Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENENTUAN

HARGA POKOK FULL


COSTING DAN
VARIABEL COSTING
Dosen : PARLINDUNGAN SIREGAR,SE,MSI
FULL COSTING
Kalkulasi Biaya Produksi Full Costing/Absorption Costing Adalah
Pengorbanan Sumber Daya Untuk Menghasilkan Barang Atau Jasa,
Dimana Unsur-unsurnya Bahan Langsung, Upah Langsung, Biaya
Overhead Pabrik Tetap Dan Biaya Overhead Pabrik Variabel.

Perhitungan Biaya Full Costing Diperlukan Untuk Pelaporan


Eksternal (Pemerintah, Kreditur Pemegang Saham, Dan Lainnya).
Full Costing Berguna Untuk :
(1) Menyajikan Perhitungan Laba. Rugi Untuk Pihak Luar
(Pemegang Saham, Jawatan Pajak, Kreditur,dsb)
(2) Memisahkan Beban Menurut Fungsi Manajemen
(3) Menentukan Kinerja Divisi Pemasaran, Pabrik Dan Divisi
Administrasi.
VARIABEL COSTING
Variabel costing/Direct Costing merupakan cara penentuan harga
pokok produksi yang mem bebankan biaya produksi yang berubah
sesuai dengan perubahan volume produksi. Unsur-unsurnya
adalah biaya bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead
pabrik variabel.

Variabel costing digunakan pihak manajemen untuk kepentingan


internal perusahaan dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan produk.
Perbandingan Metode Variabel Costing dengan Full Costing

Perlakuan yang terjadi terhadap biaya tersebut mengakibatkan adanya


perbedaan dalam hal:

a. Penentuan harga pokok produksi


b. Penyajian pada laporan laba/rugi
PENENTUAN HARGA POKOK
PRODUKSI
Harga pokok produksi metode variabel costing berbeda dengan metode full costing
secara skematis perhitungan harga pokok produksi kedua metode tersebut sebagai
berikut :

Full Costing Variabel Costing


 Bahan baku langsung XXXX XXXX
 Upah tenaga kerja langsung XXXX XXXX
 Biaya overhead pabrik variabel XXXX XXXX
 Biaya overhead pabrik tetap XXXX -
 Harga pokok produksi XXXX XXXX
Contoh
PT“ MERDEKA” memiliki data operasi sebagai berikut::
Kapasitas normal mesin 1.000 unit/kuartal (1 kuartal = 4 bulan) Biaya variabel
produksi perunit yang terdiri dari:

Bahan baku ........................ Rp 15.000 Upah


Upah langsung ................... .Rp 11.000
Overhead pabrik variabel .......Rp 6.000
Overhead pabrik tetap .......... Rp 10.000/kuartal
Biaya overhead pabrik tetap perunit = Rp. 10.000.000 = Rp.10.000/unit
1.000 unit
Biaya overhead pabrik tetap perunit sebesar Rp. 10.000 adalah tarif biaya
overhead tetap yang akan dibebankan pada perhitungan metode full costing.
Berdasarkan data operasi PT. “Omega" tersebut, maka harga pokok produksi
perunit dari metode full costing dan variabel costing adalah sebagai berikut :

Full Costing Variabel Costing


Bahan baku langsung Rp. 15.000 Rp. 15.000
Upah tenaga kerja langsung Rp. 11.000 Rp. 11.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 6.000 Rp. 6.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 10.000 Rp. 10.000
Harga pokok produksi perunit Rp. 42.000 Rp. 32.000
CONTOH : Nayla Co. Memproduksi sebuah lini produk kaca spion mobil, selama
tahun 2010 perusahaan telah memproduksi dan menjual sebanyak 350 unit dengan
harga Rp. 3.000.000,- perunitnya. Adapun biaya selama tahun berjalan tersebut
sebagai berikut :

Biaya Pabrikasi (perunit):


Bahan Baku 630.000
Tenaga Kerja 450.000
Overhead Variabel 310.000
Overhead Tetap perunit (Rp. 87.500.000 / 350 unit) 250.000
Beban Pemasaran dan Administratif: :
Variabel (Perunit yang terjual) 240.000
Tetap 15.000.000

Diminta :
A. Buatlah Laporan laba rugi dengan metode variabel costing dan full costing
Nayla Co.
Laporan Laba Rugi (Variabel Costing)
31 Desember 2010
Pendapatan Penjualan 1.050.000.000
(Rp. 3.000.000 x 350)
Biaya Pabrikasi Variabel 486.500.000
(Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung dan BOP Variabel)
(Rp. 1.390.000 x 350)
Beban Pemasaran dan Administratif Variabel 84.000.000

(Rp. 240.000 x 350)


Marjin Kontribusi 570.500.000
479.500.000

Biaya Pabrikasi Tetap (Rp. 250.000 x 350) 87.500.000


Beban Pemasaran dan Administratif Tetap 15.000.000
102.500.000
Laba Bersih 377.000.000
Nayla Co.
Laporan Laba Rugi (Full Costing)
31 Desember 2010
Pendapatan Penjualan 1.050.000.000
(Rp. 3.000.000 x 350)
Biaya Pabrikasi Variabel
(Bahan Baku, Tenaga Kerja Langsung dan BOP Variabel) 486.500.000
(Rp. 1.390.000 x 350)
Biaya Pabrikasi Tetap 87.500.000
(Rp. 250.000 x 350)

Laba Kotor 574.000.000


476.000.000
Beban Pemasaran dan Administratif Variabel 84.000.000
(Rp. 240.000 x 350) 84.000.000
Beban Pemasaran dan Administratif Tetap 15.000.000
Laba Bersih 99.000.000
377.000.000

Anda mungkin juga menyukai