Anda di halaman 1dari 15

Drs. Rudy Lizwaril, S.E., M.M.

, Ak, CA, CPMA, MOS

KUMPULAN SOAL JAWAB


DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN PIUTANG
SOAL PENYELESAIAN MANAJEMEN PIUTANG
Soal Satu
Perusahaan ANEKA JAYA yang bergerak dibidang penjualan barang-barang eletronik
mrencanakan akan membuat anggaran pengumpulan piutang untuk 6 bulan kedua tahun 2000.
Anggaran penjualan kredit selama 6 bulan kedua tahun 2000 adalah sebagai berikut:
Juli Rp 300.000.000,00
Agustus Rp 320.000.000,00
September Rp 310.000.000,00
Oktober Rp 340.000.000,00
November Rp 330.000.000,00
Desember Rp 350.000.000,00
Syarat pembayaran 5/20, n/60. Penjualan dianggap awal bulan, penjualan bulan juni tahun 2000
sebesar Rp 310.000.000,00. Menurut pengalama ada dua piutang yang tidak bias ditagih sebesar
2% dari penjualan, dan pembayaran piutang tersebut adalah sebagai berikut:
a. 40% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon
b. 58% dibayar satu bulan setengah bulan penjualan
Diminta: membuat anggaran pengumpulan piutang

Jawab:
Untuk membuatt anggaran pengumpulan piutang, maka perlu dihitung beberapa yang diterima
kas pada masing-masing bulan, sebagai berikut:
Penjualan Juli diterima:
Juli = 40% x Rp 300.000.000,00 – (1-0,05) = Rp 114.000.000,00
Agustus = 58% x Rp 300.000.000,00 = Rp 174.000.000,00
Penjualan Agustus diterima:
Agustus = 40% x Rp 320.000.000,00 – (1-0,05) = Rp 114.000.000,00
September = 58% x Rp 320.000.000,00 = Rp 174.000.000,00
Penjualan September diterima:
September = 40% x Rp 310.000.000,00 – (1-0,05) = Rp 114.000.000,00
Oktober = 58% Rp 310.000.000,00 = Rp 174.000.000,00
Penjualan Oktober diterima:
Oktober = 40% x Rp 340.000.000,00 – (1-0,05) = Rp 114.000.000,00
November = 58% Rp 340.000.000,00 = Rp 174.000.000,00
Penjualan November diterima:
November = 40% x Rp 330.000.000,00 – (1-0,05) = Rp 114.000.000,00
Desember = 58% Rp 330.000.000,00 = Rp 174.000.000,00
Penjualan Desember diterima:
November = 40% Rp 350.000.000,00 – (1-0,05) = Rp 114.000.000,00
Penjualan Juni diterima:
Juli = 58% x Rp 310.000.000,00 – (1-0,05) = Rp 179.800.000,00
Setelah itu dimasukkan ke dalam tabel anggaran pengumpulan piutang sebagai berikut:
ANGGARAN PENGUMPULAN KAS JAN-JUN 2000
(Ribuan Rupiah)
BULAN PIUTANG Diterima Bulan
Jul Agt Sept Okt Nov Des
Juni 310.000 179.800 - - - - -
Juli 300.000 114.000 174.000 - - - -
Agustus 320.000 - 121.600 185.600 - - -
Septembe 310.000 - - 117.800 179.800 - -
r
Oktober 340.000 - - - 129.200 197.400 -
November 330.000 - - - - 125.400 191.400
Desember 350.000 - - - - - 133.000
293.800 295.600 303.400 309.000 322.900 324.400

Soal Dua
UD. SAFARI menjual barang dagangannya secara tunai. Harga beli barang dagangan tersebut
sebesar Rp 4.800,- per unti dan dijual dengan harga Rp 6.000,- per unti. Penjualan per tahun bias
mencapai 400.000 unit. Saat ini perusahaan ingin menjual barangnya secara kredit dengan syarat
5/30 net 90, dan harga jual tidak berubah. Dengan penjulan kredit, penjualan bias mencapai
600.000 unit per tahun. Dan diperkirakan pelanggan yang akan memanfaatkan masa diskon
sebanyak 50%, sedang sisanya akan membayar dalam jangka waktu 90 hari. Biaya modal 21%
per tahun.
Diminta:
a. Rata-rata pembayaran piutang
b. Rata-rata piutang bila penjualan dilakukan secara kredit
c. Rata-rata dna yang diperlukan untuk membelanjai piutang
d. Diskon yang diberikan kepada pelanggan
e. Biaya modal yang ditanggung (Rp) oleh perusahaan dari dana yang tertanam pada piutang
f. Tambahan keuntungan yang diperoleh kalau beralih ke penjualan kredit
g. Apakah perusahaan sebaiknya beralih ke penjualan kredit?
Jawab:
a. Rata-rata pembayaran piutang
= 50% x 30 + 50% x 90
= 60 hari
b. Rata-rata piutang
Penjualan dalan setahun 600.000 x Rp 6.000,- = Rp 3.600.000.000,-
Piutang rata-rata = Rp 3.600.000.000,-/6
= Rp 600.000.000,-
c. Rata-rata dana untk investasi piutang
= Rp 600.000.000,- x (4.800/6.000)
= Rp 480.000.000,-
d. Diskon yang diberikan
= 5% x 50% x Rp 3.600.000.000,-
= Rp 90.000.000,-
e. Biaya modal yang ditanggung
= 21% x Rp 480.000.000,-
f. Tambahan keuntungan dengan penjualan kredit
= (600.000 – 400.000) x (Rp 6.000,- - Rp 4.800,-)
= Rp 240.000.000,-
g. Tambahan keuntungan Rp 240.000.000,-
Tambahan biaya modal Rp 100.800.000,-
Diskon yang diberikan Rp 90.000.000,-
Rp 190.800.000,-
Tambhan keuntungan bersih Rp 49.200.000,-
Jadi sebaiknya perusahan beralih e penjualan kredit.

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Perusahaan MENAKIJINGGO sedang membuat perencanaan anggaran pengumpulan
piutang untuk enam bulan pertama tahun 2000. Data penjualannya adalah sebagai berikut:
Januari Rp 250.000.000,-
Februari Rp 270.000.000,-
Maret Rp 260.000.000,-
April Rp 240.000.000,-
Mei Rp 280.000.000,-
Juni Rp 290.000.000,-
Syarat pembayaran 4/20-n/60. Penjualan dianggap pada awal bulan, penjualan bulan
November dan Desember tahun 1999 masing-masing sebesar Rp 230.000.000,- dan Rp
240.000.000,-.
Menurut pengalaman, pmbayaran piutang tersebut adalah sebagai berikut:
a. 40% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon
b. 10% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan masa diskon
c. 35% dibayar satu bulan setelah bulan penjualan
d. 15% dibayar dua bulan setelah bulan penjualan
Diminta:
Membuata anggaran pengumpulan piutang bulan Januari sampai Juni 2000.
2. Perusahaan SENTANA dalam melakukan produk-produknya selalu dengan tunai. Penjualan
yang didapat selama satu tahun sebesar Rp 2.000.000.000,- dengan profi margin 18%. Untuk
tahun selanjutnya perusahaan mempertimbangkan untuk mengubah kebijaksanaan
penjualannya menjadi secara kredit dengan jangka waktu 50 hari sudah harus dibayar. Atas
perubahan kebijaksanaan ini diperkirakan mampu meningkatkan penjualan menjadi sebesar
Rp 3.000.000.000,-. Biaya dana yang perlu diperhitungkan sebesar 19%, dan diperkirakan
1,5% dari penjualan merupakan piutang yang tidak bias ditagih. Apakah kebijaksanaan
piutang kredit tersebut layak diterapkan?
3. PT. ARIMBI selama ini menjalankan sistem administrasi pengumpulan piutangnya secara
manual, sehingga sering terjadi piutang yang seharusnya sudah ditagih, tetapi belum ditagih
karena lambatnya informasi dari bagian administrasi piutang. Akibatnya periode
pengumpulan piutang menjadi semakin lama yakni 90 hari. Unutk perusahaan merencanakan
untuk mengubah sistem administrasi piutangnya menjadi sistem komputer. Dengan sistem
komputer, informasi pelanggan yang harus ditagih setiap harinya sudah bsa langsung
dideteksi sehingga piutang bias dikumpulkan rata-rata dalam 50 hari. Penjualan yang
dilakukan secara kredit setahun mencapai Rp 7.200.000.000,- dengan profit margin 15%.
Investasi pada peralatan komputer sebesar Rp 100.000.000,- dengan biaya operasi setiap
tahunnya sebesar Rp 30.000.000,-. Sistem komputer ini bias dimanfaatkan selama 4 tahun.
Apakah perubahan sistem penagihan yang dilakukan perusahaan layak bila biaya dana 17%.
4. Perusahaan ANUGERAH menjual barang dagangannya secara kredit dengan persyaratan
2/30 net 90. Penjualan yang bias direalisasi adalah sebesar 200.000 unit per bulan, dengan
harga jual per unit adalah Rp 1.000,- dan harga belinya Rp 800,- per unit. Piutang yang tidak
tertagih sebesar diperkirakan sebesar 0,5% dari penjualan. Dari pengalaman, ternyata tidak
ada yang memanfaatkan masa diskon, yang mengakibatkan eriode pengumpulan piutang
menjadi 90 hari.
a. Berapakah keperluan dana untuk membelanjai piutang tersebut?
b. Apabila biaya modal sebesar 20%, maka berapa rupiah besarnya biaya modal yang harus
ditanggung oleh perusahaan?
c. Misalkan, perusahaan mengubah persyaratan penjualan menjadi 3/30 net 90, dan
diperkirakan 30 % pembeli akan memanfaatkan masa diskon dan sisanya membayar pada
hari ke 90. Berapa rata-rata pengumpulan piutang dengan perubahan tersebut/
d. Apabila penjualan tidak berubaha (setelah perubahan kebijakan maupun sebelumnya),
berapa perusahan bias menghemat keperluan dana untuk piutang.
MANAJEMEN MODAL KERJA

SOAL DAN PENYELESAIAN


Soal Satu
Pada tahun depan PT. YASHANTI mempunyai rencana untuk memproduksi barang jadi 6.000
unit sebulan. Untuk membuat satu unit barang jadi tersebut dubutuhkan 3kg bahan baku dengan
harga Rp 1.250,- per kg. Bahan baku tersebut sebelum diproses rata-rata disimpan di gudang
selama 12 hari. Lamanya proses produksi 5 hari. Setelah menjadi produk selesai biasanya akan
tersimpan selama 16 hari sebelum terjual. Rata-rata piutang tertagih selama 40 hari. Upah
langsung per unit barang jadi sebesar Rp 13.200.000,-. Biaya administrasi dan umum sebulan Rp
9.600.000,- dank as minimal ditentukan sebesar Rp 3.000.000,-.
Hitunglah berapa kebutuhan modal kerja PT. YASHANTI tersebut!
Jawab:
Periode terikatnya modal kerja:
a. Lamanya bahan baku disimpan 12 hari
b. Lamanya proses produksi 5 hari
c. Lamanya barang jadi disimpan 16 hari
d. Lamanya piutang tertagih 40 hari
Jumlah 73 hari
Kebutuhan kas per hari
a. Pembelian bahan baku = (6.000 : 30) x 3 kg x Rp 1.250 - = Rp 750.000,-
b. Pembayaran upah langsung = (6.000 : 30) x Rp 2.000,- = Rp 400.000,-
c. Pmbayaran biaya pemasaran – Rp 13.200.000 : 30 = Rp 440.000,-
d. Pembayaran biaya adm&um = Rp 9.600.000,- : 30 = Rp 320.000,-
Jumlah Rp 1.910.000,-
Dengan demikian jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah:
= 73 x Rp 1.910.000,- + Rp 3.000.000,- = Rp 142.430.000,-

Soal Dua
Berikut ini adalah laporan keuangan PT. KUTILANG pada akhir tahun 1999.
PT. KUTILANG
NERACA, 31 Desember 1999
Aktiva Lancar:
Kas Rp 24.000.000 Hutang dagang Rp 36.000.000
Efek Rp 56.000.000 Hutang wesel Rp 60.000.000
Piutang dagang Rp 80.000.000 Hutang pajak Rp 29.000.000
Persediaan barang Rp 160.000.000 Total hutang lancer Rp 125.000.000
Total aktiva lancar Rp 320.000.000
Aktiva Tetap: Hutang obligasi Rp 200.000.000
Tanah Rp 150.000.000
Bangunan & gedung Rp 300.000.000 Modal saham Rp 425.000.000
Mesin-mesin Rp 250.000.000 Laba ditahan Rp 210.000.000
Total Aktiva Tetap Rp 700.000.000
Total Aktiva Rp 960.000.000 Total hutang & Rp 960.000.000
modal

Keterangan:
a. Penyusutan tiap tahunnya:
Bangunan & Gedung Rp 60.000.000,-
Mesin-mesin Rp 35.000.000,-
b. Penjualan kredit dengan profit margin sebesar 20%
Atas dasar data tersebut di atas hitunglah besarnya modal kerja menurut konsep kuantitatif,
kualitatif dan fungsional!
Jawab:
a. Besarnya modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah semua elemen modal kerja,
sehingga modal kerjanya adalah Rp 320.000.000,-
b. Besarnya modal kerja menurut konsep kualitatif adalah selisih antara aktiva lancar
dengan hutang lancar = Rp 320.000.000,- - Rp 125.000.000,- = Rp 195.000.000,-
c. Besarnya moal kerja menurut konsep fungsional adalah:
Modal kerja (working capital)
Kas Rp 24.000.000,-
Piutang dagang (80%) Rp 64.000.000,-
Persediaan barang Rp 160.000.000,-
Penyusutan bangunan & gedung Rp 60.000.000,-
Penyusutan mesin Rp 35.000.000,-
Total modal kerja Rp 343.000.000,-
Modal kerja potensial (potensial working capital):
Efek Rp 56.000.000,-
Margin laba (30%) Rp 16.0000.000,-
Total Rp 72.000.000,-
Bukan modal kerja (non working capital):
Tanah Rp 150.000.000,-
Bangunan & gedung Rp 300.000.000,-
Mesin-mesin Rp 250.000.000,-
Total Rp 700.000.000,-

Soal Tiga
Tahun depn diperkirakan penjualan akan meningkat sebesar Rp 400.000.000,-. Oleh karena itu
PT. GATOTKACA akan mengambil kebijaksanaan tingkat aktiva lancar yang optimal.
Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio utang terhadap total aktiva sebesar 60% dan saat
ini nilai aktiva tetap sebesar Rp 180.000.000,-. Tingkat bungan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang saat ini 15%. Manajer keuangan PT. GATOTKACA sedang mempelajari
tiga alternative kbijaksanaan yakni:
a. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan
b. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lanacar sebesar 50% dari penjualan
c. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari penjualan
Maka kebijakan yang sebaiknya diambil dengan ukuran return on equity untuk ketiga alternatif
tersebut degan asumsi: EBIT sebesar 15% dari penjualan dan pajak sebesar 30%?
Jawab:
Untuk memilih alternative mana yang sebaiknya diambil oleh perusahaan, maka kita mencari
return on equity untuk masing-masing alternative.
Konservatif Moderat Agresif
Aktiva tetap 180.000.000 180.000.000 180.000.000
Aktiva lancar 240.000.000 200.000.000 160.000.000
Total aktiva 420.000.000 380.000.000 340.000.000
Hutang/total aktiva 168.000.000 152.000.000 136.000.000
(40%)
Modal sendiri 252.000.000 228.000.000 204.000.000
EBIT (15% dari 60.000.000 60.000.000 60.000.000
penjualan)
Bunga 15% 25.200.000 22.800.000 20.400.000
EBT 34.800.000 37.200.000 39.600.000
Pajak 30% 10.440.000 11.160.000 11.880.000
EAT 24.360.000 26.040.000 27.720.000
Return on equity 9,67% 11,42% 13,59%

Dari kebijakan di atas terlihat kebijaksanaan agresif lebih menguntungkan, karena menghasilkan
Ireturn on equity (ROE) yang palng besar.

MANAJEMEN PERSEDIAAN
SOAL DAN PENYELESAIAN
Soal Satu
Perusahaan BALTIKA dalam setahun membutuhkan bahan baku sebesar 100.000 unit dengan
harga Rp 1.000,- per unitnya. Biaya esanan setiap kali melakukan pemesanan sebesar Rp
100.000,- dan biaya simpan 20% dari rata-rata nilai persediaan. Pada saat ini perusahaan
mempunyai gudang yang terbatas kapasitasnya, sehingga hanya bias menyimpan maksimum
8.000 unit. Untuk meningkatkan kapasitas gudang menjadi Rp 10.000 unit membutuhkan biaya
perbaikan sebesar Rp 1.000.000,- dan bias ditingkatkan menjadi Rp 1.500.000,-. Apabila biaya
modal untuk menambah kapasitas tersebut adalah 20%, apakah gudang tersebut sebaiknya
diperluas?
Jawab:
Jumlah pembelian yang palng ekonomis adalah

EOQ = √ 2 x 100.00 x 100.000


1.000 x 20 = 10.000 unit
Jumlah pembelian yang ekonomis sebesar 10.000 unit, berarti kapasitas gudang tidak
mencukupi, karena hanya menampung 80.000 unit. Dengan demikian yang perlu
dipertimbangkan untuk memperluas gudang sampai kapasitas 10.000 unit, yang memerlukan
biaya Rp 1.000.000,- dengan biaya modal 20%.
Alternative 1: tidak memperluas gudang, sehingga pembelian hanya sesuai kapasitas gudang
yakni 8.000 unit.
 Biaya pesan 1 tahun = 100.000/8.000 x Rp 100.000,- = Rp 1.250.000,-

 Biaya simpan 1 tahun = 8.000/2 (Rp 1.000 x 20%) = Rp 800.000,-


Total biaya = Rp 2.050.000,-
Alternative 2: memperluas gudang agar kapasitas mencapai 10.000 unit sesuai dengan
pembelian ekonomis
 Biaya pesan 1 tahun = 100.000/10.000 x Rp 100.000,- = Rp 1.000.000,-

 Biaya simpan 1 tahun = 10.000/2 (Rp 1.000 x 20%) = Rp 1.000.000,-


 Biaya modal investasi = 20% x Rp 1.000.000,- = Rp 200.000,-
Total biaya = Rp 2.200.000,-
Ternyata dengan melakukan penambahan kapasitas, biaya yang dikeluarkan menjadi lebih
besar, sehingga sebaiknya perusahaan tidak perlu melakukan perluasan, dan pembeliannya
setiap kali beli sebsar 8.000 unit sesuai dengan kapasitas gudang.

Soal Dua
PT. DIRGANTARA yang bergerak di bidang peralatan rumah tangga, sedang merencanakan
kebutuhan bahan bakunya. Pada tahun 200 perusahaan mempunyai rencanapenjualan selama
satu tahun sebanyak 16.000 unit, yang dijual dengan harga Rp 25.000,- per unitnya. Pada
awal tahun perusahaan mempunyai persediaan produk jadi sebesr 2.500 unit, dan
direncanakan persediaan produk jadi akhir tahun sebesar 1.500 unit. Untuk membuat satu
unit produk jadi tersebut dibutuhkan 3 bal bahan baku yang harus diesan 2 minggu
sebelumnya dengan harga Rp 5.400,- per bal. dalam memesan bahan baku tersebut
perusahaan harus mengeluarkan biaya pesan sebesar Rp 150.000,- setiap kali pesan. Dan
bahan baku harus dijaga agar kualitasnya tidak menurun, bahan baku harus disimpan dengan
biaya simpan yang terdiri dari biaya biaya sewa gudang 5%, biaya asuransi 3% dan biaya
pemeliharaan 2% dari rata-rata harga bahan baku yang disimpan. Perusahaan juga
memutuskan untuk menjaga persediaan pengamannya sebesar 1.200 unit.
Diminta:
a. Menghitung EOQ dan biaya persediaan pada saat EOQ
b. Menghitung reorder point
Jawab:
a. Menghitung EOQ
Persediaan produk jadi 1.500 unit
Rencana penjualan 16.000 unit
Produk harus tersedia 17.500 unit
Persediaan awal 2.500 unit
Rencana produksi 15.000 unit
Rencana pembelian bahan baku = 15.000 x 3 bal = 45.000 bal
Biaya pesan (O) = Rp 150.000,-
Biaya simpan (C ) = 5% + 3% + 2% = 10% x Rp 5.40,-

EOQ = √2 x 45.000 x 150.000


540 = 5.000 bal
Sedangkan biaya persediaan ada saat EOQ adalah:
5.00 00
Biaya persediaan = ( 2 ) x 150.000 + ( 2 ) 20% x 5.400

= Rp 2.700.000,-
b. Menghitung reorder point
Safety stock 1.200 bal
Kebutuhan seama lead time = 1/24 x 45.000 1.800 bal
ROP 3.000 bal

Soal Tiga
Perusahaan DYNASTI yang menghasilkan barang konsumsi, dalam setahunnya membutuhkan
bahan baku sebesar 100 ton. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut perusahaan harus
memesan terlebih dahulu dengan biaya pesan sebesar Rp 100.000,- untuk setiap kali pesanan.
Sedangkan untuk menjaga kualitas bahan, bahan baku harus dirawat dan diasuransikan, sehingga
mengeluarkan biaya simpan per ton bahan baku 20% dari harga bahan baku. Harga bahan baku
tersebut per tonnya sebesar Rp 250.000,-. Namun bila perusahaan membeli dalam jumlah yang
banyak akan diberikan diskon, dengan ketentuan sebagai berikut:
Jumlah pesanan Harga per unit
Kurang dari 25 ton Rp 250.000,-
25 ton s/d 40 ton Rp 240.000,-
Lebih 40 ton Rp 230.000,-
Dari data tersebut, sebaiknya perusahaan mengambil kebijaksanaan pembelian bahan baku
bagaimana.
Jawab:
a. Menghitung EOQ pada harga Rp 250.000,-

EOQ = √
2 x 100 x 100.000
20 x 250.000 = 20 ton
Dari perhitungan di atas ternyata EOQ didapatkan di bawah diskon yang diberikan,
sehingga perlu dihitung biaya tahunan alternative memanfaatkan diskon.
b. Perhitungan total annual cost masing-masing alternative diskon.
Pembelian = 20 ton
100 20
TAC = ( 20 ) x 100.000 + ( 2 ) 50.000 + (100 x 250.000) Rp 260.000.000,-

Pembelian = 30 ton
100 30
TAC = ( 30 ) x 100.000 + ( 2 ) 50.000 + (100 x 240.000) Rp 250.830.000,-

Pembelian = 40 ton
100 40
TAC = ( 40 ) x 100.000 + ( 2 ) 50.000 + (100 x 230.000) Rp 242.500.000,-

Maka sebaiknya perusahaan memanfaatkan diskon dengan pembelian 40 ton, sebab akan
menghasilkan total biaya termasuk harga beli paling murah.

Anda mungkin juga menyukai