NPM : 21031161068
Matkul : AKMEN
Jika Anda tidak mengenal pelanggan dengan baik, maka bisa jadi produk yang
StickFriends tawarkan tidak akan laku di pasaran.
StickFriends bisa menambahkan insentif untuk konsumen dalam anggaran. Insentif ini
StickFriends berikan untuk konsumen yang memberikan testimoni menarik pada produk
StickFriends. Dengan adanya hal ini tentunya bisa menarik konsumen untuk terus
membeli produk StickFriends.
Pelayan terbaik itu dapat berupa memberikan hadiah atau reward kepada pelanggan. Ini
sebagai bentuk menyenangkan pelanggan sehingga mau membeli produk StickFriends
terus menerus.
Selain itu, Anda juga bisa membuat sesuatu yang menyenangkan guna menghibur
pelanggan. Misalnya, dengan mengadakan campaign marketing yanng menarik berupa
diskon bulanan atau di momen-momen tertentu. Konsumen pasti akan senang.
Cara ini akan sangat berguna jika StickFriends memberikan memiliki produk dan
pelayanan terbaik dalam bisnis StickFriends. Hal ini karena konsumen yang merasa
puas dengan produk StickFriends akan berpotensi untuk memberitahu konsumen lain
untuk membeli produk tersebut, loh.
Email marketing ini sebagai salah satu ajang terbaik untuk mempromosikan produk
StickFriends. Namun alangkah StickFriends memberikan kata-kata menarik dan
membujuk dalam email yang StickFriends kirimkan ya.
Apalagi jika mengingat penipuan saat ini yang cukup tinggi. Jadi sebaiknya
StickFriends buat website toko agar pelanggan tidak ragu untuk membeli produk yang
kamu jual.
Jika perusahaan memiliki kapasitas / ruangan peralatan, tenaga kerja yang menganggur,
manajemen diharapkan pada alternative untuk menghasilkan sendiri suatu suku cadang
atau bahan pembantu di perusahaan dengan alternative membelinya dari perusahaan alin
(supplier).
Agar keputusan untuk membuat sendiri atau membeli dapat dievaluasikan dengan baik,
biaya relevan adalah sebagai berikut:
- Jika membeli dari pihak luar selain harga beli, maka biaya trasportasi atau biaya-biaya
yang timbul untuk menyampaikan produk yang dibeli ke perusahaan
- Jika membuat sendiri, maka biaya yan timbul hanya biaya variable untuk produk
tersebut saja.
- Biaya tetap yang telah terjadi akan berubah, kecuali melebihi kapasitas perusahaan
berarti berada diluat relevan range biasa, penambahan alat baru atau investasi tetap
adalah relevan dalam kasusu ini.
Order khusus diterima jika menambah laba operasi, dan sebaliknya ditolak jika
mengurangi laba operasi. Untuk menentukan order khusus diterima atau ditolak
harus menggunakan pendekatanDirect CostingdanVariable Costing, dimana seluruh
biaya tetap dinyatakan sebagai beban. Dengan demikian yang dimaksud biaya
produksi adalah hanya terdiri dari biaya variabel yaitu biaya bahan langsung, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Contoh Kasus :
Perusahaan tersebut sering mengontrak pekerja kepada pabrik lain, tergantung apakah
fasilitas perusahaan “Matzen” seluruhnya dipakai atau tidak. Perusahaan Matzen sedang
mempersiapkan beberapa keputusan akhir mengenai penggunaan fasilitas pabriknya
untuk tahun memdatang.
Biaya untuk membuat suku cadang K426, suatu komponen utama untuk system control
emisi adalah sebgai berikut:
Ada pabrik lain yang menawarkan untuk menjual suku cadang yang sama kepada
perusahaan Matzen seharga Rp 22,- per unit.
Biaya overhead tetap terdiri dari penyusutan, pajak kekayaan, asuransi dan gaji pengawas.
Semua biaya tetap overhead akan tetap terjadi, namun jika perusahaan Metzen membali
komponen tersebut, ada biaya sebesar Rp 120.000,- yang dapat dihindari (avoidable)
yaitu biaya yang berhubungan dengan tenaga pengawasan dan pengamanan.
Problem: Asumsikan bahwa kapasitas sekarang digunakan untuk membuat suku cadang
ini akan menganggur, jika suku cadang dibeli dari pihak luar.
Terdapat biaya avoidable sebesar Rp 120.000,-, atinya biaya ini tidak akan ada jika
perusahaan tidak melakukan produksi sendiri, lain artinya unavoidable = produksi atau
tidak, tetap harus terjadi.
Jadi biaya tetap yang tidak relevan Rp 180.000,- (biaya tetap total = Rp 300.000 –
120.000(avoidable).
Biaya relevan = adalah semua biaya variable ditambah dengan biaya avoidable cost
tersebut.
Jadi kalau perusahaan tidak memproduksi sendiri biaya tetap sebesar Rp 180.000,- sama
saja harus dibayarkan atau dikeluarkan/pengeluaran, atau jika perusahaan membelu suku
cadabg dari pihak luar.
Dari table diatas terlihat bahwa dengan membuat sendiri, biaya per unit lebih rendah
sebesar Rp 1,- (Rp 22 – Rp 21), atau perusahaan Metzen lebih menguntungkan membuat
sendiri sebesar Rp 60.000,- (Rp 1.320.000 - Rp1.260.000)atau Rp 1,- x 60.000 unit.
Menggunakan format total cost akan menunjukan hasil atau alterbatif yang sama seperti
bentuk deferensial diatas.
Hal itu dapat dilihat pada table berikut:
Rp1,500,000
Keputusan untuk menjual sekarang atau memproses lebih lanjut adalah keputusan
strategis yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam membuat keputusan ini, perusahaan
perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti:
1. Harga jual: Harga jual adalah salah satu kriteria penting dalam membuat
keputusan menjual atau memproses lebih lanjut. Perusahaan harus melihat harga
jual yang diberikan oleh pembeli atau pemasok.
2. Jumlah produksi: Jumlah produksi yang diperlukan juga perlu dipertimbangkan.
Jika jumlah produksi yang diperlukan sangat besar, maka memproses lebih lanjut
lebih efisien.
3. Pendapatan perusahaan: Pendapatan perusahaan adalah faktor lain yang perlu
dipertimbangkan. Perusahaan harus melihat pendapatan yang diperoleh dari
menjual atau memproses lebih lanjut.
4. Biaya produksi: Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi
produk atau jasa. Perusahaan harus melihat biaya produksi yang diperlukan untuk
memproses lebih lanjut.
5. Biaya peluang: Biaya peluang adalah biaya yang diperlukan untuk membuka
peluang baru atau memperluas peluang yang sudah ada. Perusahaan harus melihat
biaya peluang yang diperlukan untuk memproses lebih lanju.
6. Kapasitas produksi: Kapasitas produksi adalah kemampuan perusahaan untuk
memproduksi produk atau jasa. Perusahaan harus melihat kapasitas produksi yang
diperlukan untuk memproses lebih lanjut.
Pengambilan keputsan taktis terdiri atas pemilihan diantara berbagai alternatif dengan
hasil yang langsung atau terbatas. Ada 2 contoh yang dapat dipertimbangkan ;
Contoh pertama,
meneria pesanan khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga
jualnormal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan
laba tahun ini. Jadi beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek.
Contoh kedua,
misalkan suatu perusahaan sedang mempertimbangkan untuk
memproduuksi suatu komponen dari pada membelinya dari pemasok.
Tujuannya adalah menekan biaya pembuat produk utama dengan
keseluruhan strategi perusahaan dalam meraih keunggulan biaya.
Tujuan keseluruhan pengambilan keputusan strategi adalah memilih strategi alternatif
sehingga keunggulan bersaing jangka Panjang dapat tercapai. Pengambilan keputsan
taktis harus mendukung tujuan keseluruhan ini meskipuntujuan langsungnyaberjangka
pendek atau berskla kecil. Jadi, pengambilan keputusan taktis yang tepat
berartik e p u t u s a n y a n g d i b u a t t i d a k h a n y a m e n c a p a i t u j u a n t e r b a t a s ,
t e t a p i j u g a b e r g u n a u n t u k jangka panjang. Sesungguhnya, tidak ada
keputusan taktis yang harus dibuat jika keputusan tersebut tidak mendukung
sasaran strategis perusahaan secara keseluruhan.
1.Model Pengambilan Keputusan Taktis
Model keputusan
(decision model ) a d a l a h s e r a n g k a i a n p r o s e d u r y a n g j i k a d i i k u t i akan
mengarah pada suatu keputusan. Perusahaan membuat keputusan taktis
yang baik ada 6 pendekatan umum untuk mendeskripsikan proses
pengambilan keputusan yang direkomendasikan adalah sbb;
1.Kenali dan definisikan masalah.
2.Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas masalah tersebut;eliminasi
alternatif yang secara nyata tidak layak.
3.Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak.
4.Hitung total biaya dan manfaat yang relevan dari setiap alternatif.
5.Nilai factor-faktor kualitatif.
6.Pilih alternatif yang menawarkan manfaat terbesar secara keseluruhan.
Biaya peluang adalah konsep ekonomi dari manfaat potensial yang diberikan
perusahaan dengan mengambil tindakan alternatif. Dengan kata lain, ini adalah
manfaat potensial yang bisa Anda terima jika Anda telah mengambil tindakan A
daripada tindakan B
Setiap transaksi dan strategi bisnis memiliki manfaat yang saling berkaitan, tetapi
bisnis harus memilih tindakan tertentu. Dengan memilih satu alternatif, perusahaan
akan kehilangan manfaat dari alternatif lain. Dengan kata lain, biaya ini bukanlah
biaya fisik sama sekali. Itu adalah biaya teoretis atas peluang yang akan didapatkan
kedepannya.
Konsep biaya peluang tidak selalu dapat sepenuhnya dihitung pada saat keputusan
dibuat. Sebaliknya, orang yang membuat keputusan hanya dapat memperkirakan
secara kasar hasil dari berbagai alternatif, yang berarti pengetahuan yang tidak
sempurna dapat mengarah pada biaya yang hanya akan terbuang percuma.
Biaya Peluang adalah konsep yang berguna yang membantu organisasi atau bisnis
untuk menilai tidak hanya apa yang mereka peroleh dengan mengambil keputusan
tertentu, tetapi juga untuk merefleksikan apa yang hilang karena tidak memilih
tindakan yang berbeda ketika kelangkaan sumber daya memaksa kita untuk memilih
suatu tindakan.
Biaya peluang bukan jenis biaya yang biasanya ditangkap dalam sistem akuntansi
seperti biaya penggajian dan biaya overhead. Karena itu dapat memaksa organisasi
untuk melihat gambaran yang lebih besar ketika mengevaluasi keputusan bisnis.
Penilaian investasi
Pembiayaan hal yang relevan
Pemrograman linier
Biaya modal
Membuat keputusan
Manajer harus mengevaluasi biaya alternatif di hampir pada setiap keputusan strategi
bisnis utama. Sebagai contoh, sebagai perusahaan produksi perlu meningkatkan biaya
produksi dan harus memutuskan apakah akan memperluas pabriknya atau
mempekerjakan pekerja shift ketiga.
Ada 2 opsi yang harus dipilih manajer :
Manfaat dari perluasan pabrik adalah bahwa perusahaan akan memiliki kapasitas
ekstra dan kemampuan untuk mempekerjakan shift ketiga di masa depan.
Keuntungan dari mempekerjakan shift ketiga sekarang adalah perusahaan akan
menghemat biaya bangunan dan risiko memperluas pabrik.
Seperti yang Anda lihat diatas , kedua alternatif ini memiliki manfaat yang saling
eksklusif. Manajemen harus memilih salah satu dari alternatif ini. Setelah banyak
perdebatan, manajemen memutuskan untuk menghemat biaya dan mempekerjakan
pekerja shift ketiga.
Biaya peluang dalam kasus diatas dapat dilihat sebagai harga jika tidak ada tindakan.
Dengan kata lain, perusahaan yang tidak mengambil tindakan alternatif, mereka
kehilangan peluang atau menimbulkan biaya alternatif. Ini juga dapat dilihat sebagai
kelebihan dan kekurangan dari konsep biaya peluang itu sendiri
Perusahaan yang telah berdiri tentunya ingin terus berkembang, untuk itu pihak
manajemen perusahaan perlu membuat kebijakan yang mengacu pada terciptanya
efisiensi dan efektifitas kerja. Kebijakan tersebut dapat berupa penetapan harga pokok
produksi, yaitu dengan cara menekan biaya produksi serendah mungkin dan tetap
menjaga kualitas dari barang atau produk yang dihasilkan, sehingga harga pokok
produk satuan yang dihasilkan perusahaan lebih rendah dari yang sebelumnya.
Kebijakan ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang
tepat dengan laba yang ingin diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan tersebut
dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan didirikannya perusahaan yaitu agar modal
yang ditanamkan dalam perusahaan dapat terus berkembang atau dengan kata lain
mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat mengakibatkan
penentuan harga jual pada suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Kedua kemungkinan tersebut dapat mengakibatkan keadaan yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan, karena dengan harga jual yang terlalu tinggi dapat
mengakibatkan produk yang ditawarkan perusahaan akan sulit bersaing dengan
produk sejenis yang ada di pasaran. Sebaliknya jika harga jual produk terlalu rendah
akan mengakibatkanlaba yang diperoleh perusahaan rendah pula. Kedua hal tersebut
dapat diatasi dengan penentuan harga pokok produksi dan harga jual yang tepat.
CV. Cetak Jaya Makmur sama halnya dengan perusahaan lainnya, dimana dalam
melakukan kegiatan operasionalnya menggunakan tenaga manusia, peralatan, abahan
baku, serta biaya-biaya. CV. Cetak Jaya Makmur didirikan pada bulan Januari 2007,
berlokasi di Jalan Cempaka No. 37 bergerak dalam bidang advertising. Dalam
memenuhi kebutuhan stok roll paper CV. Cetak Jaya Makmur memperoleh
frontlitedari Dots Advertisisng Jakarta yang merupakan supplier resmi utama di
Indonesia.
CV. Cetak Jaya Makmur dalam operasionalnya hanya melakukan produksi jika
menerima pesanan. Pada umumnya pesanan khusus menawarkan harga lebih murah
dengan memberikan potongan harga atau dibawah harga pokok produksi yang
dihitung perusahaan dengan konsep full costing (biaya produksi secara menyeluruh)
yang pada kenyataannya tidak terlalu memberikan laba sesuai dengan harapan
perusahaan.
Melihat hal ini, perlu dikembangkan metode penentuan harga pokok lain dan
kebijakan dalam Penentuan Harga Jual dengan memberikan potongan sebesar 30%.
Salah satu metode yang paling sesuai adalah metode variabel costing. Pada
perhitungan harga pokok variabel costing hanya membebankan biaya variabel saja
pada harga pokok produksi. Biaya tetap tidak dibebankan kepada produksi karena
biaya tetap ini merupakan biaya periode. Karena suatu kenyataan menunjukkan bahwa
manfaat biaya tersebut berlaku untuk periode tertentu misalnya satu bulan.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dan menjadi bahan pertimbangan
perusahaan dalam menerima suatu pesanan khusus yaitu : meningkatkan laba,
kapasitas masih cukup tersedia untuk menyelesaikan pesanan tersebut, pesanan
khusus tidak menggaanggu atau merusak pemasaran produk perusahaan.
Contoh Kasus:
Perusahaan dalam menerima pesanan melakukan perhitungan harga pokok
produksinya dengan memperhitungkan elemen-elemen biaya yang terdiri dari biaya
bahan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Harga pokok produksi perusahaan untuk 400 lembar bendera frontlite adalah :
Biaya Bahan : Rp. 30.000.000,00,-
BTKL : Rp. 7.400.000,00,-
Biaya Overhead Pabrik : Rp. 11.888.724,33,-
Jumlah : Rp. 49.288.724,33,-
Sebaiknya, perusahaan dalam menghitung harga pokok produksinya khususnya
untuk biaya overhead pabrik membedakan antara biaya overhead pabrik tetap dan
biaya overhead pabrik yang bersifat variabel yang perhitungannya dapat dilihat
sebagai berikut :
Biaya Bahan : Rp. 30.000.000,00,-
BTKL : Rp. 7.400.000,00,-
BOP Variabel : Rp. 2.218.191,00,-
BOP Tetap : Rp. 9.670.533,33,-
Jumlah : Rp. 49.288.724,33,-
Dengan melakukan perhitungan biaya overhead pabrik yang dipisahkan antara
biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel memudahkan
perusahaan dalam menghitung harga pokok produksinya jika menerima pesanan
khusus.
Jika melihat harga pesanan khusus yang lebih kecil dari harga jual normal tentu
pesanan tersebut biasanya akan ditolak. Akan tetapi, dalam hal ini manajemen harus
memperhatikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Biaya produksi
yang bersifat tetap dan biaya usaha merupakan biaya yang tidak berubah dalam
pemilihan alternatif tersebut sehingga biaya tersebut tidak perlu diperhatikan.
Pesanan khusus bendera sebanyak 1.000 lembar dengan harga jual Rp.
105.000,00 maka jumlah bendera frontlite yang diproduksi perusahaan sebanyak
1.400 lembar.
Harga pokok produksi untuk 1.400 lembar bendera frontlite adalah :
Biaya Bahan : Rp. 105.000.000,00
BTKl : Rp. 10.400.000,00
BOP Variabel : Rp. 5.254.573,00
BOP Tetap : Rp. 9.670.533,33
Jumlah : Rp. 130.325.106,33
Hasil penjualan untuk 1.400 lembar bendera frontlite adalah :
400 x Rp. 150.000,00 : Rp. 60.000.000,00
1.0 x Rp. 105.000 : Rp. 105.000.000,00
Jumlah : Rp. 165.000.000,00
Keuntungan yang diperoleh perusahaan jika tidak menerima pesanan khusus
adalah Rp. 60.000.000 ± Rp. 49.228.724,33 = Rp. 10.711.275,76
Jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan jika menerima pesanan khusus
adalah Rp. 165.000.000 ± Rp. 130.325.106,33 = Rp. 34.674.893,67. Tambahan akibat
adanya pesanan khusus Rp. 23.963.617,91.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan harga jual pesanan khusus dengan
potongan harga 30% masih memberikan keuntungan, diterima.