Anda di halaman 1dari 19

KEPEMIMPINAN

STRATEJIK
RAUDHAH TRISNA WARDHANI
KEPEMIMPINAN STRATEGI

IMPLEMENTASI STRATEGI

Perumusan Strategi
• Kemampuan pemimpin
untuk mengkomunikasikan
Implementasi Strategi tujuan organisasi
• Mendorong karyawan
untuk fokus pada tujuan
organisasi
Kepemimpinan Strategi
Kepemimpinan yang
strategis:
Mampu membentuk
visi dan misi
Memfasilitasi
perumusan strategi
dan implementasi
Kebutuhan untuk
mencapai daya saing
Mampu membuat
perbedaan dalam
performa suatu
organisasi
Pertimbangan Utama dalam
Kepemimpinan Sratejik
KEPEMIMPINAN MENCANGKUP DUA AKSI

Membimbing
organisasi dalam Menawarkan keahlian
menghadapi manajemen untuk mengatasi
perubahan yang perubahan yang terus menerus
terus menerus
Kompetensi yang Perlu Dimiliki oleh
Seorang Pemimpin

Kompetensi yang
dibutuhkan oleh
Mengapa pemimpin pemimpin
dibutuhkan? •business literacy
The ability to: •creativity
•build confidence •cross-cultural
•build enthusiasm effectiveness
•cooperate •empathy
•deliver results •flexibility
•form networks •proactivity
•influence others •problem solving
•use information •relation building
•teamwork
•vision
Pemimpin Manajer Pemimpin Stratejik, Pemimpin Visioner

Berorientasi Mengelola paradoks yang


stabilitas dan diciptakan oleh penggunaan Berorientasi masa
memelihara tatanan model kepemimpinan depan dengan
yang ada manajerial & visioner mengambil risiko

Mendobrak keterbatasan Tidak bergantung


Nyaman dengan dengan mencari penyelesaian, pada keberadaan
rutinitas sehari-hari melalui model dan pendekatan organisasi

Tanpa visi strategis. Dipandu oleh visi dan misi Kontrol melalui
Dibatasi oleh nilai & dengan mendorong sosialisasi & berbagi
pengetahuan yg kemampuan dari berbagai norma, nilai, dan
terbatas pihak keyakinan
Kepemimpinan Manajerial 7

 Mengadopsi impersonal, sikap pasif menuju tujuan.


 Melihat pekerjaan sebagai proses yang melibatkan
beberapa kombinasi dari ide & orang yang saling
berinteraksi untuk menetapkan strategi & membuat
keputusan.
 Berhubungan dengan orang lain sesuai dengan peran
mereka dalam proses pengambilan keputusan.
 Mempertahankan sejauhmungkin keterlibatan emosional
dalam hubungan dengan bawahan.
 Pengaruh mereka terbatas hanya pada orang-orang dengan
siapa mereka bekerja.
 Menginginkan stabilitas & ketertiban dan berusaha untuk
melestarikan tatanan yang ada.
Kepemimpinan Visioner 8

 Mampu memberikan pengaruh pada orang lain dalam cara


orang berpikir tentang apa yang mungkin, diinginkan dan
diperlukan.
 Perhatian dengan ide & berhubungan dengan orang
dengan cara intuitif & empati.
 Lebih mungkin untuk membuat keputusan yang didasarkan
pada nilai-nilai.
 Bersedia untuk berinvestasi dalam modal manusia &
menciptakan & mempertahankan budaya sebagai efektif
untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang.
 Berorientasi masa depan, cenderung mengambil risiko.
 Mendorong kreativitas, inovasi , upaya untuk mengubah
tatanan yang ada
9

Kepemimpinan Stratejik
 Sebuah kombinasi sinergis dari kepemimpinan manajerial
& visioner.
 Mengelola paradoks yang diciptakan oleh penggunaan
model manajerial & visioner.
 Menetapkan konteks di mana para pemangku kepentingan
dapat melakukan mencari solusi dan jalan keluar
 Bersedia untuk membuat keputusan yg berani, mendadak,
namun tetap pragmatis.
 Menerima umpan balik korektif dari rekan-rekan mereka,
atasan dan karyawan tentang nilai keputusan mereka.
Kepemimpinan Stratejik & Efektif
Menentukan arah Membangun visi jangka panjang dari
strategis tujuan strategis sebuah organisasi

Exploits & Maintains


Mempergunakan dan Pemimpin harus memastikan bahwa
Corememelihara
Competencies kompetensi inti organisasi bekerja
kompetensi inti dalam upaya implementasi strategi

Develops
Mengembangkan Tidak ada strategi dapat efektif hingga
“human capital”
Human organisasi mampu mengembangkan
Capital & memelihara “human capital”

Sustains an Effective Pemimpinan berperan penting dalam


Mempertahankan
Organizational
budaya organisasi yg membentuk dan memperkuat budaya
Culture
efektif kerja dalam organisasi
Menekankan aspek Mendorong dan memungkinkan orang
etik dalam di semua tingkatan organisasi untuk
Emphasizaing Ethical
implementasi bertindak secara etis ketika
Practices
melakukan apa yang diperlukan untuk
melaksanakan implementasi strategi.

Establishing
MembangunBalanced
kontrol Membangun mekanisme yang
Organizational
organisasi yang
controls mengatur antara visi, keputusan,
seimbang implementasi, dan evaluasi dengan
biaya yang harus dikeluarkan
Kepemimpinan yang Stratejik-Efektif 12
13

 Determining Strategic Direction


(menentukan Arah Strategis)
 Mencakup penetapan visi dan strategi untuk mencapai
visi ini dari waktu ke waktu
 Visi adalah gambaran dari apa yang dibayangkan oleh
organisasi secara luas apa yang akhirnya ingin dicapai
 arah strategis dibingkai dalam konteks peluang dan
ancaman  jangka pendek, menengah, dan panjang
14
 Effectively Managing the Resource Portfolio
(Efektif Mengelola Sumber Portfolio Organisasi)
 Termasuk keuangan, organisasi (kompetensi dan
kemampuan) dan modal manusia (human capital)
 Sumber daya organisasi harus dikelola dengan cara yang
konsisten dan mendukung strategi
 Sumber daya organisasi dialokasikan secara efisien dan
seefektif mungkin sehingga setiap bagian memiliki apa
yang dibutuhkan untuk implementasi strategi
 Sumber keuangan dikelola melalui proses penganggaran
dan alokasi sumber daya
15

 Sustaining an Effective Organizational Culture


(Mempertahankan Budaya Organisasi yang Efektif)
 Budaya organisasi: satu set kompleks ideologi, simbol,
dan nilai-nilai inti bersama suatu organisasi dan
mempengaruhi cara organisasi dijalankan
 Budaya dapat bervariasi dalam kekuatan tergantung
pada sejauh mana mereka tertanam dalam praktek dan
norma organisasi.
 Perubahan budaya sulit dilakukan, namun dapat dicapai
jika kepemimpinan strategis dilakukan dengan cara yang
tepat
 Emphasizing Ethical Practices 16

(Menekankan Praktik Etika)


 praktek etika dapat digunakan untuk mengontrol perilaku
individu dalam organisasi
 Praktik ini harus dibentuk dalam proses keputusan di
organisasi dan merupakan bagian integral dari budaya
organisasi
 Pemimpin strategik harus:
 Menetapkan dan mengkomunikasikan tujuan praktik etika
 Terus menerus merevisi, memperbarui, dan menyebarkan aturan
main
 Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur etika
secara ketat
 Gunakan imbalan untuk mengenali perilaku etis
 Menciptakan lingkungan kerja yang sesuai  praktek etika dapat
digunakan untuk mengontrol perilaku etis untuk memastikan orang-
orang berperilaku dalam cara yang "benar"
 Establishing Balanced Organizational Controls
17
(Membangun Kontrol Organisasi Seimbang)
 Pemimpin strategis bertanggung jawab untuk
pengembangan dan penggunaan efektif dari kontrol
strategis dan keuangan
 Kontrol memberikan parameter untuk menerapkan
strategi serta tindakan korektif yang harus diambil ketika
penyesuaian pelaksanaan terkait diperlukan
 Tantangannya adalah untuk mencapai keseimbangan
yang tepat dari kontrol keuangan dan strategis 
Balanced Scorecard
 Kerangka kerja yang memungkinkan pemimpin strategis untuk
memverifikasi bahwa mereka telah menetapkan kedua kontrol
keuangan dan strategis untuk menilai kinerja perusahaan
 premis yang mendasari adalah bahwa perusahaan membahayakan
kemungkinan kinerja masa depan mereka ketika kontrol keuangan
ditekankan dengan mengorbankan kontrol strategis
 Keseimbangan yang tepat dari kontrol strategis dan keuangan
memungkinkan perusahaan untuk mencapai tingkat yang lebih
tinggi dari kinerja.
 Menggunakan beberapa perspektif
Dampak adanya inovasi -
Menyikapi Perubahan

Memperjelas/merumuskan
strategic intent

Mengembangkan organisasi
Aktivitas

Membentuk kultur organisasi


Mengelola Konflik

Menghindar

Defusi

Konfrotasi

Anda mungkin juga menyukai