Para pengelola perusahaan akan selalu berupaya bertindak secara profesional dalam
rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam prakteknya harus dilandasi oleh konsep-
konsep manajemen yang memang sudah berlaku universal.
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran
(objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan
pengendalian (controlling) dalam upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dari keempat
fungsi manajemen tersebut, maka planning merupakan fungsi yang memegang peranan yang
sangat penting karena merupakan dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain. Dalam
kaitannya dengan fungsi planning dan controlling maka manajemen dihadapkan pada masalah
pengambilan keputusan yang mencakup dua variabel pokok yaitu variabel inflow, yang
merupakan kumpulan faktor yang diperlukan dalam proses produksi, modal, tenaga kerja dan
material. Ini semua merupakan faktor yang menimbulkan biaya ( cost), dan variabel outflow, yaitu
hasil proses produksi yang merupakan faktor yang akan menghasilkan revenue bagi perusahaan.
Seorang business manager tidak dapat mengabaikan tujuh faktor yang mempengaruhi
segala perencanaan yang dilakukannya, faktor-faktor tersebut antara lain :
Aktivitas planning menghasilkan rencana (plan) yang terdiri dari elemen-elemen tujuan
(goal), strategi (strategy), program (program), prosedur (procedure) dan anggaran (budget).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran merupakan salah satu aspek penting
dalam kegiatan manajemen, khususnya dalam perencanaan.
64
Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses Sejak tahap persiapan yang
diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi
yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari
rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu.
Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget).
1) Menurut RA Supriyono
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran
kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan
sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Inti
definisi adalah:
1. Formal; disusun secara resmi dan tertulis
2. Sistematis; disusun berurutan dan berdasarkan fakta
3. Tanggung jawab; merupakan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan oleh
manajer
4. Perencanaan, koordinasi, dan pengawasan merupakan fungsi manajer
Penetapan Filosofi
dan misi
Penetapan Tujuan
dan Strategi
Penyusunan
Program
Penyusunan
Anggaran
65
Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri
khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut mempunyai tujuan serta cara kerja
tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja
sistem lain yang terdapat dalam perusahaan. Disamping itu anggaran perusahaan dapat juga
diangap sebagai sub sistem yang memerlukan hubungan dengan sub sistem lain yang terdapat
dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan bukanlah satu-satunya alat perencanaan
dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan.
Istilah-istilah lain yang digunakan yang bermakna dan tujuan sama dengan anggaran adalah
sebagai berikut:
Business Budget
Profit Planning and Control
Comprehensive Budgeting
Managerial Budgeting
Business Budgeting and Control
Ditelaah dan disetujui oleh pimpinan Tidak selalu disetujui oleh pimpinan
yang lebih tinggi daripada penyusun yang lebih tinggi
usulan anggaran
Setelah disahkan tidak dapat diubah Segera diperbaharui jika ada informasi
kecuali dalam kondisi khusus baru yang menunjukan perubahan
kondisi
66
9.3 Fungsi (manfaat) Anggaran
Beberapa manfaat anggaran dalam proses manajemen adalah sebagai berikut:
1. Di bidang Planning
Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan
aktivitas yang akan dilaksanakan.
Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan dalam
menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.
Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan
Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan
Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia
Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif
2. Di bidang Coordinating
Membantu mengkoordinir faktor sumber daya manusia dengan perusahaan
Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas perusahaan dengan keadaan
lingkungan usaha yang dihadapi
Membantu menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang menguntungkan
sesuai dan seimbang dengan program perushaan
Membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi
3. Di bidang Controlling
Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran
Membantu mencegah pemborosan
Membantu menetapkan standar baru
67
2) Berdasarkan fleksibilitasnya
a. Anggaran fixed (fixed budget) yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu
dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan
revenue, cost, dan expenses, serta tidak diadakan revisi secara periodik.
b. Anggaran kontinyu (continues budget) yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu
tertentu di mana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut
direncanakan revenue, cost, dan expenses, tetapi diadakan revisi secara periodik dan
ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya
68
c. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya.
d. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya,
sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.
10 Faktor ekstern
Faktor-faktor ekstern (uncontrolable) antara lain berupa, a) keadaan persaingan, b)
tingkat pertumbuhan penduduk, c) tingkat penghasilan masyarakat, d) tingkat penyebaran
penduduk, e) agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat, f) berbagai
kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan, g)
keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
69
7. Timeliness
Laporan-laporan berupa informasi mengenai realisasi rencana harus diterima oleh manajer
yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut efektif dan berguna bagi
manajemen
8. Flexible Application
Perencanan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan
situasi dan kondisi yang terjadi
9. Reward and Punishment
Manajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan. Jadi manajer yang kinerjanya di bawah atau melebihi standar harus dapat
diketahui sehingga pemberian suatu reward ataupun punishment oleh manajemen menjadi
transparan
70
Rapat umum pemegang saham
Dewan Komisaris
Pengusulan Pengesahan
Penelaahan
& persetujuan
Komite Anggaran
Top-down Bottom up
Approach Approach
Departemen
Mengajukan usulan
Anggaran Rancangan Anggaran
Kompilasi &
Analisis Penetapan Negosiasi Usulan
Kebijakan Pokok Rancangan Anggaran
Perusahaan
71
Fungsi pokok komite anggaran, antara lain:
1. Menentukan kebijaksanaan umum
2. Meminta, menerima, dan menelaah taksiran anggaran individual
3. Menyarankan revisi
4. Menyetujui anggaran dan revisi anggaran
5. Menerima dan menganalisa laporan anggaran
72