Anda di halaman 1dari 29

Nama : Regina Roito Yolanda Pakpahan

Nim : 1701619078

SOAL

PT.”UMAYA” menggunakan biaya standar  dalam menentukan besarnya biaya produksi.


Equipment dari PT.”UMAYA” mempunyai kapasitas normal 15.000 unit atau 300.000 jam kerja
langsung. Biaya standar per unit produksi adalah sebagai berikut:

Bahan baku 80
Upah langsung 120,00 / 2 jam kerja langsung
FOH variable 80
Biaya Produksi variable Rp.280,00 per unit
FOH tetap Rp.6.000.000 per tahun.
Biaya administrasi dan pemasaran variable Rp.56, per unit yang Rp.3.600.000,00 terjual.
Biaya administrasi dan biaya pemasaran tetap pertahun, haga jual per unit Rp.480,00
Data penjualan dan produksi tahun 1981 adalah sebagai berikut:
Penjualan 160.000 unit
Produksi 140.000 unit
Persedian awal 25.000 unit

Selisih tidak menguntungkan:


Selisih effisiensi tenaga kerja 000,00
Selisih pengawasan (control variable) 184.000,00
Selisih menguntungkan :
Selisih harga bahan baku 000,00
Seluruh selisih dibebankan ke harga pokok penjualan

Diminta:
A Membuat laporan rugi /laba absorption costing dan direct costing

B Terangkan bila ada perbedaan-perbedaan terhadap laba rugi.


C Pengaruh apa yang ada terhadap laba yang ditahan apabila perusahaan
menggunakan methode direct costing
 PT. MOLEK adalah perusahaan yang membuat kue istimewa. Perusahaan ini memerlukan 4 ons
bahan baku untuk membuat satu bungkus roti (1 unit produk) dan 2 jam tenaga kerja untuk
menyelesaikan 1 unit produk. Dan biaya oerhead pabrik yang dibebankan Rp.300,00 biaya
standar menunjukkan harga bahan baku per ons Rp.100,00 dan upah buruh per jam  tenaga
kerja langsung Rp.225,00, pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan jam kerja langsung 
per unit memerlukan 2 jam  tenaga kerja langsung, atau per jam Rp.150,00. Dasar perhitungan
tarif overhead pabrik adalah dengan dasar  biaya overhead tetap Rp.600.000/tahun dan
overhead variable Rp.100,00 per jam kerja langsung.

PT.”MOLEK” menggunakan metode FIFO dalam menilai persediaan barang dalam


proses.
Data-data lain pada tahun 1980 menunjukkan:
Persedian barang dalam proses:
Awal (1 Januari) 2.000 unit 100% bahan baku dan 50% biaya konversi akhir (31
Desember) 1000 unit 100% bahan baku dan 50% biaya konversi.
Persedian bahan baku:
Awal (1 Januari) 1.000 unit
Akhir (31 Desember) 1.500 unit
Bahan baku sesungguhnya yang dipakai dalam proses 26.000kg
Biaya overhead pabrik tetap Rp.750.000,00 dalam tahun 1980 dan jumlah biaya overhead
pabrik sesungguhnya Rp.19.935.000,00, produk jadi yang dipindahkan ke gudang adalah
66.000 unit.
Diminta:

Buatlah laporan harga pokok penjualan dengan methode absorption (full costing) dan direct
(variable) costing
3
Sebuah perusahaan lampu pompa ‘Wanta dan Wanto” minta dibuatkan laporan rugi –laba yang
dibuat berdasarkan informasi dibawah ini dengan pendekatan direct costing (variable costing).
Persedian barang dalam proses dan barang jadi pada awal tahun tidak ada, pada akhir priode
tidak ada persediaan barang dalam proses. Hasil produksinya sebanyak 500. Unit, yang 400.000
unit sudah berhasil dijual dengan harga @ Rp.30,00. Biaya bahan baku per unit Rp.6,00 biaya
upah langsung Rp.8,00 FOH variable Rp.1,00 FOH – fixed berjumlah Rp.2.000.000,00, biaya
administrasi dan biaya penjualan variable Rp.1,00 per unit yang dijual. Biaya administrasi dan
penjualan fixed adalah Rp.1500.000,00, dianggap tidak ada pajak pendapatan.

Perusahaan “RINA” dan “RINI” menjual hasil produknya Rp.20,00 per unit. Perusahaan
menggunakan sistem FIFO dalam pembebanan biaya pada produknya. Rate FOH – aplied yang
4
dihitung setiap tahun dengan membagi FOH – actual dengan jumlah produksi sesungguhnya.
Data berikut adalah hasil dari  2 tahun operasi perusahaan.
Tahun 1 Tahun 2
Penjualan 1000 unit 1.200 unit

Produksi 1.400 unit 1.000 unit

Biaya – biaya
Biaya produksi

1.       Variable Rp.7.000,00 Rp.5000,00


2.       Fixed       7.000,00       7.000,00
Penjualan variable       1.000,00       1.200,00

Penjualan fixed       4.000,00       4.000,00


Diminta:

4.a Laporan Rugi-laba yang dibuat berdasar absorption costing


4.b Laporan Rugi-laba yang dibuat berdasar variable costing

4.c
Suatu rekonsilasi/keterangan mengenai perbedaan dalam laporan rugi
/laba tiap tahun yang diabaikan oleh pengguna kedua metode diatas.
JAWABAN

1.A PT “UMAYA”
Laporan Laba Rugi
Absortion Costing
Penjualan (160.000 x Rp.480)

Harga pokok Penjualan


Bahan baku (140.000 x Rp.80,00)
Upah Langsung (140.000 x Rp.120,00)
Overhead pabrik variable (140.000xRp.80,00)
Overrhead pabrik tetap (140.000xRp.40,00*)
TOTAL

Standart persedian 1 Januari (25.000 x Rp.320,00)


Dikurangi persedian 31 Desember (5.000 x Rp.320,00)

Harga Pokok Penjualan

Ditambah selisih tidak menguntungkan


Selisih efisiensi tenaga kerja
Selisih pengawasan
Selisih volume**)

Dikurangi selisih menguntungkan


  Selisih harga bahan

Laba kotor operasi

Biaya Operasi
Biaya administrasi dan pmsran variable
Biaya administrasi dan pmsran tetap

Laba bersih Operasi

*)overhead pabrik total-trif overhead = 6.000.000/                         =Rp.40,00


Unit pada kapasitas normal- biaya per unit = 150.000

**)Biaya overhead tetap total – biaya tetap dibebankan = selisih volume


Rp.6000.000,00 – (140.000) = Rp.400.000,00
PT “UMAYA”
Laporan Laba Rugi
Direct Costing
Penjualan

Dikurangi Harga pokok Penjualan


  Bahan baku:
  Upah Langsung
  Overhead variable

Ditambah persedian
  1 Januari (25.000 unit)
Dikurangi persedian
31 Desember (5000 unit)

Harga pokok produksi standart

Ditambah
 Selisih efisiensi tidak menguntungkan
Selisih pngawsn tidak menguntungkan

Dikurangi
  Selisih harga bahan menguntungkan

Harga pokok penjualan

Biaya adm dan pemasaran variable


Jumlah biaya variable

Contribution  margin

Biaya Tetap
  Biaya overhead pabrik tetap
  Biaya adm da pemasaran

Laba bersih

*) harga pokok produksi variable per unit = Rp.280,00

1.B Perbandingan laba antara direct costing dengan full costing


Direct costing     : Rp.13.162.000,00
Full costing          : Rp.13.362.000,00
Selisih                   Rp.800.000,00
Perbedaan (selisih) ini terjadi dikarenakan hal hal sebagai berikut:
1. Persediaan awal full costing : Rp.8000.000,00
Persedian awal direct costing     : Rp.7000.000,00
Perbedaan                                          : Rp.1000.000,00
(Persedian awal  full costing lebih tinggi Rp.1000.000,00 menyebabkan laba full
costing lebih kecil Rp.1000.000,00)
2. Persediaan akhir full costiing : Rp.1.600.000,00
Persediaan akhir direct costing         : Rp.1.400.000,00
: Rp.200.000,00
Persediaan akhir full costing lebih besar Rp.200.000,00 menyebabkan laba full
costing Rp.200.000,00).
Sehingga perbedaan antara laba direct costing dengan full costing Rp.1000.000 –
Rp.2000.000 = Rp.800.000,00

JAWABAN
Harga Pokok Produksi per unit

Bahan baku
Upah langsung
Overhead variable
Overhead tetap

Laporan Harga Pokok Penjualan


Full Costing
Harga pokok produksi 66.000 x 1.150
Ditambah persedian barang jadi
1 januari 1.000 x 1.150

Barang jadi siap dijual


Dikurangi persedian barang jadi
31 Desember Rp.1.500 x 1.150

Harga pokok penjualan sebelum penyesuaian


Selisih pengawasan tidak menguntungkan
Selisih volume menguntungkan

Harga pokok Penjualan


Catatan equipment unit:
Skedul kualitas produksi equipment produksi
Persediaan
1 januari
Masuk produksi

Ke gudang

Persediaan

Catatan selisih overhead pabrik selisih pengawasan


Overhead pabrik sesungguhnya
Budget
Overhead variable
  65.500 x 200    = Rp.13.100.000,00
Overhead tetap = Rp.6.000.000,00

                              Selisih pengawasan


                              Tidak menguntungkan

Meliputi Rp.750.000,00 karena biaya tetap naik sehingga selisih


Selisih Volume Rp.85.000,00 karena variable

Budget
FOH dibebankan Rp.65.500,00 x 300

                           Selisih menguntungkan


Laporan Harga Pokok Penjualan
Direct Costing
Harga pokok produksi 66.000 x 1.050
Ditambah Persediaan barang jadi
1 januari : 1000 x 1.050

                 Barang jadi siap dijual


Dikurangi persediaan barang jadi
31 Desember: 1500 x 1.050

Harga pokok penjuala sebelum ajustment


Ajustment selisih pengawasan variable

Harga Pokok Penjualan


Lamanya periode juga harus diteliti. Pada soal tidak dinyatakan berapa lama periode yang dimaksud.
Sebaiknya periode dinyatakan dalam semester atau tahunan, dan bukannya bulanan sehingga mengurangi
kemungkinan dipermainkan oleh para mandor.

Perusahaan “WANTA dan WANTO”

Laporan Rugi/Laba Tahun 19 A


Penjualan (400.000 x Rp.30,00)
Biaya variable
  Bahan baku
  500.000 x Rp.6,00
  Upah langsung
    500.000 x Rp.8,00
  FOH variable
  500.000 x Rp.1,00

Jumlah biaya – biaya Produksi variable

Persediaan akhir
100.000 (=20%)

Biaya variable utk barang yg dijual


Biaya adm dan penjualan variable
   Variable

  Contribution margin

Biaya biaya tetap


  Biaya pabrik
 Biaya adm dari penjualan

Laba bersih sebelum pajak

4.A
Penjualan @Rp.20,00

Harga pokok penjualan

 Persediaan awal

 Biaya produksi tahun ini

Barang siap untuk dijual

Persedian akhir (400 unit)

@Rp.10.000 (200 unit)@Rp.12,00

Gros margin

Biaya adm dan penjualan

Laba bersih

4.B

Penjualan @Rp.20,00

Biaya variable
Barang yang dijual

  Persediaan awal

  Biaya produksi variable

Tersedia untuk dijual

Persedian akhir @500


Manufacturing contribution margin

Biaya penjualan variable

Contribution margin

Biaya-biaya tetap

Laba bersih

4.C Perbedaan laba bersih dengan methode absortion costing


(5000 – 3000) = 2000 (5000 – 5800) = (600)
Persediaan ini disebabkan pada methode absorption costing persediaan akhir
dibebani FOH fixed.
Sebesar 7000 x 400/1400 = 2000 —– sehingga laba lebih besar 2000.
Pertahun ke 2 absorption costing masing masing FOH Fixed sebesar 2000,
Sehingga laba bersih lebih rendah     (2000)
Pada tahun ke 2 dengan methode absorption costing FOH fixed masih dibebani
pada persedian akhir
7000 x 200/100 = 1400
Sehingga laba bersih akan lebih tinggi          1400
Jadi untuk kali ini dengan methode absorption
Costing net income lebih rendah                                     (600)
Kirim Komentar
Kirim Komentar
ugi
ng
Rp 76,800,000

Rp 11,200,000
Rp 16,800,000
Rp 11,200,000
Rp 5,600,000
Rp 44,800,000

Rp 8,000,000
-Rp 1,600,000

Rp 51,200,000

Rp.270.000,00
Rp.184.000,00
Rp.400.000,00
Rp.854.000,00

Rp.176.000,00
Rp.678.000,00
Rp.24.922.000,00

Rp.8.960.000,00
Rp.3.600.000,00
Rp.12.560.000,00
Rp.12.362.000,00

ugi
g
Rp.76.800.000,00

Rp.11.200.000,00
Rp.16.800.000,00
Rp.11.200.000,00
Rp.39,200.000,00

Rp.7.000.000,00*)

(Rp.1.400.000,00)

Rp.44.800.000,00

Rp.270.000,00
Rp.184.000,00

(Rp.176.000,00)

Rp.45.078.000,00

Rp.8.960.000,00
Rp.54.038.000,00

Rp.22.276.000,00

Rp.6000.000,00
Rp.3.600.000,00
Rp.9.600.000,00
Rp.13.162.000,00
Direct Costing Full Costing
Rp.400,00 Rp. 400,00
Rp.450,00 Rp.450,00
Rp.200,00 Rp.200,00
Rp – Rp.100,00
Rp.1.050,00 Rp.1.150,00

Rp.75.900.000,00

Rp.1.150.000,00

Rp77,050,000.00

Rp.1.725.000,00

Rp.75.325.000,00
Rp.835.000,00
(Rp.550.000,00)

Rp.75.610.000,00
Upah langsung
Unit Bahan baku
dan

Overhead

200 66,000 66,000


65,000 2,000 2,000
67,000 64,000 64,000
66,000 1,000 1,000

1000 65.000 unit 500


67,000 65,500

Rp.19.935.000,00

Rp.19.100.000,00

Rp.835.000,00

Rp.19.100.000,00
Rp.19.650.000,00

Rp.550.000,00

Rp.69.300.000,00

Rp.1.050.000,00

Rp.70.350.000,00

Rp.1.050.000,00

Rp.68.775.000,00
Rp.85.000,00

Rp.68.860.000,00
lama periode yang dimaksud.
nya bulanan sehingga mengurangi

n WANTO”

ahun 19 A
Rp 12,000,000

Rp 3,000,000

Rp 4,000,000

Rp 500,000

Rp.7.500.000,00

Rp.1.500.000,00

Rp.6000.000,00
Rp.400.000,00
Rp.400.000,00 Rp.6.400.000,00

Rp.5.600.000,00

Rp.2000.000,00
Rp.1500.000,00
Rp.3.500.000,00
Rp.2.100.000,00

Tahun 1 Tahun 2

Penjualan 1000 unit Penjualan 1200 unit

Produksi 1400 unit Produksi 1000 unit


– Rp.20.000,00 – Rp.24.000,00

– Rp.4000,00

Rp.14.000,00 Rp.12.000,00

Rp.14.000,00 Rp.16.000,00

Rp.4000,00 Rp.10.000,00 Rp.2400,00 Rp.13.600,00

Rp.10.000,00 Rp.10.400,00

Rp.5000,00 Rp.5.200,00

Rp.5000,00 Rp.5.200,00

Tahun 1 Tahun 2

Penjualan 1000 unit Penjualan 1200 unit

Produksi 1400 unit Produksi 1000 unit

– Rp.20.000,00 – Rp.24.000,00

Rp.2000,00

Rp.7000,00 Rp.5.000,00

Rp.7000,00 Rp.7000,00

Rp.2000,00 Rp.5000,00 Rp.1000,00 Rp.6000,00

Rp.15.000,00 Rp.18.000,00
Rp.15.000,00 Rp.18.000,00

Rp.1.000,00 Rp.12.000,00

Rp.14.000,00 Rp.16.800,00

Rp.1000,00 Rp.11.000,00

Rp.13.000,00 Rp.5.800,00

Anda mungkin juga menyukai