Anda di halaman 1dari 15

METODE PENGHAPUSAN

PIUTANG (M2)
KD PENGETAHUAN KD KETERAMPILAN

 KD 3.3 Menganalisis  KD 4.3 Melakukan


metode langsung dan metode pencatatan metode
cadangan untuk piutang tidak langsung dan metode
tertagih cadangan untuk piutang
tidak tertagih
Penentuan Jumlah Taksiran Kerugian Piutang
Penentuan taksiran kerugian piutang dapat dilakukan dengan menerapkan 3 metode,
yaitu sebagai berikut.
a.Penentuan taksiran kerugian piutang berdasarkan jumlah penjualan
(Pendekatan Laba Rugi)

Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah


penjualan dikalikan persentase tertentu. Besarnya persentase ditetapkan dengan
cara membandingkan kerugian piutang yang sebenarnya terjadi dengan total
penjualan selama periode yang bersangkutan kemudian diadakan modifikasi
dengan mempertimbangkan kemungkinan di masa yang akan datang.
Contoh:
Pada buku besar PD Nusantara tanggal 31 Desember 2008 terdapat akun sebagai berikut.

112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00


112.1 Cadangan Kerugian Piutang, saldo kredit Rp 2.000.000,00
411 Penjualan Rp 1.500.000.000,00
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 0,5% dari total penjualan.
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya taksiran kerugian piutang dapat dihitung:
0,5% × Rp1.500.000.000,00 = Rp7.500.000,00
Jurnal yang harus dibuat pada tanggal 31 Desember:
Beban Kerugian Piutang Rp 7.500.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 7.500.000,00

Pada buku besar akun Cadangan Kerugian Piutang, akan tampak seperti di bawah ini.
b. Penentuan taksiran kerugian piutang berdasarkan saldo piutang
(Pendekatan Neraca)

Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir
periode dikalikan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang.

Contoh 1: Jika cadangan kerugian piutang bersaldo kredit


Pada buku besar PD Nusantara tanggal 31 Desember 2008 terdapat akun antara lain sebagai
berikut.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cadangan Kerugian Piutang, saldo kredit Rp 2.000.000,00
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang 31 Desember 2008
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya cadangan kerugian piutang dapat dihitung:
Taksiran kerugian piutang 2% × Rp 250.000.000,00 = Rp 5.000.000,00
Saldo kredit akun cadangan kerugian piutang =(Rp 2.000.000,00)
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2008 = Rp 3.000.000,00

Jurnal yang dibuat:


31 Des
Beban Kerugian Piutang Rp 3.000.000.00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 3.000.000,00
Buku besar akun Cadangan Kerugian Piutangnya adalah
sebagai berikut
Contoh 2: Jika cadangan kerugian piutang bersaldo debet

Pada buku besar PD Nusantara tanggal 31 Desember 2008 terdapat akun antara lain
sebagai berikut.

112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00


112.1 Cadangan Kerugian Piutang, saldo debet Rp 2.000.000,00

Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang 31 Desember 2008.
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya cadangan kerugian piutang dapat dihitung:
Taksiran kerugian piutang 2% × Rp 250.000.000,00 = Rp 5.000.000,00
Saldo debet akun cadangan kerugian piutang = Rp 2.000.000.00
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2008 = Rp 7.000.000,00

Jurnal yang dibuat:


31 Des
Beban Kerugian Piutang Rp 7.000,000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 7.000.000,00
Buku besar akun Cadangan Kerugian Piutang adalah sebagai
berikut.
c. Penentuan taksiran kerugian piutang berdasarkan analisis umur piutang
(Pendekatan Neraca)

Piutang dagang dikelompokkan menjadi piutang yang belum jatuh tempo dan
piutang yang jatuh tempo. Piutang yang telah jatuh tempo dikelompokkan lagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan lamanya menunggak. Besarnya persentase taksiran
kerugian piutang ditetapkan berdasarkan usia tiap kelompok.

Contoh:
Pada buku besar PD Nusantara tanggal 31 Desember 2008 terdapat akun antara lain
sebagai
berikut.
112 Piutang Dagang Rp 250.000.000,00
112.1 Cadangan Kerugian Piutang Rp 2.000.000,00
Rincian nama debitur:
Persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan, sebagai berikut.
Berdasarkan data persentase dapat dibuat analisis umur piutang sebagai
berikut.
Berdasarkan analisis umur piutang tersebut, kemudian dihitung beban
kerugian piutang tahun 2008 dihitung sebagai berikut.
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya cadangan kerugian piutang dapat dihitung:
Taksiran kerugian piutang = Rp 29.490.000,00
Saldo kredit akun cadangan kerugian piutang = (Rp 2.000.000,00)

Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2008= Rp 27.490.000,00


Jurnal yang dibuat:
31 Des
Beban Kerugian Piutang Rp 27.490.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 27.490.000,00

Cadangan Kerugian Piutang


Jika cadangan kerugian piutang bersaldo debet, maka perhitungannya adalah:
Taksiran kerugian piutang = Rp 29.490.000,00
Saldo debet akun cadangan kerugian piutang = Rp 2.000.000,00
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2008 = Rp 31.490.000,00

Jurnal yang dibuat:


31 Des
Beban Kerugian Piutang Rp 31.490.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp 31.490.000,00

Cadangan Kerugian Piutang


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai