TUGAS 1

Kasus 1.

PT RAMAYANA (selanjutnya disebut perusahaan) merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak dalam industri tekstil. Perusahaan memiliki dua divisi yang masing-masing
ditetapkan sebagai pusat laba yaitu divisi kain dan divisi pakaian.
Divisi kain telah membuat rencana produksi kain yang akan ditransfer/dijual kepada
divisi pakaian. Untuk bulan April 2020 sebagai berikut:
- Kain yang dijual kepada Divisi Pakaian 6.000 yard
- Biaya variabel per yard Rp 5.000,00
- Biaya tetap yang dibebankan bulan April 2020 Rp 30.000.000,00
- Investasi dalam modal kerja dan fasilitas Rp1.200.000.000,00
- Pengembalian investasi yang diharapkan 10% per tahun
Kedua manager divisi sedang mempertimbangkan cara pelaksanaan penetapan harga transfer
tersebut. Saudara diminta untuk memberikan dan menjelaskan kepada mereka perhitungan
harga transfer bila dipakai metode Two-Step Pricing dengan asumsi jumlah kain yang
ditransfer sesuai dengan direncanakan.

Kasus 2 :

PT UTAMA merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu. Perusahaan
memiliki dua divisi yang masing-masing ditetapkan sebagai pusat laba yaitu Divisi
Pembuatan Sol Sepatu (A) dan Divisi Sepatu Jadi (B).
Divisi Sol Sepatu telah membuat rencana produksi kain yang akan ditransfer/dijual kepada
Divisi Sepatu Jadi untuk bulan Juni 2020 sebagai berikut :
-
Divisi A Divisi B Kumulatif
- Biaya variabel per buah Rp 10.000
- Biaya variabel per unit yg
ditambahkan dlm Divisi B Rp 6.000
- Biaya variabel per unit kumulatif Rp16.000

 Pada bulan Juni Divisi A mentransfer 7.500 unit produk ke Divisi B, dan 7.500 unit
produk dapat dijual seluruhnya oleh Divisi B dgn harga jual Rp20.000 per unit.
Kedua manager divisi sedang mempertimbangkan cara pelaksanaan penetapan harga transfer
tersebut. Saudara diminta untuk memberikan dan menjelaskan kepada mereka perhitungan
harga transfer bila dipakai metode profit sharing dengan asumsi jumlah sol sepatu yang
ditransfer sesuai dengan direncanakan. Saudara diminta pula menjelaskan bila pada bulan
tersebut ternyata divisi sepatu jadi hanya meminta sol sepatu sebanyak 6.000 buah.

Kasus 3:
PT. DIRGANTARA memiliki sebagian informasi keuangan Divisi Manufakturnya pada akhir
periode per 31 Desember 2019, sebagai berikut :
(Dalam 000)
Kas Rp. 3.500,- Utang Dagang Rp. 4.000,-
Piutang Rp. 3.000,- Utang Bank kredit investasi Rp. 11.000,-
Persediaan barang Rp. 5.000,- Modal Rp 15.000
Aktiva Tetap (nilai buku) :
Informasi hasil operasi 2010 :
- Peralatan mesin Rp. 5.000,- Harga pokok penjualan Rp. 20.000,-
- Bangunan Rp.10.000,- Biaya operasi Rp. 9.500,-
- Kendaraan Rp. 2.500,- (belum termasuk depresiasi dan bunga
- Perltn Kantor Rp. 1.000,- kredit investasi = Rp.1.100,- (10% dari
----------Rp. 18.500,- nilai kredit investasi)

Biaya depresiasi pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

- Peralatan mesin Rp. 250,-
- Bangunan Rp. 500,-
- Kendaraan Rp. 250,-
- Perltn Kantor Rp. 250,-
Saudara diminta: untuk menghitung jumlah penjualan yang harus dicapai oleh Divisi
tersebut, bila pimpinan menghendaki target ROI 20% pada tahun 2019. Dan hitung juga
EVA divisi tersebut bila beban modal yang ditetapkan sebesar 10%.
Kasus 4
PT GEMILANG merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif
Perusahaan memiliki dua divisi yang masing-masing ditetapkan sebagai pusat laba yaitu
divisi A dan divisi B
Divisi A telah membuat rencana produksi yang akan ditransfer/dijual kepada divisi
B. Untuk bulan Februari 2020 sebagai berikut:
Contoh :
Divisi A Divisi B
Biaya variabel per unit Rp20.000
Biaya variabel per unit yg ditambahkan
ke Divisi B Rp10.000
Harga jual produk di pasar luar Rp25.000 Rp36.000

Pada Bulan Februari Divisi A mentransfer 1.000 unit produk ke Divisi B, dan Divisi B
menjual 1.000 unit produk ke pasar luar.
 Asumsi nilai penyesuain Rp 2.000.000

Kedua manager divisi sedang mempertimbangkan cara pelaksanaan penetapan harga transfer
tersebut. Saudara diminta untuk memberikan dan menjelaskan kepada mereka perhitungan
harga transfer bila dipakai metode Two Sets Prices dengan asumsi jumlah kain yang
ditransfer sesuai dengan direncanakan.