Anda di halaman 1dari 33

PERHITUNGAN BIAYA ABSORPSI

DAN BIAYA VARIABEL, SERTA


MANAJEMEN PERSEDIAAN
ANGGOTA KELOMPOK

01 Fazliana Khairiza 7101421086

02 Amalia Nurul Inzati 7101421091

03 Adila Putri Amanda 7101421102

04 Ika Amelia Prista D. S. 7101421108


POKOK BAHASAN

MENGUKUR KINERJA PUSAT LABA LAPORAN LABA RUGI SEGMEN


01 MENGGUNAKAN LAPORAN LABA 04 MENGGUNAKAN PERHITUNGAN
RUGI VARIABEL DAN ABSORPSI BIAYA VARIABEL

HUBUNGAN ANTARA
MANAJEMEN PERSEDIAAN
02 PRODUKSI,PENJUALAN, DAN 05
LABA

LAPORAN LABA
03 RUGIMENGGUNAKAN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
DAN ABSORPSI
MENGUKUR KINERJA PUSAT
LABA MENGGUNAKAN LAPORAN
LABA RUGI VARIABEL DAN
ABSORPSI
01
PERHITUNGAN BIAYA ABSORPSI

Perhitungan biaya absorpsi membebankan


seluruh biaya produksi ke produk. Bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, overhead
variabel, dan overhead tetap adalah biaya dari
suatu produk. Oleh karena itu, dengan
perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap
dibebankan dipandang sebagai biaya produk,
bukan biaya periode.
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL

Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan


antara biaya produksi tetap dan variabel.
Perhitungan biaya variabel hanya membebankan
biaya produksi variabel ke produk; biaya-biaya
tersebut terdiri atas bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead variabel.
Selama setahun terakhir, Fairchild Company memiliki data berikut terkait
dengan produk yang diproduksinya
Jumlah unit dalam persediaan awal -
Jumlah unit yang diproduksi 10.000
Jumlah unit yang terjual 8.000
Biaya variable per unit:
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung $ 100
Overhead variabel $ 50
Biaya tetap:
Overhead tetap per unit yang diproduksi $ 25
Beban penjualan dan administrasi tetap $ 100.000
Diminta:
1.Berapakah jumlah unit dalam persediaan akhir?
2.Dengan menggunakan perhitungan biaya absorpsi, hitunglah biaya produk
per unit?
3.Berapakah nilai dari persediaan akhir?
jawab:
1.Jumlah unit dalam persediaan akhir
= Jumlah unit persediaan awal + jumlah unit yang diproduksi – jumlah unit yang terjual
= 0 + 10.000 – 8.000
= 2.000 unit

2.Biaya per unit dengan perhitungan biaya absorpsi:


Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung $ 100
Overhead $ 50
Overhead tetap $ 25
Biaya produk per unit $ 225

3.Nilai persediaan akhir


= jumlah unit dlm persediaan akhir x biaya produk per unit absorpsi
= 2.000 unit x $ 225
= $ 450.000
MENGHITUNG BIAYA PERSEDIAAN DENGAN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
Diminta: 3.Nilai persediaan akhir
1.Berapakah jumlah unit dalam persediaan akhir? = jumlah unit dlm persediaan akhir x biaya produk per
2.Dengan menggunakan perhitungan biaya variabel, unit absorpsi
hitunglah biaya produk per unit? = 2.000 unit x $ 200
3.Berapakah nilai dari persediaan akhir? = $ 400.000
Jawab:
1.Jumlah unit dalam persediaan akhir
= Jumlah unit persediaan awal + jumlah unit yang
diproduksi – jumlah unit yang terjual
= 0 + 10.000 – 8.000
= 2.000 unit
2.Biaya per unit dengan perhitungan biaya absorpsi:
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung $100
Overhead variable $ 50
Biaya produk per unit $ 200
HUBUNGAN ANTARA
PRODUKSI, PENJUALAN,DAN
LABA
02
HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI, PENJUALAN,DAN LABA

Hubungan laba menurut perhitungan biaya variabel dan laba menurut perhitungan biaya absorpsi
berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah. Apabila barang yang terjual lebih
banyak dari yang diproduksi, maka laba menurut perhitungan biaya variable akan lebih tinggi dari laba
menurut perhitungan biaya absorpsi.

Menurut perhitungan biaya absorpsi, unit-unit yang keluar dari persediaan mengandung overhead tetap
dari periode sebelumnya. Selain itu, unit-unit yang diproduksi dan dijual telah mengandung seluruh
overhead tetap periode berjalan. Dengan demikian, jumlah beban overhead tetap menurut perhitungan
biaya absorpsi lebih besar dari biaya overhead tetap periode berjalan sejumlah overhead tetap yang
keluar dari persediaan.

Oleh karena itu, laba menurut perhitungan biaya variabel lebih tinggi dari laba menurut perhitungan
biaya absorpsi karena sejumlah overhead tetap mengalir keluar dari persediaan awal.
Hubungan Produksi, Penjualan dan Laba:

1.Produksi> Penjualan – Laba Bersih Absobrsi> Laba Bersih Variabel


2.Produksi< Penjualan – Laba Bersih Absorbsi< Laba Bersih Variabel
3.Produksi=Penjualan – Laba Bersih Absorbsi = Laba Bersih Variabel
Kunci untuk menjelaskan perbedaan di antara kedua laba tersebut adalah analisis arus
overhead tetap. Perhitungan biaya variable selalu mengakui total overhead tetap
periode sebagai beban. Di pihak lain, perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui
overhead tetap yang ada pada unit yang terjual. Apabila jumlah yang diproduksi
berbeda dari yang terjual, overhead tetap akan mengalir ke luar atau kedalam
persediaan.

Apabila jumlah overhead tetap dalam persediaan meningkat, maka laba menurut
perhitungan biaya absorpsi lebih besar daripada laba menurut perhitungan biaya
variabel absorpsi dengan menghitung kenaikan bersih. Apabila overhead tetap
persediaan berkurang, maka laba menurut perhitungan biaya variable lebih besar
daripada laba menurut perhitungan biaya absorpsi. Perubahan overhead tetap dalam
persediaan adalah tetap sama dengan selisih di antara kedua laba. Perubahan ini dapat
dihitung melalui perkalian tarif overhead tetap dengan perubahan total unit
persediaan awal dan akhir (yang merupakan selisih antara produksi dan penjualan).
Selisih antara laba bersih menurut perhitungan
biaya absorpsi dan perhitungan biaya variabel
dapat dinyatakan sebagai berikut:

Laba menurut perhitungan biaya absorpsi–laba


menurut perhitungan biaya variabel = tarif overhead
tetap x (unit yang di produksi – unit yang terjual)
LAPORAN LABA RUGI
MENGGUNAKAN PERHITUNGAN
BIAYA VARIABEL DAN
ABSORPSI
03
Oleh karena biaya produk per unit adalah dasar
bagi beban pokok penjualan, metode
perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat
menghasilkan angka laba operasi yang berbeda.
perbedaanya muncul karena jumlah biaya tetap
yang diakui sebagai beban dengan kedua
metode tersebut.
PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI DENGAN

PERHITUNGAN BIAYA ABSORPSI

Laporan laba rugi dengan menggunakan biaya absorpsi


digunakan untuk pelaporan kepada pihak diluar
perusahaan. Semua biaya produk dimasukan sebagai Fairchild Company
beban pokok penjualan. Laporan Laba Rugi Perhitungan Biaya Absorpsi

Penjualan ($300x8.000) 2.400.000

Dikurangi :
Contoh perhitungan :
Beban pokok penjualan 1.800.000
Beban penjualan & administrasi = 100.000 Laba Bruto 600.000
Biaya produk per unit dengan absorpsi = 225 Dikurangi :

Unit yang terjual = 8.000 Beban penjualan dan adm. 100.000

Laba operasi 500.000

Beban pokok penjualan ????


= Biaya produk per unit absorpsi x unit yang terjual
= 225 x 8.000
= 1.800.000
PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI DENGAN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL

Laporan laba rugi dengan menggunakan biaya variabel Fairchild Company


bermanfaat untuk pengambilan keputusan di dalam Laporan Laba Rugi Perhitungan Biaya Variabel
perusahaan. Semua biaya tetap dianggap sebagai biaya Penjualan ($300x8.000) 2.400.000

periode, saat periode waktu telah berakhir, manfaat dari biaya Dikurangi beban variabel :

tetap juga berakhir. Beban pokok penjualan variabel 1.600.000

Margin kontribusi 800.000

Contoh perhitungan : Dikurangi beban tetap :

Overhead tetap = 250.000 Overhead tetap 250.000

Beban penjualan & administrasi = 100.000 Beban penjualan dan adm. tetap 100.000 350.000

Biaya produk per unit dengan variabel = 200 Laba operasi 450.000

Unit yang terjual = 8.000

Beban pokok penjualan ????


= Biaya produk per unit variabel x unit yang terjual
= 200 x 8.000
= 1.600.000
LAPORAN LABA RUGI SEGMEN
MENGGUNAKAN PERHITUNGAN
BIAYA VARIABEL
04
KATEGORI BEBAN TETAP PADA LAPORAN
LABA RUGI SEGMEN

perhitungan biaya variabel berguna dalam penyusunan laporan laba rugi segmen karena memberikan
informasi yang bermanfaat mengenai beban variabel dan beban tetap. segmen adalah sub unit dari sebuah
perusahaan yang cukup penting untuk menyajikan penyusunan laporan kinerja. segmen dapat berbentuk
devisi, departemen, lini produk dan kelompok pelanggan. dalam laporan laba rugi segmen beban tetap
dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1. beban tetap langsung : adalah beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke sebuah segmen.
beban tetap langsung ini terkadang dianggap sebagai beban tetap yang dapat dihindarkan atau beban
tetap yang dapat ditelusuri karena akan hilang jika segmen dihapuskan.
2. beban tetap bersama : adalah beban tetap bersama yang ditetapkan oleh dua atau lebih segmen, beban
tetap bersama akan tetap ada meskipun salah satu segmen dihapuskan.
pembagian tambahan ini menekankan pada biaya yang dapat dikendalikan dan biaya yang tidak dapat
dikendalikan serta dapat meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi kontribusi dari setiap
segmen ke kinerja perusahaan secara keseluruhan.
PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI SEGMEN

laporan laba rugi segmen adalah laporan kontribusi laba dari


berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organisasi.
laporan laba rugi segmen yang disusun berdasarkan kalkulasi biaya
variabel menghasilkan evalusi dan keputusan yang lebih baik dari
pada yang disusun berdasarkan kalkulasi biaya absoprsi. laporan
laba rugi segmen mampu menyediakan informasi yang berharga
mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer
segmen.
margin segmen adalah kontribusi laba dari setiap segmen yang
menutup biaya tetap bersama perusahaan.
CONTOH PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI SEGMEN
Audiomatronics Inc.
laporan laba rugi segmen memperkenakan para menejer untuk Laporan Laba Rugi Segmen
mengetahui keuntungan dari masing-masing sebuah perusahaan.
Untuk Periode yang Akan Datang
segmen dapat berupa produk, wilayah, jenis pelanggan, dan
sebagainya.
Pemutar MP3 Pemutar DVD Total
Audiomatronics inc. memproduksi pemutar MP3 dan pemutar
penjualan $ 400.000 $290.000 $690.000
DVD dalam suatu pabrik. Informasi berikut diberikan untuk beban pokok penjualan variabel (200.000) (150.000) (350.000)
tahun depan. beban penjualan variabel (20.000) (14.500) (34.500)
pemutar MP3 Pemutar DVD margin kontribusi $ 180.000 $ 125.500 $305.500
Penjualan $400.000 $290.000 dikurangi beban tetap langsung:
Beban pokok penjualan variabel 200.000 $ 150.000 overhead tetap langsung (30.000) (20.000) (50.000)
Overhead tetap langsung 30.000 20.000 penjualan dan administrasi (10.000) (15.000) (25.000)
margin segmen $ 140.000 $ 90.500 $230.500
komisi penjualan sebesar 5 persen dibayarkan kepada setiap lini dikurangi beban tetap bersama :
produk. beban penjualan dan administrasi tetap langsung overhead tetap bersama (100.000)

diperkirakan sebesar $10.000 untuk lini MP3 dan $15.000 untu penjualan dan administrasi (20.000)

lini DVD. overhead tetap bersama diperkirakan sebesar laba operasi $110.500

$100.000; beban penjualan dan administrasi bersama


diperkirakan sebesar $20.000
MANAJEMEN PERSEDIAAN

05
BIAYA TERKAIT DENGAN
PERSEDIAAN

1
Biaya Pemesanan (ordering costs) Adalah biaya-biaya
untuk menempatkan dan menerima sebuah pesanan.
Contohnya : Biaya pemrosesan pesanan, biaya asuransi

MANAJEMEN
untuk pengiriman, biaya menerima dan
menurunkanpesanan

2
PERSEDIAAN
Biaya Penyimpanan (carrying costs) Adalah biaya-biaya
untuk pemeliharaan,dan menyimpan persediaan.
Contohnya : asuransi, pajak atas persediaan,biaya
penanganan, dan tempat penyimpanan.

3
Baya Kehabisan Persediaan (stockout costs) adalah biaya karena
produk tidak tersedia saat diminta oleh pelanggan/biaya karena tidak
memiliki bahan baku saat diperlukan untuk produksi.
Contohnya : kehilangan penjualan, biaya mempercepat produksi, dan
biaya dari terganggunya produksi.
1. Total Biaya Terkait Persediaan
( Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan )

2. Biaya Pemesanan
( Jumlah Pesanan per tahun X Biaya
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN, menempatkan Sebuah Pesanan )
BIAYA PENYIMPANAN, DAN
TOTAL BIAYA TERKAIT DENGAN
PERSEDIAAN 3. Jumlah Unit Persediaan Rata-Rata
( Jumlah yang Dipesan / 2 )

4. Biaya Penyimpanan
( jumlah Unit Persediaan Rata-Rata x Biaya
Penyimpanan Satu Unit dalam Persediaan )
CONTOH MENGHITUNG BIAYA PEMESANAN, BIAYA
PENYIMPANAN, DAN TOTAL BIAYA TERKAIT PERSEDIAAN
1 . Jumlah pemesanan
Biaya pemsanan dan biaya penyimpanan adalah bagian dari
= jumlah unit yang digunakan dalam setahun / jumlah unit setiap kali
biaya untuk memperoleh persediaan secara keseluruhan.
pesanan ditempatkan
pesanan yang lebih besar berarty pemesanan tahunan yang
= 10.000/1.000
paling rendah, tetapi biaya penyimpanan tahunan yang paling
= 10 pesanan per tahun
tinggi.
2. Total biaya pemesanan

= jumlah pemesanan x biaya per pemsanan


contoh:
= 10 pesanan x $25
Mall-O-Cars Inc. menjual beberapa merek mobil dan
= $250
menyediakan layanan purnajual untuk merek-merek mobil
3. Total biaya penyimpanan
tersebut. suku cadangan X7B digunakan untuk memperbaiki
pompa air. setiap tahun, 10.000 unit suku cadagan X7B = jumlah unit dalam persediaan rata-rata x biaya penyimpanan satu

digunakan; saat ini, suku cadangan tersebut dibeli dari pemasok unit persediaan

diluar perusahaan. jumlah unit yang dibeli setiap pemesanan = (1.000/2) x $2

adalah 1.000 unit. biaya untuk menempatkan setiap =$1.000

pemesanan bagi Mall-o-Cars adalah $25 dan biaya 4. Total biaya terkait persediaan

penyimpanannya $2 persuku cadangan per tahun. = Total biaya pemesanan + total biaya penyimpanan

= $250 + $1.000

=$1.250
ECONOMIC ORDER
QUANTITY
Jumlah unit dalam kuantitas pesanan dengan ukuran yang optimal disebut
dengan aeconomic Order Quantity. EOQ adalah kuantitas yang akan
meminimalkan total biaya yang terkait dengan persediaan.

EOQ = √(2 x CO x D)/CC

Keterangan :
EOQ = Jumlah unit optimal yang dipesan pada suatu waktu
CO = Biaya untuk menempatkan satu pemesanan
D = Permintaan tahunan atas satu produk dalam unit
CC = Biaya penyimpanan satu unit dalam persediaan selama setahun
Dengan menggunakan EOQ biaya

penyimpanan sama dengan biaya

pemesanan. Dapat disimpulkan

kuantitas pesanan EOQ sebesar

500 memiliki biaya yang lebih

rendah dibandingkan dengan

kuantitas pemesanan sebesar

1.000 ($1.000 + $1.250)


TITIK PEMESANAN KEMBALI (REORDER POINT)
Adalah titik dalam waktu saat pesanan baru harus ditempatkan (atau setup
dimulai). Titik pemesanan kembali adalah fungsi dari EOQ, lead time, dan tingkatan
penggunaan persediaan. Lead time adalah waktu yang dibutuhkanm untuk
menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan ditempatkan atau setup
dimulai. Untuk menghindari biaya yang muncul karena tidak memiliki persediaan
yang dibutuhkan (stockout cost) dan untuk meminimalkan biaya penyimpanan,
sebuah pesanan seharusnya ditempatkan sehingga pesanan tersebut tiba sesaat
sebelum unit terakhir dalam persediaan digunakan.
Titik Pemesanan Kembali = Tingkatan penggunaan x Lead Time
CONTOH :Menghitung Titik Pemesanan Kembali saat penggunaan diketahui dengan pasti

Mall-o-Cars Inc menjual beberapa merek mobil dan memberikan layanan purna jual untuk merek-

merek tersebut. Suku cadang X7B digunakan untuk memperbaiki pompa air. Setiap tahun

sebanyak

10.000unit suku cadang X7B digunakan; suku cadang X7B digunakan sebanyak 40 unit per hari.

Dibutuhkan waktu 5 hari untuk Mall-o-Cars Inc sejak pesanan ditempatkan sampai dengan

pesanan tersebut tiba. Hitunglah titik pemesanan!

Penyelesaian :

Titik pemesanan = Penggunaan harian x Lead Time

= 40 x 5 hari = 200 unit

Oleh karena itu, saat jumlah suku cadang X7B mencapai 200 unit, waktunya untuk melakukan

pemesanan kembali.
PENDEKATAN JUST IN TIME
DALAM PERSEDIAAN
Adalah suatu konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktivitas
produksi didatangkan dari pemasok atau supplier tepat pada waktu bahan
itu dibutuhkan oleh proses produksi. Hal ini akan menghemat bahkan
meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan barang. Biaya pemesanan
berkurang dengan mengembangkan hubungan yang erat dengan para
pemasok. Negosiasi kontrak jangka panjang untuk memasok bahan baku dari
pihak di luar perusahaan tentu akan menurangi jumlah pemesanan dan biaya
pemesanan yang terkait. Kelemahan dari sistem JIT adalah tidak adanya
persediaan sebagai cadangan jika terjadi gangguan produksi. ketika
menggunakan sistem IT juga akan menghadapi kemungkinan adanya
kekuranagn barang, kareena dalam sistem JIT hanya memesan barang-barang
yang dibutuhkan sekarang, bukan yang diharapkan untuk dijual.
THANK YOUU

Anda mungkin juga menyukai