NIM : 21218231
Kelas : MN6/S1/IV
Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil menjual. Menjual
berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu.
Penjualan berarti proses kegiatan menjual,yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk
didistribusikan kepada konsumen. Jualan adalah hasil menjual atau hasil penjualan. Jadi,penjualan
memiliki arti yang berbeda dengan jualan. Anggaran jualan disusun oleh fungsi penjualan.
Anggaran jualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan
dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan
anggaran lainnya dan pada umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu sebelum
menyusun anggaran lainnya. Karena itu anggaran penjualan disebut anggaran kunci.
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan,
apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen
apakah konsumen akhir atau konsumen industri
Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja
mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku,
membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti
meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
Triwulan Setahun
Tahun
I II III IV
2011 28 32 36 34 130
2012 32 35 38 40 145
2013 36 37 38 39 150
2014 40 40 42 43 165
2015 44 41 41 44 170
Rata-rata 36 37 39 40 -
Daerah penjualan, yaitu Banjarmasin (Bjm) dan Martapura (Mtp) dengan perbandingan 2 : 1.
Berikut harga jual per botol kecap :
Banjarmasin Martapura
Kecap sedang Rp 500 Rp 600
Kecap manis Rp 600 Rp 750
Kecap asin Rp 500 Rp 600
Distribusi penjualan tiap jenis produk (barang) ditaksir untuk kecap sedang sebanyak 50%,
kecap manis sebanyak 30%, dan kecap asin sebanyak 20%.
Dari data tersebut dibuatlah ramalan penjualan tahun 2016. Apabila ramalan penjualan
menggunakan metode moment, maka perhitungannya tampak pada tabel berikut ini :
Ramalan penjualan kecap thn 2016 sebanyak 182 botol utk daerah Banjarmasin & Martapura
dgn perbandingan 2 : 1.
Banjarmasin 2/3 x 182 = 121 botol
Martapura 1/3 x 182 = 61 botol +
Jumlah 182 botol
Banjarmasin
Kecap sedang 50% x 121 = 61 botol
Kecap manis 30% x 121 = 36 botol
Kecap asin 20% x 121 = 24 botol +
Jumlah 121 botol
Martapura
Kecap sedang 50% x 61 = 31 botol
Kecap manis 30% x 61 = 18 botol
Kecap asin 20% x 61 = 12 botol +
Jumlah 61 botol
+
T O T AL 182 botol
Banjarmasin :
Triwulan I
Kecap sedang (23,68% x 61 = 14 botol) x Rp 500 = Rp 7.000
Kecap manis (23,68% x 36 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400
Kecap asin (23,68% x 24 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 +
Jumlah I = 29 botol Rp 15.400
Triwulan II
Kecap sedang (24,34% x 61 = 15 botol) x Rp 500 = Rp 7.500
Kecap manis (24,34% x 61 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400
Kecap asin (24,34% x 61 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 +
Jumlah II = 30 botol Rp 15.900
Triwulan III
Kecap sedang (25,66% x 61 = 16 botol) x Rp 500 = Rp 8.000
Kecap manis (25,66% x 36 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400
Kecap asin (25,66% x 24 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 +
Jumlah III = 31 botol Rp 16.400
Triwulan IV
Kecap sedang (26,32% x 61 = 16 botol) x Rp 500 = Rp 8.000
Kecap manis (26,32% x 36 = 9 botol) x Rp 600 = Rp 5.400
Kecap asin (26,32% x 24 = 6 botol) x Rp 500 = Rp 3.000 +
Jumlah IV = 31 botol Rp 16.400
Martapura :
Triwulan I
Kecap sedang (23,68% x 31 = 7 botol) x Rp 600 = Rp 4.200
Kecap manis (23,68% x 18 = 4 botol) x Rp 750 = Rp 3.000
Kecap asin (23,68% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 +
Jumlah I = 14 botol Rp 9.000
Triwulan II
Kecap sedang (24,34% x 31 = 8 botol) x Rp 600 = Rp 4.800
Kecap manis (24,34% x 18 = 4 botol) x Rp 750 = Rp 3.000
Kecap asin (24,34% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 +
Jumlah II = 15 botol Rp 9.600
Triwulan III
Kecap sedang (25,66% x 31 = 8 botol) x Rp 600 = Rp 4.800
Kecap manis (25,66% x 18 = 5 botol) x Rp 750 = Rp 3.750
Kecap asin (25,66% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 +
Jumlah III = 16 botol Rp 10.350
Triwulan IV
Kecap sedang (26,32% x 31 = 8 botol) x Rp 600 = Rp 4.800
Kecap manis (26,32% x 18 = 5 botol) x Rp 750 = Rp 3.750
Kecap asin (26,32% x 12 = 3 botol) x Rp 600 = Rp 1.800 +
Jumlah IV = 16 botol Rp 10.350
Setelah membuat perhitungan penjualan utk masing-masing daerah & tiap jenis produk utk tiap
triwulan, kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran penjualan seperti pada Tabel
berikut Ini :
Bt Rp Bt Rp Bt Rp Bt Rp Bt Rp
Banjarmasin :
Kecap sedang 1 7.000 1 7.500 1 8.000 1 8.000 61 30.50
Kecap manis 4 5.400 5 5.400 6 5.400 6 5.400 36 0
Kecap asin 9 3.000 9 3.000 9 3.000 9 3.000 24 21.60
6 6 6 6 0
12.00
0
3. PELATIHAN
SOAL 6.1
Perusahaan Kecap Sehat memproduksi 3 jenis kecap dengan taksiran jualan untuk tahun 2016
mendatang sebagai berikut :
(dalam Botol)
Triwulan Setahun
No. Jenis Kecap I II III IV
(2016)
1 Sedang 3.000 3.000 4.500 1.500 12.000
2 Manis 6.000 9.000 6.000 3.000 24.000
3 Asin 4.500 4.500 3.000 6.000 18.000
Total 13.500 16.500 13.500 10.500 54.000
Produk dijual di daerah, yaitu : Banjarmasin (Bjm) dan Martapura (Mtp) dengan perbandingan 2:1
Jualan dilakukan dengan 30% tunai, 40% triwulan berikutnya, dan 30% triwulan berikutnya
lagi. Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran penjualan.
JAWAB :
Contoh :anggaran penjualan kecap sedang selama triwulan I tahun 2016 sebanyak 3.000 botol,
berarti untuk BJM (Banjarmasin) 2/3 x 3.000 = 2.000 botol dan untuk Mtp (Martapura) 1/3 x 3.000
= 1.000 botol.
Setelah membuat anggaran penjualan dalam unit, kemudian menyusun anggaran penjualan
dalam rupiah sebagai berikut :
Triwulan Total
I II III IV
Daerah dan Jenis Kecap Setahun
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
1. Banjarmasin
a. Sedang 1.000.000 1.000.000 1.500.000 500.000
b. Manis 2.400.000 3.600.000 2.400.000 1.200.000 4.000.000
c. Asin 1.500.000 1.500.000 1.000.000 2.000.000 9.600.000
Jumlah 1 4.900.000 6.100.000 4.900.000 3.700.000
2. Martapura 6.000.000
a. Sedang 600.000 600.000 900.000 300.000 19.600.00
b. Manis 1.500.000 2.250.000 1.500.000 750.000 0
c. Asin 900.000 900.000 600.000 1.200.000
3.000.000 3.750.000 3.000.000 2.250.000
2.400.000
6.000.000
3.600.000
12.000.00
0
Jumlah 1 + 2 7.900.000 9.850.000 7.900.000 5.950.000 31.600.00
0
Anggaran jualan dalam rupiah = Anggaran jualan dalam unit x Harga jual per botol
SOAL 6.2
PT Imma merupakan perusahaan industry dan ingin menyusun anggaran penjualan yang dibuat
selama satu tahun dengan data sebagai berikut :
Rencana penjualan :
319.600 unit
488.400 unit
Harga jual produk X per unit sebesar Rp 9,90 dan harga jual produk Y per unit sebesar Rp 16,50.
Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran penjualan tahun 2019.
JAWAB
PT Imma
Anggaran Penjualan
Jenis Produk dan Kuantitas Harga Jual per unit Penjualan per unit
Daerah Penjualan
Produk X
Daerah A 208.000 Rp 9,90 Rp 2.059.200
Daerah B 320.000 Rp 9,90 Rp 3.168.000
Jumlah Produk X 528.000 Rp 9,90 Rp 5.227.200
Produk Y
Daerah A 111.600 Rp 16,50 Rp 1.841.400
Daerah B 168.400 Rp 16,50 Rp 2.778.600
Jumlah produk Y 280.000 Rp 16,50 Rp 4.620.00
Jumlah produk X dan Y 808.000 Rp 9.847.200
4. RANGKUMAN
Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Jualan artinya hasil penjualan. Penjualan
artinya proses menjual. Menjual Artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga
tertentu pada saat tertentu. Manfaat anggaran penjualan adalah terutama sebagai dasar penyusunan
anggaran lainnya dan sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba.
Faktor yang memengaruhi anggaran jualan selain ramalan jualan, antara lain pemasaran,
keuangan, ekonomis, teknis, kebijakan perusahaan, perkembangan penduduk, kondisi nasional, dan
lain-lain.
Penyusunan anggaran jualan dimulai dari mempertimbangkan faktor yang memengaruhi
anggaran jualan. Setelah itu, menetapkan harga jual untuk produk terntentu dan daerah tertentu.
Kemudian membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan
dijual pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan anggaran jualan dan
terakhir disusunlah anggaran jualan.
5. TES FORMATIF
1.) C. Hasil Proses Menjual
2.) B. Proses Menjual
3.) A. Laba Kotor
4.) D. Jualan kotor dikurang potongan jualan dan retur jualan
5.) B. Sebagai dasar penyusun anggaran
6.) C. Faktor pemasok
7.) A. 20%
8.) C. Menetapkan harga pokok
6. TUGAS 6.1
Ramalan harga jual per unit barang pada tahun 2020 dengan metode momen :
Y = a + bX
= 124,2 + 1,9(5)
7. TUGAS 6.2
Ramalan jualan pada tahun 2020 dengan metode kuadrat terkecil :
Y = a + bX
= 4.260 – 170(4)
= 3.600 unit
Anggaran jualan tahun 2020 sebanyak 3.600 unit pada triwulan I = 1.080 unit atau Rp
108.000, triwulan II = 72 unit atau Rp 79.200, triwulan III = 720 unit atau Rp 87.120, dan
triwulan IV = 1.080 unit atau Rp 143.640