Anda di halaman 1dari 3

BIAYA PRODUK DAN JASA

Mempelajar akuntansi manajemen membutuhkan pemahaman arti biaya dan terminologi yang
berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya pada produk, jasa pelanggan dan obyek lain yang menjadi
perhatian manajemen adalah salah satu tujuan dasar dari sistem imformasi akuntansi manajemen.
Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih berkualitas tinggi dan
dapat digunakan uantuk membuat keputusan lebih baik. Sebagai contoh, devisi afiliasi minyak pelumas
mobil oil corporation menemukan bahwa pembebanan biaya yang lebih akurat menghasilkan keputusan
bahuran produk yang lebih baik dan peningkatan laba yang signifikan. Salah satu contoh yang dapat
dicatat dari pentingnya keakuratan biaya berasal dari afiliasi korea. Sistem akuntansi biaya mereka
mengidentifikasikan minyak pelumas kapal laut yang mewakili 20% volume total merugi. Setelah
berubah menjadi sistem akuntansi biaya yang lebih akurat, ditemukan bahwa produk bervolume tinggi ini
adalah produk paling murah dari produk sejenis yang dihasilkan. Sistem akuntansi biaya yang ada
menyatakan biaya minyak pelumas laut terlalu besar, yaitu sebesar 300%. Dalam sektor jasa, United
States Postal Service menggunakan pembebanan biaya lebih akurat untuk membenarkan penawaran
kepada pelanggan mengenai pelayanan dengan kartu debet/kredit yang meningkatkan kepuasan
pelanggan yang secara bersamaan menghasilkan penghematan tahunan $28.8 juta pada tahun 2001.
 Biaya
Menurut Henry Simamora, pengertian biaya adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di
masa mendatang bagi organisasi.
Jenis-Jenis Biaya
 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil.
Biaya tetap ini keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan jumlah atau
aktivitas produksi pada tingkat tertentu.
Jadi, biaya ini lebih dipengaruhi oleh sebuah kondisi dalam jangka panjang seperti
pajak bumi dan bangunan, asuransi serta gaji karyawan.
 Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel merupakan biaya yang besarannya berubah-ubah tergantung pada
volume kegiatan. Jadi jika volume kegiatan mengalami peningkatan, maka biaya
variabel juga akan naik.
Hal ini akan berlaku sebaliknya jika volume kegiatan mengalami penurunan. Contoh
biaya variabel dalam sebuah perusahaan yaitu bahan baku serta biaya periklanan.
 Biaya Semivariabel (Mixed/Semivariabel Cost)
Biaya semivariabel merupakan sebuah pengeluaran yang memiliki elemen biaya tetap
maupun variabel di dalamnya. Biaya semivariabel ini akan mengalami perubahan
ketika terjadi perubahan volume kegiatan.
Akan tetapi, besarnya tidak selalu sebanding dengan perubahan volume. Biaya semi
variabel meliputi biaya listrik, biaya air, serta telpon.
 Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung merupakan biaya yang dikeluarkan ketika ada kebutuhan yang
bersifat wajib dan harus dipenuhi pada saat itu juga. Biaya langsung ini adalah biaya
yang dapat dikenali sejak awal.
Biaya ini berkaitan langsung dalam memproduksi satuan output. Biaya langsung ini
bisa berupa biaya bahan baku ataupun tenaga kerja.
 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung merupakan biaya overhead pabrik. Jadi, biaya ini dikeluarkan
karena berkaitan dengan proses produksi secara keseluruhan buakan tiap satuan
output (produk). Biaya tidak langsung berupa biaya asuransi dan sewa motor.
 Biaya Investasi (Investment Cost)
Biaya investasi merupakan modal awal yang dikeluarkan untuk memulai sebuah
usaha. Biaya investasi bisa berupa biaya lahan hingga pembelian mesin.
 Biaya Oprasi (Operational Cost)
Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses operasi atau
produksi berlangsung. Biaya ini bisa disebut sebagai biaya operasional seperti gaji
operator.
 Biaya Perawatan ( Maintenance Cost)
Perawatan merupakan bagian penting dalam menjalankan usaha. Perawatan ini bisa
berupa perawatan gedung, kendaraan, peralatan, dan lain sebagainya. Biaya
perawatan (maintenance cost) digunakan ini digunakan untuk merawat semua alat
yang digunakan dalam proses produksi.
 Biaya Total ( Total Cost)
Biaya total merupakan keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi
sebuah output. Biaya ini bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, biaya
semivariabel maupun biaya variabel. Salah satu contoh biaya total yaitu biaya
produksi, mulai dari biaya bahan baku, biaya pemasaran, biaya administrasi dan
sebagainya.

LAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL


Demi memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal, biaya-biaya diklasifikasikan berdasarkan fungsi.
Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi dipisahkan dari biaya penjualan dan administrasi. Hal
ini di lakukan karena biaya produksi dipandang sebagai harga pokok produk, sedangkan biaya penjualan
dan administrasi dipandang sebagai biaya periode dan harus dikurangi setiap periode sebagai beban, hal
ini tidak tampak pada neraca.
Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
        Laporan Laba Rugi yang didasarkan pada klasifikasi fungsional mengikuti format tradisional. Artinya,
Pendapatan dihitung dengan mengikuti klasifikasi fungsional yang mengacu pada perhitungan pendapatan-biaya
absorbsi atau perhitungan pendapatan-biaya menyeluruh karena semua biaya produksi seluruhnya dibebankan
pada produk. Berdasarkan perhitungan pendapatan-biaya menyeluruh (absorbsi), pengeluaran dipisahkan
berdasarkan fungsi dan kemudian dipotongkan pada keuntungan untuk memperoleh penghasilan sebelum pajak.
Laporan memuat Ringkasan, harga pokok penjualan dan biaya operasi yang masing-masing dikeluarkan untuk
produksi dan non produksi. Contoh Format Laporan Laba Rugi Manufaktur

enjualan     2.800.000,00
Dikurangi Harga Pokok Penjualan      
        Persediaan Awal Barang Jadi   500.000,00  
        Ditambah Harga Pokok Produksi   1.200.000,00  
              Barang Tersedia Untuk Dijual   1.700.000,00  
        Dikurangi Persediaan Akhir Barang Jadi   (300.000,00)  
             Harga Pokok Penjualan     1.400.000,00
Marjin Kotor     1.400.000,00
Dikurangi beban Operasi      
        Beban Penjualan 600.000,00    
        Beban Administrasi 300.000,00    
             Jumlah Beban Operasi     (900.000,00)
Laba Sebelum Pajak     500.000,00

Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa


        Pada organisasi jasa, harga pokok penjualan jasa dihitung dengan cara berbeda dengan harga pokok
penjualan pada perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang jadi. Dengan
demikian harga pokok penjualan jasa akan selalu berhubungan dengan harga pokok produksi. Namun dalam
beberapa kasus, perusahaan jasa dimungkinkan untuk memiliki barang dalam proses, misalnya seorang
ortodentis bisa saja memiliki sejumlah pasien pada berbagai tahapan proses pemasangan kawat gisi atau seorang
desainer memiliki beberapa gambar yang sedang dalam proses pengerjaan. Contoh Format Laporan Laba Rugi
Jasa

Penjualan     300.000,00
Dikurangi Beban      
        Harga Pokok Penjualan Jasa:      
              Barang Dalam proses Awal   5.000,00  
              Biaya Jasa Yg Ditambahkan      
                      Bahan Langsung 40.000,00    
                     Tenaga Kerja Langsung 80.000,00    
                     Overhead 100.000,00    
                          Jumlah Biaya Jasa Yg Ditambahkan   220.000,00  

                                  Total   225.000,00  


             Dikurang Barang Dalam Proses Akhir   (10.000,00)  
                   Jumlah beban     215.000,00
Marjin Kotor     85.000,00
Dikurangi beban Operasi      
        Beban Penjualan 8.000,00    
        Beban Administrasi 22.000,00    
             Jumlah Beban Operasi     (30.000,00)
Laba Sebelum Pajak     55.000,00

Anda mungkin juga menyukai