PIUTANG (M2)
KD PENGETAHUAN KD KETERAMPILAN
Pada buku besar akun Cadangan Kerugian Piutang, akan tampak seperti di bawah ini.
b. Penentuan taksiran kerugian piutang berdasarkan saldo piutang
(Pendekatan Neraca)
Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir
periode dikalikan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang.
Pada buku besar PD Nusantara tanggal 31 Desember 2008 terdapat akun antara lain
sebagai berikut.
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang 31 Desember 2008.
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya cadangan kerugian piutang dapat dihitung:
Taksiran kerugian piutang 2% × Rp 250.000.000,00 = Rp 5.000.000,00
Saldo debet akun cadangan kerugian piutang = Rp 2.000.000.00
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2008 = Rp 7.000.000,00
Piutang dagang dikelompokkan menjadi piutang yang belum jatuh tempo dan
piutang yang jatuh tempo. Piutang yang telah jatuh tempo dikelompokkan lagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan lamanya menunggak. Besarnya persentase taksiran
kerugian piutang ditetapkan berdasarkan usia tiap kelompok.
Contoh:
Pada buku besar PD Nusantara tanggal 31 Desember 2008 terdapat akun antara lain
sebagai
berikut.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cadangan Kerugian Piutang Rp 2.000.000,00
Rincian nama debitur:
Persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan, sebagai berikut.
Berdasarkan data persentase dapat dibuat analisis umur piutang sebagai
berikut.
Berdasarkan analisis umur piutang tersebut, kemudian dihitung beban
kerugian piutang tahun 2008 dihitung sebagai berikut.
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya cadangan kerugian piutang dapat dihitung:
Taksiran kerugian piutang = Rp 29.490.000,00
Saldo kredit akun cadangan kerugian piutang = (Rp 2.000.000,00)