Anda di halaman 1dari 66

Leadership Agility &

Critical Thinking

Prof. Dr. Ir. M. SYAMSUL MAARIF, M.Eng, Dipl.Ing, DEA


GURU BESAR MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI
SEKOLAH BISNIS – IPB
Why Agile Leaders & Critical Thinking?

FUTURE Business
Resilience
BUSINESS
Agile Leaders +
Critical Thinking
Revolusi Industri 4.0 :
Technology Disruption→ New Culture
Volatile: Lingkungan bisnis
V yang labil, berubah amat
cepat dan terjadi dalam skala

Disruption U
besar
Uncertain : Sulitnya
memprediksi dengan akurat

Era apa yang terjadi

Complex: Tantangan

(VUCA) C menjadi lebih rumit karena


multi faktor yang saling
terkait
Ambiguous: Ketidakjelasan
A suatu kejadina dan mata
rantai akibatnya
Upaya Menghadapi
Perubahan (Era Distruptif)
Exponential Abundance Triad

Person
1. Abudance Mind-set
2. Abudance Heart-set
3. Abudance Skill-set

Organization Technology
1. Mesin efisien 1. Mengikuti perkembangan
2. Organisme Kreatif teknologi
3. Arena Sinergi 2. Kolaborasi start up
4. Budaya fleksibel dan 3. Infrastruktur
produktif
Future Digital
Leaders Leaders

PENGEMBANGAN TALENT
PERUBAHAN
Transition Grid

Exploration

Denial

Resistance

Commitment
Transition Grid

Denial Commitment

Past Future
Resistance Exploration
Dealing with Reactions

Exploration

Prioritise/
Training

Denial
Information

Resistance
Listen Commitment
Look Ahead
ELEMEN KUNCI
PERUBAHAN DAN INOVASI
• PEOPLE
• PROCESS
• TECHNOLOGY
………………………………………….
• ENVIRONMENT
INOVASI
• Layak secara teknis
• Layak secara ekonomis
• Sesuai dengan kebutuhan masyaraka

Bagian dari sistem masyarakat


(benefit)
Business Resilience
Ketahanan suatu perusahaan atau
organisasi akan sangat bergantung
kepada kemampuannya untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan-
tuntutan lingkungan serta perubahan-
perubahan yang terjadi
Business Resilience Turbulensi Industri
(Kecepatan Perubahan)

Ketergantungan Pasar
(Tingkat Persaingan)
Business Resilience Map

Turbulensi
Industri
S

R S T
Ketergantungan Pasar
Business Resilience Map

T
Turbulensi
Industri
R

R T
Ketergantungan Pasar
Apa dan Bagaimana seharusnya
seorang pemimpin beraksi?
Tantangan

❑ Perkembangan teknologi
semakin pesat
❑ Stakeholder yang semakin
kritis
❑ Sumberdaya makin terbatas Tuntutan
❑ Perubahan lingkungan kerja
yang dinamis ❑ Memiliki kompetensi yang tinggi
❑ Kebutuhan berinovasi ❑ Memiliki motivasi yang tinggi
❑ Mampu beradaptasi dengan
perubahan
Influence Processes
(proses mempengaruhi)

Transactional Instrumental
Leadership Compliance

Transformational Internalisasi Nilai


Leadership & Idealisme
How to Leader Influence

Position Power Personal Power


Position Power

Legitimate

Reward

Information

Coercive
Rational
Persuasion

Expert

Personal
Power
Referent

Charisma
Formal Leader Skills

Conceptual Interpersonal Technical


CRITICAL Role of all leaders
Transactional vs Tranformational
• Motivating
• Inspiring
• Directing
• Supporting
• Empowering
• Role modeling
Picture: Catalysts.cc

“Passionately Learn and Unlearn is the only way to keep our mindset ready for changes”
Challenges
Productivity = Output / Input
Input = f (Talent x Machine x Materials x Energy)
Talent= f (Tools x Environment x Leadership x Passion x Skills)

“Terlalu banyak eksekutif yang terjebak fokus pada investasi Mesin, Teknologi, dan
efisiensi bahan baku untuk meningkatkan produktifitas, dan masih terlalu sedikit
eksekutif yang tertarik dengan investasi pada pengembangan Manusia”

“Business yang berkelanjutan membutuhkan Pimpinan yang tidak saja pandai


mengatur tetapi juga tidak lupa memimpin”

“Upaya Organisasi untuk meningkatkan Produktivitas/Efektifitas tidak akan tuntas


tanpa memperhatikan secara seimbang pentingnya Efisiensi”
Capture

Knowledge
Implement Develop
Management

Share
Leadership Kepemimpinan Efektif:

Agility ✓ Kinerja dan perkembangan


organisasi jangka Panjang
✓ Kesiapan menghadapi tantangan
Kepemimpinan merupakan atau krisis
kemampuan untuk memberikan ✓ Kepuasan pengikut terhadap
pemipinnya
inspirasi, keyakinan dan dukungan
✓ Komitmen pengikut terhadap
bagi individu untuk mencapai sasaran sasaran kelompok
organisasi (Durbin, 2007) ✓ Kesiapan calon pengganti
pemimpin

Leadership Agility
Agility merupakan Serangkaian karakteristik dan
kemampuan menghadapi perilaku yang mendukung
perubahan dan berinovasi performa individu agar tetap ideal
untuk menjadikan di tengah kondisi industri yang
perubahan sebagai cepat berubah karena
kesempatan (Zhang, 2011) perkembangan tekonologi
(Hogan, 2017)
Leadership Agility Model Competency

Change Mental

Leadership Agility
✓ Comfort with Ambiguity ✓ Manageing Through System
✓ Ambition ✓ Risk Taking
✓ Flexibility ✓ Political Savvy
✓ Visionary ✓ Objectivity
✓ Innovation
✓ Range Perspective with Interest.

Result
✓ Action Orientation
✓ Organization
✓ Performance Focus
✓ Quality Orientation
Perubahan Pola Pikir untuk menjadi Agile Leader

Dari Pola Pikir Menjadi Pola Pikir


Mengarahkan (directing) Merawat (cultivating)
Memperkirakan (predicting), Merasakan (sense), mempelajari
merencanakan (planning) (learning), dan bereaksi (respond)
Mengendalikan (controlling) Bereksperimen (experimenting)
Mempertahankan otoritas Pemberdayaan (empowering)
(maintaining authority) Fokus pada tujuan
Fokus pada taktik Melihat organisasi seperti “makhluk
Melihat organisasi sebagai “mesin” hidup”
Kepastian (certainty) Keingintahuan (curiosity)
Mengelola hasil (managing results) Mendesain lingkungan yang dapat
menciptakan hasil

Sumber : Hamman & Spayd (2015); Swanson (2019)


Yang harus dilakukan oleh Agile Leader

Terbuka menerima umpan balik dan


01 masukan dari pihak lain yang dinilai
lebih baik

03 Memahami bahwa perubahan


lingkungan akan terjadi dan
berubah untuk beradaptasi

02
Memahami
kebutuhan pemangku
kepentingan

04
Paham prioritas jangka
pendek dan jangka
Panjang
Critical Thinking for
Leadership
Definisi

Kemampuan menganalisis informasi secara obyektif dan


mengambil keputusan berdasarkan alasan yang kuat.
-- Alison Doyle, thebalancecareers.com, 2019

Cara berpikir berorientasi pada tujuan (goal) yang


dilakukan dengan perhitungan cermat (careful).
-- David Hitchock, Stanford University, 2018

Proses intelektual yang dijalankan secara berdisiplin


dalam menyusun konsep, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang
terkumpul dari pengamatan, pengalaman, refleksi,
penalaran, atau komunikasi, sebagai pedoman untuk
membangun kepercayaan atau memulai tindakan (aksi).
-- The Foundation of Critical Thinking
Ciri Critical Thinker (The Foundation of Critical Thinking)
Mampu menghasilkan kesimpulan dan
solusi yang didukung oleh argumentasi
yang baik, dan teruji berdasarkan
Mampu memunculkan kriteria dan standar yang relevan
pertanyaan dan
persoalan yang penting,
Mampu berpikir terbuka dalam
dan merumuskannya
kerangka pikir yang berbeda-beda,
secara jelas dan tepat
termasuk mengenali dan menganalisis
asumsi, implikasi, dan konsekuensi
yang melekat padanya

Mampu mengumpulkan dan Mampu berkomunikasi


menganalisis informasi yang secara efektif dalam
relevan, dan menggunakan membicarakan dan
ide-ide abstrak untuk menjelaskan solusi dari
menerjemahkan dan problem-problem yang rumit
menjelaskannya secara efektif
Kualitas intelektual
sebagai hasil proses
berpikir kritis Proses berpikir kritis
Thinking
Dimensi Critical
The Foundation of Critical Thinking
Standar Intelektual
The Foundation of Critical Thinking

Standar intelektual adalah standar yang harus


Standar intelektual

diterapkan terhadap proses berpikir ketika


seseorang ingin memastikan kualitas penalarannya
tentang sebuah problem, isu, atau situasi.

Standar-standar ini bisa dibangun dengan cara


memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
memaksa seseorang untuk menjelaskan proses
berpikirnya.

Sense terhadap standar-standar intelektual dapat


ditumbuhkan dengan cara menginternalisasikan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan standar
tersebut.
Elemen-Elemen Pemikiran
The Foundation of Critical Thinking

Semua proses berpikir selalu mengandung 8


elemen.

Ketika kita berpikir, pemikiran kita selalu memiliki


tujuan (purpose) yang berada dalam sebuah
kerangka pandangan (point of view) yang
didasarkan pada asumsi-asumsi (assumptions)
yang memiliki implikasi dan konsekuensi
(implications & consequences).

Kita menggunakan konsep, ide, dan teori


(concepts) untuk memahami (interpretation &
inference) data, fakta, dan pengalaman
(information) untuk menjawab pertanyaan, isu,
dan problem (question at issue).

33
Proses Berfikir Kritis

Dimulai dari elemen


berpikir yang paling 1 3
Untuk tiap elemen berpikir,
awal: Purpose,
terapkan standar-standar
diakhiri dengan
intelektual yang sesuai →
elemen paling akhir:
untuk tiap standar, ajukan
Questions/Issues
pertanyaan-pertanyaan
yang merepresentasikan
standar tersebut

Proses berpikir
2 .

a.Purpose → point of view →


assumptions → implications :
membangun platform bagi
penyusunan solusi/jawaban
b.Concept → information →
interpretation → questions/issues :
menuju proses sintesis
solusi/jawaban permasalahan

34
DIBUTUHKAN OLEH:
Intellectual Traits KNOWING ORGANIZATION
The Foundation of Critical Thinking

35
Agile Organization
(Concept, Model & Implementation)

SEBAGAI SYARAT CUKUP TERBENTUKNYA AGILE BUREAUCRACY



What are we
going to talk
1. Definition & Concept
“ 2. Model
today?
3. Implementation
Definition &
Concept
+

C V
the outcome of your actions?
How well can you predict
Complexity Volatility
Multiple Key Decision
Rate of Change
Factors

A
Ambiguity
U
Uncertainty
Lack of Clarity about Unclear about the
Meaning of an Event Present

- How much do you know about the situation? +


(took less than 5 year?)

(took <25 years)

(took <50 years)

Industry5.0
(took 100+ years) Human+Machine
Recombination
(took 2.000+ years) Industry4.0
Post-PC/
Mobile/
(took 150.000+ years) Digital Hasil naik 50x
Industry3.0 Tenaga Kerja turun 90%
Computer &
Internet
Hasil naik 50x
Industry 2.0 Tenaga Kerja turun 90%
Knowledge &
Information Hasil naik 50x
Industry1.0 Tenaga Kerja turun 90%
Industrial
Industry0.0 Revolution Hasil naik 50x
Farming Tenaga Kerja turun 90%
Hasil naik 50x
Hunting & Tenaga Kerja turun 90%
Gathering
Definition

Organizational Agility is the successful exploration of


competitive bases (speed, flexibility, innovation, proactivity,
quality and profitability) through the integration of
reconfigurable resources and best practices in a
knowledge-rich environment to provide customer-driven
products and services in a fast-changing market
environment”
(Sarhadi & Gunasekaran, 1999)
Concept

Competitive and Fast-Changing Organization/ Company Responses Competitive Advantage


Environment

Customer Demand, Adaptation,


Technology, Innovation, Market
Agile Organization
Pandemic, Trust.
Competitor Action.

Despite an increasing awareness that organizational agility is a key concept in coping with this competitive pressure, the term “agility”
is nowadays often inflated by many organizations without reasonable seriousness. (Wendler, 2014)
Model
Process
Technology,
Organization
Structure/Model. Structure

Culture
People Culture

Organization Environment

The organization itself cannot be agile, but its employees can be. However, people are not independent from
their environment, and they have to share appropriate skills in order to work under agile conditions and with
suitable technologies
Competitive and Fast-Changing Organization/ Company Responses Competitive Advantage
Environment

Customer Demand, People, Culture, Adaptation,


Technology, Technology, Innovation, Market
Pandemic, Organization Trust.
Competitor Action. Structure/Model.
Organizational Agility Maturity Model

Agility Prerequisites : Agility of People : Structures Enhancing Agility :


Culture/ Values & Workforce & Management Collaboration, Coordination &
Technology of Change Flexible Structures

Source: Wendler,2014
Implementation
Agility
Prerequisites

Knowledge-Rich Environment

Information

Information

The constraints are


1. Technology
2. Culture
High Trust Organization Agility
Prerequisites

Why we need Trust?


Trust always affects two outcomes : speed & cost

High High Speed Low Cost


Trust
= +
Low Trust Low Speed High Cost

When trust goes down, speed will also go down and costs will go up

Source: Covey,2006
Agility

The Neuroscience of Trust Prerequisites

74%
less stress 40%
less burnout.
Trust
106%
+ Produce
more energy at work 29% more
satisfaction with their
Oxytocin
50% lives

higher productivity

13%
Higher Purpose
76% fewer sick days
more engagement
Source : hbr.org
Organizational
deals with how leaders can generate trust in
Trust different organizations

In Low Trust Organizations In High Trust Organizations

● People manipulate or distort facts. ● Information is shared openly.


● People withhold and hoard information. ● People are willing to share credit.
● Getting the credit is very important. ● Transparency is a practiced value.
● People spin the truth to their advantage. ● New ideas are welcome.
● New ideas are resisted and stifled. ● Mistakes are tolerated and encouraged as a way
● Mistakes are covered up or covered over. of learning.
● There are numerous “meetings after the ● There are few “meetings after the meetings”.
meetings”. ● People talk straight and confront real issues.
● There are many “undiscussables”. ● There is a high degree of accountability.
● People tend to over-promise and under-deliver. ● There is high energy level.
● There is low energy level.

Source: Covey,2006
Self Trust

deals with the confidence we


have in ourselves - in our
ability to set and achieve
goals, to keep commitments,
walk our talk - and also with
our ability to inspire trust in
others

Source: Covey,2006
Agility

Radical Candor Prerequisites

Source: Scott, 2006


Agility
Prerequisites

Enable Jangan Give a Gotong Keep it Be Fun!


Customers Baper, Damn Royong Simple
to Grow Lihat Data!

Input Process Output


Agility of
People

• Understanding
Millennial Generation
Agility of
People

Technical Culture Fit


Competencies
Connecting
Membangun hubungan interpersonal dan bersosialisasi Agility of
dalam organisasi. Aktivitas yang dilakukan bisa melalui:
People
- Perkenalan kepada karyawan kunci di organisasi
- Melibatkan dalam kelompok secara online maupun
offline

Culture
- Visi, misi dan nilai yang ada dalam organisasi
- Aturan-aturan formal maupun informal yang ada
dalam organisasi dan biasanya tidak tertuang tetapi
penting

Effectively Onboarding Clarification


- Pemahaman tentang pekerjaan dan harapan atas
Process (4C Approach) pekerjaan yang akan dilakukan
- Standar penilaian kinerja dan bagaimana kinerja
tersebut diukur

Compliance
- Aturan, kebijakan dan hukum
- Panduan karyawan perusahaan
- Melengkapi data dan formulir karyawan baru
Agility of
Mandatory Training People

for developing basic understanding


Structures
Enhancing Agility
Tribe Organization

More than 15 Tribes


More than 100 product squads
Structures
Enhancing Agility

Interactions within a Tribe

Product Squad Tribe Lead

Engineering
Manager /
QA Manager
Product Team
Manager (BE/FE/Apps) Engineer
and/or QA (Engineer/Tester)
Associate P M Agile Coach
Designer, Researcher
Structures
Enhancing Agility

Driving Organization to be more


Productive and Customer Focus
• Alignment with overall business and growth
strategy of Organization
• Enhance the collaboration within the business
group
• Foster accountability & empowerment among
Business Leaders and Functional Leaders
• More agile organization: customer-focused and
market-oriented
• Strengthen the industry-focused while at the
same time sharpening the capabilities
Structures
Enhancing Agility

Traditional vs Agile
Why do we choose the agile Performance Management System?

Traditional Agile

Annual Feedback Frequent Feedback

Rigid Goal Flexible Goal

Top-down approach Collaboration

Empowerment & Embracing


Clear Direction
Ambiguity
What’s Next?
Organization Agility
Assessment Questionnaire

Source: Wendler,2014
Organization Agility
Assessment Questionnaire

Source: Wendler,2014
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai