Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : MARIA DEWIWIN AWU GOO

NPK : 18023000033

KELAS : 5A/S1 AKUNTANSI

MATKUL : AKUNTANSI MANAJEMEN

A. Mengapa jumlah unit yang diperlukan untuk memperoleh target laba operasi membuat para
manajer beralih dari sebuah titik yang menghasilkan laba nol, ke sebuah titik yang
memberikan laba positif tertentu. Pada usaha W Company menjual mesin pemotong rumput
pada harga $400 per unitnya. Biaya variable per unit mencapai $325 dan total biaya tetapnya
sebesar $45.000. Diminta:
a. Hitung jumlah unit yang harus dijual oleh W Company untuk memperoleh laba
operasi sebesar $37.500.
Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit x jumlah unit
terjual ) – Total biaya tetap
 0 = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
0 = ($75 x Unit) - $45.000
$75 x Unit = $45.000
Unit terjual = 600

 Penjualan 600 unit menghasilkan laba 0


Penjualan (600 unit@ $400) $240.000
Dikurangi: beban variabel 195.000
Margin kontribusi $ 45.000
Dikurangi: Beban tetap 45.000
Laba operasi $ 0

 pendekatan target laba sebagai sebuah jumlah dolar,mengunakan persamaan


dasar impas
Unit = ($45.000 + $37.500) : ($400 - $325)
Unit = $82.500 : $75
Unit = 1.100
b. Berdasarkan jumlah unit yang sudah dihitung pada pertanyaan a, buat laporan laba
rugi margin kontribusinya.
 laporan laba rugi berdasarkan penjualan sebanyak 1.100 mesinpemotong
rumput.
Penjualan (1.100 unit@$400) $440.000
Dikurangi: Bebabn Variabel (1.100@325) 357.500
Margin kontribusi $82.500
Dikurangi: Beban tetap 45.000
Laba operasi $ 37.500
c. Hitung ratio margin kontribusinya.
Penjualan $400.000 100,00%
Dikurangi: Biaya Variabel 325.000 81,25%
Margin Kontribusi 75.000 18,75%
Dikurangi: Biaya tetap 45.000
Laba Operasi 30.000

Rasio Biaya Variabel adalah 81,25% ($325.000/$400.000). Rasio margin kontribusi


adalah 18,75% ($75.000/$400.000 atau berasal dari 100%-81,25%)

B. Nama angota kelompok :


 Fransiska Camborini Kewa (18023000022)
 Angela Melita Karus (18023000016)
 Maria Sartika Meo (18023000031)
 Maria Dewiwin Awu Goo (18023000033)
 Edeltrudis Yunita Tunti (18023000020)

Pendapat kelompok mengenai :

a. perbedaan penentuan harga pokok secara proses dan penentuan harga pokok secara
pesanan.

No Keterangan Harga Pokok Proses Harga Pokok Pesanana


1 Pengumpulan biaya Pada akhir periode Setelah pesanan selesai
2 Perhitungan harga pokok Total biaya produksi selama 1 Total biaya produksi suatu
periode dibagi jumlah produk pesanan dibagi jumlah produk
yang dihasilkan pada periode yang dipesan
yang bersangkutan
3 Pengelolahan biaya langsung  Tidak membedakan  Membedakan biaya
biaya langsung dengan langsung dengan biaya
biaya tidak langsung tidak langsung
 Harga pokok  Harga pokok pesanan
menggunakan BOP menggunakan BOP
sesungguhnya yang dibebankan
4 Proses produksi Secara terus menerus karena Terputus – putus, tergantung
produk ditujukan untuk pesanan
mengisi pasar
5 Produk yang dihasilkan Merupakan produk standar Beraneka ragam jenis dan
(homogen) ukuran sesuai dengan selera
pemesan

b. Perbedaan penentuan harga pokok proses untuk perusahaan jasa dengan perusahaan
manufaktur.
a) Perusahaan jasa
Untuk perusahaan jasa sendiri biayasa-nya terdapat dua kemungkinan,
kemungkinan yang di maksud adalah ketika proses pemberian jasa, akan
mengkonsumsi bahan baku, tenaga kerja dan overhead, apabila ketiga biaya
tersebut di keluarkan oleh perusahaan pemberi jasa, maka perhitungan harga
pokok jasa akan meliputi ketiga biaya tersebut.
Kemungkinan kedua adalah ketika tidak terdapat bahan baku dan overhead,
maka harga pokok jasa hanya akan meliputi besar-nya biaya tenaga kerja yang
di gaji untuk menyiapkan jasa tersebut
Penyajian Harga Pokok Di Laporan Keuangan ,Ketika telah di akui sebagai
harga pokok maka perusahaan sudah mengakui adanya penjualan/penyerahan
jasa, maka harga pokok sudah harus di laporkan di bagian R/L sebagai
pengurang dari penjualan (dagang/manufakktur) atau pendapatan (jasa) untuk
menentukan besarnya laba.
Penyajian dalam laporan R/L sendiri terdapat 2 alternatif
 Pertama (penyajian berdasarkan sifat beban)
Pendapatan = XXX
Pendapatan lainnya = XXX
Perubahan atas persediaan barang jadi-
dan barang dalam proses = XXX
Bahan baku yang digunakan = XXX
Beban imbalan kerja = XXX
Beban penyusutan dan amortisasi = XXX
Beban lainnya = XXX
Total beban = (XXX)
Laba sebelum pajak
Penyajian seperti ini di nilai tidak tepat, karena laporan R/L tidak
menyajikan informasi mengenai apakah hasil dari pendapatan (baik jasa
maupun produk) talah mampuh menghasilkan laba usaha atau tidak, karena
laporan ini menyajikan pendapatan secara keseluruha (baik operasional
maupun non operasional) dan beban secara keseluruhan (operasional dan non-
operasional) sehingga tidak terlihat apakah hasil dari penjualan produk dan
jasa telah mampuh menghasilkan laba atau tidak. = XXX
 Alternatif 2 (penyajian berdasarkan fungsi)
Pendapatan = XXX
Beban penjualan = (XXX)
Laba bruto = XXX
Pendapatan lainnya = XXX
Beban distribusi =(XXX)
Beban administratif =(XXX)
Beban lainnya =(XXX)
Laba sebelum pajak = XXX
Penyajian seperti ini di nilai lebih tepat karena dapat memberikan
informasi mengenai apakah pendapatan utama kita telah mampuh
menghasilkan laba atau tidak, karena penyajian-nya di pisahkan dari
pendapatan dan beban di luar pendapatan dan beban utama.
b) Perusahaan manufaktur
Dalam manufaktur, harga pokok penjualan disebut juga sebagai harga pokok
produksi atau cost of goods manufactured (COGM). Perhitungan HPP
dilakukan untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan
oleh perusahaan saat akan memproduksi barang. Pada umumnya, perhitungan
HPP terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

c. Yang dimaksud dengan unit ekuivalien? Mengapa unit ekuivalen diperlukan dalam
sistem penentuan harga pokok proses.
 Unit Ekuivalen merupakan istilah yang umum digunakan pada metode
perhitungan biaya berdasarkan proses. Sedangkan tingkat penyelesaian itu sendiri
menunjukkan seberapa besar unit tersebut sudah dibebani biaya produksi yang
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansgung dan biaya overhead
pabrik.
 Proses produksi bersifat terus menerus dan produk yang dihasilkan bersifat
standar.Dalam hal ini digunakan istilah unit ekuivalen yaitu ukuran untuk
unit barang dalam proses yang disetarakan dengan unit yang telah selesai.
Tujuannya agar memudahkan perhitungan harga pokok barang dalam proses akhir
periode.
C. Diketahui data keuangan Perusahaan Jam sebagai berikut:
PERUSAHAAN JAM

LAPORAN LABA RUGI

TIPE 1 TIPE II
penjualan 2.000.000 3.200.000
Biaya variabel :
Bahan baku 600.000 800.000
Tenaga langsung 420.000 420.000
Biaya mesin 280.000 280.000
Biaya listrik 70.000 70.000
Biaya komisi 60.000 80.000

Biaya variabel yang dapat ditelusuri berdasar


nonunit :
Setup tipe 240.000 160.000
Personalia tipe 80.000 160.000
Penaganan bahan 180.000 100.000
Administrasi penjualan 100.000 60.000
Biaya tetap langsung 160.000 120.000
Biaya level fasilitas
Depresi bagunan 320.000 320.000
Biaya administrasi umum 360.000 360.000
(2.830.000) 2.930.000
Laba/rugi -830.000 270.000

Dalam laporan laba rugi perusahaan Jam , hasil yang diperoleh adalah,TIPE I mengalami
kerugian sebesar 830.000. sedangkan TIPE II mendapat laba sebesar 270.000.

Anda mungkin juga menyukai