Anda di halaman 1dari 15

MENGELOLA PENGETAHUAN PERUSAHAAN

TUGAS MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen

Dosen Pengampu
Bachtiar Asikin, S.E., M.M., Ak., Ca.

Oleh
Kelompok 5
Yogi Yusuf Maulana (0118101177)
Lidya Devega (0118101185)
Libna Zizilia Ramadhani (0118101193)
Ikramawati (0118101204)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
TA. 2019/2020
ABSTRAK

MENGELOLA PENGETAHUAN PERUSAHAAN


Manajemen pengetahuan adalah serangkaian proses untuk membuat,
menyimpan, mentransfer, dan menerapkan pengetahuan dalam organisasi. Jenis
pertama dari sistem manajemen pengetahuan yaitu, pertama sistem manajemen
pengetahuan dan kolaborasi merupakan bidang investasi korporat dan pemerintah
yang paling cepat berkembang. Organisasi menciptakan dan mengumpulkan
pengetahuan dengan menggunakan berbagai mekanisme pembelajaran organisasi.
Melalui pengumpulan data, pengukuran aktivitas terencana yang cermat, trial and
error (percobaan), dan umpan balik dari pelanggan dan lingkungan pada
umumnya, pengalaman mendapatkan organisasi. Pengetahuan terstruktur adalah
pengetahuan eksplisit yang ada dalam dokumen formal, dan juga peraturan formal
yang diturunkan organisasi dengan mengamati para ahli dan perilaku pengambilan
keputusan mereka. Sistem jaringan pengetahuan, mengatasi masalah yang timbul
saat pengetahuan yang tepat tidak dalam bentuk dokumen digital melainkan
berada dalam memori para ahli individual di perusahaan. Kedua, sistem
pengetahuan kerja. Pekerja pengetahuan mencakup periset, perancang, arsitek,
ilmuwan, dan insinyur yang terutama menciptakan pengetahuan dan informasi
untuk organisasi. Kegita, teknik intelligent. Teknik intelligent yaitu berupa,
menangkap pengetahuan, kecerdasan tiruan, dan mengasah kecerdasan organisasi.
Kata kunci : Pengetahuan, jaringan pengetahuan, enterprise wide, pengetahuan
kerja, teknik intelligent.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan tugas makalah Sistem Informasi Manajemen dengan judul “Mengelola
Pengetahuan Perusahaan”.

Dalam penyusunan tugas makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa
dukungan dan bimbingan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung.
Karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bachtiar Asikin,
S.E., M.M., Ak., Ca. selaku dosen yang telah membina dalam menyelesaikan
tugas makalah ini, serta dukungan dan motivasi dari orang tua, dan teman anggota
kelompok.

Dalam penyusunan tugas ini kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan baik dari segi isi maupun penulisannya. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan pada tugas yang lain
dan pada waktu mendatang.

Bandung, 9 November 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya


sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut
sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan
yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil
sistem yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi
manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem,
mengendalikan upaya pengembangan system dan memotivasi seluruh personil
yang terlibat.

Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi


Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat.
Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif. Secara teoritis,
komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen,
namun dalam praktek agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem
Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan
kemampuan sebuah komputer. Oleh karena itu, dibahas lebih lanjut bagaimana
mengelola pengetahuan perusahaan yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pengetahuan, manajemen pengetahuan, dan sistem


manajemen pengetahuan?
2. Apa saja bidang-bidang dalam manajemen pengetahuan?
3. Bagaimana sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan
(enterprise-wide)?
4. Bagaimana sistem pengetahuan kerja perusahaan?
5. Bagaimana teknik intelligent yang digunakan perusahaan?
1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan masalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengetian pengetahuan, manajemen pengetahuan, dan


sistem manajemen pengetahuan.
2. Untuk mengetahui bidang dalam manajemen pengetahuan.
3. Untuk mengetahui sistem manajemen pengetahuan keseluruhan
perusahaan (enterprise-wide)
4. Untuk mengetahui sistem pengetahuan kerja perusahaan.
5. Untuk mengetahui teknik intelligent yang digunakan perusahaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Manajemen Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh


seseorang. Pengetahuan adalah konsep, pengalaman, dan pendekatan yang
memberikan kerangka dasar untuk menciptakan, mengevaluasi dan menggunakan
informasi. Untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan, perusahaan harus
memanfaatkan lebih banyak lagi sumber daya untuk menemukan pola, aturan, dan
konteks dimana pengetahuan tersebut berguna.

Manajemen pengetahuan, yaitu Manajemen Pengetahuan (bahasa


Inggris: Knowledge management) adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi
untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan
membagikan pengertian dan pengalaman. Pengertian dan pengalaman semacam
itu terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu
atau yang melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus dari
MP adalah untuk menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke
bentuk informasi yang bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan

Sistem manajemen pengetahuan, yaitu sebuah Knowledge Management


System (KMS) atau sistem manajemen pengetahuan adalah suatu sistem TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam pengertian sebuah sistem aplikasi
yang mengkombinasikan dan mengintegrasikan fungsi untuk sebuah perlakukan
kontekstual terhadap masing – masing pengetahuan eksplisit dan tasit, selama
sebuah organisasi atau bagian organisasi tersebut menjadi target dari tindakan
manajemen pengetahuan.

2.2 Bidang Dalam Manajemen Pengetahuan

A. Dimensi Penting Perusahaan


Untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna, perusahaan harus
mengeluarkan sumber daya untuk mengatur data ke dalam kategori pemahaman,
seperti laporan penjualan total bulanan, harian, regional, atau penyimpanan. Untuk
mengubah informasi menjadi pengetahuan, perusahaan harus mengeluarkan
sumber daya tambahan untuk menemukan pola, aturan, dan konteks di mana
pengetahuan itu bekerja. Pengetahuan yang berada di benak karyawan yang belum
didokumentasikan disebut pengetahuan tacit, sedangkan pengetahuan yang telah
didokumentasikan disebut pengetahuan eksplisit. Pengetahuan bisa berada dalam
e-mail, voice mail, grafik, dan dokumen tidak terstruktur serta dokumen
terstruktur.

Pembelajaran Organisasi dan Manajemen Pengetahuan

Melalui pengumpulan data, pengukuran aktivitas terencana yang cermat, trial and
error (percobaan), dan umpan balik dari pelanggan dan lingkungan pada
umumnya, pengalaman mendapatkan organisasi. Organisasi yang belajar
menyesuaikan perilaku mereka untuk mencerminkan pembelajaran itu dengan
menciptakan proses bisnis baru dan dengan mengubah pola pengambilan
keputusan manajemen. Proses perubahan ini disebut pembelajaran organisasi.
Bisa dibilang, organisasi yang bisa merasakan dan merespons lingkungannya
dengan cepat akan bertahan lebih lama dari organisasi yang memiliki mekanisme
belajar yang buruk.

B. Rantai Nilai Manajemen Pengetahuan

Manajemen pengetahuan mengacu pada serangkaian proses bisnis yang


dikembangkan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan, menyimpan,
mentransfer, dan menerapkan pengetahuan. Manajemen pengetahuan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan untuk
menggabungkan pengetahuan ke dalam proses bisnisnya.

a. Pemerolehan Pengetahuan

Organisasi memperoleh pengetahuan melalui beberapa cara, tergantung pada


jenis pengetahuan yang dicarinya. Sistem manajemen pengetahuan yang pertama
mencoba membangun pusat data yang berisi dokumen, laporan , presentasi, dan
praktik. Sistem ini kemudian dikembangkan untuk menyertakan dokumen tidak
terstruktur seperti email.

b. Penyimpanan Pengetahuan

Setelah berbagai dokumen, pola, dan aturan pakar terkumpul, data tersebut
harus disimpan sehingga dapat diambil kembali dan digunakan oleh para
karyawan. Penyimpnan pengetahuan umumnya, melibatkan proses pembuatan
basis data. Sistem manajemen dokumen mengubah data ke dsalam bentuk digital,
menyusun indeks , dan menandai dokumen2 yang diperlukan berdasarkan
kerangka kerja yang koheren denganb bentuk akhirnya suatu basis data yang dapat
menyimpan berbagai dokumen.

c. Penyebaran pengetahuan

Portal, email, pesan instan, dan teknologi mesin pwnvcari telah ditambahkan
ke dalam serangkaian teknologi kolaborasi dan sistem perkantoranyang digunakan
untuk berbagi agenda, dokumen, data, dan grafik.

d. Penerapan Pengetahuan

Agar investasi yang yang ditanamkan tidak terbuang sia-sia, pengetahuan baru
harus dimasukkan ke dalam proses bisnis dan sistem aplikasi yang penting,
termasuk aplikasi perusahaan yang mengelola proses bisnis internal dan
hubungannya dengan luar.

e. Membangun Modal Organisasi dan Modal Manjemen: Kolaborasi,


Komunitas Praktik, dan Lingkungan Perkantoran.

Para manajer dapat membantu dengan cara mengembangkan peranan dan


tanggung jawab baru dalam organisasi untuk memperoleh pengetahuan. Direktur
Pengetahuan, (CKO) adalah eksekutif senior yang bertanggung jawab dalam
program manajemen pengethauan perusahaan. CKO berguna untuk mendpaatkan
pengethaun baru dan memanfaatkan engetahuan baru agar lebihberguna lagi.
Komunitas Praktik (COP) adalah jaringan umum informasi yang teridir atas para
profesiional dan karyawan baik di dlam maupun luar perusahaan.

C. Jenis Sistem Manajemen Perusahaan

Pada dasarnya ada tiga jenis sistem manajemen pengetahuan utama: sistem
manajemen pengetahuan perusahaan, sistem kerja pengetahuan, dan teknik cerdas.
Aplikasi sistem manajemen pengetahuan untuk masing-masing kategori utama ini.
Sistem manajemen pengetahuan menyeluruh adalah upaya generalwide untuk
mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, dan menerapkan konten dan
pengetahuan digital. Sistem ini mencakup kemampuan untuk mencari informasi,
menyimpan data terstruktur dan tidak terstruktur, dan menemukan keahlian
karyawan di dalam perusahaan.

2.3 Sistem Manajemen Pengetahuan Keseluruhan (Enterprise-Wide)

Sistem manajemen pengetahuan enterprise (enterprise-wide knowledge


management system) adalah upaya menyeluruh di dalam perusahaan yang secara
umum dimaksudkan untuk mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, dan
menerapkan konten digital dan pengetahuan.

Enterprise content management system menyediakan database dan alat-alat


untuk menata dan menyimpan dokumen terstruktur serta alat-alat untuk menata
dan menyimpan pengetahuan semi-terstruktur, seperti e-mail atau rich media.

Knowledge network system merupakan direktori dan alat-alat untuk


menemukan karyawan yang memiliki keahlian khusus yang bisa menjadi sumber
teknologi yang belum diketahui secara luas. Knowledge network system biasanya
mencakup alat-alat kolaborasi kelompok (yang mencakup wiki dan social
bookmarking), portal untuk mempermudah akses informasi, alat pencarian (search
tools), serta alat-alat untuk mengklasifikasi informasi berdasarkan pada suatu
taksonomi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Enterprise-wide knowledge management system mampu memberikan nilai


yang sangat besar jika sistem itu dirancang dengan baik dan menjadikan karyawan
mampu menemukan, berbagi, dan menggunakan pengetahuan secara lebih efisien.
2.4 Sitem Pengetahuan Kerja Perusahaan

Sistem kerja pengetahuan (knowledge work system-KWS) mendukung


penciptaan pengetahuan baru serta integrasi pengetahuan baru itu dengan
organisasi. KWS mengharuskan kemudahan akses terhadap basis pengetahuan
eksternal; perangkat keras komputer canggih yang mampu mendukung perangkat
lunak yang intensif menggunakan grafik, analisis, manajemen dokumen, serta
kapabilitas komunikasi; dan tampilan yang ramah dengan pengguna.

SKP adalah system yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan


dan para pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang betugas memperoleh dan
menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan mereka. Perusahaan juga
memiliki system khusus bagi pekerja pengetahuan untuk membantu membuat
pengetahuan baru dan menjamin bahwa pengetahuan ini terintegrasi secara tepat
dalam bisnis. Sistem ini memerlukan akses yang mudah ke basis pengetahuan
eksternal: perangkat keras computer yang canggih yang dapat mendukung peranti
lunak dengan banyak grafis, analisis, manajemen dokumen, kemampuan
komunikasi dan antar muka yang user-friendly.
Aplikasi sistem kerja pengetahuan secara umum dibagi tiga, yaitu:
1. Desain Berbantuan Komputer (computer aided design – CAD) membuat
proses penciptaan dan revisi rancangan menjadi otomatis, dengan
menggunakan komputer dan peranti lunak grafis yang rumit. Berguna bagi
para insinyur, perancang grafis, dan manajer pabrik dalam memberikan
kendali yang lebih tepat mengenai rancangan industry dan pabrikasi.
2. Sistem realitas virtual memiliki kemampuan visualisasi, penerjemahan,
dan simulasi yang jauh melebihi sistem desain dengan bantuan komputer.
Sistem ini menggunakan peranti lunak grafis interaktif untuk mendapatkan
simulasi buatan komputer yang sangat mirip dengan kenyataan hingga
bahkan para penguna hampir memercayai bahwa mereka dalam dunia
nyata. Berguna bagi para perancang grafis, arsitek, insinyur dan pekerja
medis dalam menciptakan obyek-obyek fotorealistik dan simulasi yang
presisi.
3. Workstation Investasi khusus pada industry keuangan, untuk
mendayagunakan pengetahuan dan waktu dari para pialang, pedagang, dan
manajer portofolio.
Pekerja pengetahaun dan kerja pengetahuan
Pekerja pengethaun meliputi arsitek, ilmuan, dan insyinyur yang bertugas
menciptakab bpengethuan dan informasi bgai organisasi. Pekerja pengethauan
melakukan tiga peran kunci yang sangat penting bagi organsiasi dan manajer yang
bekerja dalam organisasi:
- Menjaga aliran penegtahauan dalam perusahaan seiring dengan
perkembangan perusahaan dalam telnologi.
- Bertugas melayani sebgaia konsultan internal mengenai pengethaun
khusus merka berbagai perubahan yang terjadi dan kesemp[atan yang
muncul.
- Bertindak sebgaia agen perusabahan, mengevaluasi, merintis dan
mendukung proyek perubahan.

2.5 Teknik Intelligent


1. Kecerdasan Tiruan

Organisasi menggunakan teknologi kecerdasan tiruan untuk menangkap


pengetahuan individu dan kolektif dan untuk mengkodifikasi serta memperluas
basis pengetahuan. Kecerdasan Tiruan (atau artificial intelligence) adalah upaya
untuk mengembangkan system berbasis computer (baik perangkat keras maupun
perangkat lunak) yang berperilaku seperti manusia. Sistem seperti itu akan
mampu mempelajari bahasa ibu, menjalankan tugas-tugas fisik yang
berkoordinasi (robotic), menggunakan perlengkapan pemahaman yang
menginformasikan perilaku fisik dan bahasanya, sistem pemahaman oral dan
visual, dan berusaha menyamai keahlian manusiawi dan pengambilan keputusan
(sistem pakar).
Kecerdasan buatan tidak memiliki fleksibilitas, keluasan, dan keumuman dari
kecerdasan manusia, tapi dapat digunakan untuk menangkap, megodekan, dan
memperluas pengetahuan perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan
buatan untuk:
1) Membantunya menangkap dan menyimpan pengetahuan tersirat;
2) Menemukan pengetahuan;
3) Menghasilkan solusi bagi masalah tertentu yang terlalu besar dan kompleks
untuk dianalisa oleh manusia.
4) Membantu perusahaan mencari dan menyaring informasi.
2. Menangkap Pengetahuan : Sistem Ahli
Sistem ahli adalah teknik cerdas unutk menangkap pengetahauan yang
tersembunyi dalam keahlian manusia yang sangat spesifik dan terbatas
cakupannya. Sistem ini menangkap penegtahuan dari pekerja pakar dalam bentuk
serangkaianan aturan. Serangkaian aturan ini dimasukkan ke dalam memori atau
pembeljaaran perushaan.
Sistem ahli membuat model penegtahuan menusia menjadi serangkaian aturan
yang secraa kolektif disebut baiss pengetahuan. Strategi yang digunakan unutk
melakukan pencarian dalam baisis pengetahuan disebu mesin inferensi. Dalam
penalaran maju, mesin inferensi dimuali dengan informasi yang dimaksudkan oleh
pengguna dan mencari inofrmasi dalam basisi pengethauan untuk akhirnya
mencapai suatu keputusan.
3. Kecerdasaran Organisasional : Penalaran Berbagai Kasus
Pengetahuan organisasional dapat ditangkap dan disimpan dengan
menggunakan penalaran berbasis kasus .Dalam penlaaran berbasis kasus
bdeskripsi dari pengalaman masa lalu, seoang spesialis yang dipresentasikanb
sebagai copntoh kasus disimpan dalam baiss data untuk digunakan kembali di
suatu waktu pada saat seorang pengguna berhadapan dengan kasusu baru dengan
parameter yang serupa.
4. Teknik-Teknik Kecerdasan Lainnya
 Sistem Logika Fuzzy : Logika Fuzzy adalah teknologi berbasis aturan
yang dapat merepresentasikan sistem yang telah disebutkan , dengan
menciptakan aturan yang menggunakan nilai subjektif atau nilai yang
mendekati. Logika fuzzy dapat mewenjelaskan fenomena atau rposes
tertentu secara linguistik, kmudian merepresentasikannya dalam sejumlah
kecil aturan yang fleksibel. 
 Jaringan Saraf Tiruan : Jaringan saraf tiruan digunakan untuk
menyelesaikan masalah masalah yang kompleks dan sulit dipahami,
dimana sejumlah besar data mengenai maslaah tersebut telah
dikumpulkan. 
 Algoritma Genetik : Algortitma genetik berguna untuk mendpaatkan
solusi optimal untuk maslah spesifik dengan memerika sejumlah bersar
kemugkinan solusi untuk maslaah tersebut.
 Sistem AI Hibrida : Algoritma genetik, logika fuzzy, jaringan saraf tiruan
dan sistem ahli dapat diintegrasikan menjadi aplikasi tunggal untuk
mengambil manfaaat dari fitur2 terbaik teknologi tersebut. Sistem seperti
ni disebut sistem kecerdasana buatan hibrida.
 Agen Intelejen : program peranti lunka yang bekerja di latar be;lakang
tanpa intervensi manusia secra langsung unutk menjalankan tugas-tugas
yang spesifik , berulang, dan dpaat diprediksi. Aplikasi pemodelan
berbasis agen telah dikembangkan untuk memodelkan tingklah laku
komsunem, pasar saham, dan rantai pasokan serta unutk memproduksi
penyebraan wabah penyakit.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen pengetahuan adalah serangkaian proses untuk membuat,


menyimpan, mentransfer, dan menerapkan pengetahuan dalam organisasi. Sistem
manajemen pengetahuan dan kolaborasi merupakan bidang investasi korporat dan
pemerintah yang paling cepat berkembang. Organisasi menciptakan dan
mengumpulkan pengetahuan dengan menggunakan berbagai mekanisme
pembelajaran organisasi. Melalui pengumpulan data, pengukuran aktivitas
terencana yang cermat, trial and error (percobaan), dan umpan balik dari
pelanggan dan lingkungan pada umumnya, pengalaman mendapatkan organisasi.

Pekerja pengetahuan mencakup periset, perancang, arsitek, ilmuwan, dan


insinyur yang terutama menciptakan pengetahuan dan informasi untuk organisasi.
Pekerja pengetahuan biasanya memiliki tingkat pendidikan dan keanggotaan yang
tinggi dalam organisasi profesional dan sering diminta untuk melakukan penilaian
independen sebagai aspek rutin pekerjaan mereka. Pekerja pengetahuan
memerlukan sistem kerja pengetahuan yang sangat terspesialisasi dengan grafis,
alat analisis, dan komunikasi serta kemampuan manajemen dokumen yang hebat.

Sebuah perusahaan mengelola pengetahuan dapat digunakan teknik intelligent


yaitu mengankap pengetahuan, mengasah kecerdasan organisasi, pembelajaran
mesin, agen yang cerdas, dan menggunakan sistem al-hibrida.

3.2 Saran

Apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan mohon dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang sifatnya membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya dan
penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Herianti, Wenny. 2016. “Mengelola Pengetahuan Perusahaan”. Melalui:


http://wennyherianti-lao.blogspot.com/2016/12/mengelola-pengetahuan.html.
Diakses 8 November 2019.
Laudon, Kenneth.C dan Jane P.Laudon. 2014. Management Information
System:Managing the digital firm (Thieteenth Edition).
M.Z.K., Allan. 2014. “Mengelola Pengetahuan Perusahaan”. Melalui:
https://datakata.wordpress.com/2014/03/31/sistem-informasi-manajemen-
mengelola-pengetahuan/. Diakses 8 November 2019.
Rahma. 2017. “Mengelola Pengetahuan”. Melalui:
https://1600495ssrahma.wordpress.com/2017/12/17/bab-11-mengelola-
pengetahuan/. Diakses 8 November 2019.
M.Z.K., Allan. 2014. “Mengelola Pengetahuan Perusahaan”. Melalui:
https://datakata.wordpress.com/2014/03/31/sistem-informasi-manajemen-
mengelola-pengetahuan/. Diakses 8 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai