Biaya Diferensiai
Seperti telah dibahas di dalani bab sebeluinnya bahwa berdasark;ui reaksi suatujenis biaya terhadap perubahan aktivitas
perusahaan inaka biaya di dalam suatu perusahaan manufaktur dapat dikelompokkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap.
Hiaya variabel adalah biaya yang jumlahnya akan berfluktuasi sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan, sedangkau
biaya (etap adalah biaya yang relatif tidak berubah ) walaupun tcijadi perubahan volume aktivitas perusahaan. ; Perbedaan
perilaku kedua kelompok biaya tersebut dapat digunakan dan bennanfaat untuk berbagai macam persoalan yang dihadapi
perusahaan. Meberapa persoalan yang dihadapi perusahaan dapat diselesaikan dengan mempergunakan dan memanfaatkan
perbedaan perilaku di antara biaya-biaya yang dimiliki perusahaan. Salah satu inctode yang digunakan adalah dengan
menggunakan analisis biaya diferensiai. Biayadiferensial adalah berbagai perbedaan biaya di antara sejumlah alterna if pilihan
yang dapat digunakan perusahaan.
Biaya diferensial atau biaya relevan sering pula disebi sebagai biaya marjinal atau biaya inkremental. Biay diferensial
merupakan berbagai macam kemungkinan yan| dapat terjadi dan dapat digunakan perusahaan dala: menghitung biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan Berbagai macam kemungkinan biaya ini dapat digunakan olel manajemen suatu perusahaan untuk
menyelesaikan beberapa persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Pada dasarny; biaya diferensial merupakan biaya tunai atau
out-of-pocket cost, yaitu biaya yang memerlukan pengeluaran tunai saat ini atau pada masa mendatang yang harus terjadi apabila
suatu proyek; dilaksanakan atau diperluas sampai melebihi ukuran yangj ditentukan semula.
Analisis biaya diferensial digunakan untuk menentukan kenaikan pendapatan, biaya, dan marjin laba sehubungan dengan
beberapa kemungkinan cara untuk menggunakan fasilitas tetap atau kapasitas yang tersedia.
Dalam analisis biaya diferensial, biaya variabel sangat; relevan karena lazimnya biaya variabel dapat dielakkan ketikaj
proyek masih dalam tahap evaluasi dan tidak jadi dielakkan.; Sebaliknya, biaya tetap biasanya tidak dapat dielakkan dalamj
kondisi apa pun, karena itu tidak relevan bagi setiap keputusan sehubungan dengan biaya atau profitabilitas relatif dari berbagai
alternatif. Akan tetapi, jika biaya tetap terpaksa dinaikkan, misalnya karena keputusan untuk menyewa ruang tambahan,
membeli fasilitas
tambahan atau penyebab pengeluaran ekstra lainnya maka biaya tetap semacam itu dapat dikelompokkan sebagai biaya
diferensial. Dalam penentuan biaya yang akan teijadi dalam pelaksanaan atau perluasan suatu proyek setiap pengeluaran tunai
yang diperlukan untuk pengadaan kapasitas yang memadai relevan bagi pengambilan keputusan.
Terdapat dua kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokkan sebagai biaya diferensial atau biaya
relevan.
1. Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang.
Biaya relevan bukanlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan di masa lalu atau biaya historis, tetapi merupakan biaya yang
akan dikeluarkan perusahaan di masa mendatang. Memang, dalam memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di
masa mendatang perusahaan dapat mem pergunakan data historis. Tetapi, data historis\ersebut hanya digunakan sebagai dasar
untuk membuat prediksi tentang besarnya biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di masa mendatang untuk suatu proyek
tertentu dan biaya historis itu sendiri tidak relevan dengan keputusan yang akan diambil. Karena itu sunk cost, yaitu biaya
yang telah teijadi dan tidak dapat diubah dengan keputusan apa pun, baik saat ini maupun yang akan datang tidak dapat
dikelompokkan sebagai biaya relevan.
2. Biaya tersebut berbeda di anlara sejumlah alternatif. Biaya yang akan dikeluarkan di masa mendatang hams merupakan biaya
yang berbeda di anlara berbagai alternatif. Jika biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di masa mendatang tidak memberikan
perbedaan di antara berbagai alternatif yang ada maka biaya tersebut tidak dapat dikelompokkan sebagai biaya relevan,
misalnya biaya depresiasi aktiva tetap untuk bulan depan dimana proyek akan dilaksanakan.
Ilustrasi 4.2.1 berikut ini mungkin dapat membantu memperjelas pemanfaatan analisis biaya diferensiai dalam menyelesaikan
persoalan menerima atau menolak pesanan tambahan.
Kapasitas produksi FT. Panen Raya per bulan adalah sebesar 18.000 unit. Pada bulan Januari 2002, perusahaan telah
memproduksi dan menjual 10.000 unit dari produksinya di bulan dengan harga Rp 14.000,00 per unit. Biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi 10.000 unit tersebut adalah sebagai berikut
- biaya bahan baku langsung Rp 20.000.000,00
- biaya tenaga kerja langsung Rp 35.000.000,00
-biaya overhead variabel Rp 15.000.000,00
-biayaoverhead tetap Rp 24.000.000,00
- biaya pemasaran variabel Rp 10.000.000,00
- biaya pemasaran tetap Rp 4.000.000,00
- biaya administrasi Rp 9.000.000,00
# total Rp 117.000.000,00
Setelah menjual 10. OOO^urut produknya, salah satu langgananl PT. Panen Raya, yaitu PT. Pelangi pada akhir bulan Januari
2002 mengajukan penawaran pembelian sebanyak 6.000 unit produk PT. Panen Raya dengan harga Rp 10.000,00 per unit
Bisakah tawaran tersebut diterima? Mengapa?
; ;
penjualan 1.500.000.000,00 480.000.000,00 - 1.980.000.000,00
biaya bahan langsung 200.000.000,00 80.000.000,00 280.000.000,00
biaya tenaga kerja langsung 350.000.000,00 140.000.000,00 490.000.000.00
biaya overhead variabel 150.000.000,00 60.000.000,00 210.000.000,00
biaya overhead tetap 240.000.000,00 240.000.000,00'
biaya pemasaran variabel 100.000.000,00 40.000.000,00 140.000.000,00
biaya pemasaran tetap 40.000.000,00 , i 40.000.000,00
biaya administrasi tetap 90.000.000,00 90.000.000,00
biaya tambahan: kemasan & 48.000.000,00 48.000.000.00
asesoris
biaya tambahan: sewa mesin 32.000.000,00 32.000.000,00
laba usaha 330.000.000,00 80.000.000,00 410.000.000.00;
Biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan untu memproduksi 40.000 unit tambahan tersebut adalah sebesa
Rp80.000.000,00 (asesoris & kemasan + ongkos sewa mesiri = 40.000 unit x Rpl.200,00 + Rp 32.000.000,00). Ternyata
dengan metode perhitungan dengan menggunakan biay relevan tersebut perusahaan tetap memperoleh marjin kontribus
sebesar Rp80.000.000,00 sedangkan secara keseluruhan perusahaan tetap memperoleh laba usaha yang lebih besar yaitu
sebesar Rp410.000.000,(X), jika menerima pesanan tambahar tersebut dibanding sebesar Rp330.000.000,00, jika menolai
pesanan tambahan tersebut.
PT. Sandang Indah adalah sebuah perusahaan produsen kain tenun yang berlokasi di Surabaya. Kapasitas produksi perusahaan
ini dalam satu tahun sebesar-100.000 meter kain. Fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan memungkinkan bagi perusahaan
untuk memproses lebih lanjut kain t£nunan produk perusahaan menjadi pakaian jadi untuk anak-anak, pakaian jadi pria dewasa,
dan pakaian wanita.
Jika dijual langsung dalam bentuk kain tenunan, setiap meter kain memiliki harga jual sebesar Rp45.000,00 sedangkan untuk
menghasilkan 100.000 meter kain tersebut dibutuhkan biaya sebesar sebagai berikut:
Pihak manajemen PP. Sandang Indonesia sedang memper- timbangkan untuk menjual produknya (kain tenun) secara king-
sung atau mcmprosesnya lebih lanjut menjadi pakaian jadii Jika diproses lebih lanjut maka harga jualnya dapat diting katkan.
Harga jual pakaian ;mak adalah sebesar Rp95.000,00 per unit Harga jual kemeja pria sebesar Rpl20.000,00 per unit dan harga
jual pakaian wanita sebesar Rpl50.000,00 per unitnya. Jika seluruh kain basil produksi perusahaan digunakan? untuk
memproduksi pakaian anak saja akan dapat dihasilkan: 60.000 unit pakaian. Jika diproduksi kemeja pria saja akan dapat
dihasilkan 50.000 unit pakaian, sedangkan jika digunakan untuk memproduksi pakaian wanita saja akan dapat menghasil- kan
40.000 unit pakaian. Perusahaan
juga mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut menjadi gabungan produk pakaian anak, pakaian wiuiita sekaligus kemeja
pria.
Untuk memproduksi lebih lanjut menjadi pakaian jadi, dibutuhkan biaya tambahan per unit produk sebagai berikut \
Pilihan yang harus diambil manajemen PT. Sandang Indah adalah berikut ini.
1. Apakah menjual produknya dalam bentuk kain tenun?
2. Apakah memproses kain tenun dan menjual produknya dalam bentuk pakaian anak, kemeja pria, pakaian wanita?
40
AKUNTANSI MANAJEMEN
Menjual Memprosesnya dalam bentuk pakaian
Langsung Anak Pria Wanita
Keterangan
Penjualan 4.500.000.000,00 5.700.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00!
Biaya-biaya :
- bahan baku langsung 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00
- tenaga kerja langsung 200.000.000,00 440.000.000,00 350.000.000,00 400.000.000,00 |
-overhead variabel 400.000.000,00 700.000.000,00 600.000.000,00 640.000.000,00
V
-overhead tetap 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000000,00
" - pemasaran variabel 150.000.000,00 240.000.000,00 225.000.000,00 210.000.000,00
- pemasaran tetap 300.000.000,00 300.000.000,00 300.000.000,00 300.000.000,00
- administrasi 250.000.000,00 250.000.000,00 250.000.000,00 250.000.000,00
Laba usaha 700.000.000,00 1.270.000.000,00 1.775.000.000,00 1.700.000.000,00 |
Pada akhir tahun 2002 manajemen PI". LaSiDo membuat perencanaan biaya untuk tahun 2003 mendatang. Kapasitas
produksi PT. LaSiDo adalah sebesar 40.000 unit produk per tahun. Setiap unit produk direncanakan dijual dengan harga
Rp20.000,00 sedangkan taksiran beban untuk memproduksi sebanyak 40.000 unit produk tersebut adalah sebagai berikut
bahan langsung Rp 120.000.000,00
tenaga kerja langsung Rp 140.000.000,00
overhead variabel Rp 100.000.000,00
overhead tetap Rp. 96.000.000,00
pemasaran variabel Rp 80.000.000,00
pemasaran tetap Rp 28.000.000,00
administrasi tetap Rp 36.000.000,00
Pada bulan Agustus 2003, setelah menjual 25.000 unit produk dengan "harga normal, salah satu perusahaan di Korea
Selatan ingin membeli 15.000 unit produk PT. LaSiDo dan mengajukan penawaran harga Rpl6.000,00 per unit. Jika tawaran
ini diterima, PT. LaSiDo harus membayar beban tambahan sebesar Rp20.000.000,00 sebagai beban kemasan khusus, karcna
pihak pemesan menginginkan kemasan yang berbeda. Manajemen PT. LaSiDo berharap penjualan perdananya ke
perusahaan Korea Selatan tersebut menjadi pintu pembuka untuk pasar Korea Selatan yang sangat potensial.
a. Bisakah tawaran tersebut diterima? Mengapa? Jelaskan!
b. Jika tawaran tersebut diterima, apakah aefeknya terhadap| realisasi anggaran PT. LaSiDo? Jelaskan ! a
J
Latihan 4.2
Pada akhir tahun 1992 manajemen PT. DOREMi membuat perencanaan biaya untuk tahun 1993 mendatang. Kapasitas produksi
IT. DOREMi adalah sebesar 80.000 unit produk per tahun, sedangkan taksiran beban untuk memproduksi sebanyak 80.000 unit
produk tersebut adalah sebagai berikut:
bahan langsung Rp 240.000.000,00
tenaga kerja langsung Rp 280.000.000,00
overhead variabel Rp 200.000.000,00
overhead tetap Rp. 192.000.000,00
pemasaran variabel Rp 160.000.000,00
pemasaran tetap Rp 56.000.000,00
administrasi tetap Rp 72.000.000,00
Pada bulan Desember 2002, PT. DOREMI melakukan kontrak penjualan 80.000 unit produknya dengan Departemen Pertanian
RI dengan harga Rp 19.000,00 per unit untuk tahun 2003 mendatang. PT. Cemerlang Nusantara, sebuah perusahaan yang
memproduksi produk yang sama dengan IT. DOREMI, menawarkan menjual produknya kepada IT. DOREMI dengan harga Rp
14.000,00 per unitnya. Jika tawaran ini diterima, PT. DOREMI tinggal membelinya dari PT. Cemerlang Nusantara dan menjualnya
kepada Departemen Pertanian. Seandainya, FT. DOREMI membeli dari PT. Cemerlang Nusantara maka mesin yang menganggur
dapat disewakan
kepada pihak lain dengan pendapatan sewa sebesar Rpl50.000.000,00 per tahun atau digunakan untuk memproduksi sendiri
produk tambahan perusahaan sebanyak 25.000 unit (sesuai kemampuan bagian pemasaran perusahaan) dengan harga jual sebesar
Rp20.000,00 per unit.
Keputusan apakah sebaiknya yang harus diambil oleh manajemen PT. DOREMI?
a. Membeli dari PT. Cemerlang Nusantara dan mesinnya tidak digunakan sama sekali!
b. Membeli dari PT. Cemerlang Nusantara dan mesinnya disewakan kepada pihak lain! (
c. Membeli dari PT. Cemerlang Nusantara dan mesinnya digunakan untuk menghasilkan produk tambahan!
d. Memproduksi sendiri produk tersebut!
e. Mengapa? Jelaskan!
Latihan 4.5
PT. MiFaSol memproduksi empat jenis produk yang diberi kode A-l, B-2, C-3 dan D-4. Keempat produk tersebut
menggunakan bahan baku yang sama dan diproduksi serta dipasarkan secara bersamaan. Perusahaan merencanakan
memproduksi A-l sebanyak
48.000 unit, B-2 sebanyak 36.000 unit, C-3 sebanyak 20.000 unit dan D-4 sebanyak 8.000 unit. Setiap unit produk tersebut
direncanakan dijual dengan harga per unit sebesar Rp30.000,00 untuk A-l dan sebesar Rp26.000,00 untuk B-2, sebesar
Rp24.000,00 untuk C-3 dan sebesar Rpl8.000,00 untuk D-4.
Berkaitan dengan pembuatan anggaran dan rencana produksi tersebut, akuntan perusahaan tersebut menyajikan data
biaya proyektif variabel sebagai berikut untuk setiap jenis produk.
Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut dalam kapasitas produksi perusahaan, diperlukan biaya tetap sebesar
Rp675.000.000,00.
a. Berapa unitkah A-1, B-2, C-3 dan D-4 minimal yang harus dijual, agar PT. MiFaSol tidak mengalamw kerugian sama sekali?
Buktikanlah dengan perhitungan matematis, bahwa volume dari javuaban tersebut memang menghasilkan laba nol!
b. Jika PT. MiFaSol ingin memperoleh laba sebesar Rpl68.750.000,00 berapa unitkah setiap produk tersebut harus dijual?
Buktikan pula jawaban tersebut dengan perhitungan matematis!
Latihan 4.7
IT. Kaintenun Nusantara adalah sebuah perusahaan produsen kain tenun yang berlokasi di Jakarta. Kapasitas produksi
pemsahaan ini dalam satu tahun sebesar- 100.000 meter kain. Fasilitas produksi yang dimiliki pemsahaan memungkinkan bagi
pemsahaan untuk memproses lebih lanjut kain tenunan produk pemsahaan menjadi pakaian jadi untuk anak-anak, pakaian jadi
pria dewasa dan pakaian wanita. Jika dijual langsung dalam bentuk kain tenunan, setiap meter kain memiliki harga jual
sebesar Rp
45.000,00 sedangkan untuk menghasilkan 100.000 meter kain tersebut dibutuhkan biaya sebagai berikut:
Pihak manajemen PT. Kaintenun Nusantara sedang j| mempertimbangkan untuk menjual produknya (kain tenun) a secara
langsung atau memprosesnya lebih lanjut menjadi pakaian f§ jadi. Jika diproses lebih lanjut maka harga jualnya dapat ®
ditingkatkan. Harga jual pakaian anak adalah sebesar Rp95.000,00 I per unit. Harga jual kemeja pria sebesar Rpl 10.000,00 per |
unit dan harga jual pakaian wanita sebesar Rpl25.000,00 per unitnya. Jika seluruh kain hasil produksi perusahaan digunakan untuk
memproduksi pakaian anak saja akan dapat dihasilkan 60.000 unit pakaian. Jika diproduksi kemeja pria saja akan dapat dihasilkan
50.000 unit pakaian, sedangkan jika digunakan untuk memproduksi pakaian wanita saja akan dapat menghasilkan 40.000 unit
pakaian.
Untuk memproduksi lebih lanjut menjadi pakaian jadi, dibutuhkan biaya tambahan per unit produk sebagai berikut:
Pakaian Kemeja Pakaian
Anak Pria Wanita
biaya tenaga kerja langsung 4.000,00 3.000,00 5.000,0
biaya overhead variabel biaya pemasaran variabel 5.000.00 3.000,00 4.000.0
1.500,00 1.500,00 1.500,0