105
I. PENDAHULUAN
a. Garis Besar Materi Pokok Bahasan XI
Pokok bahasan materi kesembilan ini terkait dengan penyusunan anggaran
perusahaan
b. Sasaran Pembelajaran/Learning objective
Mahasiswa mampu menjelaskan
1. Sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran kas.
2. Penyusunan kas.
c. Perilaku Awal/Entry behavior
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan laporan keuangan perusahaan
2. Menguraikan komponen aktiva lancar
e. Urutan Pembahasan
Pendahuluan secara berurutan akan meliputi:
1) Sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran kas.
2) Penyusunan anggaran kas
106
Pada materi bahasan kesebelas ini sebagai pemahaman awal pada mata kuliah
ini adalah mahasiswa memahami tentang anggaran kas yang diawali dengan
mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun
anggaran kas.
1) Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan
perusahaan dalam suatu periode anggaran. Informasi tentang penjualan akan lebih
berguna dalam penyusunan anggaran kas jika perusahaan mampu membagi
penjualannya menjadi penjualan kredit dan tunai. Hal ini karena hanya penjualan
secara tunai yang akan dimasukkan ke bagian penerimaan kas.
107
hanya pembelian bahan baku yang dilakukan secara tunai yang dimasukkan ke
anggaran kas.
Untuk menentukan jumlah dan waktu utang dagang yang harus dibayarkan dan
kepada pemasoknya, perusahaan harus dapat memperkirakan pola penagihan
utang dagangnya.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung menyajikan informasi tentang biaya tenaga
kerja langsung yang harus dikeluarkan dalam satu periode anggaran untuk
menunjang proses kegiatan produksi perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung
saja yang dibayarkan secara tunai dalam satu periode anggaran yang dimasukkan
ke anggaran kas. Biaya tenaga kerja langsung dalam satu periode anggaran yang
belum dibayarkan akan menjadi utang gaji dalam periode tersebut. Utang gaji
akan masuk ke anggaran kas jika telah dibayarkan oleh perusahaan.
Anggaran beban operasi menyajikan informasi tentang beban operasi untuk satu
periode anggaran. Beban operasi yang masuk ke anggaran kas hanya beban
operasi yang dibayarkan secara tunai. Beban operasi yang tidak melibatkan
pengeluaran kas tidak dimasukkan ke anggaran kas, misalnyta beban depresiasi
aset tetap dan beban amortisasi aset tidak berwujud.
Jumlah beban operasi yang dibayarkan secara tunai sering kali berbeda dengan
jumlah beban operasi yang diakui dalam laporan laba rugi. Hal ini terjadi karena
108
perusahaan menggunakan basis akrual dalam melakukan pencatatan
akuntansinya. Beban dalam akuntansi diakui saat terjadinya, tanpa memandang
apakah sudah terjadi pengeluaran kas atas beban atau belum.
8) Belanja Modal
Belanja modal adalah segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang
memberikan manfaat lebih dari dari satu tahun, misalnya pembelian mesin-mesin
pabrik. Belanja modal yang menggunakan kas perusahaan saja yang dimasukkan
ke anggaran kas.
Neraca tahun lalu meyajikan informasi tentang piutang dagang dan seluruh utang
yang akan jatuh tempo pada periode anggaran mendatang. Piutang dagang yang
jatuh tempo akan menambah penerimaan kas, sedangkan utang dagang yang jatuh
tempo akan menambah pengeluaran kas.
Berikut ini adalah format anggaran kas yang dapat digunakan dalam penyusunan
anggaran kas perusahaan
109
PT ABC
Anggaran Kas Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2006
Januari
Saldo kas awal
Di tambah penerimaan kas :
Penjualan tunai
Penagihan piutang dagang pelanggan
Penerimaan dari pendapatan bunga
Peminjaman uang dari bank
Penerbitan saham baru perusahaan
Saldo kas yang tersedia
110
Kas yang berasal dari penagihan piutang pelanggan dapat digunakan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasinya, misalnya membeli bahan baku
dan membayar gaji karyawan.
Jangka waktu yang diperlukan oleh setiap perusahaan untuk dapat menagih
piutang dagangnya tidaklah sama, bergantung pada jenis usaha dan karakteristik
pelanggangnya. Perusahaan dengan manajemen piutang yang baik umumnya
membuat jadwal penagihan piutang untuk setiap pelanggannya setiap bulannya agar
perusahaan dapat memperkirakan jumlah piutang dagang yang dapat ditagih setiap
bulannya. Kemudian, jumlah penagihan piutang tersebut dimasukkan ke anggaran kas
ke dalam kelompok penerimaan kas.
Seperti halnya penjualan secara kredit, pembelian barang dagang secara kredit
(tidak tunai) juga mengharuskan perusahaan menentukan waktu pembayaran (pola
pembayaran) utangnya kepada pemasok. Pola pembayaran utang dagang kepada
pemasok akan menentukan jumlah pengeluaran kas dalam anggaran kas perusahaan.
Contoh
Pola Penagihan Piutang Dagang
1) Berikut ini adalah data tentang nilai penjualan aktual di tahun 2007 dan perkiraan
nilai penjualan di tahun 2008
111
3) 5% dari total penjualan secara kredit setiap bulannya dilunasi pada bulan
terjadinya penjualan dan memperoleh potongan harga sebesar 5%.
4) 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah
terjadinya penjualan.
5) 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah
terjadinya penjualan.
6) 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.
Langkah 1
Buatlah format penagihan piutang untuk bulan Januari, Februari, Maret 2008 seperti
format di bawah ini.
Langkah 2
Masukkan penjualan kredit setiap setiap bulan kolom yang telah disediakan di format
penagihan piutang. Sebagai contoh, penjualan kredit untuk bulan November 2007
sebesar Rp. 1.080.000 (Rp. 1.200.000 x 90%).
Hitunglah dan masukkan juga penjualan kredit untuk bulan Desember sampai Maret
2008.
112
Februari 900.000
Maret 1.080.000
Total
Langkah 3
Hitunglah penerimaan kas dari penjualan kredit pada bulan terjadi penjualan.
Hitunglah pula potongan harga yang diberikan karena pelanggan yang melunasi
piutangnya pada bulan terjadinya penjualan memperoleh potongan harga sebesar 5%.
Berikut ini adalah perhitungan yang dilakaukan untuk memperoleh penagihan piutang
pada bulan Januari yang berasal dari penjualan kredit bulan Januari.
Lakukan pula untuk penjualan bulan Februari dan Maret. Kemudian, istilah table
format penagihan piutang seperti berikut ini.
113
Langkah 4
Hitunglah hasil penagihan penjualan pada suatu bulan yang ditagih pada bulan
berikutnya.
Contoh :
Pola penagihan piutang dari penjualan kredit di suatu bulan adalah sebagai berikut.
1) 5% dari total penjualan secara kredit dilunasi setiap bulannya pada bulan
terjadinya penjualan dan memperoleh potongan harga sebesar 5%.
2) 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi satu bulan setelah
terjadinya penjualan.
3) 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah
terjadinya penjualan.
4) 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.
Dengan memperhatikan pola penagihan tersebut, 80% dari penjualan kredit yang
terjadi di bulan Januari ditagih pada satu bulan setelah terjadinya penjualan atau di
bulan Februari. Persentase penjualan kredit di bulan Januari yang dapat ditagih di
bulan Maret (2 bulan setelah penjualan kredit terjadi) adalah 13 persen.
Berikut ini adalah perhitungan penjualan kredit yang terjadi di bulan Januari yang
ditagihkan di bulan Februari dan Maret.
114
Dibawah ini adalah perhitungan penjualan bulan Desember yang ditagih di bulan
Januari dan Februari.
Dibawah ini adalah perhitungan bulan November yang ditagih di bulan Januari.
Penjualan kredit November Rp. 1.080.000 (90% x Rp. 1.200.000)
Januari: 13% penjualan kredit November Rp. 140.400 (13% x Rp. 1.080.000)
Langkah 5
Hitunglah piutang yang tidak tertagih untuk setiap bulannya, yaitu sebesar 2% dari penjualan
kredit setiap bulan.
Berikut ini adalah piutang yang tidak tertagih untuk penjualan kredit dari bulan Januari-
Maret.
Januari 2% x Rp. 900.000 = Rp. 18.000
Februari 2% x Rp. 900.000 = Rp. 18.000
Maret 2% x Rp. 1.080.000 = Rp 21.600
Masukkan jumlah piutang tidak tertagih bulan Januari-Maret di atas ke kolom yang telah
disediakan.
115
Bulan Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang
Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total
Langkah 6
Lengkapi tabel penagihan piutang dengan menghitung total seluruh kolom yang tersedia.
Bulan Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang
Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total 7.200 57.600 1.047.150 903.150 888.300
116
alokasi pembebanan beban asuransi pada pos beban operasi. Pada anggaran kas akan
terdapat pengeluaran kas untuk pembelian polis asuransi selama 1 tahun penuh.
Pengeluaran polis operasi tidak akan masuk ke anggaran kas bulan Februari sampai
Desember.
3. Pembayaran beban listrik pada bulan Januari akan dilakukan pada bulan Februari. Beban
listrik untuk bulan Januari diakui pada anggaran laba rugi pada bulan Janauri juga, tetapi
anggaran kas mengakui pembayaran beban listrik bulan Januari pada anggaran kas bulan
Februari.
Contoh
Dari data-data yang ada di bawah ini, hitunglah kas yang dibayarkan untuk beban gaji, beban
sewa, dan komisi tenaga penjual untuk bulan April 2008.
Anggaran beban operasi sebagian untuk bulan April menyajikan data sebagai berikut :
Beban gaji Rp. 20.000.000
Beban sewa Rp. 1.000.000
Beban komisi Rp. 500.000
Neraca per 31 Maret 2008 menyajikan informasi tentang utang gaji dan utang komisi
sebesar Rp. 700.000 dan Rp. 200.000.
Saldo utang gaji pada 30 April diperkirakan sebesar Rp. 500.000 dan beban komisi
bulan April akan dibayarkan seluruhnya pada bulan Mei. Perusahaan membayar sewa
bangunan untuk jangka waktu sewa 1 April 2008-31 Maret 2009 sebesar Rp. 12.000.000
pada tanggal 1 April 2008.
Langkah 1
Hitunglah pembayaran beban gaji secara tunai untuk bulan April 2007.
Saldo utang gaji 1 April Rp. 700.000
(+) Beban gaji bulan bulan April Rp. 20.000.000 (diakui sebagai utang gaji terlebih
dahulu)
Utang gaji April Rp. 20.700.000
(-) Saldo utang gaji 30 April Rp. 500.000
Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp. 20.200.000
117
Langkah 2
Hitunglah pembayaran tunai beban komisi untuk bulan April 2007.
Saldo utang komisi 1 April Rp. 200.000
(+) Beban komisi bulan bulan April Rp. 500.000 (diakui sebagai utang komisi terlebih
dahulu)
Utang komisi April Rp. 700.000
(-) Saldo utang komisi 30 April Rp. 500.000
Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp. 200.000
Saldo utang komisi per 30 April berasal dari beban komisi bulan April yang akan dibayarkan
seluruhnya secara tunai di bulan Mei. Jadi, pembayaran secara tunai beban komisi di bulan
April berasal dari beban komisi bulan Maret yang dibayar di bulan April sebesar Rp. 200.000
(lihat utang komisi per 31 Maret sebesar Rp. 200.000).
Langkah 3
Perusahaan membayar sewa bangunan pada tanggal 1 April 2008 sebesar Rp. 12.000.000.
jangka waktu sewa dari 1 April 2007-31 Maret 2008. Pada anggaran kas bulan April 2007,
akan terdapat pengeluaran kas sebesar Rp. 12.000.000. untuk anggaran kas bulan-bulan
berikutnya sampai 31 Maret 2009 tidak ada pengeluaran kas untuk beban sewa.
Pada anggaran laba rugi bulanan sejak bulan April 2008 sampai bulan maret 2009, akan
terdapat beban sewa bangunan sebesar Rp. 1.000.000.
118
menggunakan surplus tyersebut untuk membayar utang berikut bunganya atau
menginvestasikannya ke dalam sekuritas dalam upaya memperoleh tambahan penghasilan.
b. Pembahasan
Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa diberi
kesempatan bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau kegiatan brain storming
dengan tetap berada dalam kendali atau pengawasan fasilitator untuk tetap
berfungsinya expert jugments sebagai nara sumber dari sudut pandang kecakapan dan
filosofi keilmuan terkait.
c. Penelitian
Fasilitator dapat menguraikan beberapa penelitian yang telah, sedang atau
prospective untuk dilaksanakan sesuai dengan beberapa materi atau issu sebagaimana
telah diuraikan pada materi bahasan anggaran kas tersebut.
d. Penerapan
Fasilitator menguraikan mengenai penerapan keputusan keuangan jangka
panjang pada beberapa perusahaan termasuk dalam kegiatan mandiri sumberdaya
jurusan. Mahasiswa dapat pula menguraikan issu atau hal terkait lainnya.
e. Latihan
Mahasiswa didalam kelas mengerjakan latihan pada bab VII
f. Tugas Mandiri
Dapat diberikan dalam bentuk mahasiswa mencari atau mengidentifikasi
anggaran kas perusahan dari berbagai sumber baik sekunder maupun primer.
III. PENUTUP
a. Rangkuman
119
Fasilitator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari
materi bahasan dan keterhubungannya dengan materi bahasan sebelumnya dan
berikutnya.
b. Test formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan memberikan
pertanyaan antara lain sebagai berikut:
PT. ABC ingin memperkirakan penerimaan kas dari pelanggannya. Berikut ini adalah
pola penagihan piutang yang ada di PT. ABC.
50% Pada bulan terjadinya dan mendapat potongan penjualan sebesar 50%
30% 1 bulan setelah penjualan
18% 2 bulan setelah penjualan
2% Diperkirakan tidak akan tertagih
Adapun data-data penjualan secara kredit sejak November 2008 sampai januari 2009
adalah sebagai berikut:
Bulan Penjualan
November 2008 (Aktual) Rp. 500.000
Desember 2008 (Aktual) Rp. 400.00
Januari 2009 (Perkiraan) Rp. 700.000
Diminta: hitunglah penerimaan kas dari pelunasan piutang pelanggan PT. ABC untuk
bulan januari 2009
c. Umpan balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait
DAFTAR PUSTAKA
Catur Sasongko dan Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Penerbit Salemba
Empat.
120