Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan 3

PERILAKU BIAYA DAN


ESTIMASI BIAYA
Oleh : Fety Nurlia Muzayanah, SE., M.Si
Ilustrasi Arus biaya (Review Pertemuan 2)

Toyota Manufactured mempunyai persediaan bahan


baku langsung sebesar $50,000 pada awal periode.

Pembelian selama periode adalah


$180,000 dan persediaan akhir adalah $30,000.
Berapa bahan baku langsung yang dipakai?
$50,000 + $180,000 – $30,000 = $200,000

2-2
Ilustrasi Arus biaya

Biaya tenaga kerja langsung sebesar $105,500.


Biaya manufaktur tidak langsung $194,500.
Berapa biaya total manufaktur yang ditanggung?
Bahan langsung yang dipakai $200,000
Tenaga kerja langsung 105,500
Biaya manufaktur tdk langsung 194,500
Total biaya manufaktur $500,000
2-3
Ilustrasi Arus biaya
Asumsi bahwa persediaan barang dlm proses
(work in process/WIP) awal adalah $30,000,
dan WIP akhir sebesar $35,000.

Berapa harga pokok produksi?

WIP awal $ 30,000


Total biaya manufaktur 500,000
WIP akhir 35,000 -
Harga pokok produksi $495,000
2-4
Ilustrasi Arus biaya

Asumsi bahwa persediaan barang jadi


awal periode adalah $10,000,
dan persediaan akhir adalah $15,000.
Berapa harga pokok penjualan?
Persediaan awal barang jadi $ 10,000
Harga pokok produksi 495,000
Persediaan akhir barang jadi 15,000 -
Harga pokok penjualan $490,000
2-5
Ilustrasi Arus biaya

Work in Process
Saldo awal 30,000 495,000
Bahan baku lgs terpakai 200,000
Tenaga kerja lgs 105,500
TK tdk lgs 194,500
Saldo akhir 35,000

2-6
Ilustrasi Arus biaya

Barang jadi
Barang dlm proses 10,000 490,000
495,000 495,000
15,000

Harga Pokok Penj.


490,000
2-7
Perusahaan manufaktur
Neraca Laporan Laba Rugi
Biaya
persediaan pendapatan
Ketika dikurangi
Persediaan Persediaan dijual
Harga pokok
bahan Barang jadi penjualan
Sama dengan margin kotor
dikurangi
Persediaan
Work in Biaya
Process periode
Sama dengan laba bersih
2-8
Perusahaan Dagang
Neraca Laporan Laba Rugi
Biaya persediaan
Pendapatan
Ketika dikurangi
Pembelian dijual
persediaan Harga pokok
barang penjualan
Sama dengan margin kotor
dikurangi

Biaya periode
Sama dengan laba operasi
2-9
Perilaku Biaya

Perilaku Biaya adalah hubungan


antara total biaya dengan
perubahan volume kegiatan

Biaya produksi dapat berperilaku


tetap maupun variable  untuk
kepentingan perencanaan laba
dan pengambilan keputusan
jangka pendek, manajemen
memerlukan informasi biaya
menurut perilakunya
Asumsi pada Perilaku Biaya

Perubahan pada total biaya dapat dijelaskan


dengan perubahan level aktivitas.

Perilaku biaya dapat dijelaskan dengan fungsi


linear dari tingkat aktivitas pada rentang relevan.
Berdasarkan perilakunya dalam hubungan
dengan perubahan volume kegiatan:
Biaya Tetap
• Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu
• Biaya tetap per unit berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan
Biaya Variabel
• Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan peruahan volume kegiatan
• Biaya variable per unit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan
Biaya Semivariabel
• Biaya yang memiliki unsur tetap dan variable di dalamnya
• Unsur biaya tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur
variable merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan
Biaya Tetap

Commited Fixed Cost Discretionary Fixed Cost


• Timbul dari kepemilikan pabrik, • Timbul dari keputusan penyediaan
peralatan, dan organisasi pokok anggaran secara berkala (biasanya
tahunan)
• Contoh: biaya depresiasi, pajak • Tidak dapat menggambarkan
bumi dan bangunan, sewa, hubungan yang optimum antara
asuransi, dan gaji karyawan masukan dan keluaran
utama. • Contoh: biaya riset dan
pengembangan, biaya iklan, biaya
promosi penjualan, biaya program
latihan karyawan, biaya konsultan
Biaya Variabel

Engineered Variable Cost Discretionary Variable Cost


• Engineered Cost : Biaya yang memiliki • Biaya berubah sebanding perubahan
hubungan fisik tertentu dengan ukuran volume kegiatan karena manajemen
kegiatan tertentu memutuskan kebijakan demikian.
• hampir semua biaya variable merupakan • Biaya yang masukan dan keluarannya
engineered cost memiliki hubungan erat namun tidak
• Engineered variable cost: biaya yang nyata
antara masukan dan keluarannya • Jika keluaran berubah maka masukan
mempunyai hubungan yang erat dan akan berubah, namun jika masukan
nyata, jika masukan (biaya) berubah maka berubah keluarannya belum tentu
keluaran juga akan berubah sebanding berubah
dengan perubahan masukan dan • Contoh: biaya iklan yang ditetapkan
sebaliknya manajemen puncak sebesar 2% dari hasil
• Contoh: biaya bahan baku penjualan akan berubah sebanding
dengan perubahan volume penjualan
Biaya Semivariabel
Biaya
• Biaya yang memiliki unsur tetap
dan variable di dalamnya
• Unsur biaya tetap: jumlah Biaya Semivariabel
minimum untuk menyediakan
jasa
• Unsur biaya variable: bagian dari
biaya semivariabel yang
dipengaruhi oleh perubahan Volume Kegiatan
volume kegiatan
Penentuan Pola Perilaku Biaya

Step 1:
Pilih variabel dependen (pemilihannya tergantung
pada fungsi biaya yang diperkirakan)  simbol y

Step 2:
Identifikasi variabel independen (pemicu biaya) 
contoh: jam mesin

Step 3:
Pilih kisaran kegiatan yang relevan 
hubungan antara variable bebas dan tidak bebas yang
dinyatakan dalam fungsi tersebut berlaku, y= a + bx
Metode untuk Memisahkan Biaya Gabungan
ke Dalam Komponen Tetap dan Variabel
• Metode Tinggi Rendah
• Metode Biaya Berjaga (Stanby cost method)
• Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Metode Tinggi Rendah
Bulan Ke Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin (y) Jam Mesin (x)
1 750.000 6000
2 715.000 5500
3 530.000 4250 Terendah
4 600.000 4000
5 600.000 4500
6 875.000 7000
7 800.000 6000 Tertinggi
8 1.000.000 8000
9 800.000 6000
10 750.000 6000
11 550.000 4500
12 600.000 4500
8.570.000 66.250

Berapa Biaya Variabel rata-rata?


• Biaya variable rata-rata =
perubahan pada biaya/perubahan pada kegiatan
= (y2-y1) / (x2-x1)
= (1.000.000 – 600.000) / (8.000 – 4.000)
= 400.000 / 4000
= Rp100 per jam mesin
• Berapa biaya tetapnya?
= jumlah biaya gabungan – biaya variable
= y2 – (vx2) atau y1 – (vx1)
= Rp1.000.000 – (Rp100 x 8000)
= Rp1.000.000 – Rp800.000 = Rp200.000
• Fungsi Biaya  y = 200.000 + 100x atau y = Rp200.000 +Rp100 x jam mesin
• Misal untuk tahun berikutnya diperkirakan volume kegiatan reparasi dan
pemeliharaan menjadi 90.000 jam mesin, berapa biayanya?
Metode Biaya Berjaga
• Menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikan
perusahaan ditutup untuk sementara  produk = 0  biaya berjaga
 bagian yang tetap
• Perbedaan biaya yang dikeluarkan selama produksi berjalan dengan
berjaga  biaya variabel
• Jam mesin = 8000 jam  biaya reparasi = Rp1.000.000 per bulan
• Jika perusahaan tidak berproduksi biaya reparasi yang dikeluarkan
Rp400.000 per bulan
• Biaya variable per jam = (Rp1.000.000 – Rp400.000)/8000 jam
= Rp75 per jam mesin
• Maka y = 400.000 + 75x
Metode Kuadrat Terkecil (Least Square
Method)
• Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dengan
volume kegiatan berbentuk hubungan garis lurus dengan persamaan
regresi y = a + bx
• y = variable dependen (biaya)
• x = variable independen (volume kegiatan)
𝑛 σ 𝑥𝑦 − σ 𝑥 σ 𝑦
• b= σ 2 σ 2
𝑛 𝑥 − 𝑥
σ 𝑦 −𝑏 σ 𝑥
• a=
𝑛
• Contoh:
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Bulan Ke Jam Mesin (x) Xy (Rp1000) x2
Mesin (Rp1.000) y
1 750 6000 4.500.000 36.000.000
2 715 5500 3.932.500 30.250.000
3 530 4250 2.252.500 18.062.500
4 600 4000 2.400.000 16.000.000
5 600 4500 2.700.000 20.250.000
6 875 7000 6.125.000 49.000.000
7 800 6000 4.800.000 36.000.000
8 1.000 8000 8.000.000 64.000.000
9 800 6000 4.800.000 36.000.000
10 750 6000 4.500.000 36.000.000
11 550 4500 2.475.000 20.250.000
12 600 4500 2.700.000 20.250.000
8.570 66.250 49.185.000 382.062.500

n = 12 xy ෍𝑥 ෍ 𝑥𝑦 ෍ 𝑥2
12 𝑥 49.185.000 −66.250 𝑥 8.570
• b= = 0,115
12 𝑥 382.062.500 − (66.250)2
8.570 −0,115 𝑥 66.250
• a= = 79,27
12
• Jadi biaya variable = 0,115 x Rp1.000 = Rp115 per jam mesin
• Biaya tetap = 79,27 x Rp1.000 = Rp79.270 per bulan
• Fungsi linearnya biaya = Rp79.270 + Rp115 x

• Misal : jam mesin = 90.000, maka berapa biaya reparasi?

• y = Rp79.270 + Rp115 (90.000) = Rp10.429.270


Standard Error of Estimate (Rentang
Kepercayaan)
• Digunakan untuk menaksir interval biaya yang diharapkan akan
terjadi dengan biaya yang sesungguhnya
σ 𝑦 −𝑦 ′ 2
• 𝑆𝑒 =
𝑛 −2
• Se = standard error of estimation
• y = biaya sesungguhnya yang diamati
• y’ = taksiran biaya dengan menggunakan rumus y’= a + bx
• n-2 = degree of freedom
Kriteria untuk mengevaluasi dan
memilih pemicu biaya

Secara ekonomi masuk akal

Keuntungan dari kecocokan

Pentingnya variabel independen


Koefisien Penentuan dan Koefisien Korelasi
• Koefisien Penentuan adalah persentase variabilitas dalam variable
yang tergantung diterangkan oleh suatu variable yang bebas (R2)
• R2 = V (∑xy - ∑ x ∑ y /n) / (∑y2 – (∑y)2 /n)

• Koefisien Korelasi merupakan ukuran alternative kecocokan yang


bagus (r)
• r = 𝑅2
Kebaikan dari kecocokan
coefficient of determination (r )
2

menyatakan tingkat perubahan pada (x)


yang menjelaskan variasi (y).

(r ) = 0.80 mengindikasikan bahwa


2

80% perubahan pada variabel dependen


dapat dijelaskan dengan perubahan pada
variabel independen.
Kemiringan garis regresi

Kemiringan yang curam mengindikasikan hubung-


an yang kuat antara pemicu biaya dan biaya.
.
Sebuah garis regresi yang datar mengindikasikan
hubungan yang lemah antara pemicu biaya dan biaya.
Kemiringan garis regresi

Nilai akhir dari correlation


coefficient (r) menunjukkan ±1, hubungan statistik
lebih kuat diantara variabel-variabel.
jika (r) mendekati +1, menyiratkan hubungan yang
positif, artinya variabel dependen (y) bertambah
sesuai dengan pertambahan variabel independen (x).
Kemiringan garis regresi

jika (r) mendekati –1, menyiratkan hubungan


negatif atau terbalik, artinya variabel
dependen (y) menurun jika variabel independen
(x) meningkat.
Latihan Soal
• Linda Jones, akuntan Golding, Inc., telah memutuskan untuk
mengestimasi komponen tetap dan variabel yang berhubungan
dengan kegiatan perbaikan perusahaan. Ia telah mengumpulkan data
berikut selama 6 bulan terakhir:
Jam Perbaikan Jumlah Biaya Perbaikan
10 $800
20 1.100
15 900
12 900
18 1.050
25 1.250
Diminta:
• Estimasikan komponen biaya tetap dan variable untuk biaya
perbaikan dengan menggunakan metode tinggi rendah. Dengan
menggunakan formula biaya, prediksikan jumlah biaya perbaikan jika
14 jam digunakan
• Estimasikan komponen biaya tetap dan variable untuk biaya
perbaikan dengan menggunakan metode least square. Dengan
menggunakan formula biaya, prediksikan jumlah biaya perbaikan jika
14 jam digunakan
• Untuk metode least square, hitung koefisien penentu dan koefisiean
korelasi
• V = (y2 – y1) / (x2 – x1)
= (1.250 – 800) / (25 – 10)
= 450 / 15
= $30 per jam
F = y2 – Vx2
= 1.250 – 30 (25)
= $500
Maka y = $500 + $30x
X = 14 jam  y = $500 + $30 (14) = $920
∑X (jam) ∑Y ($) ∑XY ∑X2 ∑Y2 ($)
10 800 8.000 100 64.000
20 1.100 22.000 400 1.210.000
15 900 13.500 225 810.000
12 900 10.800 144 810.000
18 1.050 18.900 324 1.102.500
25 1.250 31.250 625 1.562.500
100 6.000 104.450 1.818 6.135.000

6 𝑥 104.450 −100 𝑥 6.000 26.700


b= = = 29,41
6 𝑥 1.818 − (100)2 908

6.000 − 29,41 𝑥 100


a= = 509,83
6
maka y = $509,83 + $29,41 x
x = 14  y = $509,83 + $29,41 (14) = $921,57
• R2 = V (∑xy - ∑ x ∑ y /n) / (∑y2 – (∑y)2 /n)
= 29,41 (104.450 – ((100x6000)/6) / (6.135.000 – ((6.000) 2 / 6))
= 29,41 (4.450) / (6.135.000 – 6.000.000)
= 0,969

• r = 𝑅2 = 0,969 = 0,985
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai