Anda di halaman 1dari 66

AKUNTANSI

MANAJEMEN

Universitas Islam Kadiri.


Drs.
Drs. Ec.
Ec. SUDARNO,
SUDARNO, MM.
MM. Kediri – Jawa Timur.
Indonesia.
LITERATUR
Akuntansi Manajemen ( Akuntasi Manajerial ) by Prof. DR.
Abdul Halim, MBA., Drs. Bambang Supono, M.Sc.,
Muhammad Syam Kusufi, S.E.

Akuntasi Manajemen by Kamaruddin Ahmad.

Managerial Accounting ( Akuntasi Manajerial ) by Don R.


Hansen dan Maryanne M. Mowen.
PERILAKU BIAYA

DALAM AKUNTANSI
MANAJEMEN
(2)
Pengertian
Perilaku Biaya adalah pola perubahan biaya
dalam kaitannya dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitas perusahaan.

 Volume Kegiatan atau Aktivitas Perusahaan :


volume produksi atau volume penjualan.
Berdasarkan hubungan dengan
perubahan volume kegiatan
perusahaan, maka biaya dapat
digolongkan menjadi
Biaya Variabel.
Biaya Tetap.
Biaya semi Variabel.
Biaya semi Tetap.
Biaya Variabel
(Variable Cost = VC)
Variable Cost adalah biaya-biaya yang
totalnya selalu berubah secara
proporsional ( sebanding ) dengan
perubahan volume kegiatan perusahaan.
Contoh Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku.
Tenaga kerja langsung.
Sebagian Overhead Pabrik ( seperti
Penyusutan Aktiva Tetap yang dihitung
berdasarkan jumlah unit produksi).
Komisi penjualan.
Biaya Variabel
(Variable Cost = VC)
Contoh :
Biaya Bahan Biaya Bahan
Produksi dalam baku Baku
Unit
per unit ( Rp.) Total ( Rp.)
100 5 500
200 5 1.000
300 5 1.500
400 5 2.000
500 5 2.500
Biaya Variabel (Variable Cost)
Gambar.
 TVC TVC
 2.500
 2.000
 1.500
 1.000
 500
0
 100 200 300 400 500 Unit
Biaya Variabel per Unit
(Variable Cost per Unit- VC/u)
FC/u
(Rp.)

 5

 Unit
 0 100 200 300 400 500
Biaya Tetap
(Fixed Cost - FC)
Fixed Cost adalah biaya-biaya yang di
dalam jarak kapasitas ( range of capacity)
tertentu totalnya tetap, miskipun volume
kegiatan perusahaan berubah-ubah.

 NB : Range of Capacity sama artinya dengan Relevant Range


Biaya Tetap
(Fixed Cost - FC)
Contoh.

Volume produksi Biaya Tetap


(unit) Total ( Rp.) Per Unit ( Rp.)
100 75.000 750
200 75.000 375
300 75.000 250
400 75.000 187,50
500 75.000 150
Biaya Tetap
(Fixed Cost - FC)
Gambar.
 TFC (Rp)

 75.000 TFC

 0 Unit
 100 200 300 400 500
Biaya Tetap per Unit
(Fixed Cost per Unit- FC/u)
Gambar.
FC/u
750
375
250
187,50
150
 0
 100 200 300 400 500 Unit
Biaya semi variabel
Biaya Semi Variabel adalah biaya-biaya
yang totalnya selalu berubah tetapi tidak
proporsional ( sebanding ) dengan
perubahan volume kegiatan perusahaan.
Biaya semi variabel
Gambar.
 Rp. Rp.
 TSVC TSVC

 0 0
 Unit Unit
Biaya semi Tetap
Biaya semi Tetap adalah biaya yang tetap
untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan
berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
Biaya semi Tetap
Gambar.
 Rp.

 TSFC

 0
 Unit
Fungsi Biaya

.
Fungsi Biaya
TC = TFC + VC/u x Volume Kegiatan.

TC ( Total Cost ) = Y.


TFC ( Total Fixed Cost ) = a.
VC ( Varible Cost ) per Unit = b.
Volume Kegiatan = x.

Jadi fungsi biaya dapat diformulasikan menjadi :


 Y = a + b.x
Metode-Metode untuk
menentukan pola perilaku biaya
1. Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
( High and Low Point Method ).
2. Metode biaya cadangan (Stanby Cost
Method).
3. Metode Scatterplot.
4. Metode Kuadrat Terkecil ( Least – Square
Method ).
5. Menggunakan Model Regresi.
1. Metode titik tertinggi dan titik terendah
Biaya reparasi &
Bulan Volume Produksi Pemeliharaan

Januari 150 Rp. 175.000,-


Pebruari 200 Rp. 200.000,-
Maret 250 Rp. 225.000,-
April 300 Rp. 250.000,-
Mei 275 Rp. 237.500,-
Juni 225 Rp. 212.500,-
Juli 175 Rp. 187.500,-
Agustus 125 Rp. 162.500,-
September 100 Rp. 150.000,-
Oktober 120 Rp. 160.000,-
Nopembr 160 Rp. 180.000,-
Desember 220 Rp. 210.000,-
1. Metode titik tertinggi dan titik terendah
Perhitungannya :
Jadi : Volume produksi tertinggi pada bulan April
yaitu 300 unit dengan biaya Rp. 250.000,- sedangkan
volume yang terendah jatuh pada bulan September
yakni 100 unitdengan biaya Rp. 150000,- .

Bulan Volume Biaya Reparasi & Keterangan


Produksi Pemeliharaan
April 300 Unit Rp. 250.000,- Tertinggi
September 100 Unit Rp. 150.000,- Terendah
Selisih 200 Unit Rp. 100.000,-
1. Metode titik tertinggi dan titik terendah
Perhitungannya : ....TITIK YANG TERTINGGI..!
Kita ambil yang bulan April : 300 unit, dan Rp. 250.000,-

Selisih tersebut merupakan Variable Cost,


Jadi : b = Rp. 100.000,- / 200 = Rp. 500,-

Y = Rp. 250.000,- (TC)


TCV = 300 x 500 = Rp. 150.000,- (TVC )
Jadi TFC = Rp. 250.000,- - Rp. 150.000,- = Rp. 100.000,-

Jadi fungsinya Y = 100.000 + 500. x


1. Metode titik tertinggi dan titik terendah
Pertanyaan.... Bolehkah kita ambil TITIK YANG
TERENDAH ...?
1. Metode titik tertinggi dan titik terendah
Perhitungannya :
Kita ambil yang bulan Sept : 100 unit, dan Rp. 150.000,-

Selisih tersebut merupakan Variable Cost,


Jadi : b = Rp. 100.000,- / 200 = Rp. 500,-

Y = Rp. 150.000,- (TC)


TCV = 100 x 500 = Rp. 50.000,- (TVC )
Jadi TFC = Rp. 150.000,- - Rp. 50.000,- = Rp. 100.000,-

Jadi fungsinya Y = 100.000 + 500. x


2. Metode Biaya Cadangan
Contoh :
Biaya listrik pada tingkat produksi 100.000 unit adalah Rp.
1.200.000,- sedangkan biaya listrik yang harus dibayar pada
saat kegiatan produksi dihentikan ( produksi sama dengan
nol ) adalah sebesar Rp. 800.000,-
Volume Biaya Keterangan
Produksi
100.000 Rp. 1.200.000,- Total Biaya
0 Rp. 800.000,- Total Biaya Tetap(biaya
cadangan)
100.000 Rp. 400.000,- Selisihnya biaya variabel
2. Metode Biaya Cadangan
Biaya Tetap ( a ) = Rp. 800.000,-
Biaya Variabel per unit ( b ) = Rp. 4,-
( b = Rp. 400.000,- / 100.000 = Rp. 4,- ).

Jadi formula Biaya Listrik  Y = 800.000 + 4.x


Volume Produksi dengan Biaya Reparasi &
Pemeliharaan
Biaya reparasi &
Bulan Volume Produksi Pemeliharaan
Januari 150 Rp. 175.000,-
Pebruari 200 Rp. 200.000,-
Maret 250 Rp. 225.000,-
April 300 Rp. 250.000,-
Mei 275 Rp. 237.500,-
Juni 225 Rp. 212.500,-
Juli 175 Rp. 187.500,-
Agustus 125 Rp. 162.500,-
September 100 Rp. 150.000,-
Oktober 120 Rp. 160.000,-
Nopembr 160 Rp. 180.000,-
Desember 220 Rp. 210.000,-
3. Metode Scatterplot
Grafik Scatter, Hubungan Volume Produksi
dengan Biaya Reparasi & Pemeliharaan

300.000
Biaya Reparasi & Peneliharaan

250.000 4
5
3
12
200.000 6
2
11
7
175.000 1
8
10
150.000 9

100 150 200 250 300


Volume Produksi
3. Metode Scatterplot
Biaya reparasi &
Bulan Volume Produksi Pemeliharaan
Januari 150 Rp. 175.000,-
Pebruari 200 Rp. 200.000,-
Maret 250 Rp. 225.000,-
April 300 Rp. 250.000,-
Mei 275 Rp. 237.500,-
Juni 225 Rp. 212.500,-
Juli 175 Rp. 187.500,-
Agustus 125 Rp. 162.500,-
September 100 Rp. 150.000,-
Oktober 120 Rp. 160.000,-
Nopembr 160 Rp. 180.000,-
Desenber 220 Rp. 210.000,-
3. Metode Scatterplot
Setelah kita gambar, maka langka berikutnya adalah
menentukan titik mana yang dianggap fit untuk
menentukan VC, yang dipilih :
 Januari 2010 (150;175.000) dan
September 2010 ( 100 ; 150.000 ).

Biaya reparasi &


Bulan Volume Produksi Pemeliharaan
Januari 150 Rp. 175.000,-
September 100 Rp. 150.000,-
Selisih 50 Rp. 25.000,-
3. Metode Scatterplot
Kita ambil bulan Sept  150 unit pada Rp. 175.000,-

Jadi VC per unit = Rp. 25.000,- / 50 = Rp. 500,-

Total Cost Rp. 175.000,-


TVC = Rp. 150,- x 500 Rp. 75.000,- ( - )
Jadi TFC Rp. 100.000,-

Berdasarkan perhitungan ini, maka total biaya dapat


dirumuskan sbb :
TC = Rp. 100.000,- + ( Rp. 500,- x Volume Produksi )
3. Metode Scatterplot
Kalau kita ambil bulan Januari  100 unit pada Rp. 150.000,-

Jadi VC per unit = Rp. 25.000,- / 50 = Rp. 500,-

Total Cost Rp. 150.000,-


TVC = Rp. 100,- x 500 Rp. 50.000,- ( - )
Jadi TFC Rp. 100.000,-

Berdasarkan perhitungan ini, maka total biaya dapat


dirumuskan sbb :
TC = Rp. 100.000,- + ( Rp. 500,- x Volume Produksi )
3. Metode Scatterplot
TC = Rp. 100.000,- + ( Rp. 500,- x Volume Produksi )

Atau Y = a + b.x  Y = 100.000 + 500.x


4. Metode Kuadrat Terkecil

Rumusnya :

 Y = a + b.x
4. Metode Kuadrat Terkecil
Bln Gaji Penjualan Volume
Penjualan xy x²
ke ( Y)
(x)
1 750.000 6.000 4.500.000.000 36.000.000
2 600.000 4.000 2.400.00.0000 16.000.000
3 600.000 4.500 2.700.000.000 20.250.000
4 900.000 7.500 6.750.000.000 56.250.000
5 800.000 6.000 4.800.000.000 36.000.000
6 600.000 4.500 2.700.000.000 20.250.000
7 700.000 5.500 3.850.000.000 30.250.000
8 600.000 4.000 2.400.00.0000 16.000.000
9 850.000 7.000 5.950.000.000 49.000.000
10 500.000 4.000 2.000.00.0000 25.000.000
11 1.000.000 8.000 8.000.000.000 64.000.000
12 600.000 5.000 3.000.000.000 25,000.000
∑ 8.500.000 66.000 49.050.000.000 385.000.000
n=12 Y x xy x²
4. Metode Kuadrat Terkecil
Diketahui :
n = 12 Y = a + b.x
∑ Y = 8.500.000
∑ X = 66.000
∑ XY = 49.050.000.000
∑ X² = 385.000.000
4. Metode Kuadrat Terkecil
Rumus :

 Y = a + b.x
4. Metode Kuadrat Terkecil
Perhitungannya :

Jadi Fungsi Gaji  Y = 133,33 + 104,55.x


5. Model Regresi
Dalam analisis regresi untuk memisahkan
biaya tetap dan variabel terdapat
kemungkinan menggunakan regresi
sederhana atau regresi berganda.
Regresi sederhana akan menghasilkan satu
biaya variabel sedangkan regresi berganda
akan menghasilkan lebih dari satu biaya
variabel.
5. Model Regresi Tunggal
Contoh.
Y
Tahun (Unit X XY X²
Produksi) ( Total Cost )
1 3 4.400 13.200 19.360.000
2 5 4.500 22.500 20.250.000
3 6 4.550 27.300 20.702.500
4 8 4.650 37.200 21.622.500
5 10 4.750 47.500 22.562.500
∑ 32 22.850 147.700 104.497.500
5. Model Regresi Tunggal
Rumus.
Y = a + bX
I. ∑Y = an + b∑X
II. ∑XY = a∑X + b∑X²

I. 32 = 5a+ 22.850 b 5570


II. 147.700 = 22.850 a + 104.497.500 b 1

I. 146.240 = 22.850 a + 140.424.500 b


II. 147.700 = 22.850 a + 104.497.500 b ( - )
 1.460 = 0 + 73.000 b
b = 1.460 / 73.000 = 0,02
5. Model Regresi Tunggal
I. 32 = 5 a + 22.850.b
 32 = 5 a + 22.850 x 0,02
 32 = 5 a + 457
 5 a = 32 – 457 = - 425
 a = - 425 / 5 = - 85.

Jadi fungsinya Y = - 85 + 0,02 X

Kalau Y = 20  maka 20 = -85 + 0,02 X


 X = 105 / 0,02 = 5.250.
Koefisien Korelasi (r)
Rumus :
Koefisien Korelasi (r)
Contoh.
Y X
Tahun (Unit ( Total Cost ) XY Y² X²
Produksi)
1 3 4.400 13.200 9 19.360.000
2 5 4.500 22.500 25 20.250.000
3 6 4.550 27.300 36 20.702.500
4 8 4.650 37.200 64 21.622.500
5 10 4.750 47.500 100 22.562.500
∑ 32 22.850 147.700 234 104.497.500
Koefisien Korelasi (r)
Contoh Kedua - Korelasi
Contoh :

Y
Tahun (Unit X XY Y² X²
Produksi) ( Total Cost )
1 3 4.400 13.200 9 19.360.000
2 5 4.475 22.375 25 20.025.625
3 6 4.535 27.210 36 20.566.225
4 8 4.670 37.360 64 21.808.900
5 10 4.700 47.000 100 22.090.000
∑ 32 22.700 147.145 234 103.850.750
Contoh Kedua - Korelasi
Jadi diketahui :
∑ Y = 32.
∑ X = 22.700.
∑ XY = 147.145.
∑ Y² = 234.
∑ X² = 103.850.750.
Contoh Kedua - Korelasi
Rumus :
Contoh Kedua - Korelasi
Caranya :
Contoh Kedua - Korelasi
Caranya
Penggolongan biaya lebih lanjut
Biaya Tetap ada dua yaitu :
1. Biaya Tetap Komitet.
2. Biaya Tetap Diskresionari.

Biaya Variabel juga ada dua yaitu :


1. Biaya Variabel Enjiner.
2. Biaya Variabel Dikresionari.
Biaya Tetap Komitet
Adalah merupakan jenis biaya tetap yang
tidak mudah dieliminasi atau dikurangi oleh
manajemen, karena pada umumnya biaya ini
timbul dari pendirian perusahaan atau
pemilik ekuipmen.

Contohnya : biaya depresiasi gedung pabrik


dan ekuipmen, pajak bumi dan bangunan,
biaya sewa jangka panjang, gaji direksi.
Biaya Tetap Diskresionari
Adalah merupakan jenis biaya tetap yang
dapat dieleminasi atau dikurangi oleh
manajemen, karena pada umumnya biaya ini
timbul dari kebijakan manajemen dalam
menyusun anggaran.

Contoh : biaya promosi, biaya riset dan


pengembangan, biaya konsultan dan biaya
pegawai honorer.
Biaya Variabel Enjiner
Adalah merupakan biaya yang
mempunyai hubungan fisik dengan
volume kegiatan perusahaan. Biaya ini
bersifat variabel karena antara masukan
dan keluarannya dan mempunyai
hubungan yang optimum.

Contoh : bahan baku.


Biaya Variabel Diskresionari
Adalah merupakan biaya yang bersifat
variabel karena kebijakan manajemen. Biaya
ini berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan karena manajemen
menghendaki demikian.

Contoh : komisi penjualan yang ditentukan


manajemen sebesar 5 % dari hasil penjualan
Penggolongan Biaya Tetap dan Variabel

Biaya Tetap
Komitet
Biaya Tetap
Biaya Tetap
Diskresionari

Biaya
Biaya Variabel
Enjiner

Biaya Variabel
Biaya Variabel
Diskresionari
Thank You

Drs. Ec. SUDARNO, MM. Universitas Islam Kadiri


Kediri – Indonesia.
KASUS
UNTUK LATIHAN

Universitas Islam Kadiri


Drs. Ec. Sudarno, MM.
Kediri – Indonesia.
Teori – Latihan 1
1.1. Jika produksi masih dalam batas kapasitas normal
(relevant range), bertambahnya total penjualan
mengakibatkan semakin besarnya biaya tetap per unit.
1.2. Jika produksi masih dalam batas kapasitas normal
(relevant range), bertambahanya total penjualan tidak
akan mempengaruhi besarnya biaya veriabel per unit.
 Jawablah soal di atas Benar atau salah dan beri alasan. !
Kasus – Latihan 2
Paul adalah pimpinan cabang sebuah Perusahaan (PT
Sumber Efisien) dan memutuskan untuk menghitung
dan menentukan fungsi Biaya Listrik di Perusahaan
yang dia pimpin. Sehubungan dengan ini maka data
Biaya Listrik yang dikeluarkan pada tingkat produksi
5.000 unit adalah Rp. 100.000,- sedangkan Biaya
Listrik yang harus dibayar pada saat kegiatan produksi
dihentikan (produksi sama dengan nol) adalah sebesar
Rp. 25.000,-. Berdasarkan data tersebut di atas,
Saudara diminta untuk :
Kasus – Latihan 2
Berdasarkan data tersebut di atas, Saudara diminta
untuk :
2.1. Membantu Pak Paul menentukan fungsi Biaya
Listrik tersebut dengan menggunakan Metode Biaya
Cadangan ( Standby Cost Method) !
2.2. Jika produksi pada tingkat 7.000 unit, hitunglah
berapa Biaya Listrik tersebut ?
Kasus – Latihan 3.
Wilson adalah kepala cabang sebuah perusahaan
Ekspidisi (PT Sumber Kilat ) dan memutuskan untuk
menghitung atau memperkirakan komponen biaya
tetap (Fixed Cost) dan biaya variabel (Variable Cost).
Sehubungan dengan ini dan data-data yang
dikumpulkan selama 6 bulan, adalah sebagai berikut :
Paket Yang Jumlah Biaya
Bulan Keterangan
Terkirim (Unit ) Pengiriman ( Rp.)
Januari 8 740,-
Pebruari 18 1.040,-
Maret 16 930,-
April 10 840,-
Mei 20 1.110,-
Juni 26 1.280,-
Kasus – Latihan 3.
Diminta :
3.1. Carilah komponen biaya tetap ( Fixed Cost ) dan
Biaya Varibel ( Variable Cost ) untuk biaya pengiriman
dengan menggunakan Metode Titik Tertinggi dan
Titik Terrendah ( High and Low Point Method) !
3.2. Wilson sudah memprediksi pada bulan Juli paket
yang terkirim naik menjadi 28 unit, maka Saudara
diminta untuk menghitung berapa Total Cost-nya .
Selamat
Mengerjakan.
Semoga Bisa dan Sukses.

Universitas Islam Kadiri


Drs. Ec. Sudarno, MM.
Kediri – Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai