AUDIT DAN
PERENCANAAN AUDIT
AMITYA MUR CLAUDE (142180079)
MUHAMMAD ASNAN HABIB (142180080)
LESTARI DWI UTAMI (142180084)
NEDA ELFRIANA (142180092)
Tujuan dan Prosedur-Prosedur
Perencanaan
Tujuan dari perencanaan audit adalah untuk menentukan waktu dan ruang lingkup
audit, jumlah dan jenis bukti (evidence), serta reviu yang diperlukan untuk
meyakinkan auditor bahwa tidak ada salah saji material (matterial misstatement)
dalam laporan keuangan. Prosedur-prosedur perencanaan di antaranya:
Melakukan prosedur-prosedur audit untuk memahami entitas dan lingkungan
entitas, termasuk pengendalian internal(internal control) entitas.
Menilai risiko-risko salah saji material dari laporan keungan.
Menentukan tingkat materialitas (materiality)
Mempersiapkan memorandum perencanaan (plannning memorandum) dan
program audit yang memuat respon-respon auditor atas sejumlah risiko yang
teridentifikasi.
Memahami Entitas dan Lingkungan
Entitas
Kecurangan sebagai tindakan yang disengaja oleh satu atau lebih individu
diantara manajemen yang bertanggung jawab atas pihak ketiga yang
melakukan penipuan untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil atau
ilegal.
a) Laporan Keuangan yang Mengandung Kecurangan dan Penyalahgunaan Aset
Pelaporan yang mengandung kecurangan :Manipulasi, Kesalahan penyajian dan
penyalahgunaan yang disengaja atas prinsip akuntansi yang terkait seperti
Menggelapkan sejumlah penerimaan, Mencuri aset-aset fisik, Menyebabkan entitas
membayar sejumlah barang atau jasa dan Menggunakan aset-aset entitas untuk
keperluan pribadi
b) Segitiga Kecurangan
Tiga elemen faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan: Dorongan,
Kesempatan dan Rasionalisasi.
c) Prosedur-Prosedur untuk Mempertimbangkan terjadinya Kecurangan
Auditor harus memperlihatkan terhadap kebutuhan atas kewaspadaan profesional,
mendiskusikan kemungkinan terjadinya kecurangan dengan tim penugasan.
d) Evaluasi Terhadap Bukti Audit dan Dokumentasi
Mengevaluasi apakah prosedur-prosedur analitis yang dilakukan mendekati akhir
proses audit menunjukan risiko salah saji material yang disebabkan oleh kecurangan
yang tidak diungkapkan sebelumnya.
e) Penghentian Penugasan
Jika terjadi salah saji yang dihasilkan dari kecurangan atau dugaan kecurangan, hal ini
mungkin menyertakan sejumlah pertanyaan terkiat apakah auditor harus melanjutkan
pekerjaan auditnya. Auditor harus menentukan tanggung jawab profesional dan
tanggung jawab hukum yang berlaku dan mempertimbangkan apakah tepat untuk
menarik diri dari penugasan.
Pengunaan Pekerjaan dari Pihak Lain dan Pertimbangann Pihak
yang diaudit untuk Menggunakan Organisasi Jasa.
d) Pertimbangan-pertimbangan audit terkait pihak yang diaudit yang menggunakan jasa dari
organisasi jasa, tujuannya untuk memperoleh pemahaman terkait sifat dasar dan signifikansi
atau entitas pengguna, serta untuk merancang dan melakukan prosedut prosedur audit yang
responsif terhadap resiko-resiko tersebut. Organisasi jasa adalah organisasi pihak ketiga
yang menyediakan jasa jasa untuk entitas pengguna yang merupakan bagian dari sistem
informasi entitas yang relevan dengan pelaporan keuangan.
Penilaan Resiko Bawaan