah ditambahkan pada pengaturan yang ada dari alat bantu
kolaborasi untuk berbagi kalender, data dokumen, dan grafik. Teknologi kontemporer
tampaknya telah membanjiri dunia informasi dan pengetahuan. Bagaimana seorang
karyawan atau manajer dapat menemukan sesuatu yang benar-benar penting dan
berguna bagi mereka dari lautan informasi dan pengetahuan yang begitu luas? Di
sinilah program pelatihan, jaringan informal, dan pengalaman manajemen yang
dibagikan dapat membantu para manajer agar tetap dapat menfokuskan perhatian
mereka dalam informasi dan pengetahuan yang penting.
4. Penerapan Pengetahuan
Tanpa memperhatikan apakah tipe dari sistem manajemen pengetahuan yang
dilibatkan, tetapi pengetahuan yang tidak dibagikan dan diterapkan dalam
permasalahan praktis yang dihadapi oleh perusahaan dan para manajer tidak akan
menambah nilai dari bisnis. Untuk memberikan tingkat pengembalian atas investasi,
maka pengetahuan organisasional harus menjadi suatu bagian yang sistematis dari
pengambilan keputusan manajemen dan diletakkan dalam sistem untuk mendukung
keputusan. Pada akhirnya, pengetahuan yang baru harus dibangun di dalam proses
bisnis suatu perusahaan dan sistem aplikasi kunci, meliputi penerapan perusahaan
untuk mengelola proses bisnis internal yang utama serta hubungan dengan pelanggan
dan pemasok. Pihak manajemen akan mendukung proses ini dengan menciptakan
praktik pelaksanaan bisnis baru yang didasarkan pada pengetahuan baru, produk dan
jasa baru, dan pasar baru bagi perusahaan.
5. Membangun Modal Organisasional dan Modal Manajemen: Kolaborasi, Komunitas
Praktik, dan Lingkungan Perkantoran
Selain aktivitas yrang telah dijelaskan, para manajer dapat membantu dengan
cara mengembangkan peranan dan tanggung jawab baru dalam organisasi untuk
memperoleh pengetahuan. Termasuk di dalamnya adalah menciptakan posisi-posisi
baru, seperti direktur eksekutif manajemen pengetahuan, staf yang ditugaskan untuk
membantu manajer pengetahuan, dan membentuk komunitas praktik. Komunitas
praktik (community of practice- COP) adalah jaringan umum informal yang terdiri atas
para profesional dan karyawan baik di dalam maupun di luar perusahaan dengan minat
dan kegiatan yang sama. Kegiatan komunitas ini termasuk pendidikan perorangan atau
kelompok, konferensi, newsletter online, serta setiap harinya saling berbagi
pengalaman dan teknik untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan tertentu.
Banyak organisasi, seperti IBM, U.S. Federal Highway Administration, dan Bank
Dunia mendorong penciptaan ribuan komunitas online yang serupa. Praktik komunitas
tersebut sangat bergantung pada lingkungan perangkat lunak yang memungkinkan
terciptanya kolaborasi dan komunikasi.
COP dapat memudahkan orang dalam menggunakan kembali pengetahuan yang
telah digunakan sebelumnya dengan cara mengarahkan anggota komunitasnya kepada
dokumen tertentu, menciptakan tempat penyimpanan dokumen, dan menyaring
informasi untuk para anggota baru. Anggota COP bertindak sebagai fasilitator yang
mendorong kontribusi dan diskusi di antara para anggotanya. COP juga dapat
mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran karyawan baru dengan
memberikan nama-nama pakar, judul pembahasan materi tertentu, dan akses ke metode
dan perangkat komunitas tersebut. Terakhir, COP dapat berfungsi sebagai tempat
bertumbuhnya banyak ide, teknik, dan perilaku pengambilan keputusan yang baru.
Terdapat 3 tipe dari sistem manajemen pengetahuan yang sangat penting: sistem
manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan, sistem kerja pengetahuan, dan teknik
kecerdasan. Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan (enterprise-wide
knowledge management systems) merupakan upaya keseluruhan perusahaan yang
bertujuan umum untuk mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, serta menerapkan
isi dan pengetahuan digital. Sistem-sistem ini meliputi kapabilitas untuk mencari informasi,
menyimpan data yang terstruktur dan yang tidak terstruktur, serta menempatkan keahlian
dari karyawan di dalam perusahaan. Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan
perusahaan juga termasuk teknologi pendukung, seperti portal, mesin pencari, kolaborasi
dan alat bantu sosial bisnis, dan sistem manajemen pembelajaran.
Manajemen pengetahuan juga meliputi kelompok yang beraneka ragam dari teknik
kecerdasan (intelligent techniques) seperti penelusuran data, sistem ahli, jaringan neural,
logika fuzzy, algoritme genetika, dan agen intelegen. Teknik-teknik ini memiliki tujuan
yang berbeda-beda, dari yang menitikberatkan pada penemuan pengetahuan (penelusuran
data dan jaringan neural/jaringan syaraf), hingga penyaringan informasi dalam bentuk
aturan untuk suatu program komputer (sistem ahli dan logika fuzzy), untuk menemukan
solusi yang optimal bagi permasalahan (algoritme genetika).
Para pebisnis saat ini perlu untuk mengatur dan mengelola asset pengetahuan
terstruktur maupun semi terstruktur. Pengetahuan terstruktur merupakan pengetahuan
secara eksplisit ada dalam dokumen – dokumen formal, sama halnya dengan aturan – aturan
formal yang diperoleh organisasi dengan mengamati para ahli dan perilaku mereka dalam
pengambilan keputusan. Tetapi, setidaknya ada 80% dari konten bisnis organisasi adalah
informasi semi terstruktur atau tidak terstruktur yang ada dalam folder, pesan, memo,
proposal, surel, grafik, slide presentasi elektronik, dan bahkan video yang diciptakan dalam
format berbeda dan disimpan dalam banyak lokasi.
4. TEKNIK KECERDASAN
Memperoleh Pengetahuan: Sistem Ahli
Sistem ahli adalah teknik cerdas untuk menangkap pengetahuan tersirat dalam
wilayah yang sangat spesifik dan terbatas dari keahlian manusia. Sistem ini menangkap
pengetahuan karyawan yang terampil dalam bentuk seperangkat aturan dalam sistem
perangkat lunak yang dapat digunakan oleh orang lain dalam organisasi. Kumpulan aturan
dalam sistem pakar menambah ingatan, atau pembelajaran tersimpan, dari perusahaan.
Sistem pakar kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip dasar ahli
manusia. Mereka biasanya melakukan tugas yang sangat terbatas yang dapat dilakukan oleh
para profesional dalam beberapa menit atau jam, seperti mendiagnosis mesin yang tidak
berfungsi atau menentukan apakah akan memberi kredit untuk pinjaman. Masalah yang
tidak bisa dipecahkan oleh ahli manusia dalam periode singkat yang sama jauh terlalu sulit
bagi sistem pakar. Namun, dengan menangkap keahlian manusia di bidang terbatas, sistem
pakar dapat memberi manfaat, membantu organisasi membuat keputusan berkualitas tinggi
dengan lebih sedikit orang.
Saat ini, sistem pakar banyak digunakan dalam bisnis secara diskrit, pengambilan
keputusan yang sangat terstruktur. Sistem pakar menyediakan beragam manfaat termasuk
keputusan yang baik, mengurangi kesalahan, mengurangi biaya, mengurangi waktu
pelatihan, dan tingkat kualitas dan layanan yang lebih tinggi. Meskipun sistem pakar tidak
memiliki kecerdasan manusiawi yang kuat dan umum, mereka dapat memberi manfaat bagi
organisasi jika keterbatasan mereka dipahami dengan baik. Hanya kelas masalah tertentu
yang bisa dipecahkan dengan menggunakan sistem pakar. Hampir semua sistem pakar
sukses menangani masalah klasifikasi dalam domain pengetahuan terbatas dimana hanya
ada sedikit alternatif hasil dan kemungkinan hasil ini diketahui sebelumnya. Sistem pakar
jauh kurang berguna untuk menangani masalah terstruktur yang biasanya dihadapi oleh para
manajer. Banyak sistem pakar memerlukan usaha pengembangan yang besar, panjang, dan
mahal. Mempekerjakan atau melatih lebih banyak ahli mungkin lebih murah daripada
membangun sistem pakar. Biasanya, lingkungan di mana sistem pakar beroperasi terus
berubah sehingga sistem pakar juga harus terus berubah. Beberapa sistem pakar, terutama
yang besar, sangat kompleks sehingga dalam beberapa tahun biaya perawatannya sama
dengan biaya pengembangan.
Pembelajaran Mesin
Agen Inteligen
Agen inteligen adalah program perangkat lunak yang bekerja tanpa intervensi
langsung manusia untuk melaksanakan tugas tertentu untuk pengguna individual, proses
bisnis, atau aplikasi perangkat lunak. Agen menggunakan basis pengetahuan built-in atau
pelajari untuk menyelesaikan tugas atau membuat keputusan atas nama pengguna, seperti
menghapus e-mail sampah, menjadwalkan janji temu, atau melakukan perjalanan melalui
jaringan yang saling berhubungan untuk menemukan tiket pesawat termurah ke California.
Ada banyak aplikasi agen cerdas saat ini di sistem operasi, perangkat lunak aplikasi, sistem
e-mail, perangkat lunak komputasi mobile, dan alat jaringan. Meskipun beberapa agen cerdas
diprogram untuk mengikuti seperangkat peraturan sederhana, ada pula yang mampu belajar
dari pengalaman dan menyesuaikan tingkah laku mereka. Siri, aplikasi pada sistem operasi
iOS Apple untuk iPhone dan iPad, adalah sebuah contoh. Siri adalah asisten pribadi cerdas
yang menggunakan teknologi voice recognition untuk menjawab pertanyaan, membuat
rekomendasi, dan melakukan tindakan. Perangkat lunak ini menyesuaikan dengan preferensi
individu pengguna dari waktu ke waktu dan mempersonalisasi hasil, melakukan tugas seperti
menemukan restoran terdekat, membeli tiket film, mendapatkan arahan, menjadwalkan janji
temu, dan mengirim pesan. Siri memahami ucapan alami, dan menanyakan pertanyaan
kepada pengguna jika dibutuhkan lebih banyak informasi untuk menyelesaikan sebuah tugas.
Siri tidak memproses masukan ucapan secara lokal di perangkat pengguna.
Sistem AI Hibrida
Algoritma genetika, logika fuzzy, jaringan neural, dan sistem pakar dapat
diintegrasikan ke dalam satu aplikasi untuk memanfaatkan fitur terbaik dari ini teknologi.
Sistem semacam itu disebut dengan sistem hibrida. Aplikasi hibrida dalam bisnis terus
bertumbuh. Di Jepang, Hitachi, Mitsubishi, Ricoh, Sanyo, dan lainnya mulai
menggabungkan produk AI hibrida untuk produk - produk rumah tangga, mesin pabrik, dan
peralatan kantor. Matsushita telah mengembangkan pencucian “neurofuzzy”. Mesin yang
menggabungkan logika fuzzy dengan jaringan neural. Nikko Securities telah mengerjakan
sistem neurofuzzy untuk meramalkan peringkat obligasi konversi.
PENUTUP
Kesimpulan
Indikator yang harus dipenuhi dalam perusahaan digital yaitu Sistem pengelolaan rantai
pasokan, Sistem pengelolaan relasi pelanggan, Sistem perusahaan, dan Sistem pengelolaan
pengetahuan. Manajemen Pengetahuan didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek
membuat, memperoleh, menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun
berada, untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi. Kita juga bisa
mempelajari bahwa dalam perusahaan kita harus mengetahui sebagai berikut.
1. Manajemen Pengetahuan
2. Sistem Manajemen Pengetahuan Keseluruhan Perusahaan
3. Sistem Kerja Pengetahuan
4. Teknik Kecerdasan yang ada di Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA