SOAL :
1. a. Dalam menyusun laaporan laba/rugi dalam Akuntansi Manajemen terdapat dua metode, yaitu
Metode Full Costing dan Variabel costing. Jelaskan perbedaan kedua motode tersebut
b. Untuk kinerja suatu pusat Investasi dapat dilakukan, diantaranya dengan menggunakan metode
ROI dan ROA. Jelaskan apa yang dimaksu dengan ROI dan ROA
c. Dalam menghitung harga pokok produksi dalam suatu industri kita adanya biaya tetap, biaya
variabel dan biaya semi variabel. Jelaskan pengertian dan perbedaan dari ketiga biaya tersebut.
2. PT. Malindo memproduksi kain sarung dengan merek Cap Malindo. Laporan laba-rugi yang
diproyeksikan untuk tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Dalam harga pokok penjualan terdapat biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 224.000.000. Dalam
beban pemasaran dan administrasi terdapat beban komisi penjualan sebesar 10% dari harga jual.
Sebuah Universitas mengajukan penawaran kepada PT. Malindo untuk membeli 250 lembar kain
sarung yang akan dibagikan kepada karyawanya dalam rangka menyambut hari Raya Idul Adha 1443
H yang akan datang, dengan harga khusus yang diminta 40.000 per lembar, kain sarung tersebut
harus diberi logo Universitas pemesan, biaya pembuatan logo yang harus dikeluarkan PT Malindo
adalah sebesar 2.500 per lembar kain sarung dan komisi penjualan tetap dibayar perusahaan sebesar
10%.
Diminta :
Berikan saran anda kepada Manejer Penjualan PT. Malindo tentang pesanan khusus tersebut,
apakah diterima atau ditolak
3. PT. Bijaksana merencanakan untuk membuat produk baru yang dinamakan produk X. Berikut ini
adalah data biaya yang berhubungan dengan produk tersebut.
Elemen Biaya
Biaya baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya Overhead variabel
Biaya Overhead tetap (berdasarkan produksi
15.000 unit)
Biaya penjualan dan administrasi variabel
Biaya penjualan dan administrasi tetap
(berdasarkan produksi 15.000 unit)
Investasi yang diperlukan untuk membuat produk baru tersebut adalah sebesar Rp 400.000.000.
Tarif pengembalian investasi (rate of return on investment) yang diinginkan perusahaan 20%.
Perusahaan menggunakan metode cost-plus-pricing.
Diminta :
1. Jika perusahaan menggunakan metode full costing dalam penentuan harga pokok produk, maka :
a. Hitung besar mark up yang diperlukan untuk memenuhi target rate of return 20%
b. Dengan menggunakan mark up (1a) di atas, berapakah harga jual produk baru tersebut ?
2. Jika perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan Hp produk, maka :
a. Hitung besar mark up yang diperlukan untuk memenuhi target rate of return 20%
b. Dengan menggunakan mark up (2 a) di atas, berapakah harga jual produk baru tersebut ?
1. a.
Metode Full Costing yaitu laporan laba- rugi, dimana dalam menghitung Harga
pokok produksi di dalam dimasukan biaya produksi variabel dan produksi biaya
tetap, sedngan dalam metode Variabel Costing yang termasuk harga pokok
produksi hannya biaya produksi varibel saja sedangkan biaya produksi tetap
dimasukan kedalam beban usaha.
Saran kepada Manejer sebaiknya pesanan khusus tersebut diterima, karena dengan
adanya pesanan khusus laba perusahaan bertambah sebesar Rp 1.375.000
3. a. Besar mark up yang diperlukan untuk memenuhi target rate of return 20%
dengan metode Full costing
Total Biaya jika menggunakan metode Full Costing :
Biaya bahan baku 15.000 X 19.400 291,000,000
Biaya tenaga kerja langsung 15.000 X 8.100 121,500,000
Biaya Overhead variabel 15.000 X 3.500 52,500,000
Jumlah Hp. Produksi Variabel 465,000,000
BOP Tetap 15.000 X 6.000 90,000,000
Jumlah Hp. Produksi total 555,000,000
Beban penjualan & Adm Variabel 15.000 X 1.000 52,500,000
Beban penjualan & Adm Variabel 15.000 X 12.000 121,500,000
Jumlah Penjualan dan administrasi 174,000,000
Jumlah beban usaha 729,000,000
Sejak tahun 2021 sampai Tahun 2022 Cabang Pasaman ini mengalami kerugian secara terus menerus.
Kerugian tersebut disebabkan karena ketidak mampuan perusahaan menjual produknya dengan harga
Rp 7.200 per unit, tetapi hannya mampu menjual dengan harga Rp 6.300 per unitnya, akibat
persaingan yang ketat, karena para pesaing menjual produknya dengan harga kurang dari Rp 6.200
per unit. Pada awal Tahun 2023, manajemen PT. Padang Putra Karya mempertimbangkan untuk
menutup Cabang Pasaman tersebut.
Pertanyaan :
1. Bagaimana menurut pendapat anda keputusan menutup cabang Pasaman tersebut?. Berikan saran
anda kepada manjemen PT. Padang Putra Karya apakah harus menutup atau tidak!.
2. Apabila biaya tetap dapat dihindarkan sebesar 60% Bagaimana menurut pendapat anda keputusan
menutup cabangPasaman tersebut?. Berikan saran anda kepada manjemen PT. Padang Putra
Karya apakah harus menutup atau tidak!.
Apabila biaya tetap dapat dihindarkan sebesar 30% dan fasilitas produk disewakan kepada pihak
3. lain dengan pendapatan sewa sebesar Rp 100.000.000. Bagaimana menurut pendapat anda
keputusan menutup cabangPasaman tersebut?. Berikan saran anda kepada manjemen PT. Padang
Putra Karya apakah harus menutu atau tidak!.
TUGAS KEDUA
PT. Bijaksana merencanakan untuk membuat produk baru yang dinamakan produk X. Berikut ini
adalah data biaya yang berhubungan dengan produk tersebut.
Investasi yang diperlukan untuk membuat produk baru tersebut adalah sebesar Rp 400.000.000.
Tarif pengembalian investasi (rate of return on investment) yang diinginkan perusahaan 20%.
Perusahaan menggunakan metode cost-plus-pricing.
Diminta :
Jika perusahaan menggunakan metode full costing dalam penentuan harga
1. pokok produk, maka :
a. Hitung besar mark up yang diperlukan untuk memenuhi target rate of return 20%
b. Dengan menggunakan mark up (1a) di atas, berapakah harga jual produk baru tersebut ?
Jika perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan Hp
2. produk, maka :
a. Hitung besar mark up yang diperlukan untuk memenuhi target rate of return 20%
b. Dengan menggunakan mark up (2 a) di atas, berapakah harga jual produk baru tersebut ?
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
JIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.A. 2022/2023
Mata Kuliah :
Hari/Tanggal :
Dosen :
Waktu :
Sifat Soal
Salah satu cabang Perusahaan PT. Mitra Usaha yang terletak di Batam memiliki kapasitas produksi seb
m dipergunakan dalam perusahaan selama ini adalah pengukuran kinerja tradisional yang hanya menitikberatkan pada sektor k
kapasitas produksi sebesar 100.000 unit per tahun. Taksiran biaya yang akan dikeluarkan untuk memproduksi 100.000 unit te
menitikberatkan pada sektor keuangan saja.