"Uang yang dipinjamkan (yang dapat ditagih dari seseorang); utang-piutang, uang yang
dipinjam dari orang lain dan yang dipinjamkan kepada orang lain."
"Tagihan uang perusahaan kepada para pelanggan yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu
paling lama satu tahun sejak tanggal keluarnya tagihan."
Dalam istilah akuntansi, piutang kerap disebut dengan AR. Istilah ini berasal dari kata “Account
Receiveable”, terjemahan kata piutang dalam bahasa inggris. Pengertian piutang sendiri bisa
diterjemahkan sebagai salah satu jenis dari transaksi akuntansi yang memiliki pengertian
penagihan kepada konsumen yang telah berutang.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa piutang adalah hak milik kita yang masih ada di tangan orang atau
pihak lain, baik berupa uang atau penjualan yang belum dibayar lunas.
Soemarso (2004:338)
Piutang adalah klaim terhadap sejumlah uang yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang
akan datang.
Pengertian piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk
menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian
pada masa yang lalu.
Piutang dagang (account receivable) merupakan “tagihan perusahaan kepada pelanggan atau
pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan”.
Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,
perusahaan atau organisasi lainnya
Piutang meliputi jumlah uang yang dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan yang telah
membeli barang atau memakai jasa secara kredit.
Piutang terjadi karena penjualan barang dan jasa tersebut dilakukan secara kredit yang
umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan.
Ciri-ciri Piutang
Bagaimana suatu transaksi bisa masuk dalam kategori piutang? Berikut ciri-ciri dari piutang
atau karakter suatu transaksi sehingga bisa dikategorikan sebagai piutang:
Nilai jatuh tempo adalah penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu ditambah dengan nilai
bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang
melakukan transaksi dengan cara kredit tak hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah
dibeli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut
dengan tempo.
Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual
menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur bulanan, maka
tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut,
hanya saja berbeda bulan. Apabila berumur harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk
menentukan kapan tanggal jatuh temponya secara pasti.
Terdapat Bunga yang Berlaku
Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi secara kredit dan
hal ini menimbulkan bunga. Bunga dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta
waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan atau kompensasi bagi penjual atas
periode waktu pelunasan kredit tersebut.
Jenis-jenis Piutang
Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai
akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam
waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki
perusahaan.
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel
tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak
yang berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha yang disebabkan
karena transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang dagang (trade account).
Piutang lain-lain mencakup selain piutang dagang. Contohnya piutang bunga, piutang gaji, uang
muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional
perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang
secara terpisah di neraca.
Piutang tak tertagih bisa sangat mempengaruhi arus kas bisnis. Disisi lain, rus kas adalah sumber
kehidupan bisnis apa pun sehingga apa pun yang mengganggu arus kas dapat membahayakan
kesuksesan bisnis atau bahkan kelangsungan hidupnya.
Perusahaan mana pun yang memberikan kredit kepada pelanggannya berisiko memperlambat atau
mengurangi arus kas jika salah satu kredit itu berubah menjadi beban utang macet atau piutang tak
tertagih (bad debt).
Meskipun beberapa tingkat biaya kredit macet seringkali tidak dapat dihindari, ada beberapa langkah
yang dapat diambil perusahaan untuk meminimalkan biaya kredit macet.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui pembahasan piutang tak tertagih secara mendalam agar bisnis
Anda terhindar dari hal yang serupa.
Contents
5 Kesimpulan
Piutang tak tertagih terjadi ketika seseorang berhutang uang kepada Anda tetapi Anda tidak dapat
menagihnya. Hutang itu tidak berharga karena Anda tidak dapat menagih apa yang Anda hutangi.
Akibatnya, Anda menghapus utang sebagai tidak tertagih. Untuk sebagian besar bisnis kecil, ini terjadi
ketika Anda memberikan kredit kepada pelanggan.
Misalkan Anda melakukan penjualan kepada pelanggan senilai 800.000. Pelanggan menggunakan kredit
toko dan menerima produk bisnis Anda di muka. Setelah menagih pelanggan berulang kali tanpa hasil,
Anda menyadari bahwa utang mereka telah menjadi utang macet.
Kreditur juga dapat mengalami kredit macet karena Anda. Jika Anda tidak membayar barang yang telah
Anda beli secara kredit, vendor Anda akan menghadapi hutang buruk.
Kredit macet dapat terjadi karena sejumlah alasan berbeda. Pelanggan mungkin tidak punya uang untuk
membayar hutang mereka. Atau, pelanggan mungkin tidak senang dengan produk atau layanan Anda
dan menolak untuk membayar. Terlepas dari alasannya, terlalu banyak kredit macet dapat
melumpuhkan bisnis kecil.
Apakah pitang tak tertagih merupakan beban?
Piutang tak tertagih biasanya dianggap sebagai biaya operasi, biasanya termasuk dalam biaya penjualan,
umum dan administrasi organisasi Anda. Beban ini mengurangi laba bersih perusahaan selama periode
yang sama dengan penjualan yang mengakibatkan hutang buruk dilaporkan pada laporan laba rugi.
Baca juga: Pengertian Dividen Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Terdapat 2 metode pencatatan piutang tak tertagih dalam akuntansi, yang pertama adalah metode
Write-Off yang kedua adalah metode penyisihan atau biasa disebut Allowance Method.
Metode ini melibatkan penghapusan langsung ke akun piutang. Di bawah metode penghapusan
langsung, beban piutang tak tertagih berfungsi sebagai kerugian langsung dari piutang tak tertagih, yang
pada akhirnya berlawanan dengan pendapatan, menurunkan laba bersih Anda.
Misalnya, dalam satu periode akuntansi, suatu perusahaan dapat mengalami peningkatan yang besar
pada akun piutangnya. Kemudian pada periode akuntansi berikutnya, banyak pelanggan mereka yang
gagal membayar (bukan membayar mereka), sehingga membuat perusahaan mengalami penurunan
laba bersih.
Oleh karena itu, metode penghapusan langsung hanya dapat digunakan untuk nilai yang jumlahnya kecil
dan tidak material. Kami akan mendemonstrasikan cara mencatat entri jurnal piutang tak tertagih
menggunakan MS Excel.
Alasan preferensi ini karena metode tersebut melibatkan akun aset kontra yang bertentangan dengan
piutang. Akun kontra aset pada dasarnya adalah akun dengan saldo yang berlawanan dengan piutang
dan dicatat di neraca sebagai berikut:
Alasan mengapa akun kontra ini penting adalah karena akun ini tidak berpengaruh pada akun laporan
laba rugi. Artinya, dengan metode ini, beban piutang tak tertagih tidak serta merta menjadi kerugian
langsung yang berlawanan dengan pendapatan.
Catatan entri jurnal dengan mendebet beban hutang buruk dan penyisihan kredit untuk piutang tidak
tertagih.
Ketika Anda memutuskan untuk menghapus akun, debet penyisihan piutang ragu-ragu dan kreditkan
akun piutang yang sesuai.