Anda di halaman 1dari 25

5-1

BAB 5

PIUTANG

Akuntansi Intermediate
Rudianto

5-2
Piutang

Penggunaan
Pencatatan
Makna dan Klasifikasi Penghapusa Piutang untuk
dan
Kriteria Piutang n Piutang Memenuhi
Pengukuran Kebutuhan Kas

Cadangan Piutang
kerugian dipakai
piutang tidak sebagai
tertagih jaminan
Perubahan Menjual
jumlah piutang
cadangan Mendiskonto-
kerugian kan wesel
piutang

5-3
Makna dan Kriteria

Piutang adalah klaim yang diajukan terhadap


pelanggan dan pihak lain atas uang, barang, atau jasa.

Tagihan yang tidak disertai Tagihan yang disertai


dengan janji tertulis. dengan janji tertulis.

Piutang Wesel

5-4
Makna dan Kriteria

Kriteria Piutang
Terdapat beberapa kriteria agar suatu hal dapat
dikelompokkan sebagai piutang perusahaan, yaitu:

1. Terjadi akibat transaksi di masa lalu.

2. Jumlah tagihan dapat diketahui dengan jelas.

3. Pihak yang ditagih diketahui dengan jelas.

Jika salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka tagihan


tidak dapat dikategorikan sebagai piutang.

5-5
Klasifikasi Piutang

5-6
Klasifikasi Piutang

Piutang Non-Usaha
1. Persekot dalam kontrak pembelian.
2. Klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang
yang rusak atau hilang.
3. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian
yang dipertanggungjawabkan.
4. Klaim terhadap karyawan perusahaan.
5. Klaim terhadap restitusi pajak.
6. Piutang dividen.
7. Dan lain-lain.

5-7
Pencatatan dan Pengukuran

Piutang Dicatat dan Dilaporkan Sebesar Nilai


Nominal dalam Dokumen Transaksi

Pencatatan Piutang
Bunga dan denda atas
pokok piutang (jika
Termin
ada) harus dicatat dan
pembayaran
2/10, n/30
dilaporkan secara
terpisah.

5-8
Pencatatan dan Pengukuran

Piutang Dicatat dan Dilaporkan Sebesar Jumlah


yang Diharapkan Dapat Ditagih

Pencatatan Piutang
Syukurlah.. Jumlah yang
piutang diperkirakan tidak
99,9% dapat ditagih harus
dapat dikurangkan dari nilai
ditagih kotor piutang.

5-9
Pencatatan dan Pengukuran

Cadangan Kerugian Piutang Tidak Tertagih


Taksiran/estimasi jumlah piutang yang tidak dapat ditagih dalam
periode bersangkutan.

 Beban kerugian piutang diakui sebagai beban kerugian


ketika ditetapkan pada awal periode akuntansi.

 Merupakan bagian dari beban operasi yang


mengurangi pendapatan perusahaan pada periode
bersangkutan.

5-10
Pencatatan dan Pengukuran

Ilustrasi: Piutang usaha PT. Mitra Usaha pada awal Januari 2017
tercatat sebesar Rp190.000.000. Perusahaan menetapkan jumlah
cadangan kerugian piutang pada 2017 sebesar Rp24.000.000.

Ayat jurnal penyesuaian


Jan. 3 Beban Kerugian Piutang 24.000.000
Cadangan Kerugian Piutang
24.000.000

Ringkasan Piutang usaha 190.000.000


Cadangan kerugian piutang (24.000.000)

Piutang bersih 166.000.000


5-11
Pencatatan dan Pengukuran

Dasar Menentukan Jumlah Piutang Tidak Tertagih

Jumlah Penjualan Jumlah (Saldo) Piutang


Ditetapkan berdasarkan: Dua kelompok metode:
Persentase saldo akun Persentase saldo piutang
penjualan (penjualan)
Persentase taksiran jumlah Analisis umur piutang
penjualan
Persentase anggaran
penjualan

5-12
Pencatatan dan Pengukuran

1. Didasarkan pada 1% dari total penjualan kredit.


Jika penjualan kredit PT Tunas Global 2017 sebesar
Rp2.400.000.000 dan diestimasikan bahwa 1% akan
tidak tertagih, Beban Kerugian Piutang adalah sebesar
Rp24.000.000 (1% × Rp2.400.000.000).

Ayat jurnal penyesuaian


Beban Kerugian Piutang 24.000.000
Cadangan Kerugian Piutang
24.000.000
Berdasarkan Persentase Penjualan
5-13
Pencatatan dan Pengukuran

2. Didasarkan pada 10% dari total piutang usaha.


Jumlah cadangan piutang tidak tertagih PT Tunas
Global adalah 10% × Rp404.000.000 = Rp40.400.000.

Ayat jurnal penyesuaian


Beban Kerugian Piutang 40.400.000
Cadangan Kerugian Piutang
40.400.000

Berdasarkan Analisis Piutang

5-14
Pencatatan dan Pengukuran

3. Didasarkan pada analisis umur piutang.

Berdasarkan Analisis Umur Piutang

Ayat jurnal penyesuaian


Beban Kerugian Piutang 34.130.000
Cadangan Kerugian Piutang
5-15 34.130.000
Pencatatan dan Pengukuran

Perubahan Jumlah Cadangan Kerugian Piutang


Jika manajemen perusahaan memutuskan untuk
mengubah jumlah cadangan kerugian piutang, baik
dilakukan pada periode yang sama maupun pada
periode berikutnya, maka perubahan tersebut harus
disampaikan pada catatan atas laporan keuangan
beserta alasan dilakukannya perubahan taksiran atau
estimasi itu.

5-16
Penghapusan Piutang

Metode Penghapusan Langsung


Metode penghapusan piutang dengan cara menunggu
sampai piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih,
tanpa harus mengestimasi dulu.

Menghapus
Pe Piut AK IH
n y an

piutang
isi g
TE
TI AG

ha
D
RT

mengosongkan
n

ember.

5-17
Penghapusan Piutang

Metode Cadangan Kerugian Piutang


Metode penghapusan piutang dengan cara mengestimasi
persentase penjualan dan persentase piutang.

Ayat Jurnal Ayat jurnal


Penyesuaian
penyesuaian
mengisi
Penyisihan
ember.
Piutang
Tidak
Tertagih
5-18
Penggunaan Piutang untuk Kebutuhan Kas

Piutang Dipakai sebagai Jaminan


Menggunakan piutang sebagai jaminan dalam transaksi peminjaman.

Ilustrasi: 1 April 2017, PT Java Dwipa memberikan piutangnya senilai


Rp400.000.000 ke Bank Pembangunan Nusantara (BPN) sebagai jaminan atas
pinjaman senilai Rp250.000.000. Bunga pinjaman yang dikenakan adalah 24%
per tahun dengan jangka waktu pengembalian maksimal 6 bulan. Semua
pelanggan PT Java Dwipa tidak mengetahui penjaminan piutang tersebut dan
semua aktivitas penagihan dilakukan oleh PT Java Dwipa.

Pada 1 Agustus 2017, PT Java Dwipa menagih piutangnya kepada salah satu
pelanggan sebesar Rp175.000.000 dan langsung dibayarkan kepada Bank
Pembangunan Nusantara beserta bunga selama 4 bulan.

Pada 1 September 2017, PT Java Dwipa menagih kembali piutangnya kepada


salah satu pelanggan sebesar Rp100.000.000, dan langsung membayar serta
melunasi utangnya kepada Bank Pembangunan Nusantara beserta bunga
selama 1 bulan.
5-19
Piutang Dipakai sebagai Jaminan - Ilustrasi
Ayat jurnal pada tanggal penjaminan piutang dan pelunasan utang, 1 Apr. 2017.

Ayat jurnal pada tanggal pendebetan akun Bank dan pengkreditan akun Piutang
Usaha yang Dijaminkan, 1 Agt. 2017.

Ayat jurnal pada tanggal pendebetan akun Bank dan pengkreditan akun Piutang
Usaha yang Dijaminkan, 1 Sep. 2017.

5-20
Penggunaan Piutang untuk Kebutuhan Kas

Menjual Piutang
Factoring (anjak piutang) adalah kegiatan menjual piutang kepada pihak
lain.

Ilustrasi: Pada 1 Oktober 2017, PT Tunas Usaha menjual piutang


sebesar Rp500.000.000. Syarat pembayaran yang diterapkan perusahaan
tersebut adalah 2/10, n/30. Cadangan kerugian yang sudah ditetapkan
adalah Rp20.000.000. Piutang sebesar Rp500 juta ini dibeli oleh PT Artha
Niaga (sebuah perusahaan anjak piutang) seharga Rp450.000.000.
Setelah diteliti, ternyata piutang ini yang masih dalam masa potongan
Rp400.000.000. Ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut.

Kas 450.000.000
Potongan Penjualan 8.000.000
Cadangan Kerugian 20.000.000
Kerugian Anjak Piutang 22.000.000
Piutang Usaha 500.000.000
5-21
Penggunaan Piutang untuk Kebutuhan Kas

Mendiskontokan Wesel
Kebutuhan kas segera juga dapat dipenuhi dengan meminjam
uang ke bank atau lembaga lain dengan jaminan
(mendiskontokan) wesel tagih (janji tertulis tidak bersyarat dari
satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang di
masa mendatang).

Berkaitan dengan pendiskontoan wesel tagih ini, salah satu


langkah yang perlu ditempuh adalah menghitung hari diskonto.

 Hari diskonto adalah jangka waktu peminjaman dengan


jaminan.

5-22
Mendiskontokan Wesel - Ilustrasi

Ilustrasi: PT Margo Mulyo memiliki wesel tagih bernilai nominal


Rp400.000.000 tertanggal 1 April 2017 yang akan jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2017. Pada tanggal 21 April 2017, PT Margo Mulyo
mendiskontokan wesel tagih tersebut dengan tingkat diskonto 15%
kepada PT Tunas Usaha.

i = 15%
Rp400.000.000 Pokok

10 hari 31 hari 30 hari 1 hari

0 Apr Mei Jun Jul


n = 72 hari

5-23
Mendiskontokan Wesel - Ilustrasi

Ayat jurnal untuk pendiskontoan wesel Tanpa Bunga

Nominal wesel Rp400.000.000


Diskonto (= 400.000.000 ×72/360 × 15%) (12.000.000)
Uang yang diterima Rp388.000.000

Tanggal Akun Debit Kredit


Apr. 21 Bank 388.000.000
Beban Bunga 12.000.000
Wesel Tagih 400.000.000

5-24
Hak Cipta

Hak cipta © 2018 Penerbit Erlangga. Hak cipta


dilindungi oleh undang-undang. Dilarang keras
mengutip, menjiplak, memperbanyak, atau
memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini
serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin
tertulis dari Penerbit Erlangga.

5-25

Anda mungkin juga menyukai