Kelompok 4 :
1. M. Imam Ariyanto
2. Mariska Fayza
3. Sulistia
01
Penentuan Harga Jual
Penentuan harga jual produk merupakan
keputusan manajemen yang penting. Harga Jual
suatu produk dapat mempengaruhi jumlah unit
produk yang dijual yang selanjutnya juga
mempengaruhi pendapatan entitas. Semua jenis
entitas baik entitas dagang, entitas Jasa, dan
entitas manufaktur menghadapi keputusan ini.
Tujuan Menentukan Harga Jual
Tujuan
Faktor Pertimbangan
Faktor Persaingan
Biaya
yaitu apakah segmen yang yang terjadi karena biaya memengaruhi harga
dimasuki oleh perusahaan sehingga perusahaan harus dapat menentukan
memiliki banyak pesaingnya. berapa jumlah produk yang akan diproduksi di
mana untuk jumlah tertentu biaya produksi nya
rendah
Metode Penetapan Harga Jual
01 Target Costing
Contoh:
Perusahaan ‘Maxcel akan memproduksi mini computer Harga pasar mini
computer ini sangat bersaing karena banyaknya perusahaan lain yang
menghasilkan produk tersebut Harga pasar satu unit mini computer seharga
Rp2.800,000,00 dan perusahaan menginginkan laba per unit sebesar
Rp800.000,00. maka target costing untuk satu unit mini computer sbb:
Harga Pasar - Laba yang diinginkan = Target Biaya
Rp. 2.800.000 Rp800.000 Rp2.000.000
Jika perusahaan ingin bersaing dan produk yang diproduksi dapat diterima
oleh pasar, sebaiknya perusahaan dapat menekan biaya produksi agar berada di
bawah Rp2.000.000,00
02 Cost Plus Pricing
1.Jika produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak dibentuk oleh persaingan pasar,
perusahaan dapat membentuk harga sendiri atas produk dan jasanya. Jika perusahaan yang
menentukan harga, harga yang dimaksud adalah harga pokok suatu produk atau jasa.
2.Untuk menentukan harga jual suatu produk maka perusahaan harus menambahkan
biaya (cost) dengan persentase mark-up. Adanya komponen mark-up maka cost-based
pricing sering disebut sebagai cost-plus pricing (plus komponen mark-up). Menentukan
persentase mark-up sebenarnya fleksibel, hanya saja umumnya menggunakan tingkat
pengembalian (ROI). ROI adalah target laba operasi tahunan yang ingin dicapai oleh
perusahaan dibagi dengan investasi modal. Investasi modal yang dimaksud dapat berupa
total aktiva baik jangka panjang maupun jangka pendek. Besarnya mark-up tergantung dari
produk, lini produk, atau jasanya, tetapi harus tetap mempertimbangkan kondisi pasar dan
persaingan serta faktor risiko dan peraturan pemerintah.
02 Cost Plus Pricing
Contoh Soal:
Perusahaan ‘Roxy’ ingin memproduksi pakaian selancar untuk para atlet selancar. Di bawah
ini adalah data yang tersedia di mana perusahaan memprediksikan bahwa ia dapat menjual
produk itu sebanyak 5.000 unit per tahun dengan mengharapkan ROI 25% dan investasi yang
dibutuhkan sebesar Rp720.000.000,00. Data-data biaya yang terjadi dalam satu tahun:
Per Unit Total
Biaya bahan baku 35.000
Biaya tenaga kerja 45.000
Biaya overhead variabel 75.000
Biaya overhead tetap 165.000.000
Biaya administrasi dan penjualan tetap 70.000
Biaya administrasi dan penjualan variabel 75.000.000
Pembahasaan
Pembahasaan
Data-data biaya yang terjadi dalam tahun 2019
Per Unit Total
Biaya bahan baku 35.000
Biaya tenaga kerja 45.000
Biaya overhead variabel 75.000
Biaya overhead tetap 165.000.000
Biaya administrasi dan penjualan tetap 70.000
Biaya administrasi dan penjualan variabel 75.000.000
Perusahaan "Roxy"
Laporan Laba Rugi
Periode tahun 2019
penjualan (Rp. 308.320 x 5.000 unit) 1.541.600.000
HPP (Rp. 188.000 x 5.000 unit) 940.000.000
Laba Kotor 601.600.000
Biaya administrasi dan penjualan
variabel(Rp. 70.000 x 5.000 unit) 350.000.000
tetap 75.000.000
Total biaya administrasi dan penjualan 425.000.000
Laba bersih 176.600.000
03 Variable Cost Pricing
Pembahasaan
Pembahasaan
Data-data biaya yang terjadi dalam tahun 2019
Per Unit Total
Biaya bahan baku 35.000
Biaya tenaga kerja 45.000
Biaya overhead variabel 75.000
Biaya overhead tetap 165.000.000
Biaya administrasi dan penjualan variabel 70.000
Biaya administrasi dan penjualan total 75.000.000
c. menentukan pembebanan biaya tenaga kerja dan material pada tiap pekerjaan
Perusahaan "GOODJOB"
Pembebanan biaya
tenaga kerja dan material
untuk perusahaan "OYE"
Biaya tenaga kerja (Rp. 45.000 x 150 jam) 6.750.000
Material yang dibebankan
1. biaya material yang digunakan 24.000.000
2. material loading charges (53% x Rp. 24.000.000) 12.720.000
36.720.000
43.470.000
02
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
Keputusan investasi modal (Capital Investment Decision) adalah
perencanaan, penetapan tujuan tujuan dan prioritas, pengaturan
pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aset jangka
panjang. Setiap organisasi memiliki sumber daya yang terbatas yang akan
digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan profitabilitas jangka
panjangnya. Sehingga, membuat keputusan invetasi modal yang tepat
merupakan hal yang sangat penting untuk kelangsungan usaha dalam jangka
panjang. Proses pengambilan keputusan investasi modal disebut
penganggaran modal (Capital-Budgeting).
LABA AKUNTANSI Ada dua hal yang berkaitan LABA TUNAI
dengan penilaian investasi
modal yaitu
Nilai waktu dari uang (time value of money) merupakan nilai uang yang berbeda jika diterima
diterima sekarang (at present) dibandingkan jika diterima kemudian (future).
Untuk menghitung nilai uang sekarang (present value- PV) dapat menggunakan rumus:
Apabila penerimaan uang di masa depan dengan jumlah yang sama besarnya dapat digunakan PV
anuitas, dengan rumus:
Keterangan:
I = Interest atau tingkat bunga atau biaya modal atau r = rate
N = periode atau waktu
Modal Dan Kriteria Penilaian
Kriteria pengukuran metode ARR dengan membandingkan ARR yang ditentukan sebagai standar proyek
independen) dengan ketentuan jika ARR standar pengukuran lebih besar dari ARR yang diproyeksikan
maka proyek investasi di tolak dan jika sebaliknya diterima akan tetapi untuk proyek saling eksklusif
pilihlah ARR proyek Yang lebih besar.
Ilustrasi Tingkat Pengembalian Akuntansi (Average Accounting Return Method)
Investasi generator canggih pada sebuah rumah sakit dengan harga perolehan Rp. 1.000.000.000, umur investasi adalah 5
tahun tanpa nilai residu. Laba akuntansi adalah
Rp. 300.000.000 pada tahun 1, Rp. 400.000.000 pada tahun ke II, Rp. 500.000.000 pada Tahun ke III, Rp. 600.000.000 pada
tahun IV, Rp. 700.000.000 pada tahun ke V.
Diminta
Hitunglah ARR dan apakah proyek investasi diterima atau ditolak jika standar pengukuran ARR adalah 40% (gunakan
investasi awal sebagai dasar pembagi laba akuntansi rata-rata)!
Jawab:
Keputusan investasi generator di terima karena proyeksi ini ARR lebih dari ARR standar 40%
Catatan
Kriteria pemakaian untuk metode ARR adalah menerima usulan proyek investasi apabila ARR proyeksi lebih besar dari
ARR standar pengukuran. Apabila tidak menggunakan standar pengukuran, prinsip pengembalian investasi (rate of
return) Haruslah yang wajar. Kelemahan metode ARR sama seperti metode PbP yaitu tidak Memperhitungkan nilai waktu
dari uang dan keuntungannya pun sama seperti Metode PbP yaitu perhitungannya cukup mudah.
Model Diskonto
1. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value-NPV)
Metode nilai sekarang bersih (net present value-NPV) merupakan selisih antara nilai
sekarang dari arus kas masuk (present value cash in-PV cash in) dan arus kas keluar dari
investasi (present value investment) dengan suatu proyek atau dengan rumus: NPV PV cash
in -PV cash out
Kriteria pengukuran dengan metode NPV adalah jika NPV positif berarti menguntungkan
atau diterima dan jika NPV negatif berarti rugi atau ditolak kembali diingatkan apabila arus
kas masuk jumlahnya sama setiap tahun dapat menggunakan PV Anuitas. Jika arus kas
masuk jumlahnya berbeda-beda setiap tahun bisa menggunakan PV Anuitas dan atau PV
Tunggal.
Ilustrasi Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value-NPV)
Rencana proyek investasi sebesar Rp. 3.600.000.000 dengan umur 5 tahun tanpa nilai residu akan menghasilkan laba tunai
atau arus kas masuk yang jumlahnya sama besarnya tiap tahun yaitu Rp. 1.200.000.000. Diminta:
1. Hitunglah NPV jika biaya modal atau tingkat diskonto 12%.
2. Apakah rencana proyek investasi diterima atau ditolak ?
Jawab
3. Menghitung NPV :
Tahun Arus kas masuk Faktor diskonto 12% PV arus kas masuk
1. 1.200.000.000 0.893 1.071.000.000
2. 1.200.000.000 0.797 956.400.000
3. 1.200.000.000 0.712 854.400.000
4. 1.200.000.000 0.636 763.200.000
5. 1.200.000.000 0.567 680.400.000
Total PV dari arus kas masuk 4.326.000.000
PV dari investasi Rp 3.600.000.000
3.600.000.000
NPV Proyek 726.000.000
4. Pengambilan keputusan berhubung karena NPV positif yaitu sebesar Rp. 726.000.000 berarti untung atau proyek
investasi diterima.
Model Diskonto
2. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate Return-IRR)
Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate Return-IRR) adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang (PV) dari laba
tunai atau arus kas masuk suatu proyek sama dengan nilai sekarang (PV) investasi awal. Dengan kata lain PV dari arus kas
masuk setelah di kurangi PV investasi awal sama dengan nol. Apabila arus kas masuk tahunan sama besarnya, maka lebih
dulu dihitung Discount- Factor (DF) atau tingkat bunga (interest-i). Berdasarkan PV Anuitas dengan rumus sebagai berikut:
Apabila DF PV Anuitas angkanya sama seperti dalam tabel PV Anuitas, maka angka yang tepat itu dikalikan arus kas
tahunan merupakan jumlah PV arus kas proyek. Akan tetapi jika DF PV tidak persis sama, maka dilakukan dengan cara coba-
coba (Trial and Error). Dipastikan menghasilkan NPV arus kas positif dan negatif. Pada akhirnya, baru dapat ditentukan IRR
yang tepat. Jika arus kas masuk dari proyek tidak sama besarnya setiap tahun, maka untuk menghitung PV arus kas masuk
menggunakan dua tingkat suku bunga secara coba-coba, yaitu yang menghasilkan NPV positif dan negatif sama seperti cara
menghitung PV arus kas tahunan yang jumlahnya sama setiap tahun. Adapun rumus mencari IRR yang tepat adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
Ilustrasi Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate Return-IRR)
Arus kas masuk sama besarnya setiap tahun (IRR) Sebuah perusahaan merencanakan investasi proyek sebesar Rp.
1.201.000.000 dengan Umur 3 tahun tanpa nilai sisa (nilai residu). Diminta:
•Hitunglah IRR, apabila arus kas tahunan selama umur proyek 3 tahun adalah Rp. 500.000.000 apakah usulan proyek
diterima atau ditolak apabila biaya modal 18% ?
•Hitunglah IRR, apakah arus kas tahunan selama umur proyek 3 tahun adalah Rp. 509.330.000.
Jawab
a) Menghitung IRR angka PV anuitas persis sama seperti dalam tabel PV Anuitas DF PV
Anuitas=>1.201.000.000/509.330.000 =2.402 lihat tabel PV. Angka 2.402 tepat pada
Per potongan n = 3; I = 20% maka, IRR adalah 20%
Bukti :
PV arus kas masuk = Rp 500.000.000 x 2.402 = Rp 1.201.000.000
PV investasi awal = Rp 1.201.000.000 = Rp 1.201.000.000
NPV proyek = Rp 0
b) Menghitung IRR, Angka PV anuitas tidak tepat sama pada tabel PV anuitas df PV
Anuitas =>1.201.000.000/509.330.000=2.358
Angka 2.358 berada pada antara dua i yaitu i, 12% = 2.402 dan i, 14% adalah 2.322 pada N yang sama yaitu 3 artinya
pasti ada NPV yang positif dan negatif. Perhitungannya Adalah sebagai berikut:
Tahun Cash In/tahun Df = 20% Df =22% PV cash in (20%) PV cash in (22%)
1. 190.000.000 0.8333 0.8197 158.327.000 155.743.000
2. 170.000.000 0.6944 0.6719 118.048.000 114.223.000
3. 130.000.000 0.5787 0.5507 75.231.000 71.591.000
4. 110.000.000 0.4823 0.4514 53.053.000 49.654.000
PV dari cash in 404.659.000 391.211.000
PV dari investasi awal 400.000.000 400.000.000
NPV proyek +4.659.000 (8.789.000)
IRR = 20% + 0,7%
IRR = 20.7% atau 0.207
PENYESUAIAN ARUS KAS MASUK DAN NILAI SISA
TERHADAP INFLASI
Pada saat pengambilan keputusan investasi terdapat dua faktor yang harus disesuaikan pada arus
kas masuk, yaitu: inflasi dan nilai residu atau nilai sisa. Inflasi adalah daya beli uang yang menurun,
sementara waktu harga barang dan jasa semakin meningkat untuk itu faktor diskonto (discount
factor-df) harus disesuaikan terhadap tingkat inflasi dengan prosedur sebagai berikut:
1. Hitung dulu indeks harga, dengan cara perhitungan indeks harga = (1 + tingkat inflasi).
2. Faktor Diskonto dengan memperhitungkan inflasi adalah tingkat bunga (interest – i) + tingkat
inflasi + (ix tingkat inflasi). Nilai residu atau nilai sisa (salvage value) aset jangka panjang adalah
taksiran harga yang wajar dari suatu investasi atau investasi jangka panjang pada akhir umur
ekonomis investasi tersebut. Nilai sisa tersebut diperlukan sebagai arus kas masuk pada akhir
umur ekonomis investasi. Nilai sisa investasi yang harus disesuaikan dengan tingkat inflasi pada
akhir tahun umur investasi.
Ilustrasi
Penyesuaian arus kas masuk dan nilai sisa terhadap inflasi. Rencana investasi proyek dengan nilai investasi awal adalah Rp. 180.000.000,
umur proyek adalah 2 tahun dengan nilai residu Rp. 10.000.000 tingkat bunga adalah 10 nilai sisa% per tahun, arus masuk tiap tahun sama
besarnya yaitu Rp. 120.000.000
Di minta
Hitunglah NPV proyek, apabila tidak Memperhitungkan tingkat inflasi dan dengan Memperhitungkan tingkat inflasi (menggunakan metode
NPV).
Jawab:
Tidak memperhitungkan tingkat inflasi
Tahun Arus kas masuk & nilai sisa Df atau I = 16% PV arus kas masuk & nilai sisa
1. 1.20.000.000 0.862 103.440.000
2. 120.000.000 0.743 89.160.000
3. 20.000.000 0.743 14.860.000
Total PV cash In dan Nilai sisa 207.460.000
PV investasi awal Rp 180.000.000 180.000.000
NPV proyek + 27.460.000
Keterangan
Dengan memperhitungkan inflasi :
Indeks harga
a. DF
yang disesuaikan dengan tingkat inflasi
d.
e.
PERHITUNGAN INFLASI AWAL TERHADAP PENGHEMATAN PAJAK
Salah satu contoh keputusan investasi untuk proyek saling eksklusif (mutually exclusive) adalah penggantian aset tetap
yang lama dengan aset tetap yang baru. Alasan yang menyebabkan penggantian aset tetap yang baru karena yang lama
rusak dan atau ketinggalan jaman. Pada umumnya aset tetap yang baru karena yang lama rusak dan atau ketinggalan
jaman. Pada umumnya aset tetap yang lama dijual sehingga mungkin timbul laba atau rugi penjualan aset. Laba dan atau
rugi penjualan aset tetap di kenakan pajak dengan prinsip sebagai berikut:
1. Jika, terjadi laba penjualan aset tetap dikenakan pajak tambahan, sehingga mengurangi arus kas yang diterima dari
penjualan aset tetap
2. Jika, terjadi rugi penjualan aset tetap dapat mengurangi laba kena pajak, sehingga menghasilkan penghematan pajak.
Hasil dari penjualan aset tetap yang lama mengurangi nilai harga perolehan investasi aset tetap yang baru.
Ilustrasi
Perencanaan investasi tentang penggantian mesin lama dengan mesin baru untuk sebuah perusahaan memiliki data-
data sebagai berikut:
1. Mesin lama dibeli 3 tahun yang lalu dengan harga perolehan Rp. 500.000.000, dan telah disusutkan sebesar Rp.
300.000.000.
2. Mesin lama dijual, dan diganti dengan mesin baru seharga Rp. 30.000.000, tingkat Diskonto yang di gunakan untuk
mesin baru adalah 10% per tahun, tarif pajak penjualan mesin lama adalah 30% dan proyeksi laba tunai atau arus
kas
3. masuk mesin baru selama umur ekonomis. Arus kas masuk setiap tahunnya adalah sebesar Rp. 480.000.000 setiap
tahunnya.
Diminta:
A. Hitunglah nilai investasi awal mesin baru, apabila harga jual mesin lama Rp.160.000.000.
B. Hitunglah nilai investasi mesin baru, apabila harga jual mesin lama Rp. 240.000.000.
Jawab:
a. Harga jual mesin lama Rp 160.000.000
Nilai buku mesin lama Rp 500.000.000.- Rp 300.000.000 (Rp 200.000.000)
Rugi penjualan mesin lama (Rp 40.000.000)
Penghematan atau pajak 30% x 40.000.000 Rp 12.000.000
Hasil bersih penjualan mesin lama :
Harga jual mesin lama Rp 160.000.000
Penghematan pajak Rp 12.000.000
Hasil bersih penjualan mesin Rp 172.000.000
Maka, nilai investasi awal mesin baru Rp 500.000.000. + Rp 172.000.000 = Rp 672.000.000
Total nilai investasi mesin baru Rp 844.000.000
Tahun Arus kas masuk & nilai sisa Faktor diskonto 10% PV arus kas masuk & nilai sisa
1. 480.000.000 0.909 436.320.000
2. 480.000.000 0.826 396.480.000
3. 30.000.000 0.826 24.780.000
Total PV cash in dan nilai sisa 857.580.000
PV investasi awal Rp 672.000.000 672.000.000
NPV mesin baru 185.580.000
Thanks