Entrepreneur-ship
Influence Intention
Personal
Followers Leader responsibility
and integrity
Shared
Change
purpose
2
MODEL KEPEMIMPINAN
Traditional Modern
Keahlian pemimpin dalam Keahlian para pengikut dalam
mewujudkan visi mewujudkan visi
DEMOKRATIK OTOKRATIK
Orientasi Hubungan Orientasi Tugas
Bidang kebebasan
bagi karyawan
Penggunaan wewenang
oleh Pimpinan
LEIZESFAIRE
Situational Leadership Model
High
(unwilling)
Relationship Behavior
(amount of support)
Participating Selling
Delegating Telling
Low
(willing)
Top
Manager
Midle
Manager
First-line
Manager
Building capability
Vision/
Strategy Daily task
Dream power
Mimpi
Entrepreneur-ship
Apolitical tidak menyukai politik
Team builder/team player pembentuk dan pemain tim
Values talent bakat yang bernilai tinggi
Good listener pendengan yang baik
Solution-oriented berorientasi kepada solusi
Discourage perfectionism tidak mendukung kesempurnaan
Delegate authority pendelegasi wewenang
Risk taker pengambil resiko
Long-term orientation berorientasi jangka panjang
Compelling vision memiliki visi yang greget menggebu
Positively selalu berfikir positif
Result orientation berorientasi kepada hasil
Set goals mampu mengemas tujuan dengan baik
Integrity memiliki integritas tingi
JADILAH ENTREPRENEUR SEJATI
==MEANINGFULL==
Striking
Menarik
Exalted Impressive
Terpuji Disegani
Dignity
Mengangkat Grand
Derajat orang
BERSINAR Berjiwa besar
Lofty
Moving
Berjiwa mulia
Perubahan
Majesty
Mengagumkan
Management of Change
Manajemen Perubahan
Start here
Late majority
Early majority
Inovator Early adopter Lagards
Sangat lambat
Roger E. 1985
KERUGIAN-KERUGIAN
FINANSIAL.
MENURUNNYA TINGKAT
KEUNTUNGAN.
MENINGKATNYA KOMPETISI.
KEHILANGAN PANGSA PASAR.
RESESI BIDANG INDUSTRI.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI.
PENDAYAGUNAAN STAF.
Soft Change Hard Change
1. Adaptive strategy 1. Rational strategy
2. Cultural strategy 2. Structural change
3. Continuous 3. Radical
improvement transformation
4. Empowerment 4. Leadership
C.K. Prahalad, Beyond the boundaries.
3 (three) simultanuous agenda
1. Intelectual agenda
- Vision
- Strategic intent
- Business strategy
2. Managerial agenda
- Appropriate structure and networks
- Appropriate technology and systems
- Courage to allocate resources
3. Behavioral agenda
- Creating corporate values and ethics
- Developing appropriate leadership styles, learning
systems, competencies and skills.
- Reinforcement and rewards for appropriate
employee behaviours
Resisitensi Terhadap Perubahan
DISCOMFORT ZONE
COMFORT
ZONE
Nicholas Brailey
COMFORT ZONE
Karyawan menyukai tempat ini, sulit berubah dan tak butuh pembelajaran
DISCOMFORT ZONE
Karyawan tidak memliki kepastian, sering berubah, menjadi pembelajar
PANIC ZONE
Karyawan sudah beku, tidak mau berubah dan tidak mau belajar
AGEN PERUBAHAN HARUS BISA MEMAHAMI
Comfort zone
1. Merasa segala sesuatunya sangat familier dan serba jelas
2. Merasa Seluruh pekerjaan terkontrol dan dapat terprediksi
3. Karyawan merasa nyaman dan kompeten dalam bidangnya
4. Tidak merasa ada ancaman terhadap pekerjaannya dan
identitas pribadinya
5. Merasa memiliki yang sangat dalam
Panic zone
1. Merasa tertekan, khawatir dan ketakutan
2. Memendam kemarahan, mudah terangsang dan
kebingungan
3. Sedih, hilang harapan dan apatis
4. Merasa berdosa dan malu terhadap dirinya
sendiri
5. Tidak adekwat dan frustasi
PERUBAHAN
Memerlukan memetik yaitu informasi tentang value
(Matural mann)
MEMETIC BLUE
-Segala sesuatu jelas
-Team
MEMETIC RED
-Individual
MEMETIC VIOLET
-Chaos
Dr. Hanna Permana Subanegara MARS
International Economic
dimension dimension
Competitions
The
Organization
Internal environment
Regulators Customer
Owners Employee
Strategic
Allies Suppliers
Sociocultural
dimension Griffin, 1996
1. Achievement Culture
Budaya pencapaian tujuan dengan bekerja baik, nilai
anggota organisasi dengan rasa memiliki tujuan yang
realistik (Berpatokan pada standar prima).
2. Self-actualizing Culture
Organisasi dengan nilai kualitas dan keberhasilan
pengembangan individu, memberikan kenyamanan kerja.
(berfikir unik melalui caranya masing-masing)
28
3. Humanistic-encouraging culture
Organisasi yang dikelola dengan partispasi karyawan
dengan kemampuan individu. (Membantu orang lain untuk
berkembang)
4. Affiliation culture
Organisasi yang memprioritaskan pembangunan hubungan
antar manusia. (Membentuk persahabatan).
5. Approval Culture
Organisasi yang mencegah konflik dan superfisial, anggota
merasa setuju dengan yang lain, dan saling menyukai satu
sama lain. (Berjalan bersama dengan yang lain).
6. Conventional Culture
Organisasi dikelola secara konservatif, tradisional, birokrasi,
peraturan ketat. (Wajib selalu mengikuti kebijakan).
7. Dependent Culture
Organisasi dengan kontrol hirarki yang tinggi tidak partisipatif.
Pengambilan keputusan yang sentralisasi, pimpinan merasa superior
setiap kebijakannya adalah benar. (Berada dibawah kekuasaan).
8. Avoidance Culture
Organisasi mengutamakan hukuman, sistem penghargaan yang buruk,
tidak ditolerir melakukan kesalahan (Karyawan saling menunggu
karyawan lain untuk memulai melakukan pekerjaan).
30
9. Oppositional Culture
Organisasi yang menghargai pertentangan dan negatifisme,
karyawan mempertahankan status mempengaruhi dengan
kritikan dan selalu menentang ide anggota lain. (Mempermudah
keretakan).
Ignorance Competence
Tinggi KOMITMEN
Komitmen Lokal
Komitmen Terhadap
Pimpinan Langsung
Rendah KOMITMEN
TIDAK ADA GLOBAL
KOMITMEN
Ada 3 Macam Komitmen
1. Komitmen Afektif (Affective Commitment)
Bekerja dengan sepenuh jiwa, mengabdikan dirinya untuk
bekerja dengan penuh semangat
2. Komitmen Normatif (Normative Commitment)
bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada tidak lebih
tidak kurang
3. Komitmen Kontinuans (Continuance Commitment)
Bekerja semata mata karena uang. Kalau ia rasakan
uangnya kurang maka ia menjadi malas untuk bekerja
Mc Gregor
Tipe X Tipe Y
Pesimistik Optimistik
Malas/lamban Rajin
Cepat bosan Tekun/ulet
Pasif Aktif, kreatif,inisiatif
Bergantung pada Mandiri
orang lain Inovatif/inspiratif
Peniru Jujur, disiplin
Cenderung curang Terbuka, demokratis
Kurang menerima Antusias dengan perubahan
perubahan
4 Tipe Karyawan
ANALITICAL DRIVER
Penganalisa Pengendali
Formal Seperi Pebisnis
Terukur, sistematis Cepat
Mencari ketepatan, kejelasan Kontroler
Tidak suka yang tidak Tidak menyukai pemborosan
terprediksi dan kejutan kejutan dan tidak adanya kebijakan
AMIABLE EXPRESSIVE
Peramah Perasa
Suka berjanji Flamboyan
Kurang greget dan easy going Cepat dan spontan
Mencari pujian orang sekitarnya Menemukan hal hal baru
Tidak suka yang tidak sensitif Tidak suka rutinitas dan mudah
dan tidak sopan jenuh
PASSION for LOVE
• Mereka bergairah karena dorongan orang yang dicintainya
SUPERIORITY
Kerja di berbagai kelas RS Kerja di VVIP / Mewah
Tarif biasa Tarif tinggi
Penghasilan sedang Penghasilan Besar
Expertise approach Pressure approach
JUNIORITY SENIORITY
INFERIORITY
Do by inspirations
Do by Prosedure
Do by theory
Do by filling
Do by order
High
AFFECTION TRUST
Rasa sayang Dipercaya
Atensi
DISTRUST
RESPECT
Tidak
Rasa hormat
dipercaya
Low
kapasitas dan High
P. Scholtes, McGraw Hill kompetensi
Waspadai 10 D
1. Debt berhutang
2. Devorce bercerai
3. Disease berpenyakit
4. Drugs pecandu obat
5. Death kematian
6. Depression depresi
7. Drinking peminum
8. Dice pejudi
9. Deviance perilaku menyimpang
10.Dalliance pemalas, penentang
4 type Manusia Dalam Organisasi
Daniel Carnagie, 1999
Learner’s
Tourists
Hostages
Terorrist
Hanna Permana Subanegara
1. KECERDASAN KOGNISI/KONSIJENSI
(IQ=INTELLIGENCE QUOTIENT).
3. KECERDASAN BERAGAMA
(SPIRITUAL INTELLIGENCE)
Emotional intelligence requires four key competencies
KEJUTAN TAKUT
MUAK SEDIH
SADAR
DIRI
PENGATURAN
MOTIVASI
DIRI
KETERAMPILAN
EMPATI
SOSIAL
KECAKAPAN
SOSIAL
Hanna Permana Subanegara
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya
tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah
mengalami konflik antar anggotanya atau dengan
kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat
itu sendiri.
KONFLIK DISEBABKAN
1. Lemahnya komunikasi
2. Ada pencarian kekuasaan
3. Tidak nyaman dengan gaya
manajemen
4. Lemahnya kepemimpinan
5. Hilangnya keterbukaan
6. Perubahan kepemimpinan
KONFLIK DESTRUKTIF
1. Meninggalkan aktifitas aktifitas penting
2. Meruntuhkan moral dan konsep konsep
pribadi
3. Polarisasi perorangan maupun kelompok,
menurunkan kooperasi
4. Menajamnya perbedaan perbedaan antar
individu dan antar kelompok
5. Rendahnya tanggung jawab,
6. Pengambilan keputusan berdasar pasar gelap
7. Menimbulkan fear situation
KONFLIK KONSTRUKTIF
1. Semakin jelasnya isu isu yang berkembang
2. Menghasilkan solusi solusi bagi organisasi
3. Keterlibatan personal dalam penyelesaian isue
4. Memperbaiki komunikasi yang tidak lancar
5. Membantu menekan emosi, stress dan
kekhawatiran.
6. Membangun pembelajaran dan kebersamaan
7. Adanya kebersamaan penyelesaian masalah
8. Membantu seseorang dalam mengembangkan
pemahaman akan organisasi dan keberadaan
seseorang didalamnya
MENGELOLA KONFLIK
1. Meet conflict head on
Diskusikan perbedaan
perbedaan nilai secara
terbuka
5. Communicate honesty
avoid playing
Komunikasikan secara
bijak tentang penolakan
penolakan dan
pertentangan antar
karyawan didalam
organisasi
6.Informal approach
NEGOSIASI:
Berasal dari kata NEGOTIOR = MELAKUKAN BISNIS.
Merupakan kegiatan utama dari seorang eksekutif pada suatu
perusahaan.
Sedangkan menurut awam negosiasi adalah tawar menawar,
perdebatan, barter.
Negosiasi adalah inti dari manajemen
AKTUALISASI DIRI
PENGHARGAAN
RASA AMAN
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
1. PERSIAPAN :
2. EKSPLORASI.
3. PENAWARAN.
4. TAWAR- MENAWAR.
5. PENYELESAIAN.
6. PENGESAHAN.
ETHICS & OFFICE
POLITICS
Succed
Ambivalent
Accuser (Penuduh)
RUMORS
Idol (Idola)
RUMORS
DUNIA
Bisnis Rumah Sakit
Value / Trusty business
Delight Customer
Product Trustworthy Provider Service
Mindset
• Produk layanan
Branding
• Eksternal promotion,
Keep
• Produser = pemasar new pemasaan customer
• Unggulan • Memperkenalkan produk
• Produk dikemas dengan • Pelihara pelanggan
• Unik, menarik • Internal, value added
delivery • Gunakan otak kanan
• Attraktif • Service dan mindset • Kejelasan prospek
• Orientasi pelanggan
• Pahamkan pasar • Captive market
Innovation Marketing
Capacity & Capability
Behavior & Org. Culture
Service & Quality
Safety
Different
Newer
Delighted
Satisfaction
Shock
Value added
Supporting
Attractiveness
Customer Loyalty
Attractive building
Customer Perception
Appropriate Instrument
Komunikasi
&
Rethorika
Pesan
Komunikator Komunikans
Komunikasi Organisasi
Faktor penyebab kegagalan komunikasi
1. Kurangnya pengetahuan dan informasi
2. Tidak mengetahui prioritas
3. Tidak pernah mau mendengarkan
4. Tidak memahami maksud
5. Tidak memahami kebutuhan orang lain
6. Kehilangan kesabaran
7. Terlalu cepat menyimpulkan
8. Waktu terlalu singkat
9. Suasana yang buruk
10. Tidak mampu mencari alternatif lain
Gagal Komunikasi menyebabkan...
1. Kehilangan niat baik
2. Citra merosot
3. Antusiasme berkurang
4. Serba salah, tidak efektif
5. Kurang tidur
6. Frustasi, muncul rasa permusuhan
7. Produktifitas berkurang
8. Percaya diri berkurang
9. Harga diri merosot
10. Kreatifitas berkurang
Komunikasi berhasil jika ...
Penerima pesan atau komunikans
1. Mau mendengar
2. Mencerna pesan
3. Menganalisa pesan
4. Mencoba / Meniru
5. Merubah perilaku
6. Mengkomunikasikan
kepada orang lain
RETHORIKA
Ilmu berbicara didepan orang banyak
untuk kepentingan :
1. Presentasi
2. Negosiasi
3. Meyakinkan orang lain
4. Membawa misi
5. Motivasi
6. Membangkitkan emosi
7. Merubah perilaku
8. Mengajar / pendidikan
9. Memberikan pengarahan
Punch ( pukulan ) Formula POWER
Pembukaan dengan penutupan yang kuat, kisah pribadi,
Anekdot atau ilustrasi, pertanyaan retoris, kutipan, proyeksi
kilasan masa lalu, humor
Window ( jendela )
Contoh spesifik, ilustrasi, anekdot untuk pembuktian
Ear ( dengar )
Gunakan gaya retorik, jangan pidato pejabat
KREATIVITAS
DALAM ORGANISASI
Ada 5 unsur penting dalam
pembentukan pribadi kreatif :
1.Intuisi
2.Kemauan, didukung oleh misi dan visi yang
jelas
3.Joy ( Kegembiraan )
4.Strenght, kekuatan untuk mengambil resiko
yang tepat
5.Compassion, menciptakan harmony dalam
kehidupan
Kreativitas, apakah itu ?
ciri-ciri seorang yang kreatif :
Produktivitas
Kepuasan Kerja
Moral
KEPEMIMPINAN YANG MENGHIDUPKAN
KREATIVITAS ORGANISASI
Perbedaan antara manajer dan pemimpin :
Manajer :
memiliki anak buah
bertumpu kepada wewenang formal
mengikuti pola yang telah diberikan
diberikan peran manajer
Pemimpin :
memiliki pengikut
menggunakan pengaruh diluar kekuasaan
melakukan lebih dari pola yang telah diberikan
Kebiasaan Berpikir Mental Block Yang
Menghambat
• Blok Persepsi.
• Blok Emosi.
• Blok Intelektual.
• Blok Ego.