Pengertian cadangan kerugian piutang tak tertagih adalah cadangan yang dilakukan dan ditetapkan oleh
perusahaan karena adanya piutang tak tertagih.
Sedangkan pengertian kerugian piutang adalah kerugian yang timbul karena adanya prinsip bahwa
piutang yang dicatatkan di laporan keuangan neraca adalah HANYA sebesar jumlah piutang yang
diharapkan akan dapat ditagih.
Dan bila dituliskan dalam sebuah rumus persamaan matematika, kerugian piutang adalah seperti berikut
ini:
Dari rumus di atas, kita bisa memahami bahwa cara penyajian cadangan piutang tak tertagih dalam
neraca adalah selisih antara jumlah seluruh piutang dikurangi dengan estimasi piutang tak tertagih.
Maka tiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang tak tertagih yang akan
dibebankan ke periode pelaporan yang bersangkutan.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan cara menghitung cadangan kerugian
dengan metode cadangan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:
Dasar #1. Jumlah Penjualan
Apabila kerugian piutang itu dihubungkan dengan proses pengukuran laba atau cadangan kerugian
piutang dalam laporan laba rugi. Maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualan
(pendekatan pendapatan-biaya).
Kerugian piutang dihitung dengan cara mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan
periode tersebut.
Persentase kerugian dihitung dari perbandingan piutang yang dihapus dengan jumlah penjualan tahun
lalu. Kemudian disesuaikan dengan keadaan tahun yang bersangkutan.
Kerugian piutang timbul karena adanya penjualan kredit, oleh karena itu sebaiknya kerugian piutang
juga dihitung dari penjualn kredit.
Padahal ada penjualan kredit dan tunai maka untuk praktisnya persentase kerugian piutang bisa
didasarkan pada jumlah penjualan pada periode yang bersangkutan.
Taksiran kerugian piutang ini dibebankan ke rekening kerugian piutang dan kreditnya adalah rekening
cadangan kerugian piutang tak tertagih.
Apabila saldo piutang digunakan sebagai dasar perthitungan kerugian piutang maka arahnya adalah
menilai aktiva dengan teliti (pendekatan aktiva-utang).
Cara menghitung cadangan piutang tak tertagih atas dasar piutang akhir periode dapat dilakukan
dengan 3 cara, yaitu :
Cara menghitung cadangan piutang tak tertagih menggunakan metode, ada rumus yang perlu
diperhatikan dan dipahami, yaitu:
Untuk menggunakan rumus ini, ada 2 komponen pokok yang harus diketahui, yaitu:
saldo piutang.
Bila hanya salah satu saja yang diketahui maka rumus ini tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya,
apalagi bila tidak diketahui kedua-nya 🙂
Demikian juga dengan rumus yang kedua ini, juga perlu diketahui dua hal penting, yaitu persentase
kerugian dan saldo rekening cadangan piutang tak tertagih.
Kalau salah satu halnya tidak ada, maka rumus tersebut tidak dapat berjalan dengan normal.
Perhatikan contoh contoh soal cadangan piutang tak tertagih dan jurnal cadangan piutang tak tertagih
berikut ini:
Pada tanggal 31 Desember 2015 saldo rekening piutang PT MCC adalah sebesar Rp. 15.000.000,-.
***
Perhitungan dan jurnal untuk piutang tak tertagih serta jurnal cadangan piutang tak tertagih adalah
sebagai berikut :
Dari contoh perhitungan dan pencatatan jurnal umum di atas, menunjukkan bahwa saldo rekening
cadangan piutang tak tertagih adalah Rp. 300.000,-.
Selanjutnya dapat ditentukan juga jumlah piutang yang dapat ditagih sebesar:
= Rp. 14.700.000,-
Kekurangan dari cara ini adalah, bila dilihat dari sisi laporan laba rugi tidak bisa menunjukkan kerugian
yang sebenarnya dari periode tersebut.
Kenapa?
Karena dalam perhitungannya dipengaruhi oleh cadangan kerugian periode sebelumnya.
Cara menghitung cadangan piutang tak tertagih hampir sama dengan cara #1, namun tidak
memperhatikan saldo rekening cadangan kerugian sebagai berikut :
Mengambil data contoh perhitungan dan pencatatan dari cara #1 maka perhitungan dan ayat jurnal
penyesuaian cadangan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:
Dari contoh di atas kita bisa melihat dengan jelas bahwa saldo akun cadangan kerugian tak tertagih
sebesar Rp 315.000,- .
Selain itu kita juga bisa menghubungkan kerugian piutang periode tersebut dengan saldo piutangnya,
tanpa dipengaruhi perhitungan cadangan kerugian periode sebelumnya.
***
Bisa terjadi dua kali pembebanan kerugian piutang bila di akhir periode yang bersangkutan masih ada
piutang-piutang tahun sebelumnya yang sudah dihitung kerugian piutangnya.
Namun tidak usah khawatir, kelemahan kedua ini bisa dihilangkan dengan cara menghitung saldo
piutang pada periode tersebut.
Cara ini dilakukan dengan membuat klasifikasi umur piutang dari pelanggan.
Langkah berikutnya adalah menentukan persentase kerugian piutang untuk masing-masing klasifikasi
umur piutang.
Jumlah kerugian piutang pada periode bersangkutan adalah hasil dari jumlah taksiran kerugian piutang
dikurangi atau ditambah dengan saldo rekening kerugian piutang.
Langkah pertama adalah membuat analisa umur piutang. Cara membuat analisa umur piutang dan
contoh data saya ambil dari artikel “Cara Membuat Analisa Umur Piutang”
Dari analisa umur piutang yang sudah dibuat, selanjutnya dihitung kerugian piutang untuk masing-
masing klasifikasi umur piutang dengan persentase yang telah ditetapkan.
Dari tabel di atas diperoleh jumlah estimasi kerugian piutang sampai akhir periode bersangkutan yaitu
sebesar Rp. 3.112.617.
Sedangkan jumlah kerugian piutang yang dibebankan untuk periode bersangkutan adalah Rp. 3.112.617
dikurangi atau ditambah saldo rekening cadangan kerugian piutang tak tertagih.
Bila saldo rekening cadangan kerugian piutang debit maka ditambah dan dikurangi bila saldo
rekeningnya kredit.
Mengambil contoh data dari cara #1, tanggal 31 Desember 2015 Saldo kredit rekening cadangan piutang
tak tertagih Rp. 15.000,-.
= Rp. 3.097.617
Dengan cara #3 ini, jumlah piutang yang dilaporkan di neraca keuangan lebih mendekati kenyataan
karena cara ini dilakukan penaksiran untuk tiap debitur.
***
Untuk menyegarkan dan menambah wawasan serta me-review kembali materi piutang ini, saksikan
video pendek berikut ini:
03: Kesimpulan
Manajemen piutang usaha harus dilakukan secara baik dan benar, agar tidak mengganggu aktivitas
perusahaan.
Pelaksanaan pengelolaan piutang usaha yang baik dimulai sejak proses pemberian piutang kepada
pelanggan, penagihannya, hingga proses pencatatan akuntansinya.
b. Pendekatan Neraca
Pendekatan ini menggunakan persentase tertentu dari total piutang (saldo piutang atau analisis
umur piutang) untuk menentukan besarnya cadangan kerugian piutang pada periode yang sama
dengan piutangnya. Sedangkan besarnya kerugian piutang ditentukan dengan menselisihkan antara
saldo cadangan akhir periode.