Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

1. Dorian Company menyusun proyeksi laporan laba-rugi sebagai berikut :


Penjualan 2.000 unit @ $25 $ 50.000
Biaya Variabel $ 30.000
Marjin konribusi $ 20.000
Beban Tetap $ 18.000
Laba sebelum pajak $ 2.000
Diminta:
a. Hitunglah titik impas dalam unit
b. Berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $ 15.000
c. Berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar 20% dari pendapatan
d. Dengan asumsi tarif pajak 40% berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba setelah pajak $
15.000

2. Basu Company memproduksi dua jenis kereta luncur yang digunakan untuk bermain di salju yaitu:
Kereta Salju dan Aerosled. Proyeksi laba rugi untuk tahun depan sebagai berikut:
Kereta Salju Aerosled Total
Penjualan $3.000.000 $2.400.000 $5.400.000
Biaya Variabel $1.000.000 $1.000.000 $2.000.000
Marjin Kontribusi $2.000.000 $1.400.000 $3.400.000
Beban Tetap Langs 778.000 650.000 $1.428.000
Marjin Produk $1.222.000 $ 750.000 $1.972.000
Baban Tetap Bersama 198.900
Laba Operasi $1.773.100

Diminta:
1. Hitunglah jumlah unit yang harus dijual untuk setiap produk agar mencapai titik impas
2. Asumsikan bahwa manajer pemasaran mengubah bauran penjualan dari kedua produk sehingga
rasionya adalah lima kereta salju dan tiga aerosoled.
3. Merujuk ke data awal. Anggaplah bahwa Basu Company dapat meningkatkan penjualan
aerosoled dengan menambah iklan. Iklan tambahan akan membutuhkan biaya sebesar $195.000
dan beberapa pembeli potensial kareta salju akan berpindah ke aerosoled. Secara keseluruhan
penjualan aerosoled akan meningkat sebesar 12.000unit dan penjualan kereta salju akan turun
sebesar 5.000 unit. Apakah pendapatan Basu akan menjadi lebih baik dengan strategi ini?

3. Proyeksi laba Cutlass Company untuk tahun mendatang adalah sebagai berikut :
Total Per Unit
Penjualan $ 200.000 $20
Dikurang : Beban variable 200.000 12
Margin Kontribusi $ 80.000 $ 8
Dikurangi : Beban Tetap 64.000
Laba Operasi $ 16.000

Diminta:
a. Hitunglah titik impas dalam unit.
b. Berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $30.000.
c. Hitunglah rasio margin kontribusi. Dengan menggunakan rasio tersebut, hitunglah tambahan
laba akan diperoleh Cutlass jika penjualan lebih tinggi $25.000 dari yang diperkirakan.
d. Misalkan, Cutlass ingin menghasilkan laba operasi yang sama dengan 20% dari pendapatan
penjualan. Berapa unit yang harus dijual untuk mencapai sasaran tersebut. Susunlah laporan
Laba Rugi untuk membuktikan jawaban anda!

4. Setelah beberapa tahun memproduksi dan menjual sesuai dengan kapasitasnya (50.000 unit), Melton
Company menhadapi suatu tahun dengan proyeksi penjualan dan produksi sebanyak 38.000 unit. Seorang
pelanggan potensial menawarkan untuk membeli 7.000unit seharga $18 per unit. Harga penjualan normal
adalah $30 per unit. Informasi biaya per unit adalah sebagai berikut:
Bahan baku langsung $9.00
Tenaga kerja langsung 6.50
Overhead variable 2.00
Overhead tetap 3.75
Total 21.25
Melton juga membayar komisi penjualan sebesar $1,75. Komisi harus dibayar untuk pesanan ini
Diminta:
1. Haruskah Melton menerima pesanan khusus ini? Berapa banyak laba yang akan meningkat atau
menurun jika pesanan ini diterima
2. Anggaplah Melton tidak harus membayar komisi penjualan untuk pesanan khusus ini. Haruskah
Thomson menerima pesanan khusus? Berapakah peningkatan atau penurunan laba jika
perusahaan menerima pesanan ini.
5. Kapasitas produksi PT Persada Indah per tahun adalah 150.000unit dan setiap unit akan dijual dengan
harga Rp 25.000. Taksiran biaya yang dikeluarkan untuk membuat 150.000unit tersebut sebagai berikut:
Biaya Bahan Langsung Rp 405.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 690.000.000
Biaya Overhead Variavel Rp 300.000.000
Biaya Overhead Tetap Rp 480.000.000
Biaya Pemasaran Variabel Rp 255.000.000
Biaya Pemasaran Tetap Rp 90.000.000
Biaya Administrasi & Umum Rp 180.000.000
Pada bulan November 2013, PT Persada Indah melakukan penjualan produknya dengan Pemda DKI
sebanyak 150.000unit seharga Rp 23.000 per unit untuk tahun 2014. Sementara PT Hasil Bumi sebuah
perusahaan yang membuat produk yang sama dengan PT Persana Indah menawarkan menjual produknya
kepada PT Persada Indah dengan harga Rp 15.000 per unit. Jika tawaran diterima PT Persada Indah
tinggal membeli dari PT Hasil Bumi dan menjualnya kepada Pemda DKI, seandainya PT Persada Indah
membeli dari PT Hasil Bumi maka mesin yang menganggur dapat disewakan kepada pihak lain dengan
pendapatan sewa sebesar Rp 200.000.000 atau membuat sendiri produk perusahaan sebanyak 50.000unit
(sesuai kemampuan bagian pemasaran perusahaan) dengan harga jual sebesar Rp 25.000 per unit.
Jika PT Persada Indah membeli produk jadi dari PT Hasil Bumi dan menghentikan produksinya sama
sekali, sebesar 50% dari total biaya tetap dapay dihindarkan. Jika PT Persada Indah menyewakan fasilitas
produksinya kepada pihak lain, sebesar 25% dari total biaya tetap dapat dihindarkan.
Keputusan apakah yang harus diambil oleh manajmen PT Persada Indah
a. Membuat sendiri produknya
b. Membeli dari PT Hasil Bumi dan membiarkan seluruh fasilitas produksinya tidak terpakai?
c. Membeli dari PT Hasil Bumi dan menyewakan fasilitas produksinya kepada pihak lain?
d. Membeli dari PT Hasil Bumi dan membuat produksi tambahan? Jelaskan

6. Pada akhir tahun 2013 manajemen PT Sumber Rejeki membuat perencanaan biaya untuk tahun 2014.
Kapasitas produksi PT Sumber Rejeki adalah 40.000unit untuk produksi per tahun. Setiap unit produk
akan dijual dengan harga Rp 20.000, taksiran biaya untuk membuat 40.000 produk tersebut adalah:
Bahan Langsung Rp 120.000.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 140.000.000
Overhead Variabel Rp 100.000.000
Overhead Tetap Rp 96.000.000
Pemasaran Variabel Rp 80.000.000
Pemasaran Tetap Rp 28.000.000
Administrasi Tetap Rp 36.000.000
Persoalan yang dihadapi adalah bahwa sejak tahun 2010 perusahaan mengalami kerugian terus menerus.
Kerugian tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan menjual dengan harga diatas Rp 15.000
per unit, tetapi hanya mampu menual dengan harga Rp 14.000 per unitnya, akibat persaingan yang ketat.
Jika perusahaan memaksa menjual produknya dengan harga diatas Rp 15.000 hampir semua produk
perusahaan tidak dapat terjual. Manjamen PT Sumber Rejeki mempertimbangkan untuk menutup
operasi perusahaan sementara waktu.
Jika perusahaan menutup dan menghentikan operasinya, yang berarti fasilitas produksi tidak dignnakan,
maka 60% dari total biaya tetap dapat dihindarkan. Jika perusahaan tersebut ditutup, fasilitas produksinya
dapat disewakan kepada pihak lain dengan pendapatan sewa sebesar Rp 45.000.000 per tahun dan sebesar
25% dari total biaya tetap dapat dihindarkan.
Keputusan apakan yang harus diambil manajemen PT Sumber Rejeki:
a. Terus beroperasi dengan menderita kerugian
b. Menghentikan operasinya dan membiarkan semua fasilitas produksi tidak digunakan
c. Menghentikan operasinya dan menyewakan fasilitas produksi kepada pihak lain
Mengapa? Jelaskan.

7. PT Kain Tenun Nusantara adalah produsen kain tenun yang berlokasi di Jakarta. Kapasitas produksi
perusahaan ini dalam satu tahun sebesar 100.000meter kain. Fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan
memungkinkan bagi perusahaan untuk memproses lebih lanjut kain tenun menjadi pakaian jadi untuk
anak-anak, pakaian jadi pria dewasa, pakaian wanita.
Jika dijual langsung dalam bentuk kain tenunan, setiap meter kain memiliki harga jual sebesar Rp 45.000
sedangkan untuk menghasilkan 100.000meter kain tersebut dibutuhkan biaya sebesar:
Biaya Bahan Langsung Rp 1.500.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 200.000.000
Biaya Overhead Variabel Rp 400.000.000
Biaya Overhead Tetap Rp 1.000.000.000
Biaya Pemasaran Variabel Rp 150.000.000
Biaya Pemasaran Tetap Rp 300.000.000
Biaya Administrasi Rp 250.000.000
Pihak manajemen sedang mempertimbangkan untuk menjual produknya (kain tenun) secara langsung
atau memprosesnya lebih lanjut menjadi pakaian jadi. JIka diproses lebih lanjut, maka harga jualnya dapat
ditingkatkan. Hraga jual pakaian anak Rp 95.000 per unit, harga jual kemeja pria Rp 110.000 per unit dan
harga jual pakaian wanita Rp 125.000 per unit.
Jika seluruh kain hasil produksi perusahaan digunakan untuk membuat pakaian anak saja, dapat
dihasilkan 60.000unit pakaian. Jika diproduksi kemeja pria saja, akan dapat dihasilkan 50.000unit pakaian,
sedangkan jika digunakan untuk membuat pakaian wanita saja, akan dapat dihasilkan 40.000unit pakaian.

Untuk membuat lebih lanjut menjadi pakaian jadi, dibutuhkan biaya tambahan per unit sbb:
Pakaian Anak Pakaian Pria Pakaian Wanita
Biaya Tenaga Kerja Lansung 4.000 3.000 5.000
Biaya Overhead Variabel 5.000 3.000 4.000
Biaya Pemasaran Variabel 1.500 1.500 1.500

Pilihan manakah yang harus diambil manajemen PT Kain Tenun Nusantara:


a. Menjual produknya dalam bentuk kain tenun
b. Memproses kain tenun dan menjual dalam bentuk pakaian anak-anak
c. Memproses kain tenun dan menjual dalam bentuk pakaian kemeja pria
d. Memproses kain tenun dan menjual dalam bentuk pakaian wanita
Jelaskan dan berikan argumentasi dengan dukungan perhitungan yang paling menguntungkan
perusahaan.

JAWABAN

1.

a. Titik impas dalam unit dapat dihitung dengan rumus:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝐸𝑃 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

Dalam hal ini, Beban Tetap adalah $18.000, Harga per unit adalah $25, dan

Biaya Variabel per unit adalah $30.000/2000 unit = $15.

Jadi, titik impas dalam unit adalah

18.000
𝐵𝐸𝑃 = = 𝟏. 𝟖𝟎𝟎
25 − 15

b. Untuk menghasilkan laba sebesar $15.000, jumlah unit yang harus dijual adalah:
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 + 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
𝑄=
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙𝑝 𝑈𝑛𝑖𝑡 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

Jadi, jumlah unit yang harus dijual adalah

18.000 + 15.000
𝑄= = 𝟑. 𝟑𝟎𝟎
25 − 15
.

c. Untuk menghasilkan laba sebesar 20% dari pendapatan, jumlah unit yang harus dijual adalah:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 + (0,2 × 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛)


𝑄=
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

Kita dapat menghitung:

18.000 + (0,2 × 50.000)


𝑄= = 2.200
25 − 15

Jadi, jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar 20% dari pendapatan adalah 2.200 unit.

d. Dengan asumsi tarif pajak 40%, jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba setelah pajak
$15.000 adalah:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛


𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 +
1 − 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑄=
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

Jadi, jumlah unit yang harus dijual adalah:

15.000
18.000 + 1 − 0,4
𝑄= = 3.750
25 − 15

Jadi, jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba setelah pajak $15.000 dengan asumsi tarif pajak
40% adalah 3750 unit
2.

Untuk menghitung jumlah unit yang harus dijual untuk setiap produk agar mencapai titik impas, kita perlu
mengetahui harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Mari kita asumsikan Harga jualnya sebesar $30
untuk kereta salju dan $60 untuk aersoled.

1. Hitunglah jumlah unit yang harus di jual untuk setiap produk oleh Basu agar dapat mencapai titik
impas.
Kereta salju Aerosled
Penjualan $3.000.000 $2.400.000

Harga $30 $60

Units = Penjualan/Harga

Units $3.000.000:$30 $2.400.000:60

Units 100.000 40.000

Biaya Variabel per unit = Total biaya variable/units

Biaya Varaibel per unit 1.000.000:100.000 $1.000.000:40.000


Biaya Varaibel per unit $10 $25

BEP untuk setiap produk

BEP = Total biaya tetap / (Harga jual- Biaya variable per unit)

BEP kereta salju = $778.000 : ($30-$10)

BEP kereta salju = $38.900 units

BEP aerosled = $650.000: (60-25)

BEP aeroled = 18.572 units

2. Asumsikan bahwa manajer pemasaran mengubah bauran penjualan dari kedua produk sehingga
rasionya adalah lima kereta luncur dasar dan tiga aerosled. Hitunglah jumlah unit yang harus di jual
untuk setiap produk oleh Basu agar dapat mencapai titik impas.

Bauran penjualan:

Kereta luncur : 5
Aerosled : 3
Produk Harga Unit VC MK per unit Bauran Penjualan MK perPaket
$20 5 $100
Kereta Luncur $30 $10
$35 3 $105
Aerosled $60 $25

Total 205

Paket BEP = Total biaya tetap / Margin kontribusi per paket

Paket BEP = ($1.428.000 + $198.000)/$205

Paket BEP = 7973

BEP kereta salju = Paket BEP x Bauran penjualan

BEP kereta salju = 7973 x 5


BEP kereta salju = 39,685 units

BEP aerosled = Paket BEP x Bauran penjualan

BEP aerosled = 7937 x 3

BEP aerosled = 23,811 units

3. Hubungan konseptual merujuk ke data awal. Anggap bahwa Basu dapat meningkatkan penjualan
aerosled dengan menambah iklan. Iklan tambahan akan membutuhkan tambahan biaya sebesar
$195.000 dan beberapa pembeli potensial kereta salju akan berpindah ke aerosled. Secara keseluruhan,
penjualan aerosled akan meningkat sebesar 12.000 unit dan penjualan kereta salju akan turun sebesar
5.000 unit. Apakah pendapatan Basu akan menjadi lebih baik dengan strategi ini?

Sebelum Iklan Tambahan Total

Kereta Salju Aerosled

Unit Terjual 100.000 40.000

Km Per Unit $20 $35

Total $2.000.000 $1.400.000


Biaya Tetap $778.000 $650.000
Langsung
Margin Produk $1.222.000 $750.000

Biaya Tetap Umum $1.972.000

Laba Operasi $1.773.100

Setelah Iklan Tambahan Total

Kereta Salju Aerosled

Unit Terjual 95.000 52.000

Km Per Unit $20 $35

Total $1.900.000 $1.820.000

Biaya Tetap $778.000 $650.000


Langsung
Margin Produk $1.222.000 $1.170.000 $2.292.000

Biaya Tetap Umum $198.000

Biaya Iklan $195.000


Laba Operasi $1.898.100

Kesimpulan :

Basu dapat meneruskan strategi menambah iklan ini, Karena atas hal ini basu dapat
meningkatkan penjualan sebesar 12.000 unit meskipun dengan menghitung
besarnya biaya iklan tambahan yang muncul. Dan juga laba operasi meningkat Basu
dapat sebesar $ 125.000.
3.

a. Titik impas dalam unit dapat dihitung dengan membagi total beban tetap dengan margin kontribusi per
unit. Dalam hal ini:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 $64.000


𝐵𝐸𝑃 = = = 𝟖. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 $8

b. Untuk menghasilkan laba sebesar $30.000, jumlah unit yang harus dijual dapat dihitung dengan rumus:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 + 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛


𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙 =
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

Kita dapat menghitung:

64.000 + 30.000
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙 = = 11.750
8

Jadi, jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $30.000 adalah 11.750 unit.

c. Rasio margin kontribusi dihitung dengan membagi margin kontribusi dengan penjualan. Dalam hal ini:

𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 80.000


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = = = 0,4 = 40%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 200.000

Jadi, rasio margin kontribusi adalah 0,4 atau 40%. Dengan menggunakan rasio ini, kita dapat menghitung
tambahan laba yang akan diperoleh Cutlass jika penjualan lebih tinggi $25.000 dari yang diperkirakan
dengan rumus berikut:

𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 = 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 × 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛𝐿𝑎𝑏𝑎 = 0,4 × 25.000 = 10.000

Jadi, tambahan laba yang akan diperoleh Cutlass jika penjualan lebih tinggi $25.000 dari yang diperkirakan
adalah $10.000.

d. Untuk menghitung berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba operasi yang sama dengan
20% dari pendapatan penjualan, kita dapat menggunakan rumus berikut:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 + (𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 × 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛)


𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙 =
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

64.000 + (0,2 × 200.000)


= = 12.000
8
Jadi, jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba operasi yang sama dengan 20% dari
pendapatan penjualan adalah 12.000 unit. Untuk membuktikan jawaban ini, kita dapat menyusun laporan
laba rugi sebagai berikut:

Laporan Laba Rugi Cutlass Company

---------------------------------

Penjualan: $240.000 $20 \ 12.000

Dikurangi: Beban Variable: $120.000 ($12 \12.000)

---------------------------------

Margin Kontribusi: $ 80.000

Dikurangi: Beban Tetap: $ 64.000

---------------------------------

Laba Operasi: $32.000

Dari laporan laba rugi di atas, kita dapat melihat bahwa laba operasi adalah $32.000, yang sama dengan 20%
dari pendapatan ($240.000).

4.

a. Untuk menentukan apakah Melton harus menerima pesanan khusus ini, kita perlu menghitung marjin
kontribusi per unit dari pesanan khusus dan membandingkannya dengan biaya variabel per unit. Marjin
kontribusi per unit adalah selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Biaya variabel per
unit terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan komisi penjualan. Dengan
menggunakan data dari soal, kita dapat menghitung:

Marjin kontribusi per unit pesanan khusus = $18 - ($9 + $6,5 + $2 + $1,75) = -$1

Biaya variabel per unit pesanan khusus = $9 + $6,5 + $2 + $1,75 = $19


Karena marjin kontribusi per unit pesanan khusus lebih kecil dari biaya variabel per unit, maka Melton tidak
harus menerima pesanan khusus ini, karena akan merugikan perusahaan. Jika Melton menerima pesanan
khusus ini, maka laba perusahaan akan menurun sebesar:

Penurunan laba = Marjin kontribusi per unit pesanan khusus x Jumlah unit pesanan khusus

= -$1 x 7.000 = -$7.000

b. Jika Melton tidak harus membayar komisi penjualan untuk pesanan khusus ini, maka marjin kontribusi
per unit dan biaya variabel per unit akan berubah. Dengan menggunakan data dari soal, kita dapat
menghitung:

Marjin kontribusi per unit pesanan khusus = $18 - ($9 + $6,5 + $2) = $0,5

Biaya variabel per unit pesanan khusus = $9 + $6,5 + $2 = $17,5

Karena marjin kontribusi per unit pesanan khusus lebih besar dari biaya variabel per unit, maka Melton dapat
menerima pesanan khusus ini, karena akan menguntungkan perusahaan. Jika Melton menerima pesanan
khusus ini, maka laba perusahaan akan meningkat sebesar:

Peningkatan laba = Marjin kontribusi per unit pesanan khusus x Jumlah unit pesanan khusus

= $0,5 x 7.000 = $3.500

5.

Saya akan menggunakan analisis biaya-volume-laba (analisis CVP) yang merupakan suatu alat yang
berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Analisis CVP menekankan pada hubungan antara
biaya, volume (kuantitas penjualan), dan harga jual. Analisis CVP dapat membantu dalam memperkirakan
biaya dan laba yang diakibatkan oleh perubahan volume, harga, atau biaya.

Berdasarkan data dari soal, saya dapat menghitung laba operasi dari setiap alternatif yang ada. Laba
operasi adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan total biaya. Total biaya terdiri dari biaya variabel
dan biaya tetap. Berikut adalah perhitungannya:

a. Jika PT Persada Indah membuat sendiri produknya, biaya totalnya adalah Rp 2.400.000.000 (jumlah dari
semua biaya yang diberikan) dan pendapatan penjualan adalah Rp 3.750.000.000 (150.000 unit x Rp 25.000
per unit). Laba operasi adalah Rp 1.350.000.000.

b. Jika PT Persada Indah membeli dari PT Hasil Bumi dan membiarkan seluruh fasilitas produksinya tidak
terpakai, biaya totalnya adalah Rp 2.250.000.000 (Rp 1.125.000.000 untuk membeli produk dari PT Hasil
Bumi dan 50% dari total biaya tetap). Pendapatan penjualan adalah Rp 3.450.000.000 (150.000 unit x Rp
23.000 per unit). Laba operasi adalah Rp 1.200.000.000.
c. Jika PT Persada Indah membeli dari PT Hasil Bumi dan menyewakan fasilitas produksinya kepada pihak
lain, biaya totalnya adalah Rp 2.025.000.000 (Rp 1.125.000.000 untuk membeli produk dari PT Hasil Bumi
dan 75% dari total biaya tetap). Pendapatan penjualan adalah Rp 3.650.000.000 (Rp 3.450.000.000 dari
penjualan produk dan Rp 200.000.000 dari sewa). Laba operasi adalah Rp 1.625.000.000.

d. Jika PT Persada Indah membeli dari PT Hasil Bumi dan membuat produksi tambahan, biaya totalnya
adalah Rp 2.400.000.000 (Rp 1.125.000.000 untuk membeli produk dari PT Hasil Bumi dan total biaya
tetap). Pendapatan penjualan adalah Rp 4.700.000.000 (Rp 3.450.000.000 dari penjualan produk ke Pemda
DKI, Rp 200.000.000 dari sewa, dan Rp 1.050.000.000 dari penjualan produksi tambahan). Laba operasi
adalah Rp 2.300.000.000.

Berdasarkan analisis di atas, PT Persada Indah sebaiknya memilih opsi d, yaitu membeli dari PT
Hasil Bumi dan membuat produksi tambahan. Ini akan memberikan laba operasi tertinggi sebesar Rp
2.300.000.000. Harap dicatat bahwa analisis ini mengasumsikan bahwa semua unit yang diproduksi dapat
dijual dan tidak mempertimbangkan faktor lain seperti risiko dan ketidakpastian.

6.

Saya akan menggunakan analisis biaya-volume-laba (analisis CVP)

Berikut adalah perhitungannya:

a. Jika PT Sumber Rejeki terus beroperasi dan menjual produknya dengan harga Rp 14.000 per unit, total
pendapatan penjualan akan menjadi Rp 560.000.000 (40.000 unit x Rp 14.000). Total biaya adalah Rp
600.000.000 (jumlah dari semua biaya yang diberikan). Jadi, kerugian operasi adalah Rp 40.000.000.

b. Jika PT Sumber Rejeki menghentikan operasinya dan membiarkan semua fasilitas produksi tidak
digunakan, 60% dari total biaya tetap dapat dihindarkan. Jadi, total biaya yang harus ditanggung adalah Rp
240.000.000 (40% dari Rp 600.000.000). Dalam skenario ini, tidak ada pendapatan dan kerugian operasi
adalah Rp 240.000.000.

c. Jika PT Sumber Rejeki menghentikan operasinya dan menyewakan fasilitas produksi kepada pihak lain,
25% dari total biaya tetap dapat dihindarkan dan ada pendapatan sewa sebesar Rp 45.000.000. Jadi, total
biaya yang harus ditanggung adalah Rp 450.000.000 (75% dari Rp 600.000.000) dan kerugian operasi adalah
Rp 405.000.000 (Rp 450.000.000 - Rp 45.000.000).

Berdasarkan analisis di atas, manajemen PT Sumber Rejeki sebaiknya memilih opsi a, yaitu terus beroperasi
dengan menderita kerugian. Meskipun perusahaan menderita kerugian, kerugian ini masih lebih kecil
dibandingkan dengan kerugian yang akan dialami jika perusahaan menghentikan operasinya, baik dengan
atau tanpa menyewakan fasilitas produksi.
7.

a. Jika PT Kain Tenun Nusantara menjual produknya dalam bentuk kain tenun, total pendapatan penjualan
akan menjadi Rp 4.500.000.000 (100.000 meter x Rp 45.000). Total biaya adalah Rp 3.800.000.000 (jumlah
dari semua biaya yang diberikan). Jadi, laba operasi adalah Rp 700.000.000.

b. Jika PT Kain Tenun Nusantara memproses kain tenun dan menjual dalam bentuk pakaian anak-anak,
total pendapatan penjualan akan menjadi Rp 5.700.000.000 (60.000 unit x Rp 95.000). Total biaya adalah
Rp 4.260.000.000 (Rp 3.800.000.000 + 60.000 unit x Rp 10.500 biaya tambahan per unit). Jadi, laba operasi
adalah Rp 1.440.000.000.

c. Jika PT Kain Tenun Nusantara memproses kain tenun dan menjual dalam bentuk pakaian kemeja pria,
total pendapatan penjualan akan menjadi Rp 5.500.000.000 (50.000 unit x Rp 110.000). Total biaya adalah
Rp 4.075.000.000 (Rp 3.800.000.000 + 50.000 unit x Rp 7.500 biaya tambahan per unit). Jadi, laba operasi
adalah Rp 1.425.000.000.

d. Jika PT Kain Tenun Nusantara memproses kain tenun dan menjual dalam bentuk pakaian wanita, total
pendapatan penjualan akan menjadi Rp 5.000.000.000 (40.000 unit x Rp 125.000). Total biaya adalah Rp
3.950.000.000 (Rp 3.800.000.000 + 40.000 unit x Rp 10.500 biaya tambahan per unit). Jadi, laba operasi
adalah Rp 1.050.000.000.

Berdasarkan analisis di atas, manajemen PT Kain Tenun Nusantara sebaiknya memilih opsi b, yaitu
memproses kain tenun dan menjual dalam bentuk pakaian anak-anak. Ini akan memberikan laba operasi
tertinggi sebesar Rp 1.440.000.000.

Berikut adalah argumentasinya:

1. Pendapatan Maksimal: Dengan memproses kain tenun menjadi pakaian anak-anak, perusahaan
dapat menjual produknya dengan harga Rp 95.000 per unit. Meskipun harga ini lebih rendah
dibandingkan dengan harga jual pakaian pria dan wanita, namun jumlah unit yang dapat diproduksi
lebih banyak (60.000 unit). Hal ini menghasilkan pendapatan total sebesar Rp 5.700.000.000 yang
merupakan pendapatan tertinggi dibandingkan dengan opsi lainnya.

2. Efisiensi Biaya: Biaya tambahan per unit untuk memproduksi pakaian anak-anak adalah Rp 10.500.
Ini adalah biaya tambahan terendah dibandingkan dengan biaya tambahan untuk memproduksi
pakaian pria dan wanita. Oleh karena itu, perusahaan dapat menghemat biaya produksi dengan
memilih opsi ini.

3. Laba Operasi Tertinggi: Dengan mempertimbangkan pendapatan dan biaya total, laba operasi yang
dihasilkan dari opsi ini adalah Rp 1.440.000.000. Ini adalah laba operasi tertinggi dibandingkan
dengan opsi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai