Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR PERTEMUAN XI

MATA KULIAH PENGANGGARAN


Dr. Mursalim Nohong, S.E., M.Si
Nuralamzah, S.E., M.Si
Mata Kuliah : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Kode Mata Kuliah / SKS : 336A223
Semester : VI
Program Studi : Manajemen

Mata Kuliah Prasyarat : Manajemen Keuangan I, Manajemen Keuangan II dan


Akuntansi Biaya
Dosen Penanggung Jawab : ………..
Tim Dosen : 1. Dr. Mursalim Nohong, S.E., M.Si
2. Nuralamzah, S.E., M.Si
3. Armayah, S.E., M.Si

Sasaran Belajar/Learning Mahasiswa mampu memahami dan menyusun anggaran


:
outcome perusahaan
Mata kuliah ini membahas tentang beberapa jenis anggaran
dalam perusahaaan yang menghasilkan produk ataupun jasa.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib jurusan
manajemen yang diprogramkan oleh mahasiswa yang telah
: Kuliah
Deskripsi Mata
melulusi mata kuliah manajemen keuangan I, Manajemen
SDM I, dan Manajemen Operasional I. Pendekatan yang
digunakan dalam mata kuliah ini adalah pendekatan
kuantitatif.

105
I. PENDAHULUAN
a. Garis Besar Materi Pokok Bahasan XI
Pokok bahasan materi kesembilan ini terkait dengan penyusunan anggaran
perusahaan
b. Sasaran Pembelajaran/Learning objective
Mahasiswa mampu menjelaskan
1. Sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran kas.
2. Penyusunan kas.
c. Perilaku Awal/Entry behavior
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan laporan keuangan perusahaan
2. Menguraikan komponen aktiva lancar

d. Manfaat Pokok Bahasan


Setelah mahasiswa mengikuti dan memahami materi bahasan ini maka mampu:

1. Menguraikan sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun


anggaran kas.
2. Menyusun anggaran kas

e. Urutan Pembahasan
Pendahuluan secara berurutan akan meliputi:
1) Sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran kas.
2) Penyusunan anggaran kas

f. Petunjuk Belajar/instructional orientation

106
Pada materi bahasan kesebelas ini sebagai pemahaman awal pada mata kuliah
ini adalah mahasiswa memahami tentang anggaran kas yang diawali dengan
mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun
anggaran kas.

II. PENYAJIAN MATERI BAHASAN


a. Uraian materi bahasan

Penyusunan anggaran kas memerlukan beberapa informasi yang diperoleh


dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumnya dalam anggaran induk
perusahaan. Berikut ini adalah anggaran-anggaran dan sumber informasi lainnya
yang menyediakan informasi bagi keperluan penyusunan anggaran kas.

1) Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan
perusahaan dalam suatu periode anggaran. Informasi tentang penjualan akan lebih
berguna dalam penyusunan anggaran kas jika perusahaan mampu membagi
penjualannya menjadi penjualan kredit dan tunai. Hal ini karena hanya penjualan
secara tunai yang akan dimasukkan ke bagian penerimaan kas.

Penjualan secara kredit dapat dimasukkan ke anggaran kas apabila perusahaan


telah mampu menagih piutang pelanggannya.

2) Pola Penagihan Piutang

Pola penagihan piutang membantu perusahaan dalam memperkirakan penerimaan


kas dari penagihan piutang pelanggannya.

3) Anggaran Pembelian Bahan Baku

Anggaran pembelian bahan baku menyajikan informasi tentang nilai pembelian


bahan baku dalam satu periode anggaran. Halpenting yang harus diingat adalah

107
hanya pembelian bahan baku yang dilakukan secara tunai yang dimasukkan ke
anggaran kas.

Pembelian secara kredit baru dimasukkan ke pengeluaran kas apabila perusahaan


telah melunasi utang dagangnya kepada pemasok.

4) Pola PelunasanUtang dagang

Untuk menentukan jumlah dan waktu utang dagang yang harus dibayarkan dan
kepada pemasoknya, perusahaan harus dapat memperkirakan pola penagihan
utang dagangnya.

5) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Anggaran biaya tenaga kerja langsung menyajikan informasi tentang biaya tenaga
kerja langsung yang harus dikeluarkan dalam satu periode anggaran untuk
menunjang proses kegiatan produksi perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung
saja yang dibayarkan secara tunai dalam satu periode anggaran yang dimasukkan
ke anggaran kas. Biaya tenaga kerja langsung dalam satu periode anggaran yang
belum dibayarkan akan menjadi utang gaji dalam periode tersebut. Utang gaji
akan masuk ke anggaran kas jika telah dibayarkan oleh perusahaan.

6) Anggaran Pembayaran Operasi

Anggaran beban operasi menyajikan informasi tentang beban operasi untuk satu
periode anggaran. Beban operasi yang masuk ke anggaran kas hanya beban
operasi yang dibayarkan secara tunai. Beban operasi yang tidak melibatkan
pengeluaran kas tidak dimasukkan ke anggaran kas, misalnyta beban depresiasi
aset tetap dan beban amortisasi aset tidak berwujud.

7) Kebijakan Pembayaran Beban Operasi

Jumlah beban operasi yang dibayarkan secara tunai sering kali berbeda dengan
jumlah beban operasi yang diakui dalam laporan laba rugi. Hal ini terjadi karena

108
perusahaan menggunakan basis akrual dalam melakukan pencatatan
akuntansinya. Beban dalam akuntansi diakui saat terjadinya, tanpa memandang
apakah sudah terjadi pengeluaran kas atas beban atau belum.

Misalnya, perusahaan berencana menyewa sebuah ruangan pameran sejak tanggal


1 Juli 2006-30 Juni 2007. Biaya sewa selama satu tahun sebesar Rp. 60.000.000.
atas pembayaran sewa tersebut, perusahaan akan memasukkannya ke beban
operasi tahun 2006 sebesar Rp. 30.000.000 (mengakui adanya beban sewa sejak 1
Juli -31 Desember 2006). Untuk keperluan penyusunan anggaran kas tahun 2006,
perusahaan memasukkan seluruh pembayaran sewa ruangan sebesar Rp.
60.000.000, yaitu sebesar uang tunai yang dibayarkan ketika ingin meyewa.

8) Belanja Modal

Belanja modal adalah segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang
memberikan manfaat lebih dari dari satu tahun, misalnya pembelian mesin-mesin
pabrik. Belanja modal yang menggunakan kas perusahaan saja yang dimasukkan
ke anggaran kas.

9) Neraca Tahun lalu

Neraca tahun lalu meyajikan informasi tentang piutang dagang dan seluruh utang
yang akan jatuh tempo pada periode anggaran mendatang. Piutang dagang yang
jatuh tempo akan menambah penerimaan kas, sedangkan utang dagang yang jatuh
tempo akan menambah pengeluaran kas.

FORMAT ANGGARAN KAS

Berikut ini adalah format anggaran kas yang dapat digunakan dalam penyusunan
anggaran kas perusahaan

109
PT ABC
Anggaran Kas Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2006
Januari
Saldo kas awal
Di tambah penerimaan kas :
Penjualan tunai
Penagihan piutang dagang pelanggan
Penerimaan dari pendapatan bunga
Peminjaman uang dari bank
Penerbitan saham baru perusahaan
Saldo kas yang tersedia

Dikurangi pengeluaran kas untuk


Pembelian bahan baku secara tunai
Pelunasan utang dagang
Pembayaran gaji dan upah
Pembayaran beban operasi
Pembayaran biaya overhead
Pembayaran pokok utang dan bunganya
Saldo kas minimum
Surplus atau difisit kas
Dikurangi pelunasan pinjaman
Ditambah penerimaan pinjaman
Ditambah saldo kas minimum
Saldo kas akhir

POLA PENAGIHAN PIUTANG DAGANG DAN PEMBAYARAN UTANG


DAGANG

Penjualan secara kredit memberikan aktivitas tambahan bagi perusahaan,


yaitu penagihan piutang pelanggan. Salah satu indikator keberhasilan perusahaan
adalah seberapa baik kinerja dari manajemen piutang dagangnya. Semakin baik
manajemen piutang dagang (misalnya, hanya diberikan kepada pelanggan yang layak
dan pelunasan piutang dagang oleh pelanggan selalu dimonitor), maka semakin kecil
kemungkinan adanya piutang pelanggan yang tidak tertagih.

110
Kas yang berasal dari penagihan piutang pelanggan dapat digunakan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasinya, misalnya membeli bahan baku
dan membayar gaji karyawan.

Jangka waktu yang diperlukan oleh setiap perusahaan untuk dapat menagih
piutang dagangnya tidaklah sama, bergantung pada jenis usaha dan karakteristik
pelanggangnya. Perusahaan dengan manajemen piutang yang baik umumnya
membuat jadwal penagihan piutang untuk setiap pelanggannya setiap bulannya agar
perusahaan dapat memperkirakan jumlah piutang dagang yang dapat ditagih setiap
bulannya. Kemudian, jumlah penagihan piutang tersebut dimasukkan ke anggaran kas
ke dalam kelompok penerimaan kas.

Seperti halnya penjualan secara kredit, pembelian barang dagang secara kredit
(tidak tunai) juga mengharuskan perusahaan menentukan waktu pembayaran (pola
pembayaran) utangnya kepada pemasok. Pola pembayaran utang dagang kepada
pemasok akan menentukan jumlah pengeluaran kas dalam anggaran kas perusahaan.

Contoh
Pola Penagihan Piutang Dagang

Berdasarkan data-data berikut ini, hitunglah jumlah piutang dagang yang


dapat ditagihan di bulan Januari, Februari, dan Maret 2008.

1) Berikut ini adalah data tentang nilai penjualan aktual di tahun 2007 dan perkiraan
nilai penjualan di tahun 2008

November 2007 Rp. 1.200.000


Desember 2007 Rp. 1.200.000
Januari 2008 Rp. 1.000.000
Februari 2008 Rp. 1.000.000
Maret 2008 Rp. 1.200.000

2) Persentase penjualan secara tunai setiap bulannya adalah 10%

111
3) 5% dari total penjualan secara kredit setiap bulannya dilunasi pada bulan
terjadinya penjualan dan memperoleh potongan harga sebesar 5%.
4) 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah
terjadinya penjualan.
5) 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah
terjadinya penjualan.
6) 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.

Langkah 1
Buatlah format penagihan piutang untuk bulan Januari, Februari, Maret 2008 seperti
format di bawah ini.

Bulan Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang


Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret
November
Desember
Januari
Februari
Maret
Total

Langkah 2
Masukkan penjualan kredit setiap setiap bulan kolom yang telah disediakan di format
penagihan piutang. Sebagai contoh, penjualan kredit untuk bulan November 2007
sebesar Rp. 1.080.000 (Rp. 1.200.000 x 90%).

Hitunglah dan masukkan juga penjualan kredit untuk bulan Desember sampai Maret
2008.

Bulan Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang


Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret
November 1.080.000
Desember 1.080.000
Januari 900.000

112
Februari 900.000
Maret 1.080.000
Total

Langkah 3

Hitunglah penerimaan kas dari penjualan kredit pada bulan terjadi penjualan.
Hitunglah pula potongan harga yang diberikan karena pelanggan yang melunasi
piutangnya pada bulan terjadinya penjualan memperoleh potongan harga sebesar 5%.
Berikut ini adalah perhitungan yang dilakaukan untuk memperoleh penagihan piutang
pada bulan Januari yang berasal dari penjualan kredit bulan Januari.

Penjualan kredit bulan Januari Rp. 900.000 (Rp.1.000.000 x 90%)


Penagihan piutang bulan Januari:
Dari penjualan kredit di bulan januari Rp. 45.000 9Rp 900.000 x 5%)
Potongan harga yang diberikan Rp. (2.250) (Rp 45.000 x 5%)
Penagihan bersih dari penjualan kredit
Bualan Januari di Bulan Januari Rp. 42.750

Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penagihan Piutang


Kredit Harga Tidak Tertagih Januari Februari Maret
November 1.080.000
Desember 1.080.000
Januari 900.000 2.250 42.750
Februari 900.000 2.250 42.750
Maret 1.080.000 2.700 51.300
Total

Lakukan pula untuk penjualan bulan Februari dan Maret. Kemudian, istilah table
format penagihan piutang seperti berikut ini.

113
Langkah 4

Hitunglah hasil penagihan penjualan pada suatu bulan yang ditagih pada bulan
berikutnya.

Contoh :
Pola penagihan piutang dari penjualan kredit di suatu bulan adalah sebagai berikut.
1) 5% dari total penjualan secara kredit dilunasi setiap bulannya pada bulan
terjadinya penjualan dan memperoleh potongan harga sebesar 5%.
2) 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi satu bulan setelah
terjadinya penjualan.
3) 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah
terjadinya penjualan.
4) 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.

Dengan memperhatikan pola penagihan tersebut, 80% dari penjualan kredit yang
terjadi di bulan Januari ditagih pada satu bulan setelah terjadinya penjualan atau di
bulan Februari. Persentase penjualan kredit di bulan Januari yang dapat ditagih di
bulan Maret (2 bulan setelah penjualan kredit terjadi) adalah 13 persen.

Berikut ini adalah perhitungan penjualan kredit yang terjadi di bulan Januari yang
ditagihkan di bulan Februari dan Maret.

Penjualan kredit Januari Rp. 900.000 (90% x Rp. 1.000.000)


Februari: 80% dari penjualan kredit Januari Rp. 720.000 (80% x Rp. 900.000)
Maret: 13% dari penjualan kredit Januari Rp. 117.000 (13% x Rp. 900.000)
Adapun perhitungan penjualan kredit bulan Februari yang ditagih di bulan Maret
adalah sebagai berikut :

Penjualan kredit Februari Rp. 900.000 (90% x Rp. 1.000.000)


Maret : 80% dari penjualan kredit Rp. 720.000 (80% x Rp. 900.000)

114
Dibawah ini adalah perhitungan penjualan bulan Desember yang ditagih di bulan
Januari dan Februari.

Penjualan kredit bulan Desember Rp. 1.080.000 (90% x Rp. 1.200.000)


Januari : 80% penjualan kredit bulan Desember Rp. 864.000 (80% x Rp. 10.080.000)
Februari: 13% penjualan kredit bulan Desember Rp. 140.400 (13% x Rp. 1.080.000)

Dibawah ini adalah perhitungan bulan November yang ditagih di bulan Januari.
Penjualan kredit November Rp. 1.080.000 (90% x Rp. 1.200.000)
Januari: 13% penjualan kredit November Rp. 140.400 (13% x Rp. 1.080.000)

Setelah melakukan perhitungan penagihan piutang, hasilnya dimasukkan ke kolom


yang telah disediakan.

Bulan Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang


Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 51.300
Total

Langkah 5
Hitunglah piutang yang tidak tertagih untuk setiap bulannya, yaitu sebesar 2% dari penjualan
kredit setiap bulan.
Berikut ini adalah piutang yang tidak tertagih untuk penjualan kredit dari bulan Januari-
Maret.
Januari 2% x Rp. 900.000 = Rp. 18.000
Februari 2% x Rp. 900.000 = Rp. 18.000
Maret 2% x Rp. 1.080.000 = Rp 21.600

Masukkan jumlah piutang tidak tertagih bulan Januari-Maret di atas ke kolom yang telah
disediakan.

115
Bulan Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang
Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total

Langkah 6

Lengkapi tabel penagihan piutang dengan menghitung total seluruh kolom yang tersedia.
Bulan Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang
Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total 7.200 57.600 1.047.150 903.150 888.300

MASALAH WAKTU PEMBAYARAN


Anggaran beban operasi, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
overhead menyajikan biaya yang terjadi pada suatu periode anggaran. Sementara itu,
anggaran kas hanya menyajikan biaya-biaya yang dibayarkan secara tunai pada suatu periode
anggaran. Dalam banyak kasus, suatu pengeluaran sudah terjadi dan dianggap sebagai beban
dalam suatu periode anggaran, tetapi sering kali belum dibayarkan secara tunai.
Berikut ini adalah contoh yang menyajikan perbedaan antara beban yang sudah terjadi,
tetapi belum dibayarkan secara tunai.
1. Upah tenaga kerja langsung dibayarkan mingguan setiap hari Jumat. Tanggal 31 Januari
jatuh pada hari Kamis. Gaji mingguan tenaga kerja langsung baru dibayarkan pada hari
jumat tanggal 1 Februari. Beban gaji tenaga kerja langsung yang telah terjadi pada
minggu keempat bulan Januari adalah sejak tanggal 28-31 Januari dan masuk ke
anggaran laba rugi bulan Januari. Anggaran kas bulan Januari tidak memasukkan beban
gaji yang terjadi pada tanggal 28-31 Januari karena belum dibayarkan kepada pegawai.
2. Setiap tahun, perusahaan membeli polis asuransi untuk kendaraan kantor pada tanggal 1
Januari. Setiap bulan (Januari-Desember), pada anggaran beban operasi akan terdapat

116
alokasi pembebanan beban asuransi pada pos beban operasi. Pada anggaran kas akan
terdapat pengeluaran kas untuk pembelian polis asuransi selama 1 tahun penuh.
Pengeluaran polis operasi tidak akan masuk ke anggaran kas bulan Februari sampai
Desember.
3. Pembayaran beban listrik pada bulan Januari akan dilakukan pada bulan Februari. Beban
listrik untuk bulan Januari diakui pada anggaran laba rugi pada bulan Janauri juga, tetapi
anggaran kas mengakui pembayaran beban listrik bulan Januari pada anggaran kas bulan
Februari.

Contoh
Dari data-data yang ada di bawah ini, hitunglah kas yang dibayarkan untuk beban gaji, beban
sewa, dan komisi tenaga penjual untuk bulan April 2008.
Anggaran beban operasi sebagian untuk bulan April menyajikan data sebagai berikut :
Beban gaji Rp. 20.000.000
Beban sewa Rp. 1.000.000
Beban komisi Rp. 500.000
Neraca per 31 Maret 2008 menyajikan informasi tentang utang gaji dan utang komisi
sebesar Rp. 700.000 dan Rp. 200.000.
Saldo utang gaji pada 30 April diperkirakan sebesar Rp. 500.000 dan beban komisi
bulan April akan dibayarkan seluruhnya pada bulan Mei. Perusahaan membayar sewa
bangunan untuk jangka waktu sewa 1 April 2008-31 Maret 2009 sebesar Rp. 12.000.000
pada tanggal 1 April 2008.

Langkah 1
Hitunglah pembayaran beban gaji secara tunai untuk bulan April 2007.
Saldo utang gaji 1 April Rp. 700.000
(+) Beban gaji bulan bulan April Rp. 20.000.000 (diakui sebagai utang gaji terlebih
dahulu)
Utang gaji April Rp. 20.700.000
(-) Saldo utang gaji 30 April Rp. 500.000
Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp. 20.200.000

117
Langkah 2
Hitunglah pembayaran tunai beban komisi untuk bulan April 2007.
Saldo utang komisi 1 April Rp. 200.000
(+) Beban komisi bulan bulan April Rp. 500.000 (diakui sebagai utang komisi terlebih
dahulu)
Utang komisi April Rp. 700.000
(-) Saldo utang komisi 30 April Rp. 500.000
Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp. 200.000

Saldo utang komisi per 30 April berasal dari beban komisi bulan April yang akan dibayarkan
seluruhnya secara tunai di bulan Mei. Jadi, pembayaran secara tunai beban komisi di bulan
April berasal dari beban komisi bulan Maret yang dibayar di bulan April sebesar Rp. 200.000
(lihat utang komisi per 31 Maret sebesar Rp. 200.000).

Langkah 3
Perusahaan membayar sewa bangunan pada tanggal 1 April 2008 sebesar Rp. 12.000.000.
jangka waktu sewa dari 1 April 2007-31 Maret 2008. Pada anggaran kas bulan April 2007,
akan terdapat pengeluaran kas sebesar Rp. 12.000.000. untuk anggaran kas bulan-bulan
berikutnya sampai 31 Maret 2009 tidak ada pengeluaran kas untuk beban sewa.
Pada anggaran laba rugi bulanan sejak bulan April 2008 sampai bulan maret 2009, akan
terdapat beban sewa bangunan sebesar Rp. 1.000.000.

SALDO MINIMUM, PINJAMAN, DAN PEMBAYARAN PINJAMAN


Perusahaan harus memelihara saldo kas minimum setiap bulannya untuk berjaga-jaga
jika terdapat pengeluaran kas yang tidak direncanakan sebelumnya. Ketersediaan saldo kas
minimum juga dapat menghindari perusahaan dari kondisi kesulitan likuidasi, yaitu
perusahaan tidak mapu membayar seluruh tagihan yang datang karena ketiadaan kas.
Jika perkiraan pengeluaran kas lebih besar daripada saldo kas yang dimiliki ditambah
dengan perkiraan penerimaan kas, maka manajemen harus segera memikirkan dan mencari
alternatif sumber pembiayaan untuk menutupi defisit tersebut. Sebaliknya, jika terdapat
surplus (penerimaan kas lebih besar dari pengeluaran kas), maka manajemen dapat

118
menggunakan surplus tyersebut untuk membayar utang berikut bunganya atau
menginvestasikannya ke dalam sekuritas dalam upaya memperoleh tambahan penghasilan.

b. Pembahasan
Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa diberi
kesempatan bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau kegiatan brain storming
dengan tetap berada dalam kendali atau pengawasan fasilitator untuk tetap
berfungsinya expert jugments sebagai nara sumber dari sudut pandang kecakapan dan
filosofi keilmuan terkait.
c. Penelitian
Fasilitator dapat menguraikan beberapa penelitian yang telah, sedang atau
prospective untuk dilaksanakan sesuai dengan beberapa materi atau issu sebagaimana
telah diuraikan pada materi bahasan anggaran kas tersebut.

d. Penerapan
Fasilitator menguraikan mengenai penerapan keputusan keuangan jangka
panjang pada beberapa perusahaan termasuk dalam kegiatan mandiri sumberdaya
jurusan. Mahasiswa dapat pula menguraikan issu atau hal terkait lainnya.

e. Latihan
Mahasiswa didalam kelas mengerjakan latihan pada bab VII

f. Tugas Mandiri
Dapat diberikan dalam bentuk mahasiswa mencari atau mengidentifikasi
anggaran kas perusahan dari berbagai sumber baik sekunder maupun primer.

III. PENUTUP
a. Rangkuman

119
Fasilitator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari
materi bahasan dan keterhubungannya dengan materi bahasan sebelumnya dan
berikutnya.

b. Test formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan memberikan
pertanyaan antara lain sebagai berikut:

PT. ABC ingin memperkirakan penerimaan kas dari pelanggannya. Berikut ini adalah
pola penagihan piutang yang ada di PT. ABC.

50% Pada bulan terjadinya dan mendapat potongan penjualan sebesar 50%
30% 1 bulan setelah penjualan
18% 2 bulan setelah penjualan
2% Diperkirakan tidak akan tertagih
Adapun data-data penjualan secara kredit sejak November 2008 sampai januari 2009
adalah sebagai berikut:

Bulan Penjualan
November 2008 (Aktual) Rp. 500.000
Desember 2008 (Aktual) Rp. 400.00
Januari 2009 (Perkiraan) Rp. 700.000

Diminta: hitunglah penerimaan kas dari pelunasan piutang pelanggan PT. ABC untuk
bulan januari 2009

c. Umpan balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait

DAFTAR PUSTAKA
Catur Sasongko dan Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Penerbit Salemba
Empat.

120

Anda mungkin juga menyukai