Bagi Pemula
Pada saat Anda mendirikan atau memperluas suatu bisnis, ada banyak hal yang
perlu dipikirkan dan dipertimbangkan. Tentunya Anda akan memberikan yang
terbaik untuk kelangsungan bisnis yang dibangun tersebut bukan? Oleh karena
itu, berbagai macam perhitungan pasti akan dilakukan untuk melihat mana
yang baik dan mana yang buruk untuk bisnis Anda.
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan yaitu terkait dengan modal
sebagai dasar untuk mendirikan suatu bisnis. Perusahaan harus menentukan
besarnya modal dan sumber modal yang akan digunakan.
Namun, untuk mendapatkan modal tersebut tentu saja membutuhkan
pengorbanan/biaya. Biaya modal ini mempunyai pengaruh yang besar untuk
nilai perusahaan. Nah, untuk meminimalkan biaya modal, Anda dapat
menggunakan struktur modal. Agar lebih jelas, berikut uraian mengenai biaya
modal dan struktur modal.
Biaya Modal
Biaya modal merupakan biaya yang harus dibayar atau dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi
perusahaan. Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan
aset atau operasional suatu perusahaan. Modal biasanya terdiri dari utang,
saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
Konsep biaya modal penting untuk menunjukan tingkat penggunaan modal
perusahaan. Hal ini karena dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya riil
dari penggunaan modal masing-masing sumber dana, yang kemudian dapat
menentukan biaya modal rata-rata keseluruhan dana yang digunakan
perusahaan.
Biaya modal diukur dengan “rate of return” dari investasi dengan asumsi
tingkat risiko dari investasi baru sama dengan risiko aktiva yang dimiliki. Untuk
memperoleh modal, Anda harus membayar biaya seperti pembayaran bunga,
pembayaran dividen, dan pembayaran angsuran pokok. Biaya modal
dibedakan menjadi dua macam yaitu.
a. Biaya modal secara individu
Biaya modal ini terdiri dari biaya modal utang perniagaan, biaya modal dari
utang jangka pendek, biaya modal dari utang wesel, biaya modal dari obligasi,
biaya modal laba ditahan, dan biaya modal dari penggunaan saham preferen.
b. Biaya modal secara keseluruhan
Jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal
yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal
yang digunakan atau bisa disebut dengan WACC (weighted average cost of
capital).
Struktur Modal
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukan oleh perbandingan utang jangka panjang
dengan modal sendiri. Perusahaan biasanya memiliki dua sumber pendanaan
yaitu berasal dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Sumber
internal perusahaan berasal dari modal saham, laba ditahan. Sementara
pendanaan eksternal yaitu dari utang. Perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhan dananya dari internal akan sangat baik karena dapat
memaksimalkan nilai perusahaan. Dibandingkan jika harus mencari ke pihak
eksternal. Ini dikarenakan dapat meningkatkan risiko perusahaan dan dapat
menjadi ketergantungan. Besar kecilnya struktur modal yang digunakan oleh
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
– Tingkat bunga
– Susunan aktiva
– Stabilitas earning
– Tingkat risiko aktiva
– Jumlah modal yang dibutuhkan
– Keadaan pasar modal
– Manajemen perusahaan
– Ukuran/skala perusahaan
Anda perlu memahami dan mengerti tentang biaya modal dan struktur modal
agar dapat menyeimbangkan keuangan usaha Anda. Selain itu, dengan
melakukan analisa biaya modal dan struktur modal juga dapat membantu
Anda menilai perusahaan dan investasi yang dilakukan dengan melihat laporan
keuangan.
Konsep dan pengertian biaya modal dan struktur modal penting untuk
mengetahui sampai dimana tingkat penggunaan modal perusahaan. Hal ini
dikarenakan biaya modal dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan
besarnya biaya sesungguhnya atau biaya riil dari penggunaan modal masing-
masing sumber dana. Inilah yang nantinya akan menentukan biaya modal rata-
rata keseluruhan dana yang digunakan perusahaan.
Biaya Modal
Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana
yang diperlukan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg biaya modal dari
modal sendiri.
Maka,
Contoh 2 :
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2%
per bulan selama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan
harus diasuransikan selama umur kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta.
Maka :
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
= Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)
= Rp. 79 juta.
Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta
Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%
Contoh :
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10
tahun. Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga obligasi
4% per tahun.
Berapa cost of bond ?
Jawab :
Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt
Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga),
Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt
Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 j
Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4%
Misal tingkat pajak 25% ,
Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%.
Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai nominal
Rp.10.000,- per lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham
tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.
Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) ?
Jawaban:
Biaya modal saham preferen = Dp / Pn
Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%.
Jika ada biaya penerbitan (floatation cost) maka biaya modal saham
preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih yang diterima (Pnet) :
kp = Dp / Pnet
r s = D1 / P0 + g
Dimana :
rs = biaya modal ekuitas
D1 = Deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama
P0 = harga saham saat ini
g = tingkat pertumbuhan
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :
Pendekatan model Diskonto Dividen (Dividen Discount Model)
Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Maka,
D1
Ks = ———– + g
Po
D1 = Deviden akhir periode
Po = Harga saham awal periode
g = tingkat pertumbuhan deviden.
Biaya modal saham sama dengan dividend yield ditambah tingkat petumbuhan.
II. Pendekatan Bond-Yield
Pendekatan yield obligasi didasarkan pada argumen bahwa tingkat
keuntungan yang disyaratkan untuk investasi yang lebih beresiko akan
lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat keuntungan investasi yang
lebih kecil resikonya.
di mana :
Ks =tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Rf =Tingkat return bebas risiko
= Koefisien beta saham
Rm = Return portofolio pasar yang diharapkan
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]