Anda di halaman 1dari 4

Berikut adalah soal berserta jawabannya.

1). Jelaskan macam-macam perlakuan akuntansi atas hasil penjualan bahan baku sisa.

Jawabannya.

Menurut saya pribadi, Perlakuan akuntansi atas hasil penjualan bahan baku sisa dapat bervariasi
tergantung pada situasi dan kebijakan perusahaan. Beberapa perlakuan umum meliputi:

1. Pendapatan Penjualan:
- Bahan baku sisa yang dijual dapat diakui sebagai pendapatan penjualan. Pendapatan ini
mencerminkan nilai dari bahan baku yang masih dapat digunakan atau diolah oleh pihak lain.
2. Pemotongan Biaya Produksi:
- Perusahaan dapat memotong biaya produksi dengan mengurangkan nilai bahan baku sisa dari
biaya produksi total. Ini dapat meningkatkan margin laba kotor.
3. Penyusutan Nilai:
- Jika bahan baku sisa mengalami penurunan nilai, perusahaan mungkin perlu menyusutkan
nilai aset tersebut untuk mencerminkan nilai pasar yang lebih rendah.
4. Perlakuan sebagai Limbah:
- Jika bahan baku sisa dianggap sebagai limbah dan tidak memiliki nilai ekonomis yang
signifikan, perusahaan mungkin mengakui biaya pemrosesan limbah sebagai biaya operasional.
5. Catatan Pengungkapan:
- Perusahaan wajib memberikan pengungkapan dalam laporan keuangan mengenai kebijakan
akuntansi yang diterapkan terhadap bahan baku sisa, termasuk nilai yang diakui dan metode
penilaian yang digunakan.
6. Pengakuan Nilai Wajar:
- Bahan baku sisa dapat diakui dengan nilai wajar jika terdapat transaksi yang dapat diandalkan
atau jika ada pasar sekunder yang dapat dijadikan acuan.

Bagi saya, setiap perusahaan mungkin memiliki kebijakan yang berbeda-beda tergantung pada
karakteristik industri, regulasi, dan prinsip akuntansi yang diterapkan.
2). Diketahui informasi kos a PT Gaya Keren sebagai berikut:

Pada Bulan Agustus 2022 PT Gaya Keren menerima pesanan untuk membuat set seragam PNS
dari Kementerian Keuangan yang rencananya akan digunakan untuk oleh CPNS baru di
lingkungan Kementerian tersebut. Pesanan sejumlah 30 set. Ketika sudah menyelesaikan 15 set,
temyata ada perubahan spesifikasi bahan kain dari Kementerian tersebut, sehingga menyebabkan
15 set barang jadi yang sudah selesai tidak bisa dibetulkan sesuai dengan perubahan spesifikasi.
Meskpiun demikian, Kementerian tetap mau membeli dengan harga yang lebih rendah, yaitu
Rp50.000/unit. Ditentukan bahwa harga jual produk akan dimarkup sebesar 40%. Penjualan
dilakukan secara kredit. Data detail pesanan adalah sebagai berikut:

Bahan baku : Rp4.300.000


Tenaga Kerja : Rp2.000.000
Overhead : Rp8.400.000

a. Buatlah Jurnal Umum atas kerusakan karena perubahan spesifikasi pelanggan tersebut.

Jawabannya.

Jurnal Umum atas kerusakan karena perubahan spesifikasi pelanggan pada PT Gaya Keren:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp)
Agustus 2022 | Bahan Baku | 4.300.000 |
Agustus 2022 | Tenaga Kerja | 2.000.000 |
Agustus 2022 | Overhead | 8.400.000 |
Agustus 2022 | Penjualan | | 2.250.000 (30 set x Rp50.000)
Agustus 2022 | Kerugian Penjualan | 4.650.000 |

Penjelasan:

1. Debit pada Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead mencerminkan biaya produksi untuk 15
set seragam yang tidak dapat dipertahankan karena perubahan spesifikasi.
2. Kredit pada Penjualan mencerminkan penjualan 15 set seragam dengan harga Rp50.000 per
set.
3. Debit pada Kerugian Penjualan mencerminkan kerugian karena penjualan dengan harga lebih
rendah daripada biaya produksi yang sudah dikeluarkan.
b. Buatlah Jurnal Umum jika kerusakan terjadi akibat kelalaian karyawan.

Jawabannya.

Jurnal Umum jika kerusakan terjadi akibat kelalaian karyawan pada PT Gaya Keren:

```
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp)
Agustus 2022 | Bahan Baku | 4.300.000 |
Agustus 2022 | Tenaga Kerja | 2.000.000 |
Agustus 2022 | Overhead | 8.400.000 |
Agustus 2022 | Kerugian Produksi | 14.700.000 |
```

Penjelasan:

1. Debit pada Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead mencerminkan biaya produksi untuk 15
set seragam yang rusak akibat kelalaian karyawan.
2. Debit pada Kerugian Produksi mencerminkan kerugian karena produksi yang rusak tersebut.

3). Hitunglah kos alokasi setiap produk perhitungan laba rugi setiap produk.
Jika ada kerugian, apakah menurut Anda produk yang rugi tersebut harus dihentikan?
Jelaskan alasan Anda.

Jawabaannya.

Untuk menghitung kos alokasi setiap produk, saya perlu membagi alokasi kos bersama dengan
jumlah unit yang diproduksi untuk masing-masing produk. Berikut perhitungannya:
1. A1:
- Kos Alokasi = Rp875.000.000 / 250 unit = Rp3.500.000 per unit

2. A2:
- Kos Alokasi = Rp525.000.000 / 150 unit = Rp3.500.000 per unit
3. A3:
- Kos Alokasi = Rp1.680.000.000 / 480 unit = Rp3.500.000 per unit
4. A4:
- Kos Alokasi = Rp1.225.000.000 / 350 unit = Rp3.500.000 per unit
5. A5:
- Kos Alokasi = Rp3.670.500.000 / 1.050 unit = Rp3.495.238,10 per unit

Selanjutnya, saya bisa menghitung laba/rugi per produk dengan mengurangkan pendapatan dari
hasil:

1. A1:
- Laba/Rugi = Rp875.000.000 - Rp3.500.000 = Rp871.500.000
2. A2:
- Laba/Rugi = Rp525.000.000 - Rp3.500.000 = Rp521.500.000
3. A3:
- Laba/Rugi = Rp1.680.000.000 - Rp3.500.000 = Rp1.676.500.000
4. A4:
- Laba/Rugi = Rp1.225.000.000 - Rp3.500.000 = Rp1.221.500.000
5. A5:
- Laba/Rugi = Rp3.670.500.000 - Rp3.495.238,10 = Rp3.667.004.761,90

Sebagai rekomendasi, jika ada produk yang menghasilkan kerugian, keputusan untuk
menghentikan produk tersebut perlu dipertimbangkan. Faktor lain seperti potensi perbaikan,
strategi pemasaran, dan pangsa pasar juga perlu diperhitungkan sebelum mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai