LEARNING ORGANIZATION
Disusun oleh:
Luthfiah Nur Saffanah Fatharani 1401174121
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
PENGERTIAN KNOWLEDGE MANAGEMENT ........................................................................................... 4
PENTINGNYA MEMPELAJARI KNOWLEDGE MANAGEMENT................................................................... 4
KAJIAN UTAMA KNOWLEDGE MANAGEMENT ....................................................................................... 5
KAITAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DENGAN PERUSAHAAN/BISNIS.................................................. 6
KAJIAN KHUSUS KNOWLEDGE MANAGEMENT....................................................................................... 7
ALASAN PENTINGNYA MEMPELAJARI LEARNING ORGANIZATION ......................................................... 9
INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR/MENGKAJI LEARNING ORGANIZATION ............................................ 9
2
PENDAHULUAN
3
A. PENGERTIAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
Pada dasarnya, Knowledge Management atau Manajemen Pengetahuan pada
perusahaan melibatkan beberapa komponen yaitu karyawan, teknologi, dan proses
organisasional yang saling bertumpang tindih. Persaingan bisnis global menuntut perusahaan
untuk senantiasa mampu bersaing dan melakukan inovasi sehingga memiliki keunggulan dari
perusahaan lain.
Knowledge Management adalah sistem yang diciptakan agar knowledge (pengetahuan +
pengalaman) organisasi dapat selalu terdokumentasi dan dapat diambil dengan cepat.
Tujuannya, agar organisasi tidak selalu mengulangi aktivitas yang sama secara berulang-ulang
yang akan banyak menyita waktu, biaya dan kehilangan kesempatan.
Knowledge Management merupakan suatu aktivitas sistematik yang menawarkan
pengelolaan pengetahuan dalam hal pemerolehan, penggunaan, berbagi, penyimpanan,
pencarian kembali serta pengembangan sehingga menghasilkan gagasan baru yang berdampak
pada suatu inovasi. Setiap perusahaan pasti memiliki pengetahuan sebagai aset atau harta
perusahaan tersebut selain harta yang berbentuk finansial. Aktivitas KM sangat dipengaruhi
oleh KM asset, oleh sebab itu perusahaan harus senantiasa meningkatkan aset pengetahuannya.
c. Untuk Organisasi:
- Memecahkan masalah dengan cepat.
- Membangun memori organisasi.
- Mengembangkan gagasan dan meningkatkan peluang untuk inovasi.
- Memungkinkan organisasi untuk tetap unggul dalam persaingan.
4
C. KAJIAN UTAMA KNOWLEDGE MANAGEMENT
a. Elemen-elemen Knowledge Management
Sistem manajemen pengetahuan yang lengkap harus mengandung empat elemen.
Keempat elemen itu adalah:
Pengetahuan bisa ditangkap dengan berbagai cara. Pengetahuan dari luar organisasi
dapat diperoleh dengan mengakses berbagai sumber seperti publikasi, situs web, email,
dan Internet. Dan juga knowledge explicit dari dalam dan luar organisasi dapat
diperoleh dalam berbagai bentuk seperti laporan tercetak, catatan pertemuan, salinan
memo dan sejenisnya.
4. Penyebaran pengetahuan.
Agar penyebaran pengetahuan menjadi efektif, diperlukan transformasi tacit
knowledge atau individual menjadi knowledge explicit yang dapat dibagikan secara
lebih luas. Beberapa bentuk yang sering digunakan untuk penyebaran pengetahuan
yaitu: Publikasi, presentasi, situs web, dan perpustakaan.
5
mereka sehingga mengakibatkan hilangnya aset dan sumber daya organisasi yang
berharga.
Ada berbagai macam tools knowledge managament yang tersedia di pasaran atau sudah
tersebar luas, tools tersebut memiliki banyak fitur berbeda yang cocok untuk sejumlah
aplikasi berbeda. Beberapa tools tersebut diantaranya:
2. Enterprise Portal
Portal adalah alat yang penting untuk knowledge management karena
mereka memudahkan sharing knowledge dalam suatu organisasi. Salah satu tujuan
portal yaitu untuk meningkatkan kinerja perusahaan, maka dari itu sangatlah
penting bagi organisasi untuk mengisi portal dengan informasi dengan kualitas
terbaik untuk memastikan keberhasilan penggunaannya dalam sistem manajemen
pengetahuan.
6
Ketiga perspektif tersebut adalah:
a. Perspektif bisnis
Perspektif ini berfokus pada mengapa, di mana, dan sejauh mana organisasi harus
berinvestasi atau mengeksploitasi pengetahuan. Dan strategi, produk dan layanan,
aliansi, akuisisi, atau divestasi juga harus dipertimbangkan dari sudut pandang
organisasi terkait pengetahuan.
b. Perspektif manajemen
Berfokus pada penentuan, pengorganisasian, pengarahan, fasilitasi, dan
pemantauan praktik dan kegiatan terkait pengetahuan yang diperlukan untuk
mencapai strategi dan tujuan bisnis yang diinginkan.
Jadi kesimpulan dari beberapa analisis pendapat diatas yaitu, learning organization adalah
sebuah organisasi yang memiliki sebuah sistem, budaya, dan praktik dimana organisasi
tersebut secara aktif mempromosikan sharing knowledge (pembagian pengetahuan) dan
sharing experiences (pembagian pengelaman) untuk mendorong kinerja yang berkualitas dan
perbaikan berkelanjutan.
7
Peter Senge (1999) mengemukakan bahwa di dalam learning organization yang efektif
diperlukan 5 dimensi yang akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang,
dan berinovasi. Berdasarkan analisis dari buku, kelima dimensi tersebut yaitu:
1. Personal Mastery
Personal Mastery atau penguasaan pribadi adalah kemampuan seseorang dalam
memperbaiki wawasan atau tidak menyerah dalam mencari pengetahuan. Dalam
sebuah organisasi pasti memerlukan karyawan yang memiliki kompetensi tinggi,
agar bisa beradaptasi dengan perubahan khususnya dalam bidang teknologi dan
perubahan paradigma bisnis yang lebih cenderung berbasis pengetahuan untuk saat
ini.
2. Mental Model
Mental model adalah suatu proses menilai diri sendiri dengan tujuan untuk
memahami asumsi, keyakinan, dan prasangka yang muncul. Mental model bisa
membuat manusia bekerja lebih cepat, tetapi dengan keadaan organisasi yang
sering berubah, model ini biasanya tidak berjalan dengan lancar. Dan
dalamlearning organization, mental model ini didiskusikan, dicermati, dan direvisi
pada level individual, kelompok, dan organisasi.
3. Shared Vision
Shared vision adalah komitmen untuk menggali visi bersama tentang masa depan
secara murni tanpa paksaan. Organisasi terdiri dari anggota atau karyawan yang
sangat beragam, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, serta budaya yang
berbeda, maka sulit bagi organisasi untuk bekerja apabila para karyawannya ridak
memiliki visi yang sama. Oleh karena itu, Untuk menggerakkan organisasi pada
tujuan yang sama dengan aktivitas yang terfokus pada pencapaian tujuan bersama
diperlukan adanya visi yang dimiliki oleh semua orang dan semua unit yang ada
dalam organisasi.
4. Team Learning
Team learning adalah kemampuan dan motivasi untuk belajar secara adaptif,
generatif, dan berkesinambungan. Kini makin banyak organisasi berbasis tim,
karena rancangan organisasi dibuat dalam lintas fungsi yang biasanya berbasis
team. Pembelajaran dalam organisasi akan semakin cepat kalau orang mau berbagi
wawasan dan belajar bersama-sama. Berbagi wawasan pengetahuan dalam tim
menjadi sangat penting untuk peningkatan kapasitas organisasi dalam menambah
modal intelektualnya.
5. System Thinking
System thinking merupakan dasar untuk melihat pola suat permasalahan secara
holistic dengan mengkaitkan suatu bagian dengan bagian-bagian yang lain. Dengan
mengetahui dan memahami pola tersebut maka suatu persoalan yang ada dapat
dipahami secara tepat dan dapat diselesaikan dengan cepat.
Kelima dimensi diatas harus dilakukan atau diimplementasikan di suatu organisasi dalam
rangka meningkatkan kualitas SDM, dengan meningkatnya kualitas SDM disebuah organisasi
akan mempercepat proses learning organization dan meningkatnya kemampuan para anggota
dalam beradaptasi pada perubahan dan juga mengantisipasi perubahan tersebut di masa depan.
8
F. ALASAN PENTINGNYA MEMPELAJARI LEARNING ORGANIZATION
Learning organization adalah salah satu pendukung terlaksanakannya knowledge
management. Learning organization juga menjadi kebutuhan dan peran yang sangat
penting untuk mengembangkan dan memperbaiki kinerja dari sebuah organisasi. Hal diatas
didukung juga oleh kemauan anggota dan tanggung jawab organisasi dalam melakukan
lima dimensi atau prinsip learning organization yang sudah dijelaskan diatas. Seorang
anggota organisasi diharuskan untuk menghasilkan cara berfikir yang open minded
sehingga akan mempermudah proses pengambilan keputusan melalui diskusi yang optimal
dan hilangnya mental block yang menghambat organisasi. Maka dengan organisasi
mempelajari learning organization, salah satu masalah diatas bisa teratasi.
Maka dapat disimpulkan mengapa seorang individu atau organisasi harus
mempelajari learning organization diantaranya karena learning organization dapat
mendorong peningatan produktivitas, keefektifan dan efisiensi kerja serta inovasi dari
semua tingkatan baik individu, kelompok maupun organisasi. Learning organization juga
akan menghasilkan keluaran yang cenderung positif dan inovatif jika organisasi tersebut
menjalankan pengelolaan pengetahuannya dengan efekif.
9
DAFTAR PUSTAKA
Anatan, Lina. 2007. “INNOVATION AS CORE COMPETENCY: THE ROLE OF KNOWLEDGE AND
ORGANIZATIONAL LEARNING IN KNOWLEDGEBASED COMPETITION ERA .” Jurnal
Manajemen.
Budihardjo, Andreas. 2017. Efektif Berinovasi Meraih Sukses. Jakarta: Prasetiya Mulya Publishing.
Dalkir, Kimiz. 2005. Knowledge management In Theory And Practice. Burlington: British library.
Filemon. A Uriarte, Jr. 2008. Introduction to Knowledge Management . Jakarta: ASEAN Foundation.
Junita, Audia. 2017. “Kultur Pembelajaran Organisasional, Kepuasan Konsumen dan Sikap Karyawan:
Analisis Kausalitas.” Jurnal Dinamika Manajemen.
Prasetyo. 2012. “Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Dalam Pencapaian Diri Perawat RSI
Jakarta Cempaka Putih.”
Rado Kotorov, Emily Hsu. 2001. “A model for enterprise portal management.” Journal of Knowledge
Management.
Uniati, Monica Ida. 2014. “ LEARNING ORGANIZATION, KOMITMEN PADA ORGANISASI, KEPUASAN
KERJA, EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM ISO DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA
ORGANISASI (STUDI KASUS STAF ADMINISTRASI UK PETRA SURABAYA).” Jurnal Manajemen
Pemasaran.
10