MAKALAH
Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu:
Lilik A, M.Si.
Disusun oleh:
Kelompok 8
Muhamad Sariful Anam 15.0102.0188
Ferdan Rizki Dwi Jatmiko 15.0102.0189
Fauzan Rukmana 15.0102.0210
Analisis biaya volume laba (cost volume profit analisis CVP analysis) adalah suatu
alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan dalam pengambilan keputusan, karena
analisis ini menekankan pada keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga,
maka semua informasi keuangan terkandung di dalamnya (Hansen dan Mowen, 2009:4).
Analisis CVP ini dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mengindentifikasi
cakupan dan besaranya kesulitan ekonomi yang dialami atau dihadapi suatu perusahaan dan
membantu mencari pemecahannya.
Dalam perusahaan banyak isu-isu yang terjadi, seperti dampak pengurangan biaya
tetap terhadap titik impas, dampak kenaikan harga terhadap laba, serta jumlah unit yang harus
dijual untuk mencapai titik impas dan lain-lain, oleh karena itu analisis CVP digunakan untuk
mengatasi isu-isu ini. Selain itu, analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan
analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap
laba. Sehingga analisis CVP merupakan bagian integral dari perencanaan keungan dan
pengambilan keputusan. Untuk itulah di dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisis
CVP.
PEMBAHASAN
Analisis biaya volume laba merupuakan sebuah analisis yang digunakan manajer di
perusahaan-perusahaan tujuannya untuk mengetahui kaitan-kaitan antara pendapatan yang
berasal dari penjualan (sales), pengeluaran (Cost), dan keuntungan bersih (laba netto). Unsur-
unsur tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi sehingga dapat digambarkan pengaruh
yang terjadi antar ketiganya.
Profit
Cost Volume
1. Pengaruh cost terhadap volume (produksi), jika cost dihemat maka akan
dihasilkan volume yang besar, artinya semkain efisien biaya maka volume yang
diproduksi semakin besar.
2. Pengaruh cost terhadap profit, jika semakin kecil biaya maka profit akan semakin
tinggi dan sebaliknya.
3. Pengaruh volume terhadap profit, jika semakin banyak volume yang terjual maka
mendapatkan profit yang tinggi dan sebaliknya.
Dari gambar diatas, maka dikembangkanlah beberapa alat analisis sebagai berikut ini:
Laba operasi
Contoh:= (harga x jumlah unit terjual) (Biaya Variabel (VC) per unit x
jumlah unit rumus
Untuk menerapkan terjual)perhitungan
total biayadiatas,
tetap berikut
(FC) disajikan laporan
Laba /Rugi Whittier Company yang memproduksi mesin pemotong rumput :
Penjualan (1.000 unit @$400) $ 400.000
Dikurangi : Beban Variabel 325.000
Margin kontribusi $ 75.000
Diurangi : Beban tetap 45.000
Laba Operasi $ 30.000
Dari lapoaran Laba/Rugi diatas, diketahui harga per unit mesin
pemotong rumput Whittier Company adalah $400 dan biaya variabel (VC) per
unit adalah $325 ($325.000/1000 unit). Biaya tetap adalah $45.000. Jadi
persamaan laba operasi pada titik impas adalah :
0 = ($400 x unit) ($325 x unit) $45.000
0 = ($75 x unit) $45.000
$75 x unit = $45.000
Unit = 600
Dengan perhitungan diatas, maka Perusahaan Whittier Company harus
menjual 600 unit mesin pemotong untuk menutupi semu beban tetap dan
variabel. Hal ini bisa dibuktikan dengan memformulasikan kembali laporan
Laba/Rugi berdasarkan 600 unit sepatu yang terjual.
Penjualan (600 unit @ $400) $ 240.000
Dikurangi : Beban Varibel 195.000
Margin kontribusi $ 45.000
Dikurangi : Beban Tetap 45.000
Laba operasi $ 0
Maka penjualan 600 unit, menghasilkan laba nol. Artinya pada waktu
perusahaan memproduksi 600 unit, maka dapat dikatakan perusahaan Whittier
Company tidak mendapat keuntungunan ataupun kerugian.
2. Jalan Pintas untuk menghitung Unit Impas
Margin Kontribusi (pendapatan marjinal), merupakan kelebihan harga
penjualan terhadap beban variabel dari unit yang bersangkutan (Horngren
1996:37) atau pendapatan penjualan dikurangi total beban variabel.
CM ( unit )=unit priceUnit VC
CM ( unit )
Jika menggunakan presentase CM ( )= x 100
Unit price
Harga untuk 1 unit mesin pemotong rumput milik Perusahaan Whittier
Company = $400Variabel Cost (VC) untuk 1 unit mesin pemotong rumput =
$325
$ 75
CM ( )= x 100=18,75
$ 400
Pada saat berada di titik impas, margin kontribusi sama dengan beban
tetap. Jika margin kontribusi per unit diganti untuk harga dikurangi beban
variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit,
maka akan didapat persamaan dasar impas berikut :
FC
Jumlah unit impas=
CM (unit)
$ 45.000 $ 45.000
Jumla h unit impas= = =600 unit
( $ 400 $ 325 ) $ 75
3. Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba
Analisis CVP ini menyediakan suatu cara menentukan jumlah unit
yang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu
a. Target Laba dalam Jumlah Dolar
Perusahaan Whittier Company ingin memperoleh laba operasi sebesar
$60.000. Maka digunakan laporan Laba/Rugi untuk mencari hasilnya.
$60.000 =($400 x unit) - ($325 x unit) - $45.000
$105.000 =($75 x unit)
Unit =1.400
Untuk itu perusahaan Whittier Company harus menjual 1.400 unit mesin
pemotong rumput untuk menghasilkan laba operasi sebesar $60.000.
Laporan Laba/Rugi menunjukkan Laba $60.000 dengan target penjualan
1400 unit.
Penjualan (1.400 unit @ $400) $ 560.000
Dikurangi : Beban Varibel 455.000
Margin kontribusi $ 105.000
Dikurangi : Beban Tetap 45.000
Laba operasi $ 60.000
Dari perhitungan diatas, maka perusahaan Whittier Company harus
menjual 1.400 unit mesin pemotong rumput atau 800 unit lebih banyak
dari volume impas 600 unit untuk menghasilkan laba sebesar $60.000.
Margin kontribusi per mesin adalah $75, perkalian antara $75 dengan 800
unit mesin diatas impas juga menghasilkan laba sebesar $60.000.
b. Target laba dalam Presentase dari Pendapatan Penjualan.
Perusahaan Whittier Company ingin mengetahui jumlah mesin pemotong
rumput yang harus dijual untuk menghasilkan laba yang sama dengan 15%
dri pendapatan penjualan. Sehingga dapat dihitung sebagai berikut:
0,15 ($400) Unit = ($400xUnit)-($325xunit)-$45.000
$60 x Unit = ($400xUnit)-($325xUnit)-$45.000
$60 x Unit = ($75xUnit)-$45.000
$15xUnit = $45.000
Unit = 3.000
Bukti bahwa perusahaan memperoleh laba 15% adalah Total pendapatan
$1,2 juta ($400x3000). Volume impas adalah 600 unit, jika 3.000 unit
mesin terjual maka ada 2.400 (3.000-600) mesin titik impas yang telah
terjual jadi laba sebelum pajak adalah $180.000 ($75x2400), yaitu 15%
dari penjuualan ($180.000/$1.200.000)
c. Target Laba setelah Pajak
Saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak berperan, karena
pajak yang dibayarkan atas laba nol adalah nol, oleh karena itu perlu
petimbangan. Laba bersih adalah laba operasi setelah pajak penghasilan
dan angka target laba dinyatakan dalam kerangka sebelum pajak. Dengan
demikian, harus ditambahkan kembali pajak penghasilan untuk
memperoleh laba operasi ketika target laba dinyatakan sebagai laba bersih.
Laba bersih = Laba operasi Pajak penghasilan
= Laba operasi (Tarif pajak x Laba operasi)
= Laba operasi (1 Tarif pajak)
Misalnya, perusahaan Whittier Company ingin memperoleh laba bersih
sebesar $48.750 dan tarif pajaknya dalah 35%. Untuk mengkonversi target
laba setelah pajak menjadi target laba sebelum pajak, maka langkah-
langkahnya sebagai berikut :
$48.750 = Laba operasi (0.35 x laba operasi)
$48.750 = 0.65 (laba operasi)
$75.000 = laba operasi
Jadi, jika tarif pajak adalah 35%, maka perusahaan Whittier Company
harus menghasilkan $75.000 sebelum pajak penghasilan untuk
memperoleh $48.750. Dengan pengkonversian ini, dapat dihitung jumlah
unit yang harus dijual :
Unit = ($45.000 + $75.000) / $75
Unit = $120.000 / $75
Unit = 1600
Untuk membuktikan hal tersebut, maka disusun laporan laba rugi
berdasarkan penjualan sebanyak 1.600 unit sepatu :
Penjualan (1.600 unit @ $400) $ 640.000
Dikurangi : Beban Varibel 520.000
Margin kontribusi $ 120.000
Dikurangi : Beban Tetap 45.000
Laba operasi $ 60.000
Dikurangi : Pajak Penghasilan (35%) 26.250
Laba bersih $ 48.750
B. Titik Impas dalam Dolar Penjualan.
Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih
suka menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada
unit yang terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu
ukuran pendapatan penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan
unit yang terjual. Sebagai contoh, titik impas Whittier Company dihitung pada 600
mesin pemotong rumput. Karena harga jual per unit mesin pemotong rumput adalah
$400, maka volume impas dalam pendapatan penjualan adalah $240.000 ($400 x
600).
Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variabel
didefenisikan sebagi suatu persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah jumlah per
unit yang terjual. Dapat diilustrasikan mengenai pembagian pendapatan penjualan
menjadi biaya variabel dan margin kontribusi sebagai berikut:
Harga adalah $10 dan biaya variabel adalah $6. Tentu saja, sisanya adalah margin
kontribusi sebesar $4 ($10 - $6). Jika yang dijual adalah 10 unit, maka total biaya
variabel adalah $60 ($6 x 10 unit). Atau, karena setiap unit yang dijual menghasilkan
pendapatan sebesar $10 dan membutuhkan biaya variabel $6, maka kita dapat
mengatakan bahwa 60 persen dari setiap dolar pendapatan yang dihasilkan
diakibatkan oleh biaya variabel ($6/$10). Jadi, dengan memfokuskan pada pendapatan
penjualan, kita dapat memperkirakan total biaya variabel sebesar $60 untuk
pendapatan $100 (0,60 x $100).
Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini
merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup
biaya variable. Rasio biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data total
maupun data per unit. Tentu saja, persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah
biaya variable tertutupi merupakan rasio margin kontribusi. Rasio margin kontribusi
(contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia
untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
Berikut ini merupakan laporan Laba Rugi dari Whittier Dalam Dolar dan
Persentase Penjualan:
Dolar Persentase Penjualan
Penjualan $400.000 100,00%
Dikurangi: Biaya Variabel 325.000 81,25%
Margin Kontribusi 75.000 18,75%
Dikurangi: Biaya tetap 45.000
Laba Operasi 30.000
Rasio Biaya Variabel adalah 81,25% ($325.000/$400.000). Rasio margin
kontribusi adalah 18,75% ($75.000/$400.000 atau berasal dari 100%-81,25%). Biaya
tetap adalah $45.000. Berdasar informasi tersebut, berapakah pendapatan penjualan
yang harus dihasilkan Whittier ntuk mencapai titik impas?
Laba Operasi = Penjualan Biaya Variabel Biaya Tetap
0 = (Penjualan (Rasio Biaya Variabel x Penjualan)) Biaya tetap
0 = Penjualan (1 Rasio Biaya Variabel) Biaya Tetap
0 = Penjualan (1 0,8125) 45.000
(0,1875)Penjualan = 45.000
Penjualan = $240.000
Jadi Whittier harus menghasilan penjualan sejumlah 240.000 untuk mencapai
impas. Dengan pendekatan rumus unit impas yang dikembangkan, dapat diperoleh
nilai penjualan impas dengan rumus:
Unit Impas = Biaya tetap/(Harga-Biaya Variabel per Unit)
Jika sisi kiri dan sisi kanan kita kalikan dengan harga, maka sisi kiri Unit
Impas x Harga adalah merupakan pendapatan penjualan pada saat impas
Unit Impas x Harga = Harga x (Biaya tetap/(Harga-Biaya Variabel per Unit))
Penjualan Impas = Biaya Tetap x (Harga/ Harga-Biaya Variabel per Unit))
Penjualan Impas = Biaya tetap x (Harga/Margin Kontribusi)
Penjualan Impas = Biaya Tetap/Rasio Margin Kontribusi
Dalam Kasus Whittier, besarnya penjualan yang harus dihasilkan pada titik
impas dapat dihitung sebagai berikut:
Penjualan Impas = Biaya Tetap/Rasio Margin Kontribusi
Penjualan Impas = $45.000/0,1875
Penjualan Impas = $240.000
1. Target Laba dan Pendapatan Penjualan
Pertimbangkan pertanyaan berikut: Berapakah pendapatan penjualan yang
harus dihasilkan Whittier untuk memperoleh laba sebelum pajak sebesar $60.000?
(pertanyaan ini mirip dengan yang ditanyakan sebelumnya dalam hal unit, tetapi
pertanyaannya sekarang adalah langsung dalam hal pendapatan penjualan). Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, tambahkanlah target laba operasi sebesar $60.000
kepada biaya tetap $45.000 dan membagi dengan rasio margin kontribusi:
Penjualan = $45.000 + $60.000)/0,1875
= $105.000/0,1875
= $560.000
Whittier harus menghasilkan pendapatan $560.000 untuk mencapai target laba
sebesar $60.000. Karena impas adalah $240.000 diatas impas harus dihasilkan.
Perhatikan bahwa perkalian antara rasio margin kontribusi dengan pendapatan di
atas impas menghasilkan laba sebesar $60.000 (0,1875 x $320.000). Diatas impas,
rasio margin kontribusi merupakan rasio laba; karena itu, rasio tersebut
menggambarkan bagian dari setiap dolar penjualan yang dapat diperuntukkan bagi
laba. Dalam contoh ini, setiap dolar penjualan yang diterima di atas impas akan
meningkatkan laba sebesar $0,1875.
Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah, rasio margin
kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba atas
perubahan pendapatan penjualan. Untuk memperoleh total perubahan dalam laba
yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan, kalikan rasio margin kontribusi
dengan perubahan dalam penjualan. Sebagai contoh, jika pendapatan penjualan
adalah $540.000, bukan $560.000, bagaimana pengaruhnya terhadap laba yang
diharapkan? Penurunan pendapatan penjualan sebesar $20.000 akan
mengakibatkan penurunan laba sebesar $3750 (0,1875 x $20.000).
2. Membandingkan Kedua Pendekatan
Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam unit menjadi
impas dalam pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga
jual per unit dengan unit yang terjual. Namun ada dua alasan yang membuat
manajemen menggunakan kedua rumus tersebut, yaitu:
a. Rumus pendapatan penjualan memungkinkan kita untuk mencari
pendapatan secara angsung jika hal tersebut dikehendaki
b. Pendekatan pendapatan penjualan jauh lebih mudah untuk digunakan
dalam pengaturan multiproduk yang memiliki harga yang bervariasi.
C. Analisis Multiproduk
Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk
tunggal. Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk
atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam
situasi multiproduk, pengoperasiannya tidak berbeda jauh.
Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat
ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada.
Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk
dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk ditelusuri.
Contoh Whittier Company telah memutuskan untuk menawarkan dua model
mesin pemotong rumput, yaitu mesin manual dengan harga $400/unit dan mesin
otomatis dengan harga $800/unit. Departemen pemasaran yakin bahwa 1.200 mesin
pemotong rumput manual dan 800 mesin pemotong rumput otomatis dapat terjual
tahun depan. Proyeksi Laporan Laba Rugi terlihat sebagai berikut:
Mesin
Mesin Manual Otomatis Total
Penjualan 480.000 640.000 1.120.000
Dikurangi: beban Variabel 390.000 480.000 870.000
Margin Kontribusi 90.000 160.000 250.000
Dikurangi: Beban tetap
Langsung 30.000 40.000 70.000
Margin Produk 60.000 120.000 180.000
Dikurangi: Beban tetap Umum 26.250
Laba Operasi 153.750
Total
Penjualan 1.120.000
Dikurangi: beban Variabel 870.000
Margin Kontribusi 250.000
Dikurangi: Total Beban tetap 96.250
Laba Operasi 153.750
Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan
total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya,
kita focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas,
kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah
unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari
operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak
penghasilan.
Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total
biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan
bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio
biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu
saja, persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan
rasio margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian
dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
DAFTAR PUSTAKA
Hansen & Maryane Mowen, Akuntansi Manajemen, Jakarta. PT Salemba Empat 2011
http://yogisunpriakuntansi.blogspot.co.id/2014/01/analisis-cvp.html
http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-6-analisa.html
http://dinapramudianti.blogspot.co.id/2015/02/makalah-cost-volume-profit-cvp.html