“This is about how we create the conditions in which employees offer more of
their capability and potential”.
“Senangnya, hari ini saya akan pergi bekerja. Saya tahu apa yang akan saya
lakukan hari ini, saya punya banyak ide bagus tentang bagaimana
mengerjakannya. Saya tidak sabar bertemu dengan tim dan membantu mereka
agar bisa bekerja dengan baik hari ini.”
Artinya, di sini Anda sadar apa peran Anda dalam organisasi/perusahaan, dan
selalu bersemangat dalam membantu tercapainya tujuan organisasi/perusahaan.
Employee engagement juga membuat Anda tahu jelas dan paham apa yang
menjadi tujuan perusahaan, serta bagaimana hal tersebut mengubah Anda untuk
bisa bekerja dengan lebih baik dan bersedia memberikan kontribusi berupa ide
atau pekerjaan yang akan mempengaruhi jalannya perusahaan.
Anda juga diharapkan bisa berpartisipasi penuh sebagai karyawan dan sebagai
anggota tim, yang selalu fokus terhadap tujuan yang terukur dan jelas, serta
memiliki rasa saling percaya dan menguatkan.
Anda akan memberi dan siap menerima masukan yang membangun, saling
mendukung dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta dihargai
akan pencapaiannya.
Organisasi dengan nilai yang kuat dan asli memiliki bukti kuat akan
kepercayaan dan keadilan yang didasarkan pada rasa saling menghargai, di
mana janji dan komitmen antara pemberi kerja dan karyawan dipahami dan
dipenuhi dengan baik.
Hubungan tempat kerja yang negatif ini akan menjadi penyebab besar mengapa
banyak karyawan tidak merasa terhubung dengan pekerjaannya.
Apakah hubungan tempat kerja yang negatif ini akan menjadi masalah besar?
Tentu saja, karena selain meningkatkan stres yang dirasakan oleh mereka yang
menghabiskan mayoritas waktunya di lokasi yang tidak mendukung, hubungan
negatif ini juga bisa merusak fungsi organisasi/perusahaan.
#1 Engaged
#2 Not Engaged
#3 Actively Disengaged
Dalam novel terbaru James Hynes, Kings of Infinite Space, karakter utamanya
sadar bahwa mereka adalah zombie yang tidak memiliki jiwa dan pikiran, hanya
bergerak tanpa arah di tempat kerjanya.
Bagi banyak karyawan, setidaknya bagi mereka yang bekerja dalam tempat
kerja yang tidak sehat, perasaan ini mungkin bagai melihat diri sendiri, karena
sangat familiar.
Keuntungan Karyawan yang ENGAGED
Sangat baik jika perusahaan berusaha meningkatkan employee engagement dan
mengukurnya.
“Measurement is one thing, what you measure is another. You can measure a
lot of things that have nothing to do with performance and that don’t help a
company implement a system that allows managers to create change.”
Artinya, pengukuran adalah satu hal, apa yang diukur merupakan hal lain. Anda
bisa mengukur banyak hal yang tidak berhubungan dengan performa yang tidak
membantu perusahaan dalam mengimplementasikan sistem yang
memungkinkan manager dalam membuat perubahan.
Studi dilakukan terhadap 49,928 unit kerja, mencakup hampir 1.4 juta
karyawan.
Iterasi dan meta analisis yang dilakukan membuktikan keterkaitan yang jelas
antara employee engagement dan 9 keluaran performa berikut ini:
Customer ratings
Profitability
Productivity
Turnover (for high-turnover and low-turnover organizations)
Safety incidents
Shrinkage (theft)
Absenteeism
Patient safety incidents
Quality (defects)
Dengan kata lain, karyawan yang “engaged” akan menghasilkan hasil yang
lebih baik dalam 9 faktor tersebut, contohnya absen yang lebih sedikit,
kecelakan kerja yang lebih minim, serta produktivitas lebih tinggi.
Mengukur Employee Engagement dengan The Gallup Q12
Index
The Gallup Q12 Index employee engagement didasarkan pada studi yang
dilakukan lebih dari 30 tahun untuk meneliti behavioral economic research
yang mencakup kurang lebih 17 juta karyawan.
Hal ini dikarenakan kita sudah memahami bahwa semakin tinggi tingkat
employee engagament-nya, semakin positif juga dampaknya bagi perusahaan.
Jadi tunggu apa lagi, segera tingkatkan employee engagement bagi karyawan
Anda!
Sumber Referensi: