Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS JAYABAYA

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019

Mata kuliah Perilaku Organisasi Telah diperiksa dan disetujui

Dosen 1. Dr. Datep Purwa Saputra MM KAPRODI DOSEN

Prog,studi/kelas S2 MM 2019

Hari/tanggal Kamis, 27 Juni 2019

Sifat ujian Take Home

1. Pengertian Perilaku Organisasi


Jelaskan definisi perilaku organisasi yang saudara ketahui sedikitnya dari 3 (
tiga ) pakar, apa saja variabel independen perilaku organisasi dilihat dari level
individu, kelompok dan sistem organisasi, apa manfaat perilaku organisasi
dan tujuan memahami perilaku organisasi, serta tantangan dan peluang
perilaku organisasi ?
2. Manfaat mendirikan organisasi
Sebutkan syarat pokok pembentukan organisasi, jenis-jenis organisasi, tujuan
dan manfaat organisasi, apa saja penyebab kegagalan organisasi, dan
bagaimana mengelola perubahan organisasi ?
3. Memahami individu
Apa pengertian perilaku individu dalam organisasi, apa saja kekuatan kunci
setiap gaya dari perilaku, dan bagaimana kekuatan suatu gaya menjadi
kelemahan ?
4. Kelompok dan tim
Apa yang dimaksud dengan kelompok dan bagaimana yang dimaksud
dengan perilaku kelompok, apa masalah utama dinamika kelompok, dan
bagaimana hubungan individu dengan kelompok ?
5. Bentuk organisasi
apa saja ciri-ciri dan prinsip organisasi, apa yang disebut organisasi publik
dan organisasi privat, jelaskan apa perbedaannya ?
6. Motivasi dalam organisasi
Apa definisi motivasi menurut Robin dan bagaimana memotivasi tenaga kerja
yang beragam, apa indikator dan pendorong motivasi ?

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 1 of 24
JAWABAN

1. Pengertian Perilaku Organisasi


Jelaskan definisi perilaku organisasi yang saudara ketahui sedikitnya dari 3 ( tiga )
pakar, apa saja variabel independen perilaku organisasi dilihat dari level individu,
kelompok dan sistem organisasi, apa manfaat perilaku organisasi dan tujuan
memahami perilaku organisasi, serta tantangan dan peluang perilaku organisasi ?

Jawab
a. Definisi Perilaku Organisasi menurut 3 (tiga) pakar yaitu:
1) Menurut Cummings yang dikutip oleh Thoha (2014:8)
yaitu: “Perilaku Organisasi adalah suatu cara berfikir, suatu cara untuk memahami
persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut
tindakan-tindakan pemecahan.”
2) Menurut Duncan dikutip oleh Thoha (2014:5):
“Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku
manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek
yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek
yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuannya praktis
dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasikan bagaimanakah perilaku
manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.”
3) Menurut Kelly yang dikutip oleh Thoha dalam (2014:9) yaitu: “Perilaku
organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti
misalnya:bagaimana organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana
pengaruhnya terhadap anggora-anggota sebagai individu, kelompok-kelompok
pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan instansi-instansi yang lebih besar.”

b. Variabel Independen Perilaku Organisasi


1). Variabel-variabel level individu:
a. Ciri biografis.
b. Kepribadian dan emosi.
c. Nilai.
d. Sikap.
e. Kemampuan.
f. Persepsi.
g. Motivasi.
h. Pembelajaran Individu.
i. Pengambilan keputusan.

2). Variabel-variabel level kelompok:


a. Komunikasi.
b. Konflik.
c. Kekuasaan dan politik.
d. Tim-tim kerja.
e. Struktur kelompok.
f. Pengambilan keputusan kelompok.
g. Kepemimpinan dan kepercayaan.

3). Variabel – Variabel level sistem organisasi:


a. Struktur dan desain organisasi.
b. Desain kerja dan teknologi.
c. Budaya Organisasi.
d. Kebijakan dan praktek SDM.
Sumber: Teori Organisasi, Stephen P. Robbins. Pengantar Perilaku Organisasi, Rino A. Nugroho.

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 2 of 24
c. Manfaat mempelajari Perilaku Organisasi yaitu berperan penting dalam
perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
1) Mempelajari suatu organisasi dengan lebih menggunakan pendekatan-pendekatan
yang lebih ilmiah.
2) Mempelajari sifat dan budaya dari suatu organisasi atau lingkungan tempat kita
bernaung atau yang akan kita masuki.
3) Mengenal sedikit ilmu psikologi.
4) Melatih kemampuan analisa, kerja sama tim dan public speaking,
5) membantu seorang manajer untuk mengidentifikasi permasalahan, menentukan
bagaimana cara memperbaiki (koreksi) dan mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi,
6) Kaitannya dengan manajemen yaitu dapat mengungkap permasalahan dan dapat
menentukan keputusan untuk mencapai tujuan organisasi.

d. Tujuan mempelajari Perilaku Organisasi


1) Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi, sehingga diharapkan dapat
mengerti segala perilaku-perilaku baik anggota maupun dari organisasi itu sendiri
2) Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi, hal ini berperan penting dalam
memprediksi setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam organisasi, apakah
kejadian tersebut nantinya akan membuat organisasi tersebut menjadi lebih baik atau
tidak.
3) Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, dihaarapkan
dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan yang akan terjadi dari individu-
individu dalam suatu organisasi.

e. Tantangan dan Peluang Perilaku Organisasi

1) Keterampilan strategi menghadapi globalisasi, untuk mengatasi tantangan ini


seseorang manajer perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Memahami budaya di mana ia ditugaskan
b) Memahami bagaimana budaya itu membentuk mereka
c) Menyesuaikan gaya manajemen
d) Memodifikasi praktik mereka
2) Keterampilan mengelola beragam kultural
a) Jenis kelamin (pria, wanita, waria, lesbian, dan sebagainya)
b) Ras (keturunan)
c) Etnis (suku)
d) Kelompok lain (penyandang cacat, manula)
3) Keterampilan membangun kelompok, yaitu dengan mmperbaiki kualitas dan
produktivitas, sehingga manajer perlu melakukan Total Quality Manajement (TMQ)
yaitu rekayasa ulang terhadap program-program yang menuntut melibatkan karyawan
secara luas, karena TMQ merupakan filsafat manajemen yang didorong oleh
pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan lewat perbaikan, berkesinambungan
atas semua proses organisasi”, meliputi :
a) Fokus intensif pada pelanggan
b) Peduli akan perbaikan terus menerus
c) Perbaikan kualitas dari semua yang dilakukan oleh organisasi
d) Pengukuran yang akurat
e) Pemberian kuasa pada karyawan

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 3 of 24
4) Keterampilan organisasi dan berkomunikasi, yaitu memperbaiki keterampilan
menangani orang meliputi :
a) Bagaimana menjadi pendengar yang efektif
b) Bagaimana cara yang benar memberikan umpan balik kinerja
c) Bagaimana mendelegasikan otoritas
d) Bagaimana menciptakan tim-tim yang kreatif dan inovatif
e) dari Manajemen Kontrol ke Pemberian Kuasa (empowerment), yaitu memberi
tanggung jawab kepada karyawan mengenai apa yang harus dikerjakandan
menyerahkan tanggung jawab akan pekerjaan mereka dan mengambil keputusan
yang benar, sehingga karyawan berperan serta dalam keputusan yang berkaitan
dengan pekerjaan
f) Dari Kemantapan Ke Keluwesan, yaitu para manajer harus memahami secara
lebih baik suatu dunia kerja dengan perubahan terus menerus, bagaimana
mengatasi keengganan untuk berubah dan bagaimana yang paling baik
menciptakan budaya organisasional yang berusaha kerja keras untuk berubah,
tentunya berubah untuk sesuatu yang lebih baik.
5) Keterampilan mentransfer pengetahuan, diantaranya :
a) Mengadakan seminar
b) Mengadakan lokakarya
c) Mengadakan program latihan
d) Menyediakan konsultan
e) Menciptakan meknisme perlindungan untuk karywan yang mengungkapkan praktik
praktik tidak etis
f) Menciptakan iklim yang sehat secara etis bagi para karyawannya.

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 4 of 24
2. Manfaat mendirikan organisasi
Sebutkan syarat pokok pembentukan organisasi, jenis-jenis organisasi, tujuan dan
manfaat organisasi, apa saja penyebab kegagalan organisasi, dan bagaimana
mengelola perubahan organisasi ?

Jawab
a) Syarat pokok pembentukan membangun organisasi antara lain :
1) Visi dan misi.
2) Adanya tujuan yang jelas.
3) Terdapat struktur organisasi yang terarah.
4) Adanya pembagian kerja yang jelas bagi masing-masing anggota.
5) Waktu serta subjek dalam partisipasi hendaknya relevan.
6) Mempunyai kemampuan dalam berpartisipasi serta untuk melakukan komunikasi
timbal balik.
7) Dapat melaksanakan peran yang sesuai dengan suatu persyaratan yang sebelumnya
sudah ditentukan.
8) Terdapat kegiatan yang didasari kepada kebebasan dalam kelompok.

b) Jenis-jenis Organisasi, dapat dikelompokkan sesuai kriteria sebagai berikut :


1) Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
(a) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan
dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(b) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari
beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai
suatu kesatuan.

2) Berdasarkan sifat hubungan personal


(a) organisasi formal adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi
pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum
(b) organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat
pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby

3) Berdasarkan tujuan, organisasi ini dapat dibedakan, yaitu :


(a) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’
(b) organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘.

4) Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;


(a) organisasi pendidikan
(b) organisasi kesehatan
(c) organisasi pertanian, dan lain lain.

5) Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :


(a) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan
(b) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik
(c) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja
(d) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

6) Berdasarkan tujuannya
(a) Profit Oriented Organization
Tujuan organisasi jenis ini adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
Manfaat yang di dapat dari suatu perusahaan yang menganut jenis organisasi ini hanya
untuk faktor internal. Artinya, hanya orang-orang yang bekerja sama dengan perusahaan
tersebut yang akan memperoleh manfaatnya.

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 5 of 24
(b) Non Profit Oriented Organization (Organisasi Sosial)
Tujuan organisasi jenis ini tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari
organisasi jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. dalam hal
ini, masyarakatlah yang memperoleh manfaatnya. Organisasi sosial terbentuk dari
norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya
organisasi sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul
aturan-aturan.

7) Berdasarkan Tipe atau bentuknya:

A. Organisasi Lini (Line Organization)


Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu
dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau
komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya
tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg,
Rukun tetangga.

Ciri-ciri:
(a) Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis
wewenang
(b) Jumlah karyawan sedikit
(c) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
(d) Belum terdapat spesialisasi
(e) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas
segala bidang pekerjaan
(f) Struktur organisasi sederhana dan stabil
(g) Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
(h) Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :


(a) Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
(b) Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
(c) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
(d) Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
(e) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung
berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan
dilaksanakan
(f) Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 6 of 24
(g) Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
(h) Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat
pimpinan
(i) Adanya penghematan biaya
(j) Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis


(a) Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi
(b) Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
(c) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung
bersikap kaku (tidak fleksibel).
(d) Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil
inisiatif sendiri
(e) Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
(f) kurang tersedianya saf ahli

A. Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization)


Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam
kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi
masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Ciri-ciri:
(a) Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
(b) Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
(c) Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
(d) Jumlah karyawan banyak
(e) Organisasi besar, bersifat komplek
(f) Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:


(a) Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
(b) Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
(c) Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada
organisasi besar maupun kecil
(d) Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn
pemikiran dari staf
(e) Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 7 of 24
(f) Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan
spesialisasinya
(g) Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
(h) Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:


(a) Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan
nasihat
(b) Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
(c) Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang
dilaksanakannyalah yang penting
(d) Pimpinan lini mengabaikan advis staf
(e) Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf
tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
(f) Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
(g) Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan
ketidaksenangan pegawai lini
(h) Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam
kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan
menjadi kompleks.

B. Organisasi Fungsional (Functional Organization)


Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-ciri:
(a) Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
(b) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
(c) Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
(d) Target-target jelas dan pasti
(e) Pengawasan ketat
(f) Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :


(a) Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
(b) Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
(c) Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
(d) Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar
dan tertib
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 8 of 24
(e) Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama
biasanya cukup tinggi
(f) Pembidangan tugas menjadi jelas

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:


(a) Pekerjaan seringkali sangat membosankan
(b) Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain
karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
(c) Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi
menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional.

C. Organisasi Lini dan Fungsional (Line an Functional Organization)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan
tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang
melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada
kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Ciri-ciri:
(a) Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan
(b) Terdapat spesialisasi yang maksimal
(c) Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :


(a) SolIdaritas tinggi
(b) Disiplin tinggi
(c) Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
(d) Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Sedangkan keburukannya adalah :


(a) Kurang fleksibel dan tour of duty
(b) Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih
dari satu orang
(c) Spesiaisasi memberikan

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 9 of 24
Tujuan dan manfaat organisasi dengan tujuan dan manfaat, antara lain untuk:
(a) mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimilikinya
dalam mencapai tujuannya;
(b) mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan bersama-sama
(motif pencapaian tujuan);
(c) wadah memanfaatkan sumber daya dan teknologi bersama-sama;
(d) wadah mengembangkan potensi dan Spesialisasi yang dimiliki seseorang (motif
berprestasi);
(e) wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja;
(f) wadah mengelola lingkungan bersama-sama;
(g) wadah mencari keuntungan bersamasama (motif uang);
(h) wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan (motif kekuasaan);
(i) wadah mendapatkan penghargaan (motif penghargaan);
(j) Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks;
(k) wadah menambah pergaulan;
(l) wadah memanfaatkan waktu luang.
Sumber: Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. Hal.145

Faktor-faktor penyebab kegagalan organisasi.

(a) tidak memiliki nilai dan visi,tanpa ada hal itu suatu organisasi akan rusak.Kenapa bisa
rusak?Karna tanpa ada nilai & visi yang jelas suatu organisasi akan tidak perlu di
bentuk.Buat apa membuat suatu organisasi jika tidak memiliki tujuan yang jelas.
(b) tidak memiliki misi,tentu anda tau kenapa organisasi tidak akan maju jika tidak
memiliki misi.Jika organisasi tidak memiliki misi,percuma saja organisasi itu di
bentuk?tidak akan berguna bukan,karna tujuannya tidak akan tercapai.
(c) tidak memiliki aturan yang jelas,akan terjadi konflik kepentingan.Apa itu konflik
kepentingan?konflik kepentingan adalah konflik antar anggota organisasi yang terjadi
karna mereka menginginkan kepentingan individual(diri mereka sendiri) yang
diutamakan
(d) profesionalisme,mau tau kenapa?profesionalisme sangat dibutuhkan oleh organisasi
karna jika suatu organisasi tidak bertindak profesional maka akan terjadi keresahan di
setiap anggota.Karna tidak tau apakah organisasi yang tidak profesional akan
bertahan lama.
(e) insentif,mau tau kenapa?Karna insentif akan sangat mempengaruhi kinerja dari setiap
anggota.Jika suatu organisasi tidak memiliki insentif maka kinerja anggota akan
melambat.
(f) sumber daya,sumber daya sangat dibutuhkan.Karna tanpa ada sumber daya sebuah
organisasi tidak akan bisa berjalan dan akan membuat frustasi setiap anggota.
(g) rencana kerja,kenapa rencana kerja?karna jika suatu organisasi tidak memiliki
rencana kerja,maka organisasi tersebut bisa salah langkah.Jika suatu organisasi
salah dalam mengambil langkah maka organisasi tersebut akan seperti kapal yang
tidak memiliki kompas dan juga peta.

Terdapat 10 faktor yang menyebabkan organisasi tidak berhasil atau gagal yaitu :

1. Manajer tidak mampu memposisikan produk secara efektif


Tanda mudah terjadinya kegagalan manajemen adalah menurunnya keuntungan yang
dapat berujung pada pengurangan pendapatan, meningkatnya biaya atau kombinasi
keduanya. Dalam kondisi ini penjualan umumnya akan menurun karena manajer gagal
memposisikan produk usaha secara efektif atau terlambat mengembangkan produk baru.
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 10 of 24
Naiknya biaya produksi dapat disebabkan longgarnya pengawasan, stok berlebihan dan
kegagalan mengantisipasi perubahan kebutuhan konsumen.
2. Ketidakpuasan karyawan
Tingginya angka karyawan yang berhenti bekerja di perusahaan merupakan pertanda
akan gagalnya manajemen. Karyawan umumnya tidak ingin terlalu lama tanpa jenjang
karir yang jelas.
3. Turunnya moral karyawan
Penyebab kegagalan manajemen selanjutnya adalah penurunan moral karyawan. Hal ini
dapat terjadi jika manajer gagal memotivasi karyawan. Sebagai dampaknya, manajer
mempekerjakan karyawan yang kurang pas atau tidak mempromosikan karyawan
berprestasi. Kondisi ini membawa pada munculnya masalah moral karyawan. Merosotnya
moral karyawan akan berujung pada ketidakpuasan karyawan dan menurunnya
produktivitas.
4. Terlalu percaya diri
Beberapa manajer mungkin akan bingung membedakan keberuntungan usaha dengan
rencana strategisnya. Hal ini bisa membuat pengusaha menjadi terlalu percaya diri. Jika
Anda ada di posisi ini Anda akan mulai mengambil resiko yang membuat bisnis Anda ada
dalam kondisi krisis. Misalkan, Anda memesan terlalu banyak stok persediaan didasarkan
pada perkiraan penjualan yang optimis. Saat penjualan tidak berjalan mulus, Anda
mungkin harus menghapuskan stok barang dengan menjual rugi.
5. Kontrol kualitas yang tidak layak
Rendahnya kontrol kualitas merupakan penyebab kegagalan manajemen lainnya. Contoh
dari kondisi ini adalah barang rusak, tingginya tingkat pengembalian barang cacat, dan
komplain konsumen.
6. Layanan konsumen yang buruk
Kontrol kualitas dan layanan konsumen merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dalam
menjamin suksesnya manajemen. Jika usaha kecil menjual produk berkualitas rendah
atau memberikan layanan dibawah standar, jumlah keluhan pada layanan konsumen
akan meningkat. Jika Anda tidak bisa mengantisipasi meningkatnya keluhan bisa
meningkatkan kemarahan konsumen.
7. Barang habis stok
Saat konsumen tidak dapat menemukan produk yang dicari, ini berarti adanya kegagalan
dalam manajemen stok barang. Usaha yang memiliki manajemen stok cukup buruk
sangat mungkin disebabkan oleh tenaga kurang terampil untuk memenuhi produk yang
dicari konsumen.
8. Komunikasi tidak efektif
Kerahasiaan, konflik dan kebingungan menerima kenyataan merupakan penyebab
kegagalan manajemen. Hasil dari kondisi ini adalah kebingungan manajemen untuk
menentukan arah usaha sampai tidak adanya rasa percaya dalam manajemen mereka.
9. Panduan tidak konsisten
Manajer yang tidak memberikan panduan konsisten merupakan penyebab gagalnya
manajemen berikutnya. Arahan yang diberikan bisa terlalu optimis atas suatu perkiraan.
Jika perkiraan gagal diwujudkan, pemangku kepentingan akan kehilangan kepercayaan
pada manajemen mereka.
10. Hubungan buruk dengan media
Sebuah organisasi yang salah manajemen mungkin tidak akan mendapat liputan media.
Jikapun mendapat liputan, biasanya bersifat negatif. Ini merupakan penyebab kegagalan
manajemen hubungan dengan media. Informasi yang tersebar menjadi kurang lengkap
atau salah tafsir.

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 11 of 24
Bagaimana mengelola perubahan organisasi
Untuk dapat mengelola perubahan dalam organisasi dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut:

1. Memotivasi Perubahan, bahwa perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu


yang baru, oleh karena itu diperlukan komitmen yang tinggi dari angota organisasi.
2. Komunikasi, penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi dengan melakukan
komunikasi yang lebih baik kepada karyawan, dengan komunikasi yang lebih baik,
karyawan akan melihat rencana perubahan sebagai suatu realita yang harus dilakukan.
3. Partisipasi, jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai dari persiapan
hingga proses pengimplementasian sehingga nantinya karyawan akan merasa
berkepentingan untuk melakukan perubahan, hal ini juga dapat mengurangi penolakan
terhadap perubahan.
4. Mengelola Transmisi, yaitu proses perubahan melewati masa transisi dari situasi saat ini
menuju situasi yang diharapkan di masa yang akan datang. Masa transisi tersebut
membutuhkan struktur manajemen dan aktivitas khusus untuk menjamin keberhasilan.
Masa transisi membutuhkan arahan yang jelas sehingga perubahan yang dihasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan.
1. Melanjutkan Momentum Perubahan, yaitu setelah perubahan dilakukan oleh organisasi,
perusahaan harus senantiasa meningkatkan semangat untuk berubah sehingga tidak
kehilangan momentum untuk terus melakukan perubahan. Hal – hal yang dapat
dilakukan untuk dapat terus berubah adalah dengan menyediakan sumber daya yang
diperlukan untuk melakukan perubahan dan membangun sistem pendukung untuk agen
perubahan.

Referensi:
 Ino Yuwono, C.D., Ani Putra B.M.G (2005). Faktor Emosi dalam Proses Perubahan Organisasi. INSAN Vol
7 No. 3, Desember 2005.
 Darmawati A. (2007). Mengelola Suatu Perubahan dalam Organisasi. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol 3 No 1.
 Karmelia Lili. (2007). Perubahan dan Pengembangan Organisasi. EQUILIBRIUM, Vol 3, No 5, Januari –Juni
2007: 7-30

Memahami individu
Apa pengertian perilaku individu dalam organisasi, apa saja kekuatan kunci
setiap gaya dari perilaku, dan bagaimana kekuatan suatu gaya menjadi
kelemahan ?

Jawabn
Perilaku individu adalah suatu fungsi dan interaksi antara individu dengan lingkungannya.

a. Beberapa definisi perilaku individu menurut para ahli anatra lain:


1) Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007) Perilaku individu adalah sesuatu yang dikerjakan
seseorang, seperti berbicara dengan manajer, mendengarkan rekan sekerja, menyusun
laporan, mengetik memo, menempatkan unit barang kedalam gudang dan lain
2) Menurut Gibson CS. (1996) menyatakan perilaku individu adalah segala sesuatu yang
dilakukan seseorang seperti: berbicara, berjalan, berfikir, atau tindakan dari suatu sikap
3) Menurut Stephen P. Robbins dalam bukunya yang berjudul Perilaku Individu menyatakan
bahwa suatu pemahaman tentang perilaku bermula dari kajian mengenai kontribusi utama
psikologis terhadap Perilaku Organisasi (OB). Kontribusi ini dibagi dalam empat konsep
berikut: sikap, kepribadian, persepsi dan pembelajaran

b. Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu
dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 12 of 24
berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing
lingkungannya yang memang berbeda. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi
kemampuan,kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya.

c. Karakteristik yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala memasuki lingkungan baru
yaitu oraganisasi atau yang lainnya. Organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang
mempunyai karakteristik seperti keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki,
pekerjaan, tugas, wewenang,tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian, dan
sebagainya.Dalam kaitan antara individu dengan organisasi, maka ia membawa karakteristik
individu ke dalam organisasi, sehingga terjadilah interaksi antara karakteristik individu dengan
karakteristik organisasi. Interaksi keduanya mewujudkan perilaku individu dalam organisasi.

d. Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Karakteristik
yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kemampuan, kepribadian, persepsi
dan sikap

Kekuatan Kunci setiap gaya perilakuku individu


(a) Pemikiran Sistematis : teliti Logis , teliti, serius, sistematis, hati-hati
(b) Pembangunan hubungan yang mantap : Komperatif, mendukung, diplomatis, sabar, setia
(c) Penggerak yang dominan: Independen, terus terang, tegas, pragmatis, efisien
(d) Ekspresif dan antusias : Ramah, bersemangat, persuasif, suka bersenang-senang, spontan

Pengaruh kempat gaya Perilaku


Pemikiran Sistematis Penggerak Yang Dominan
Mempengaruhi orang lain dengan: Mempengaruhi orang lain dengan:
Data faktual, perhatian pada detail, argumen Kekuatan karakter, ketekunan, pengarahan,
yang logis, konsistensi kinerja, memakai cara kontrol, persuasi
yang ditentukan sebelumnya dan disertai
dengan rencana yang spesifik
Pembangunan Hubungan Yang Mantap Ekspresif Dan Antusias
Mempengaruhi orang lain dengan: Mempengaruhi orang lain dengan:
Hubungan pribadi, memberikan layanan, saran Kemampuan sosial dan sikap tenang,
yang rendah hati, menawarkan pengertian dan membangkitkan semangat dalam diri orang lain
persahabatan, bantuan demi kepentingan kontak pribadi, memuji dan
bermurah hati, inspirasi

Nilai bagi Organisasi


Untuk membentuk organisasi yang efektif, keempat gaya tersebut dibutuhkan. Dengan
memadukannya, berbagai pola perilaku pribadi memberikan pada organisasi kualitas alamiah
yang dapat meningkatkan produktivitas tim dan efektivitas organisas

Pemikir Sistematis PenggerakYang Dominan


· “Jangkar realitas” yang objektif · Penuntas tugas, berorientasi pada hasil akhir
· Sungguh-sungguh, mantap pekerja serba bisa · Mempunyai motivasi diri dan bekerja keras
· Merumuskan, memperjelas mengumpulkan, · Menatap kedepan-progresif
informasi,mengkritik dan memuji · Pengambil keputusan yang cepat, merintis
· Mempertahankan standar bisnis
· Disiplin, suka mengendalikan dirinya sendiri
dan orang lain

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 13 of 24
Pembangunan Hubungan Yang Mantap Ekspresif Dan Antusias
· Pekerja tim yang andal dan setia · Kehadirannya menyenagkan
· Bekerja untuk pemimpin dan tujuan · Bergerak cepat dengan berenergi tinggi
· Pendengar yang baik · Imajinasi kreatif
· Sabar dan empatik · Memulai hubungan
· Baik dalam mendamaikan antara kelompok, · Memotivasi orang lain menuju tujuan
sangat kalem

Kekuatan suatu gaya menjadi kelemahan bila dikembangkan secara berlebihan

Gaya Kekuatan Dikembangkan secara


berlebihan
Tepat/ saksama Terlalu rewel, tidak fleksibel/
Pemikir sistematis Sistematis birokratis, tidak tegas
Hati-hati
Mendukung Menyesuaikan, permisif,
Pembangunan hubungan yang menghindari konflik
ramah
mantap
diplomatis
Bersemangat Membebani, tidak realistis,
Ekspresif dan antusias Imajinatif pendengar yang buruk
Artikulatif
Yakin Mendominasi, tidak timbang
Objektif rasa, impersonal
Penggerak dominan
Berorientasi
Pada hasil

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 14 of 24
Kelompok dan tim
Apa yang dimaksud dengan kelompok dan bagaimana yang dimaksud dengan
perilaku kelompok, apa masalah utama dinamika kelompok, dan bagaimana
hubungan individu dengan kelompok ?
Jawaban

Definisi Kelompok dam Perilaku Kelompok


a) Secara etimologi, kelompok dalam bahasa inggris diartikan dengan “group”. Sedangkan
secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai kelompok.
b) Menurut Robbins dan Coulter, kelompok adalah, “dua atau lebih individu yang berinteraksi
dan saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu”. Stephen P. Robbins
dan Mary Coulter, Manajemen, Terj. Bob Sabran dan Devri Barnadi Putera, (Jakarta:
Erlangga, 2010), hlm. 297
c) Menurut Karen, kelompok dapat didefinisikan sebagai, “A group is at least two individuals
gathered together because of some common bond, to meet members’ social and emotional
needs, or to fulfill some mutual purpose”. Karen K. Kirst-Ashman, Human Behavior,
Communities, Organizations, and Groups in the Macro Social Environment, (Belmont:
Thomson, 2008), hlm. 45
d) Kelompok adalah sekurang-kurangnya dua orang yang berkumpul bersama karena suatu
keadaan, untuk bertemu anggota sosialnya dan kebutuhan emosi, atau untuk saling
memenuhi tujuan.
e) Menurut David dan Frank, terdapat 7 definisi tentang kelompok antara lain sebagai berikut:
1) Sejumlah orang yang berkumpul bersama untuk mencapai tujuan
2) Kumpulan orang-orang yang saling bergantung dalam beberapa hal.
3) Sejumlah individu yang saling berinteraksi.
4) Suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menganggap diri
mereka berada dalam satu kelompok.
5) Kumpulan individu yang interaksinya tersusun oleh peran dan norma.
6) Sekumpulan orang yang saling memengaruhi satu sama lain.
7) Sekumpulan individu yang mencoba untuk memuaskan beberapa kebutuhan pribadi
melalui kebersamaan mereka.
Sumber : David W. Johnson, dan Frank P. Johnson, Dinamika Kelompok, Terj. Theresia, (Jakarta:
Indeks, 2012), hlm. 10
f) Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih
yang berkumpul dan beriteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi Kelompok dam Perilaku Kelompok


a) Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”. Sedangkan secara
terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya “tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan”. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: 2005, Balai Pustaka), hlm. 859.
b) Menurut Toha, perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Miftah Thoha. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2007). hlm 34
c) Suatu perilaku dapat diobservasi ketika perilaku itu dapat dilihat dan terukur serta dapat
dihitung dalam kaitan dengan frekuensi dan/atau jangka waktu. Thomas J. Zirpoli, Behavior
Management, (New Jersey: Pearson, 2012), hlm. 14
d) Jadi, perilaku adalah aktifitas individu atau manusia sebagai reaksi terhadap lingkungan yang
dapay diamati.
e) Jadi Perilaku Kelompok adalah aktifitas dua orang atau lebih yang berkumpul dan beriteraksi
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 15 of 24
untuk mencapai tujuan tertentu sebagai reaksi terhadap lingkungan yang dapat diamati.

Masalah Utama dalam Dinamika Kelompok

Karena kelompok terdiri dari sejumlah orang dengan latarbelakang yang berbeda-beda, maka
sangat mungkin di dalam kelompok itu ditemukan banyak masalah-masalah. Hal ini perlu sekali
mendapatkan perhatian. Diantara masalah-masalah tersebut yang terpenting adalah sebagai
berikut :

1) Kepemimpinan
Masalah kepemimpinan sangat strategis sifatnya, karena dapat menentukan efektiftidaknya
proses kelompok. Tidak jarang, suatu kelompok menjadi buyar karena kesalahanmemilih
pemimpin.
2) Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, merupakan inti dari tugas atau
misikelompok. Pengambilan keputusan kelompok di dalam praktek lebih banyak
sulitnyadaripada mudahnya. Pengambilan keputusan kelompok secara umum telah diakui
lebihbaik kualitasnya daripada keputusan yang individual.
3) Komunikasi
Karena kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang berinteraksi satu samalain,
maka masalah komunikasi memegang peranan yang sentral. Melalui komunikasisaling
pengertian diciptakan yang pada akhirnya akan memperkuat kohesi, dantercapainya tujuan-
tujuan kelompok.
4) Konflik
Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di dalam kelompok boleh jaditidak
dapat dihindari. Hal ini akan dapat menjadi potensi konflik, sehingga sasaran yangtelah
ditetapkan gagal dicapai, bahkan bisa membuyarkan kelompok itu sendiri.

Korelasi antara Individu, kelompok dan Organisasi


a) Setiap individu dalam kehidupannya mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda,
sehingga dengan sifat dan karakteristik setiap individu yang berbeda-beda, tentunya akan
mempunyai potensi yang besar pula apabila diwujudkan kedalam suatu kepentingan dan
tujuan bersama atau kelompok atau bahkan dalam sebuah organisasi. Setelah setiap individu
masuk kedalam kepentingan dan tujuan kelompokatau organisasi, maka perilaku mereka
akan menjadi perilaku kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama
b) Hubungan antara individu, kelompok dalam organisasi menciptakan harapan-harapan bagi
perilaku individu. Harapan-harapan ini mengahsilkan peranan-peranann tertentu yang harus
dijalankan. Sebagaian harus berperan sebagai pemimpin, sementara yang lainnya berperan
sebagai pengikut. Organisasi mempunya sistem wewenang, status dan kekuasaan; dan
orang-orang di dalam organisasi itu mempunyai kebutuhan yang beraneka dari setiap sistem.
Kelompok di dalam organisasi pun mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap perilaku
individu dan terhadap prestasi organisasi
c) Keterlibatan individu, kelompok dalam organisasi akan membentuk struktur dan dapat
mempengaruhi perilaku organisasi. Struktur sering digambarkan melalui bagan organisasi.
Bagan itu sedikitnya menceritakan proses kerja organisasi. Proses berkenaan dengan
aktivitas kehidupan organisasi, komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi prestasi kerja,
sosialisasi dan pengembangan karier adalah proses dalam setiap organisasi. Kadang-kadang
terjadi kesalahan pemahaman proses seperti gangguan komunikasi, pengambilan keputusan
atau sistem evaluasi prestasi kerja yang disusun secara kurang baik, dapat menghasilkan
pengertian yang lebih tepat atas perilaku organisasi daripada hanya mengkaji tatanan
structural (20)

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 16 of 24
d) Hubungan individu, kelompok dalam organisasi menunjukan kaitan antara tanggungjawab,
wewenag dan pelaporan atau akontabilitas. Akontabilitas adalah keharusan
mempertanggungjwabkan pelaksanaan tugas yang mengacu pada sasaran yang ingin
dicapai oleh organisasi. Bentuk-bentuk hubungan dalam organisasi pada umumnya sangat
banyak dan bervariasi. Dari beberapa teori tersebut kemudian muncullah beberapa macam
struktur organisasi

Bentuk organisasi
apa saja ciri-ciri dan prinsip organisasi, apa yang disebut organisasi publik
dan organisasi privat, jelaskan apa perbedaannya ?
Jawaban

1) Ciri-ciri dan Prinsip Organisasi


a) Menurut Abdulsyani (1987:19), organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih
rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
(2) Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan.
(3) Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa pemikiran, tenaga,
dan lain-lain.
(4) Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan.
(5) Adanya tujuan yang ingin dicapai.

b) Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan (1996:25) prinsip-prinsip organisasi menurut A.M


Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization
of Canadian Government Administration” (1965), meliputi:

(1) Prinsip organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas.


(2) Prinsip skala hirarkhi.
(3) Prinsip kesatuan perintah.
(4) Prinsip pendelegasian wewenang.
(5) Prinsip pertanggungjawaban.
(6) Prinsip pembagian pekerjaan.
(7) Prinsip rentang pengendalian.
(8) Prinsip fungsional.
(9) Prinsip pemisahan.
(10) Prinsip keseimbangan.
(11) Prinsip fleksibilitas.
(12) Prinsip kepemimpinan.

(1). Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas


Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi Pendidikan sebagai
suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan
Pendidikan yang berkualitas, dan lain lain.

(2). Prinsip Skala Hirarkhi


Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 17 of 24
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi
secara keseluruhan.

(3). Prinsip Kesatuan Perintah


Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.

(4). Prinsip Pendelegasian Wewenang


Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya,
sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang
diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa
meminta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

(5). Prinsip Pertanggungjawaban


Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada atasan.

(6). Prinsip Pembagian Pekerjaan


Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian
tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing
pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam
pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya
organisasi.

(7). Prinsip Rentang Pengendalian


Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak,
semakin kompleks rentang pengendaliannya.

(8). Prinsip Fungsional


Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

(9). Prinsip Pemisahan


Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya
kepada orang lain.

(10). Prinsip Keseimbangan


Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam
hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas atau kegiatan yang
akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi
koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

(11). Prinsip Fleksibilitas


Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan
dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 18 of 24
(12). Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakkan oleh pemimpin organisasi tersebut.

apa yang disebut organisasi publik dan organisasi privat, jelaskan apa
perbedaannya ?

1. Publik berasal dari bahasa Latin “of people” (yang berkenaan dengan masyarakat). Sasaran
organisasi publik ditujukan kepada masyarakat umum. Organisasi publik adalah tipe
organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan
status dan kedudukannya. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang bergerak
dalam bidang pelayanan publik dan penyelenggaraan Negara. Organisasi sektor publik pada
umumnya berupa lembaga-lembaga Negara atau pemerintahan atau organisasi yang
memiliki keterkaitan dengan keuangan Negara.
2. Organisasi publik adalah organisasi kompleks yang diciptakan oleh undang-undang yang
bertugas mengatur dan mengadministrasikan peraturan undang-undang. (Salusu, 1996)
3. stilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran organisasi bisnis
ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat secara umum. Organisasi privat atau
bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada
konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai
dengan bisnis pasar.
4. Organisasi sektor bisnis merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis komersial
atau disebut juga sebagai sektor privat atau swasta. Organisasi sektor bisnis dapat berbentuk
usaha perseorangan (proprietorship), persekutuan (partnership), maupun perseroan
(coporation).
5. Walter (1984) melihat bahwa sebenarnya organisasi publik dan organisasi privat secara
bersama-sama menghadapi tantangan yang datang dari lingkungan eksternal (Salusu, 1996)

Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Privat

1. Menurut Prof. Dr. J. Salusu, MA (1996)


Perbedaan Utama antara Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis:
a. Kekuasaan dan Politik
 Peranan dan ambisi politik dari actor-aktor politik pemerintahan dan birokrasi jauh
lebih menonjol dibandingkan dengan yang dimiliki para pelaku bisnis, yang kemudian
tampak dalam praktek pelayanan kepada masyarakat.
 Ragam dan macam tingkah laku dari para manajer bisnis justru merupakan factor
eksternal yang sangat berharga sebagai masukan bagi para manajer pemerintahan.
Akan tetapi sistem kewenangan yang diciptakan dalam jajaran birokrasi sering kali
kompleks dan tumpang tindih.
 Berbeda dengan sistem kewenangan dalam dunia bisnis yang umumnya lebih
sederhana dan jelas. Selain itu, para manajer dari organisasi bisnis relative lebih
bisa bertindak dan merumuskan suatu kebijaksanaan dan bahkan juga dalam
menggunakan cara yang dianggap paling efektif dalam melaksanakannya sepanjang
hal itu tidak secara tegas dilarang.
b. Pengaruh Manajer Publik
 Para manajer pada organisasi publik umumnya mempunyai pengaruh besar apabila
mereka berada dalam posisi yang erat hubunganya dengan isu-isu dan masalah-
masalah pokok yang berkaitan dengan pencapaian sumber daya. Selain itu,
pengaruhnya juga besar, apabila mereka memperoleh dukungan efektif dari
pemegang kekuasaan serta kelompok-kelompok inti dalam organisasinya.
 Di sector non politik, para manajer publik juga akan mampu menanamkan
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 19 of 24
pengaruhnya yang cukup kuat, andaikata mereka memiliki kemampuan professional,
kemampuan untuk mencapai reputasi sehingga bisa memperoleh kepercayaan yang
besar, serta mempunyai pengetahuan luas yang luar biasa tentang pemerintahan
termasuk sebagai aspek dan liku-liku operasionalnya (Rainey, 1991)

c. Loyalitas dan Efisiensi


 Loyalitas dan ketaatan masyarakat pada pemerintah dan Negara jauh lebih tinggi
daripada loyalitas dan ketaatan para pelanggan dan konsumen terhadap organisasi
bisnis dan nonprofit. Mereka loyal dan taat secara hokum dan undang-udang,
tempat pemerintah member jaminan perlindungan hokum terhadap hak-hak asasi
manusia. Selain itu, pemerintah menjamin sarana dan kemudahan-kemudahan bagi
kehidupan dan penghidupan masyarakat, termasuk kemudahan bagi organisasi
bisnis. Pada organisasi bisnis loyalitas konsumen akan tergantung pada sejauh
mana mereka tertarik pada produk dan jasa yang ditawarkan.
 Organisasi bisnis adalah produsen dari berbagai kebutuhan masyarakat. Pada
umumnya organisasi ini secara internal cukup efisien, ke luar berjiwa entrepreneur
dan agresif dan hanya terikat pada satu sasaran tunggal, mencari keuntungan. Bagi
organisasi publik atau pemerintahan, dalam member pelayanan, lebih berpedoman
pada prinsip birokratik, dank e dalam tidak efisien, serta keluar tidak avonturistis.
d. Sumber Daya dan Profesionalisme
 Dalam kenyataan kehidupan bernegara, sumber daya dan profesionalisme masih
dikuasai oleh pemerintah, sementara kalangan bisnis dapat memilikinya dengan
bayaran yang tinggi.
 Dalam organisasi bisnis terjadihubungan langsung antara produk perusahaan dan
konsumen. Pada dasarnya sumber keuangannya adalah dari sector swasta dan
tidak banyak tergantung pada peraturan dari pemerintah.
Perbedaan Organisasi Publik Organisasi Bisnis
Kekuasaan dan  Peran dan ambisi politik lebih  Peran dan ambisi politik tidak
politik menonjol begitu berpengaruh
 Sistem kewenangan kompleks dan  Sistem kewenangan lebih
tumpang tindih sederhana dan jelas
 Pimpinan mempunyai kekuasaan
untuk bertindak secara efektif
Pengaruh a. Manajer mempunyai pengaruh Manajer tidak terpengaruh kekuasaan
manajer publik besar apabila: politik. Manajer mempunyai pengaruh
- Berada dalam posisi yang erat apabila mempunya kompetensi yang
hubungannya dengan isu-isu diinginkan untuk mencapai tujuan
dan masalah-masalah pokok organisasi
yang berkaitan dengan
pencapaian sumber daya
- Memperoleh dukungan dari
politisi, elit kekuasaan
b. Di sector non politik, manajer
mampu menanamkan pengaruhnya
apabila memilik kemampuan
profesional
Loyalitas dan Loyalitas dan ketatan masyarakat Loyalitas dan ketaatan pelanggan dan
efisiensi pada pemerintah dan Negara jauh konsumen tergantung pada
lebih tinggi ketertarikannya pada produk dan jasa
Ke dalam tidak efisien, ke luar tidak yang ditawarkan
avonturistis, pelayanan berprinsip Secara internal cukup efisien, ke luar
birokratik berjiwa entrepreneur dan agresif
dengan tujuan tunggal mencari
keuntungan
Sumber daya Menguasai sumber daya Membayar mahal untuk mendapatkan
dan sumber daya
profesionalisme

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 20 of 24
Perbedaan Khas antara Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis:
1) Faktor-faktor Lingkungan
a. Tingkat relasi dengan pasar
(1) Tingkat relasi dengan pasar dari organisasi publik sangat kurang, yang berarti
kurang insentif untuk mengurangi biaya, kurang perhatian pada efisiensi
operasional dan pada penampilan organisasi yang efektif
(2) Kurangnya relasi dengan pasar berarti kurangnya indicator dan informasi,
misalnya mengenai harga dan keuntungan
b. Kendala formalitas dan hukum (pengadilan, undang-undang, hierarki)
(1) Banyak kendala pada prosedur dan kurang otonomi bagi para manajer publik
dalam mengambil keputusan
(2) Ada kecenderungan yang semakin besar untuk memperluas spesifikasi pekerjaan
dengan control yang semakin besar
(3) Lebih banyak sumber-sumber eksternal yang mempunyai pengaruh formal, selain
sumber-sumber itu sendiri sangat tersebar
c. Pengaruh politik
Diversitas dan intensitas dari pengaruh informal dari luar terhadap keputusan organisasi
publik semakin besar, misalnya tawar menawar, pendapat umum, dan reaksi dari
kelompok-kelompok kepentingan

2) Transaksi Organisasi – Lingkungan


a. Paksaan dan desakan, misalnya monopoli dan sifat dari tindakan pemerintah yang tidak
dapat dihindari. Sangat mungkin bahwa peran serta dalam pelayanan pangan dan
keuangan tidak dapat dihindari dan bahkan merupakan keharusan
b. Dampak yang luas, Tindakan para administrator publik mempunyai dampak simbolik
yang besar dan meluas karena menyangkut kepentingan umum
c. Pengamatan terhadap public. Pejabat publik lebih banyak melakukan pengamatan yang
terinci terhadap masyarakat umum
d. Harapan publik yang unik. Harapan masyarakat yang lebih besar bahwa pejabat-
pejabat pemerintah akan bertindak bijaksana, penuh tanggung jawab, hormat, dan
berlaku jujur

3) Proses dan Struktur Internal


a. Sasaran, kriteria keputusan dan evaluasi pada organisasi publik sangat kompleks
(1) Sasaran dan kriteria yang sangat beraneka ragam
(2) Kekaburan yang jauh lebih besar serta ketidakjelasan dari sasaran dan kriteria
(3) Tujuan-tujuan yang bertentangan cenderung lebih besar
b. Hubungan otoritas dan peran administrator
(1) Kurangnya otonomi pengambilan keputusan pada pihak administrator publik
(2) Pada organisasi publik sering tampak kewenangan yang sangat lemah, lagi pula
terpencar pada manajemen tingkat bawah, misalnya bawahan dapat potong
kompas, dapat mengadu pada penguasa lain
(3) Ada keseganan untuk mendelegasikan pengambilan keputusan
(4) Manajemen puncak lebih banyak mempunyai peranan politik
c. Penampilan operasional
(1) Kurang inovatif, sangat hati-hati, dan sangat kaku
(2) Karena sering terjadi penggantian pejabat sebagai hasil pemilihan atau
pengangkatan politis maka banyak rencana pelaksanaan terganggu
d. Insentif dan struktur insentif, Ada kesulitan yang lebih besar dalam menentukan insentif
untuk pekerjaan yang efisien dan efektif
e. Karakteristik pribadi dari karyawan
(1) Sifat dan kebutuhan personil yang bervariasi terutama antara para atasan dan
bawahan
(2) Kepuasan kerja dan komitmen terhadap organisasi sering kurang
Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 21 of 24
Menurut Dr. Mardiasmo, MBA, Ak. (2004), Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik
dengan sektor swasta dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal, yaitu:
1) Tujuan organisasi
 Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada sector
swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan
pada sector publik tujuan utama organisasi bukan untuk memaksimumkan laba tetapi
pemberian pelayanan publik (publik service).
 Organisasi sector publik juga memiliki tujuan financial, akan tetapi hal tersebut
berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan
profitabilitas pada sector swasta. Jika pada sektor swasta tujuan financial
diorientasikan pada maksimalisasi laba untuk memaksimumkan kesejahteraan
pemegang saham, maka pada sector publik tujuan financial diorientasikan untuk
maksimalisasi pelayanan publik.
2) Sumber pembiayaan
 Struktur pembiayaan sector publik berbeda dengan sector swasta dalam hal bentuk,
jenis, dan tingkat risiko. Sumber pembiayaan pada sector swasta lebih fleksibel dan
memiliki variasi yang lebih banyak.
 Sedangkan pada sector publik, keputusan pemilihan struktur pembiayaan tidak hanya
dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi semata, tetapi juga pertimbangan politik dan
sosial
3) Pola pertanggungjawaban
 Manajemen pada sector swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan.
 Pada sector publik manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena
sumber dana yang digunakan organisasi sector publik dalam rangka pemberian
pelayanan publik berasal dari masyarakat (publik funds) pola pertanggungjawaban di
sector publik bersifat vertical (pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi) dan horizontal (pertanggungjawaban kepada masyarakat
luas.
4) Struktur organisasi
 Struktur organisasi pada sector publik bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis,
sedangkan struktur organisasi pada sector swasta lebih fleksibel. Salah satu factor
utama yang membedakan sector publik dengan sector swasta adalah adanya
pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sector publik.
 Sector publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sector
swasta. Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur organisasi.
Fungsi sector swasta adalah penyediaan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan
dan permintaan konsumen.
5) Karakteristik anggaran dan stakeholder yang dipengaruhi
 Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sector publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
 Sementara itu, anggaran pada sector swasta bersifat tertutup bagi publik karena
anggaran merupakan rahasia perusahaan. “Publik dalam organisasi sector publik
memiliki makna yang berbeda dengan yang dipahami oleh organisasi sector swasta.
Pengertian publik terkait dengan stakeholder organisasi.
 Sector publik memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan sector swasta, sehingga
stakeholder pada sector publik lebih beragam dibandingkan dengan sector swasta
6) Sistem akuntansi yang digunakan
Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sector swasta adalah akuntansi berbasis
akrual. Sedangkan pada sector publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi
berbasis kas.

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 22 of 24
Tabel Perbedaan Organisasi Publik dan Privat menurut Dr. Mardiasmo, MBA, Ak.
Perbedaan Organisasi Publik Organisasi Bisnis
Tujuan organisasi - Nonprofit motive - Profit motive
- Pelayanan publik - Penyediaan barang dan
jasa komersial
Sumber Pajak, retribusi, utang, obligasi Pembiayaan internal: modal
pendanaan pemerintah, laba sendiri, laba ditahan,
BUMN/BUMD, penjualan asset penjualan aktiva
Negara, dsb Pembiayaan eksternal : utang
bank, obligasi, penerbitan
saham
Pertanggungjawab Kepada masyarakat (publik) Kepada pemegang saham dan
an dan parlemen (DPR/DPRD) kreditor
Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Fleksibel
Karakteristik Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
anggaran
Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting

Sumber:
Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit.
Grasindo. Jakarta

1. Motivasi dalam organisasi


Apa definisi motivasi menurut Robin dan bagaimana memotivasi tenaga
kerja yang beragam, apa indikator dan pendorong motivasi ?
Jawaban

Definisi motivasi menurut Robin


a. Robbins & Judge (2013: 202) menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang
mempertimbangkan intensitas (intensity), arah perilaku (direction), serta persistensi atau
tingkat kegigihan (persistency) atas suatu individu dalam upayanya mencapai suatu tujuan.
b. Robbins dan Counter dalam Suwatno (2014: 171) menyatakan “motivasi kerja sebagai
kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.”
c. Dengan demikian, motivasi pada seorang individu bertindak sebagai sebuah pendorong atas
suatu tindakan untuk mencapai tujuan individu tersebut, seperti seorang individu mau bekerja
untuk memenuhi kebutuhannya.

Cara memotivasi tenaga kerja yang beragam yaitu dengan menetapkan tujuan.
a. Edwin Locke dalam Robbins & Judge (2013: 212), mengusulkan bahwa intensi untuk bekerja
terhadap sebuah tujuan merupakan salah satu sumber utama dari motivasi kerja. Dalam hal
ini, tujuan yang jelas memberitahukan karyawan apa yang perlu diselesaikan dan berapa
besar usaha yang perlu diberikan. Bukti menunjukkan bahwa tujuan yang spesifik atau jelas
mampu meningkatkan performa; dimana tujuan atau target yang sulit, ketika diterima dan
disetujui, akan memberikan performa yang lebih baik daripada target yang mudah
b. Tujuan atau target yang spesifik memberikan hasil atau output yang lebih baik dikarenakan
spesifikasi atau kejelasan itu sendiri merupakan suatu dorongan yang merangsang individu
secara internal (Robbins & Judge, 2013: 212).
c. Robbins & Judge (2013: 212-213), menjelaskan bahwa terdapat beberapa alasan penetapan
tujuan mampu meningkatkan motivasi kerja seorang individu:
(1) Tujuan atau target yang menantang menarik perhatian individu yang berkaitan sehingga
menjadikannya lebih fokus

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 23 of 24
(2) Tujuan atau target yang sulit memberikan tenaga karena individu tersebut harus berupaya
lebih keras untuk mencapainya. Seperti contoh, ketika menghadapi ujian yang sulit, akan
membuat individu belajar lebih giat dibandingkan ketika diberitahu mengenai ujian yang
mudah.
(3) Ketika tujuan tersebut sulit dicapai, individu akan bertahan untuk berusaha mencapai
tujuan tersebut.
(4) Tujuan atau target yang sulit membuat individu yang bersangkutan berusaha untuk
menemukan ide atau strategi untuk dapat menjalankan tugas ataupun pekerjaan dengan
lebih efektif.

Soal dan Jawaban UTS Perilaku Organisasi Program Pascasarjana Universitas Jayabaya Jakarta . . . . . . . . . . . Page 24 of 24

Anda mungkin juga menyukai