Anda di halaman 1dari 15

Auditing

z
Audit Kewajiban
Jangka Pendek
z
Kelompok 5

Faiza Hamidiyah (201410170311421)

Wendy Kusuma (201510170311136)

Siti Mariyam (201510170311166)

Andriyani Dwi A (201510170311178)

Rawinda Novia A (201510170311189)


Audit Kewajiban Jangka Pendek

z
Pengertian Kewajiban Jangka Pendek
Tujuan Audit Kewajiban Jangka Pendek
Prosedur Audit Jangka Pendek
z
Pengertian Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas (obligation) kini merupakan entitas yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
Menurut PSAK (IAI, 2015:9,11) Liabilitas merupakan utang perusahaan
masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomis.
Pembelian barang atau penggunaan jasa menimbulkan utang usaha dan
penerimaan pinjaman bank menimbulkan kewajiban untuk membayar
kembali pinjaman tersebut. Penyelesaian kewajiban masa kini biasanya
melibatkan perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memilik
manfaat masa depan demi untuk memenuhi tuntutan pihak lain.
z
Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang
dapat dilakukan dengan berbagai cara

1.Pembayaran kas;

1.Penyerahan asset lain;

1.Pemberian jasa;

1.Pergantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain;


atau

1.Konversi kewajiban menjadi ekuitas.


z

Pengakuan Liabilitas

Menurut PSAK 2015:16 Liabilitas diakui dalam laporan


posisi keuangan jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung menfaat
ekonomis akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban saat ini dan jumlah yang harus diselesaikan
dapat diukur dengan andal.
z
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai
liabilitas jangka pendek jika:
Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam
siklus operasi normal;
Entitas memiliki liabiltas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu
dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau
Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan
penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan
setelah periode pelaporan. Persyaratan liabilitas yang dapat
mengakibatkan diselesaikannya liabilitas tersebut dengan menerbitkan
instrument ekuitas, sesuai dengan pilihan pihak lawan, tidak berdampak
terhadap klasifikasi liabilitas tersebut.
z
Beberapa Contoh Kewajiban Jangka
Pendek
1.Utang Usaha ( Accounts Payable )

1.Pinjaman dari Bank ( Short Term Loan )

Bagian dari kredit jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu kurang atau sama
dengan satu tahun

1.Utang pajak ( Taxes Payable )

1.Biaya yang masih harus dibayar ( Accrued Expenses)

1.Voucher Payable ( dalam hal yang digunakan voucher system )

1.Utang dividen ( Dividend Payable )


z
Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam
Memeriksa Liabilitas Jangka Pendek

1.Kecenderungan perusahaan untuk mencatat


liabilitasnya lebih rendah dari yang sebenarnya
Dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar
dari jumlah yang sebenarnya .

1.Perbedaan antara accounts payable dan accrued expenses. accounts


payable angkanya lebih pasti karena perusahaan mencatat kewajibannya
berdasarkan invoice yang diterimanya dari supplier. accrued expense
angkanya berdasarkan pada estimasi, sehingga jumlahnya kurang pasti
dibandingkan dengan accounts payable.
z
TUJUAN PEMERIKSAAN ( AUDIT
OBJECTIVE ) LIABILITAS JANGKA PENDEK
Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka pendek.

Liabilitas jangka pendek yang tercantum dilaporan posisi keungan (neraca) didukung oleh bukti-bukti yang
lengkap dan berasal dari transaksi yang benar-benar terjadi.

Semua liabilitas jangka pendek prusahaan sudah tercatat pertanggal laporan posisi keuangan (neraca).

Accrued expenses Jumlahnya rasionable masuk akal atau wajar / tidak dalam arti tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil. Karena kalau jumlahnya terlalu besar berarti laba akan dilaporkan terlalu kecil
(understated) dan kalau Accrued expenses terlau kecil berarti laba akan dilaporkan terlalu besar
(overstated).

Kewajiban sewa ( leasing ), jika ada, jika dicatat sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha (PSAK
NO 30 revisi 2015 tentang sewa ).

Seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing pertanggal laporan posisi keuangan
(neraca), sudah dikonfersikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank Indonesia pertanggal
laporang posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba
rugi tahun berjalan.

Biaya Bungan dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka pendek telah dicatat pertanggal laporan posisi
keuangan (neraca)

Biaya bunga liabilitas jangka pendek yang tercatat pertanggal laporan posisi keuangan (neraca) betul telah
terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban peusahaan.
z
Ciri internal control yang baik sebagai
berikut:
Adanya pemisahan tugas antara bagian pembelian

Digunakannya formulir bernomor urut tercetak untuk permintaan pembelian, order


pembelian, dan laporan penerimaan barang

Adanya system otorisasi untuk pembelian maupun pelunasan utang

Digunakannya system tender untuk memasukkan penawaran tertulis dalam


amplop tertutup ke panitia tender

Dibuatnya buku tambahan untuk utang usaha, dan setiap akhir bulan jumlah saldo
utang usaha enurut subsidiary ledger harus direkonsiliasi dengan saldo utang
usaha menurut general ledger yang merupakan pemikiran pengendali (controlling
account)

Jumlah barang yang dicantumkan di faktur pembelian harus dibandingkan dengan


jumlah yang dilaporkan dalam receiving report dan purchase order

Faktur pembelian dan dokumen pembelian lainnya harus dicap lunas (stamp paid)
z
PROSEDUR PEMERIKSAAN LIABILITAS
JANGKA PENDEK
Pelajari dan evaluasi internal control atas liabilitas jangka pendek

Minta rincian dari liabilitas jangka pendek, utang usaha maupun liabilitas lainnya, kemudian periksa penjumlahannya
(footing) serta cocokkan saldonya dengan saldo utang (kewajiban) di buku besar (controlling account).

Untuk utang usaha cocokkan saldo masing-masing supplier dengan saldo menurut subsidiary ledger utang usaha (jika
jumlah suppiernya banyak, tidak usah 100%).

Secara test basis (sampling), periksa bukti pendukung dari saldo utang kepada beberapa supplier, perhatikan apakah
angkanya cocok dengan purchase requisition, purchase order, receiving report dan supplier invoice. Periksa juga
perhitungan mathematis (mathematical accuracy) dari dokumen-dokumen tersebut dan otorisasi dari pejabat perusahaan
yang berwenang.

Seandainya terdapat monthly statement of account dari supplier, maka harus dilakukan rekonsiliasi antara saldo utang
menurut statement of account tersebut dengan saldo subsidiary ledger utang.

Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier baik yang saldonya besar maupun yang saldonya
tidak berubah sejak tahun sebelumnya.

Periksa pmbayaran sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) (subsequent payment) untuk mengetahui apakah
ada liabilitas yang belum dicatat (unrcorded liabilities) per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan untuk
meyakinkan diri mengenai kewajaran saldo liabilitas per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
z
Lanjutan
Seandainya ada modal ke Bank dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit overdraft, maka kirim
konfirmasi ke bank, periksa surat perjanjian kreditnya dan buatkan excerpt dari perjanjian kredit tersebut, dan priksa
otorisasi dari direksi untuk perolehan kredit bank tersebut.
Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, yang harus dilunasi dalam
waktu satu tahun yang akan datang, harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian kreditnya dan periksa apakah ada
pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
Seandainya ada utang leasing (sewa), periksa apakah pencatatannya sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa
(PSAK N0. 30 Revisi 2007 tentang sewa) dan apakah bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang akan datang
sudah dicatat (direklasifikasi) sebagai liabilitas jangka pendek.
Periksa perhitungan dan pembayaran bunga, apakah sudah dilakukan secara akurat dan tie-up jumlah beban bunga
tersebut dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi. Perhatikan juga aspek pajaknya.
Seandainya ada saldo debit dari utang usaha maka harus ditelusuri apakah ini merupakan uang muka pembelian atau
karena adanya pengembalian barang yang dibeli tetapi sudah dilunasi sebelumnya. Kalau jumlahnya besar (material)
harus direklasifikasi sebagai piutang.
Seandainya ada uang muka penjualan per tanggal laporan posisi keuangan (neraca), periksa bukti pendukungnya dan
periksa apakah saldo tersebut sudah diselesaikan di periode berikutnya (subsequent clearance) misalnya dengan
mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli.
z
Lanjutan
Seandainya ada kredit jangka panjang, harus diperiksa apakah bagian yang jatuh tempo satu tahun yang akan datang
sudah direklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek.
Seandainya ada kewajiban dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut pertanggal laporan posisi keuangan
(neraca) telah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca), dan selisih kurs yang terjadi dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
Untuk utang PPH 21 dan PPN periksa apakah utang tersebut sudah dilunasi pada periode berikutnya. Seharusnya utang
PPH 21 dan PPN per 31 Desember dilunasi di bulan Januari tahun berikutnya.
Sedangkan untuk PPh badan harus diperiksa apakah pada waktu mengisi dan memasukkan SPT PPh Badan, perusahaan
telah membayar PPh 29 (setoran akhir).
Periksa dasar perhitungan accrued expenses yang dibuat oleh perusahaan, apakah reasonable dan konsisten dengan
dasar perhitungan tahun sebelumnya. Selain itu harus diperiksa pembayaran sesudah tanggal laporan posisi keuangan
(neraca).
Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham dan perjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan dengan pihak ketiga,
untuk mengetahui apakah semua kewajiban yang tercantum dakam notulen dan perjanjian tersebut sudah dicatat per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
Kirim konfirmasi kepada penasihat hukum perusahaan.
Periksa apakah penyajian liabilitas janga pendek di loparan posisi keuangan (neraca) dan catatan atas laporan keuangan
sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
z
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai