Anda di halaman 1dari 29

PEMAHAMAN

MENGENAI ENTITAS DAN


LINGKUNGANNYA
PEMAHAMAN MENGENAI ENTITAS DAN
LINGKUNGANNYA

Komunikasi dengan Auditor Pendahulu


(Setelah Penunjukan)

Pelaksanaan Prosedur Analitik

Pertimbangan Akan Pengendalian


Internal

Kebutuhan Akan Supervisi


Setiap KAP selalu bersaing dengan KAP Lain

Mereka harus dapat menghimpun sebanyak mungkin


klien untuk memeperthankan eksistensinya

Persaingan itu harus dihadapi tanpa melanggar kode


etik profesi

Auditor harus mempertimbangkan secara matang setiap


permintaan Auditing Atau penugasan Audit dari klien
KOMUNIKASI DENGAN AUDITOR PENDAHULU –
Setelah Penunjukan

 Auditor pengganti adalah auditor yang sedang


mempertimbangkan untuk menerima perikatan
untuk mengaudit laporan keuangan, namun belum
melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu.
Auditor pengganti harus meminta keterangan yang
spesifik dan masuk akal kepada auditor pendahulu
mengenai masalah-masalah yang menurut
keyakinan auditor pengganti akan membantu
dalam memutuskan penerimaan atau penolakan
perikatan.
SA 315 ( PSA No. 16 )
dalam hal penerimaan
penugasan :
Mengharuskan auditor pengganti mengambil
inisaitif untuk komunikasi dengan auditor
pendahulu dengan cara :
Lisan
Tertulis
Dilakukan dengan persetujuan klien
Hal-hal yang dimintakan keterangan harus mencakup:
a. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas
manajemen.
b. Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan
prinsip akuntansi, prosedur audit, atau soal-soal signifikan
yang serupa.
c. Komunikasi dengan komite audit atau pihak lain dengan
kewenangan dan tanggung jawab setara tentang kecurangan,
unsur pelanggaran hukum oleh klien, dan masalah-masalah
yang berkaitan dengan pengendalian intern.
d. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian
auditor.
Surat Perikatan Audit
 Baik klien maupun auditor berkepentingan untuk
mengirim surat perikatan, lebih baik sebelum
dimulainya suatu perikatan, untuk menghindari
salah paham berkenaan dengan perikatan tersebut.
Surat perikatan dapat pula mendokumentasikan dan
menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan
perikatan,tujuan dan lingkup audit, dan luasnya
tanggung jawab auditor kepada klien dan bentuk
laporan. (SA 320 paragraf 4)
Surat Perikatan Audit
 Bentuk dan isi surat perikatan audit dapat bervariasi di antara klien,
namun surat tersebut umumnya berisi:

a.Tujuan audit atas laporan keuangan.


b. Tanggung jawab manajemen atas laporan
keuangan.
c. Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-
undang, peraturan, pernyataan dari badan
profesional yang harus dianut oleh auditor.
d. Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain
yang akan digunakan oleh auditor untuk
menyampaikan hasil perikatan.
Surat Perikatan Audit
 e. Fakta bahwa karena sifat pengujian dan keterbatasan
bawaan lain suatu audit, dan dengan keterbatasan
bawaan pengendalian intern, terdapat risiko yang tidak
dapat dihindari tentang kemungkinan beberapa salah
saji material tidak dapat terdeteksi.
f. Akses yang tidak dibatasi terhadap catatan,
dokumentasi, dan informasi lain apa pun yang diminta
oleh auditor dalam hubungannya dengan audit.
g. Pembatasan atas tanggung jawab auditor.
h. Komunikasi melalui e-mail.
(SA 320 Paragraf 05)
Pelaksanaan Prosedur Analitik
 Prosedur analitis adalah evaluasi informasi
keuangan yang dibuat dengan mempelajari
hubungan yang logis antar data keuangan
maupun non keuangan. meliputi pembandingan
jumlah-jumlah yang tercatat atas harapan
yang dikembangkan oleh auditor.
 Evaluasi informasi keuangan dengan mempelajari
hubungan di antara data keuangan dan data
nonkeuangan
 Tujuan:
 Tahap Perencanaan: membantu perencanaan
dalam penentuan jenis, waktu dan luas prosedur
audit
 Tahap Pengujian: bukti kewajaran asersi
 Tahap Kesimpulan: review kelayakan
Langkah-langkah Prosedur Analitis:

 Identifikasi Penghitungan/Perbandingan
 Mengembangkan ekspektasi (estimasi hasil)

 Melakukan penghitungan/perbandingan

 Analisis data dan identifikasi perbedaan

 Investigasi perbedaan yang tidak diperkirakan

 Menentukan pengaruh perbedaan terhadap

perencanaan audit
Digunakan
Perencanaan
audit

Prosedur
analitik
Diguakan Digunakan
sebagai dalam
Pengujian review yang
yang menyeluruh
substantif
Analisis Data dan Identifikasi Beda yang
Signifikan

 Perbandingan profitabilitas, efesiensi, likuiditas,


solvabilitas dg tahun lalu atau rata-rata industri
 Fluktuasi data signifikan yang tidak diharapkan
merupakan signal (tanda) naiknya risiko salah saji
suatu akun/transaksi
Investigasi Beda Signifikan yang tidak
diharapkan:

 Minta tanggapan manajemen.


 Jika sebab perbedaan tidak dapat diperoleh, auditor
harus mempertimbangkan dalam perencanaan
audit.
Tentukan efeknya terhadap
perencanaan audit
 Perbedaan signifikan yang tidak dapat dijelaskan
menunjukan indikasi risiko salah saji dari suatu
akun/transaksi meningkat  buat prosedur audit
yang lebih efektif, dan sampel ynag lebih banyak
Pertimbangan Akan Pengendalian Internal

SA 319 menyatakan bahwa pengendalian Internal (


Internal Control ) adalah suatu proses yang
dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan
personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang
untuk menyediakan keyakinan yang memadai
berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori :
 Keandalan laporan keuangan
 Efektifitas dan efisiensi operasi

 Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku


Pertimbangan Akan Pengendalian
Internal
 Pemahaman atas bisnis klien
SA 318. 02 auditor harus memperoleh pengetahuan
tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan
auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa,
transaksi, dan praktik, yang meurut kepentingan
auditor , kemungkinan berdampak signifikan atas
laporan keuangan atau atas alporan pemeriksaan
atau laporan audit.
Pertimbangan Akan Pengendalian
Internal

Pemerolehan Pengetahuan
 Sebelum menerima suatu perikatan
 Setelah menerima perikatan
 Untuk perikatan lanjutan
Pertimbangan Akan Pengendalian
Internal
 Gambaran dan Karakteristik kecurangan
Meskipun kecurangan merupakan konsep hukum
yang luas, kepentingan auditor berkaitan secara
khusus ke tindakan kecurangan yang berakibat
terhadap salah saji material dalam laporan
keuangan. Faktor yang membedakan antara
kecurangan dan kekeliruan adalah apakah tindakan
yang mendasarinya.
Pertimbangan Akan Pengendalian
Internal
 Gambaran dan Karakteristik kecurangan

Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan


pertimbangan auditor tentang kecurangan dalam
audit atas laporan keuangan.
 salah saji yang timbul sebagai akibat dari kecurangan
dalam pelaporan keuangan.
 kecurangan yang timbul dari perlakuan tidak
semestinya terhadap aset.
Pertimbangan Akan Pengendalian
Internal
 Unsur tindak AUDITOR MENEMUAN
melawan hukum PELANGGARAN HUKUM

SA 317 paragraf
10
MEMINTA KETERANGAN DARI
PIHAK MANAJEMEN

MEMINTA KETERANGAN DARI


PIHAK MANAJEMEN

PENERAPAN PROSEDUR TAMBAHAN


Dampak Unsur Tindak Pelanggaran
Hukum : SA 317 Par 18-21
 Tindak pelanggaran material dan belum
dipertanggungjawabkan wajar dengan pengecualian. Atau bisa
memberikan pendapat tidak wajar tergantung tingkat
materialitas.
 Jika auditor dihalangi oleh klien untuk mendapatkan bukti
maka auditor harus menyatakan tidak memberi pendapat.
 Jika klien menolak sebagaimana telah dijelaskan di paragraf
18 dan 19, auditor harus menarik diri dari perikatan dan harus
menjelaskan alasan penarikan diri secara tertulis kepada
komite audit dan dewan komisaris.
 Apabila tindakan hukum tidak disebabkan oleh klien dan dari
pihak luar maka audit harus mempertimbangkan
KEBUTUHAN AKAN SUPERVISI

instruksi

konsolidasi informasi

review
PENETAPAN RESIKO SALAH SAJI MATERIAL
DAN DESAIN PROSEDUR AUDIT
Audit harus secara khusus menaksir risiko salah saji
material dalam laporan keuangan sebagai akibat
dari kecurangan dan harus mempertimbangkan
taksiran risiko ini dalam mendesain prosedur audit
yang akan dilaksanakan. Dalam melakukan
penaksiran ini, auditor harus mempertimbangkan
faktor risiko kecurangan yang berkaitan dengan
baik salah saji yang timbul sebagai akibat
kecurangan dalam pelaporan keuangan maupun
salah saji yang timbul dari perlakuan tidak
semestinya terhadap aktiva untuk setiap golongan
yang bersangkutan.
 Konsep materialitas
berkaitan dengan seberapa besar salah saji yang
terdapat dalam asersi dapat diterima oleh
auditor agar pemakai laporan keuangan tidak
terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit
berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam
mengubah pendapatnya atas laporan keuangan
yang sebenarnya berisi salah saji material.
PENETAPAN RESIKO SALAH SAJI MATERIAL DAN
DESAIN PROSEDUR AUDIT

Biaya &
manfaat

Konsep Konsep
materialitas resiko audit

Laporan Saldo akun Audit Audit


keuangan keseluruhan Individual
Terima Kasih
Sekian dari kami;
Aminah T. 180020102011002
Aditama D. 180020102011006
Raudah T. 180020102011007

Anda mungkin juga menyukai