Anda di halaman 1dari 6

Kerugian piutang adalah suatu kerugian yang telah terjadi atas piutang

yang tidak bisa ditagih.

Adapun rumus sederhana mengenai kerugian piutang yaitu:

Kerugian Piutang = Nominal Seluruh Piutang – Perkiraan Jumlah Piutang Yang


Tidak Tertagih

Sesuai dengan rumus di atas, bisa diketahui untuk mencari


cadangan piutang yang tak tertagih dalam neraca. Berikut ini ada beberapa
yang harus diperhatikan dalam menentukan besarnya kerugian piutang
usaha melalui metode cadangan kerugian piutang tak tertagih yaitu:

1. Metode Jumlah Penjualan

Apabila kerugian tersebut berkaitan dengan laba atau cadangan


kerugian di dalam laporan laba rugi, maka perhitungannya yaitu
menggunakan metode jumlah penjualan melalui pendekatan
pendapatan dan biaya.

Perhitungan metode cadangan kerugian piutang ini dengan cara


mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan yang
terjadi.

Adanya kerugian ini terjadi karena penjualan kredit sehingga


secara praktis piutang ini harus berdasarkan nilai penjualan.

Di mana perkiraan kerugian piutang ini dibebankan kepada akun


kerugian piutang dan kreditnya berkaitan dengan cadangan
kerugian piutang tak tertagih.

2. Metode Saldo Piutang

Ketika menggunakan metode cadangan kerugian ini sebagai dasar


perhitungan kerugian piutang, maka menggunakan metode saldo
piutang.

Di mana perhitungannya melalui nilai aktiva secara pendekatan


aset dan utang.
3. Metode Analisis Umur Piutang

Dalam metode ini merupakan metode yang menggunakan


perhitungan jumlah estimasi piutang tak tertagih, berdasarkan
persentase jumlah piutang serta pengelompokkan lamanya
piutang yang sudah tempo.

 Menghitung Cadangan Kerugian Piutang:

1. Memaksimalkan Saldo Normal Cadangan Kerugian Piutang

Untuk perhitungan saldo normal cadangan kerugian ini memiliki


dua metode perhitungan yaitu:

Metode I : Persentase Kerugian Piutang Tidak Tertagih

Persentase Kerugian Yang Ditetapkan (%) X Saldo Piutang

Metode II : Saldo Rekening Cadangan Kerugian Piutang Tidak


Tertagih

Persentase Kerugian +/- Saldo Rekening Cadangan Kerugian


Piutang

Contoh Soal:

Pada tanggal 31 Desember 2020, diketahui ternyata saldo


rekening piutang milik perusahaan PT Cahaya sebesar Rp
20.000.000.Selain itu saldo kredit rekening cadangan piutang tak
tertagihnya sebesar Rp 200.000, dengan persentase kerugian
piutang yang ditetapkan senilai 2%.

Untuk itu perhitungan dan jurnal cadangan kerugian piutangnya


adalah sebagai berikut:

Perhitungan:

Persentase kerugian = 2% x Rp20.000.000 = Rp 400.000

Saldo kredit rekening cadangan kerugian = Rp 200.000

Maka, kerugian piutang sebesar Rp 200.000

Jurnal Cadangan Kerugian Piutang 31 Des 2020:


(D) Kerugian piutang Rp 200.000

(K) Cadangan kerugian piutang Rp 200.000

1. Meningkatkan Cadangan Kerugian Piutang

Cara menghitung cadangan piutang tak tertagih ini memang


hampir sama dengan cara sebelumnya, namun bedanya cara ini
tidak memperhatikan saldo rekening cadangan dan kerugian saja. 
Adapun rumusnya sebagai berikut ini:

Persentase Kerugian Piutang X Saldo Piutang

Melalui contoh soal sebelumnya serta perhitungannya maka


pencatatan dan jurnal cadangan kerugian piutang ini adalah
sebagai berikut:

Perhitungan:

Persentase kerugian = 2% x Rp 20.000.000 = Rp 400.000

Jurnal Cadangan Kerugian Piutang 31 Des 2020:(D) Kerugian


piutang Rp 400.000(K) Cadangan kerugian piutang Rp 400.000

Kekurangan dalam kedua metode ini adalah tidak dapat


memberikan sebuah informasi atas jumlah piutang yang dapat
ditagih dan dapat kemungkinan terjadi dua kali pembebanan
kerugian piutang pada akhir periode, yang bahkan masih terkait
dengan piutang tahun sebelumnya yang pernah dihitung kerugian
piutangnya.

Meningkatkan Cadangan Menggunakan Analisa Umur Piutang

Menggunakan cara perhitungan metode ini dapat dilakukan melalui


klasifikasi umur piutang konsumen Anda.

Di mana Anda harus menentukan persentase kerugian piutang, dari setiap


klasifikasi umur piutang tersebut.

Nah nilai kerugian piutang yang didapat dari periode ini didapat dari hasil
penjumlahan taksiran kerugian yang dikurangi maupun ditambahkan saldo
rekening kerugian piutang.
Adapun perhitungan dan pencatatan jurnalnya yaitu:

Membuat Daftar Analisa Umur Piutang

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat analisa umur piutang.
Berikut ini adalah contoh datanya:

Membuat Estimasi Kerugian Piutang

Setelah membuat dan menganalisa umur piutang sebelumnya, kemudian


Anda harus menghitung kerugian piutang pada setiap klasifikasi umur
piutang dengan cara menetapkan nilai persentase sebelumnya. Adapun
contoh estimasi kerugian piutangnya adalah:
Sehingga apabila saldo rekening cadangan kerugian di debet, maka
ditambah. Namun apabila saldonya dari rekening kredit, maka harus
dikurang.

Didapat dari tabel data sebelumnya, untuk jurnal di tanggal 31 Desember


2020, saldo kredit rekening yang terdapat pada cadangan piutang tidak
tertagih adalah senilai Rp 20.000. Maka kerugian piutangnya adalah Rp
20.100.000 – Rp 200.000 = Rp19.900.000

Jurnal Cadangan Kerugian Piutang 31 Des 2020

(D) Kerugian piutang Rp19.900.000

(K) Cadangan kerugian piutang Rp19.900.000

Melalui metode perhitungan ini, maka membuat jumlah piutang yang


dilaporkan laporan neraca keuangan bisa lebih mendekati realnya, sebab
metode ini hanya dapat dilakukan penaksiran bagi setiap debitur.

Secara umum bahwa penagihan piutang usaha juga berkaitan dengan arus
kas perusahaan.

Hal ini untuk menjaga uang tunai atau aset yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga kedepannya akan memberikan efek positif terhadap catatan
keuangan perusahaan dan berguna untuk banyak hal.
Namun dengan adanya penagihan piutang kini dapat lebih mudah dengan
software dari Harmony. Pembuatan invoice yang praktis dan tidak ribet
membuat proses penagihan menjadi lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai