Potensi Pengetahuan Dalam Organisasi Sebagai Sumber Daya Saing
Manajemen Pengetahuan dan Daya Saing Perusahaan Dalam era pengetahuan,
manajemen pengetahuan (knowledge management) mendapat perhatian khusus. Konsep ini mulai banyak dikenal didunia bisnis sejak tahun 2000-an. Para pemimpin organisasi mulai memahami proses kreasi pengetahuan sebagai keunggulan daya saing perusahaan dengan memobilisasi pengetahuan karyawan dan menumbuhkan lingkungan belajar yang dapat mengakomodasi the new economics of information yang mulai merebak (Rachmany & Akib, 2002). Tujuan penerapkan konsep manajemen pengetahuan ini adalah untuk meningkatkan serta memperbaiki operasional perusahaan dalam mencapai keuntungan kompetitif. Selain itu, manajemen pengetahuan juga diterapkan untuk memperbaiki komunikasi diantara manajemen puncak dan pekerja untuk mempertahankan proses kerja serta menanamkan budaya berbagai pengetahuan dan mengimplementasikan sistem penghargaan berbasis kinerja (Muttaqien, 2006). Melihat pentingnya pengetahuan dalam mencapai keunggulan kompetitif suatu organisasi, maka organisasi harus mampu mengelola pengetahuan yang melekat dalam diri SDM, pendekatan dalam proses pengelolaan pengetahuan tersebut lebih dikenal dengan nama Knowledge Management (manajemen pengetahuan). Pengetahuan dapat membuat daya saing perusahaan. Barneyberney (1((1) memberi empat kreteria yang dapat dipakai untuk membantu perusahaan mengidentifikasikan sumber daya yang dapat mendukung keunggulan daya saing, sebagaimana pada gambar 2.3. Berharga (valuability). Agar dapat mendukung keunggulan perusahaan, suatu sumber daya harus berharga, dalam arti mempunyai kaasitas menyempurnakan efisiensi, efektivitaas organisasi, dan menghasilkan inovasi. Langka (rarity). Aar dapat mendukuung daya saing perusahaan, sumber daya harus langka, karena tidak banyak tersedia atau sulit diperoleh dan sangat diminati. Sulit ditiru (inimibality). Agar dapat mendukung daya saing, sumber daya harus sulit ditiru. Sulit gantikan (substitutability). Agar dapat mendukung keunggulan daya saing perusahaan suatu sumber daya harus sulit dicari pengganti atau subtitusinya. Sistem Dan Kelmpok Pakar Dalam Organisasi Dalam organisasi diperlukan tenga ahli dan pakar dalambidang pengetahuan yang dapat merespons tuntutan lingkungan dan perubahan pasar atau dinamika masayarakat dan lingkungannya. Dalam pengoperasian pengetahuan melalui manajemen pengetahuan yang berbasis IT dirancang untuk mengakselerasi proses manajemen pengetahuan, yaitu rollect and connect Dalam mengoperasikan sarana manajmen pengetahuan dibutuhkan pengorganisasian atau pembagian kerja para pakar yang mempunyai tugas di unit manajemen pengetahuan, yaitu seperti berikut. Petugas administrasi konten Petugas administrasi sistem Petugas administrasi expert Pada sistem (expert system) dalam organisasi merupakan salah atu teknologi andalan dalam manajemen pengetahuan, terutama melali empat skema penerapan dalam suatu organisasi, yaitu sepert berikut. Representasi pengetahuan (CBR)
Serangkaian pengandalan (RBR)
Model representasi (MBR) Kombinasi RBR dan MBR (CSR) Belum ada teknologi yang bisa meniru kecepatan dan keakuratan otak mansia dalam mengubah tacit menjadi explicit dan sebaliknya, teknologi yang sekarang ada hanya berhasil mengekstraksi represwntasi data knowledge eksplisit sambil mengeorbankan fleksibilitas reinterpretasi. Oleh sebab itulah, bantuan manusia (bukan bantuan mesin) sangat dibutuhkan untuk mengoperasionalisasikan keterbatasan teknologi ini.