Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

MENGELOLAH PENGETAHUAN
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampun : Priangga Eko S. SE., MM

Disusun oleh:
Paulia Andri Kristina 31206425
Cantika Dwi Utami 31206429
I luh Vernida Ade lina 31206439

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Om Swastyastu
Namo Buddhaya
dan Salam Kebajikan

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen dengan judul “Mengelolah Pengetahuan”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen kami. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.

Banyuwangi, 5 Desember 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
2.1 Lanskap Manjemen Pengetahuan.........................................................................5
2.2 Sistem Manajemen Pengetahuan keseluruhan perusahaan................................7
2.3 Sistem Kerja Pengetahuan....................................................................................7
2.4 Teknik Kecerdasan.................................................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................14
BAB I

PENDULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternologi pada zaman ini sudah banyak mulai berkembang dan membantu
banyak orang dalam kehidupan. Dengan adanya berbagai macam teknologi yang
mendukung, informasi-informasi dapat dikumpulkan dan dikekola dengan cepat.
Teknologi juga membantu perusahaan untuk dapat mengembangkan
perusahaannya agar lebih maju dan mendapat profit yang banyak. Namun, mash
ada organisasi yang membangun sistem manajemennya sendiri, yang ingin
informasi dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut
sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan
yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil
sistem yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi
manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem,
mengendalikan upaya pengembangan system dan memotivasi seluruh personil
yang terlibat.
Para perancang sistem apabila akan mengembangkan manajemen
mempertimbangkan sistem informasi hendaknya faktor manusiawi dengan cermat.
Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif. Secara teoritis,
komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah sistem informasi manajemen,
namun dalam praktek agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa sistem informasi
manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan
sebuah komputer.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana lanskap Manajemen Pengetahuan?
2. Bagaiamana manjemen pengetahuan keseluruhan perusahaan?
3. Bagaimana sistem kerja pengetshuan
4. Bagaimana teknik kecerdasan?
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Lanskap Manjemen Pengetahuan
Pengetahuan merupakan konsep, pengalaman dan pendekatan yang
memberikan kerangka dasar unruk menciptakan, mengevaluasi dan
menggunakan informasi. Untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan,
perusahaan harus memanfaatkan lebih banyak lagi sumber daya untuk
menemukan pola, aturan, dan konteks dimana pengetahuan tersebut berguna.
a. Dimesti Pengetahuan Yang Penting
Pengetahuan merupakan suatu atribut individual dan atribut koleksi dari
perusahaan. Pengetahuan ini bersifat kognitif, bahkan psikologis, kejadian yang
berlangsung didalam kepala orang-orang. Selain dalam pikiran, pengetahuan
dapat disimpan dalam bentuk catatan agar ilmu yang didapat tidak hilang.
Pengetahuan yang berada dalam pikiran manusia belum didokumentasikan
disebut dengan pengetahuan tersirat. Pengetahuan yang telah didokumentasikan
disebut pengetahuan eksplisit. Pengetahuan dapat tersimpan dalam surel, suara,
grafik, serta dokumen-dokumen tidak terstruktur dan dokumen terstruktur.
Pengetahuan adalah aset perusahaan dalam bentuk yang berbeda dari aset
lainnya. pengetahuan merupakan fenomena yang rumit dan ada banyak aspek
dalam proses-proses manajemen pengetahuan.
b. Rantai Nilai Manajemen Pengetahuan
Pengetahuan ( knowledge management) mengacu pada serangkaian
proses yang dikembangkan dalam suatu organisasi untuk menciptakan,
menyimpan, memindahkan, dan menerapkan pengetahuan. Tiap langkah dalam
rantai nilai akan menambah nilai pada data mentah dan informasi sebagaimana
mereka diubah kedalam pengetahuan dapat digunakan. Dalam kasus manajemen
pengetahuan seperti hanya investasi dalam sistem informasi lainnya, nilai yang
mendukung, struktur, dan pola perilaku harus dibentuk untuk memaksimalkan
tingkat pengembalian atas investasi dalam proyek manajemen pengetahuan.
1. Penguasaan pengetahuan
Organisasi dapat memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara, bergantung
pada tipe dari pengetahuan yang mereka cari. Misalnya:
1) Membangun gudang dokumen perusahaan dan praktik pelaksanaan yang
terbaik.
2) Organisasi mendapatkan pengetahuan dengan mengembangkan jaringan
ahli secara Online dengan demikian para karyawan rersebut dapat
"menemukan ahli" dalam perusahaan yang merupakan pribadi yang
memiliki pengetahuan luas.
3) Organisasi mendapatkan pengetahuan dengan menciptakan pengetahuan
baru dengan cara menemukan pola-pola dalam data korporat atau dengan
menggunakan sentra kerja pengetahuan dimana para insyinyur dapat
menemukan pengetahuan yang baru.
2. Penyimpanan Pengetahuan
Setelah berbagai dokumen,pola , dan aturan pakar terkumpul, data tersebut
harus disimpan sehingga dapat diambil dan digunakan oleh para karyawan.
Selain dalam bentuk catatn berwujud fisik, pengetahuan juga disimpan dalam
bentuk digital dimana semua data digital tersebut dikumpulkan dalam satu
wadah yang diberi nama Database.
3. Penyebarluasan Pengetahuan
Dengan berbagai informasi yang sudah banyak dan mudah didapat dengan
teknologi kontemporer, Bagaimana seorang karyawan dapat menemukan
suatu yang benar-benar penting bagi perusahaan. Disnilah program pelatihan,
jaringan informal, dan pengetahuan manajemn bagikan dapat membantu para
manajer agar tetap dapat memfokuskan perhatian mereka dalam informasi
yang penting
4. Penerapan Pengetahuan
Pengetahuan yang sudah disebarluaskan kemudian diterapkan dalam
kegiatan perusahaan dan menjadikan pengetahuan tersebut sebagai sistem
pendukung untuk mengambil keputusan.

c. Tipe Sistem Manajemen Pengetahuan


a. Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan merupakan upaya
keseluruhan perusahaan yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyimpan
dan mendistribusikan, serta menerapkan isi dan pengetahuan digital.
b. Sistem pengetahuan adalah sistem yang dikembangkan khusus untuk para
teknisi, dan pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang bertugas
memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan.
c. Teknik kecerdasan Seperti penelusuran data sistem ahli, jaringan neutral,
dan agen intelegen.
2.2 Sistem Manajemen Pengetahuan keseluruhan perusahaan
Perusahaan akan berhadapan dengan setidaknya 2 jenis pengetahuan yaitu
pengetahuan terstuktur dan Pengetahuan semi terstruktur. Banyak dari
pengetahuan ini adalah pengetahuan tersirat yang jarang dituliskan. Sistem
manajemen pengetahuan keseluhan perusahaan akan berhadapan dengan jenis-
jenis pengetahuan tersebut.
Sistem Manajemen konten perusahan membantu organisasi untuk mengelola
kedua jenis pengetahuan tersebut. Mereka memilik kapabilitas untuk menangkap
pengetahuan, menyimpan memulihkan dan pemeliharaan untuk membantu
perusahaan meningkatkan pemrosesan dan keuputusan bisnis mereka. Sistem
jaringan pengetahuan memungkinkan para penggunanya mengakses sumber
eksternal dari informasi seperti kabar berita dan penelitian. Sistem Jaringan
Pengetahuan membahas mengenai permasalahan yang timbul ketika pengetahuan
yang tepat tidak dalam bentuk dokumen digital, tetapi berada dalam memori
individual dalam perusahaan.
Sistem manajemen pembelajaran menyediakan alat bantu bagi manajemen,
pengiriman, penelusuran, serta penilaian berbagai macam tipe pembelajaran dan
pelatihan karyawan.
2.3 Sistem Kerja Pengetahuan
Sistem Kerja Pengetahuan adalah system yang dikembangkan khusus untuk
para teknisi, ilmuwan dan para pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang
betugas. memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan
mereka. Perusahaan juga memiliki system khusus bagi pekerja pengetahuan untuk
membantu membuat pengetahuan baru dan menjamin bahwa pengetahuan ini
terintegrasi secara tepat dalam bisnis. Sistem ini memerlukan akses yang mudah
ke basis pengetahuan eksternal: perangkat keras computer yang canggih yang
dapat mendukung peranti lunak dengan banyak grafis, analisis, manajemen
dokumen, kemampuan komunikasi dan antar muka yang user-friendly. Aplikasi
system kerja pengetahuan secara umum dibagi tiga, yaitu:
1) Desain Berbantuan Komputer (computer aided design CAD) akan
mengotomatisasi penciptaan dan revisian dari desain, dengan menggunakan
komputer dan perangkat lunak grafik yang canggih. Dengan menggunakan
sesuatu sentra kerja CAD, maka perancang hanya memerlukan untuk
membeuat suatu prototipe fisik menjelang akhir dari proses desain karena
desain desain dapat dengan mudah diuji dan diubah dengan komputer.
2) Sistem realitas virtual memiliki kemampuan visualisasi, penerjemahan. dan
simulasi yang jauh melebihi sistem desain dengan bantuan komputer. Sistem
ini menggunakan peranti lunak grafis interaktif untuk mendapatkan simulasi
buatan komputer yang sangat mirip dengan kenyataan hingga bahkan para
penguna hampir memercayai bahwa mereka dalam dunia nyata. Berguna
bagi para perancang grafis, arsitek. insinyur dan pekerja medis dalam
menciptakan obyek-obyek fotorealistikdan simulasi yang presisi.
3) Workstation Investasi khusus pada industry keuangan, untuk
mendayagunakan pengetahuan dan waktu dari para pialang, pedagang. dan
manajer portofolio.
Perusahaan memilikis sistem khusu bagi pekerja pengetahuan untuk membantu
membantu pengetahaun baru dan menjamin bahwa pengethaun ini terintegrasi
secara tepat dalam bisnis.
Pekerja pengetahuan dan kerja pengetahuan
Pekerja pengetahuan meliputi arsitek, ilmuan, dan insyinyur yang
bertugas menciptakam pengetahuan dan informasi bgai organisasi. Pekerja
pengethauan melakukan tiga peran kunci yang sangat penting bagi organsiasi
dan manajer yang bekerja dalam organisasi:

 Menjaga aliran penegtahauan dalam perusahaan seiring dengan


perkembangan perusahaan dalam telnologi
 Bertugas melayani sebagai konsultan internal mengenai pengetahuan
khusus merka berbagai perubahan yang terjadi dan kesempjatan yang
muncul
 Bertindak sebgaia agen perusahaan, mengevaluasi, merintis dan
mendukung proyek perubahan
2.4 Teknik Kecerdasan
Organisasi menggunakan teknologi kecerdasan tiruan untuk menangkap
pengetahuan individu dan kolektif dan untuk mengkodifikasi serta memperluas
basis pengetahuan. Kecerdasan Tiruan (artificial intelligence) adalah upaya untuk
mengembangkan system berbasis computer (baik perangkat keras maupun
perangkat lunak) yang berperilaku seperti manusia.
a. Memperoleh pengetahuan: sistem ahli
Sistem ahli (espert systems) merupakn suatu tekik kecerdasan untuk
memperoleh pengetahuan tersirat dalam wilayah yang sangat bspesifik dan
terbatas dari keahlian manusia.
Bagaimana Sistem Ahli Bekerja
Sistem ahli membuat moxdel penegtahuan menusia menjadi serangkaian
aturan yang secraa kolektif disebut baiss pengetahuan. Strategi yang digunakan.
unutk melakukan pencarian dalam baisis pengetahuan disebu mesin inferensi.
Dalam penalaran maju, mesin inferensi dimuali dengan informasi yang
dimaksudkan oleh pengguna dan mencari inofrmasi dalam basisi pengetahuan
untuk akhirnya mencapai suatu keputusan.

Kecerdasaran Organisasional: Penalaran Berbagai Kasus


Pengetahuan organisasional dapat ditangkap dan disimpan dengan
menggunakan penalaran berbasis kasus. Dalam penalaran berbasis kasus deskripsi
dari pengalaman masa lalu, seoang spesialis yang dipresentasikanb sebagai contoh
kasus disimpan dalam baiss data untuk digunakan kembali di suatu waktu pada
saat seorang pengguna berhadapan dengan kasusu baru dengan parameter yang
serupa.
Teknik-Teknik Kecerdasan Lainnya

a. Sistem Logika Fuzzy Logika Fuzzy adalah teknologi berbasis aturan yang
dapat merepresentasikan sistem yang telah disebutkan, dengan menciptakan
aturan yang menggunakan nilai subjektif atau nilai yang mendekati. Logika
fuzzy dapat mewenjelaskan fenomena atau rposes tertentu secara linguistik,
kmudian merepresentasikannya dalam sejumlah kecil aturan yang fleksibel.
b. Jaringan Saraf Tiruan: Jaringan saraf tiruan digunakan untuk menyelesaikan
masalah masalah yang kompleks dan sulit dipahami, dimana sejumlah besar
data. mengenai maslaah tersebut telah dikumpulkan.
c. Algoritma Genetik: Algortitma genetik berguna untuk mendapatkan solusi
optimal untuk masalah spesifik dengan memerika sejumlah bersar
kemugkinan solusi untuk maslaah tersebut.
d. Sistem Al Hibrida: Algoritma genetik, logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan
sistem ahli dapat diintegrasikan menjadi aplikasi tunggal untuk mengambil
manfaaat dari fitur2 terbaik teknologi tersebut. Sistem seperti ni disebut
sistem kecerdasana buatan hibrida. Agen Intelejen
e. Agen intelejen adalah program peranti lunka yang bekerja di latar belakang
tanpa intervensi manusia secara langsung unutk menjalankan tugas-tugas
yang spesifik berulang, dan dapat diprediksi. Aplikasi pemodelan berbasis
agen telah dikembangkan untuk memodelkan tingkah laku konsumen, pasar
saham. dan rantai pasokan serta untuk memprediksi penyebaran dari epidemi.

Studi Kasus pada PT. Unilever Indonesia Tbk:

Unilever Indonesia
didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V.
Lever. Pada 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah
menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia
Tbk.
Di Indonesia, Unilever
bergerak dalam bidang
produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak
sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman
dari teh, produk-
produk kosmetik, dan
produk rumah tangga.
PT Unilever Indonesia
(ULI), Tbk adalah salah
satu perusahaan di
Indonesia yang
berhasil dalam penerapan
knowledge management.
Misi ULI adalah
"peningkatan vitalitas
hidup", hal ini dapat
terpenuhi melalui produk-
produk mereka yang
inovatif, unggul dan
ekonomis. Untuk hal
tersebut ULI sangat
berkomitmen untuk
membawa ilmu
pengetahuan
dan dan keahlian
internasional mereka untuk
dapat melayani konsumen
setempat. Dari misi
dan komitment tersebut
ULI fokus pada
memenuhi kebutuhan
pelanggan, pengembangan
karyawan, dan
menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk
berbagi pengetahuan
Unilever Indonesia
didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V.
Lever. Pada 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah
menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia
Tbk.
Di Indonesia, Unilever
bergerak dalam bidang
produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak
sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman
dari teh, produk-
produk kosmetik, dan
produk rumah tangga.
PT Unilever Indonesia
(ULI), Tbk adalah salah
satu perusahaan di
Indonesia yang
berhasil dalam penerapan
knowledge management.
Misi ULI adalah
"peningkatan vitalitas
hidup", hal ini dapat
terpenuhi melalui produk-
produk mereka yang
inovatif, unggul dan
ekonomis. Untuk hal
tersebut ULI sangat
berkomitmen untuk
membawa ilmu
pengetahuan
dan dan keahlian
internasional mereka untuk
dapat melayani konsumen
setempat. Dari misi
dan komitment tersebut
ULI fokus pada
memenuhi kebutuhan
pelanggan, pengembangan
karyawan, dan
menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk
berbagi pengetahuan
Unilever Indonesia
didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V.
Lever. Pada 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah
menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia
Tbk.
Di Indonesia, Unilever
bergerak dalam bidang
produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak
sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman
dari teh, produk-
produk kosmetik, dan
produk rumah tangga.
PT Unilever Indonesia
(ULI), Tbk adalah salah
satu perusahaan di
Indonesia yang
berhasil dalam penerapan
knowledge management.
Misi ULI adalah
"peningkatan vitalitas
hidup", hal ini dapat
terpenuhi melalui produk-
produk mereka yang
inovatif, unggul dan
ekonomis. Untuk hal
tersebut ULI sangat
berkomitmen untuk
membawa ilmu
pengetahuan
dan dan keahlian
internasional mereka untuk
dapat melayani konsumen
setempat. Dari misi
dan komitment tersebut
ULI fokus pada
memenuhi kebutuhan
pelanggan, pengembangan
karyawan, dan
menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk
berbagi pengetahuan
Unilever Indonesia
didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V.
Lever. Pada 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah
menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia
Tbk.
Di Indonesia, Unilever
bergerak dalam bidang
produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak
sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman
dari teh, produk-
produk kosmetik, dan
produk rumah tangga.
PT Unilever Indonesia
(ULI), Tbk adalah salah
satu perusahaan di
Indonesia yang
berhasil dalam penerapan
knowledge management.
Misi ULI adalah
"peningkatan vitalitas
hidup", hal ini dapat
terpenuhi melalui produk-
produk mereka yang
inovatif, unggul dan
ekonomis. Untuk hal
tersebut ULI sangat
berkomitmen untuk
membawa ilmu
pengetahuan
dan dan keahlian
internasional mereka untuk
dapat melayani konsumen
setempat. Dari misi
dan komitment tersebut
ULI fokus pada
memenuhi kebutuhan
pelanggan, pengembangan
karyawan, dan
menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk
berbagi pengetahuan
Unilever Indonesia
didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V.
Lever. Pada 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah
menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia
Tbk.
Di Indonesia, Unilever
bergerak dalam bidang
produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak
sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman
dari teh, produk-
produk kosmetik, dan
produk rumah tangga.
PT Unilever Indonesia
(ULI), Tbk adalah salah
satu perusahaan di
Indonesia yang
berhasil dalam penerapan
knowledge management.
Misi ULI adalah
"peningkatan vitalitas
hidup", hal ini dapat
terpenuhi melalui produk-
produk mereka yang
inovatif, unggul dan
ekonomis. Untuk hal
tersebut ULI sangat
berkomitmen untuk
membawa ilmu
pengetahuan
dan dan keahlian
internasional mereka untuk
dapat melayani konsumen
setempat. Dari misi
dan komitment tersebut
ULI fokus pada
memenuhi kebutuhan
pelanggan, pengembangan
karyawan, dan
menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk
berbagi pengetahuan
Unilever Indonesia
didirikan pada 5
Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V.
Lever. Pada 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah
menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia
Tbk.
Di Indonesia, Unilever
bergerak dalam bidang
produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak
sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman
dari teh, produk-
produk kosmetik, dan
produk rumah tangga.
PT Unilever Indonesia
(ULI), Tbk adalah salah
satu perusahaan di
Indonesia yang
berhasil dalam penerapan
knowledge management.
Misi ULI adalah
"peningkatan vitalitas
hidup", hal ini dapat
terpenuhi melalui produk-
produk mereka yang
inovatif, unggul dan
ekonomis. Untuk hal
tersebut ULI sangat
berkomitmen untuk
membawa ilmu
pengetahuan
dan dan keahlian
internasional mereka untuk
dapat melayani konsumen
setempat. Dari misi
dan komitment tersebut
ULI fokus pada
memenuhi kebutuhan
pelanggan, pengembangan
karyawan, dan
menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk
berbagi pengetahuan
PT Unilever Indonesia (ULI), Tbk adalah salah satu perusahaan di
Indonesia yang berhasil dalam penerapan knowledge management. Misi ULI
adalah "peningkatan vitalitas hidup", hal ini dapat terpenuhi melalui produk-
produk mereka yang inovatif, unggul dan ekonomis. Untuk hal tersebut ULI
sangat berkomitmen untuk membawa ilmu pengetahuan dan dan keahlian
internasional mereka untuk dapat melayani konsumen setempat. Dari misi
dan komitment tersebut ULI fokus pada memenuhi kebutuhan pelanggan,
pengembangan karyawan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
berbagi pengetahuan.
Adapun pengembangan knowledge management di PT Unilever salah satu
keunggulan Unilever Indonesia dalam mengembangkan Knowledge
Management maupun menciptakan Learning Organization adalah
kemampuannya dalam menciptakan berbagai program pembelajaran yang
unik dan menarik. Awalnya program ini ada yang merupakan usulan
karyawan, sebuah ide yang secara tidak sengaja disampaikan dalam sebuah
pembicaraan maupun hasil dari analisa kebutuhan untuk memanfaatkan
berbagai media yang ada.
1. Sharing pengetahuan
Sharing ini bersifat mendalam dengan menghadirkan rokoh-tokoh
perusahan.
- Knowledge Club adalah sebuah talk show menghadirkan nara sumber
dari top management atau senior manager di mana mereka berbagi
banyak hal mulai dari keahlian khsusus, pengetahuan teknis dan non
teknis, pengalaman pribadi dan berbagai hal lainnya untuk menjadi
sebuah pembelajaran bagi seluruh karyawan yang mendengarkan.
- Retrospect adalah sebuah proses melakukan kilas balik atau
retrospeksi atas apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Topik yang
dibahas terutama project-project yang dilakukan perusahaan baik yang
berhasil maupun gagal. Jika berhasil akan menjadi catatan bagi
generasi penerus untuk keberhasilan yang lebih besar di masa
mendatang. Sedangkan dari project yang gagal semua orang belajar
pelajaran apa yang dapat dipetik dari kegagalan tersebut sehingga
dapat dihindari di masa mendatang. Retrospect dilakukan lewat talk
show dan kemudian hasilnya dirangkum dalam sebuah dokumen
learning dengan gaya pembahasan berupa artikel bisnis sebagai
dokumen berharga bagi generasi selanjutnya di perusahaan.
2. Sharing Informal
- SOLAR (Share of Learning and Result) adalah program ini dirancang
agar siapa saja bisa memberikan sharing pengetahuan dan pengalaman
terutama yang berkaitan pekerjaan atau mendukung seseorang untuk
berkarya lebih baik lagi. Selain memanfaatkan kontributor dari para
internal trainer di perusahaan juga sesekali mengundang pembicara tamu.
- GLAD (Group Leaming and Development) adalah proses sharing dari
karyawan yang lebih senior kepada adik-adiknya tentang dunia kerja,
pengalaman pribadi, maupun tips-tips dalam menjalani tantangan di
pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
- Video Café adalah sebuah program unik di mana para peserta
menyaksikan program video interaktif tentang berbagai topik
pengembangan diri sambil menikmati kopi hangat yang membangkitkan
selera.
- Book Club adalah dirancang agar karyawan yang gemar membaca
mendapat wadah untuk memberikan sharing kepada karyawan lainnya
tentang pelajaran dan ilmu yang didapat dari buku-buku yang pernah
dibacanya.
3. Online Sharing
Agar sebuah aktivitas pembelajaran (learning) dapat dinikmati oleh siapa saja
dan kapan saja, maka hampir seluruh kegiatan di atas memiliki catatan baik
berupa dokumentasi video, rekaman suara, laporan pembahasan, maupun
presentasi yang dipakai para kontributor. Seluruh materi ini disimpan dan ditata
dengan rapi dalam situs internal perusahaan yang diberi nama K-Club yang
berarti Knowledge Club, Kapanpun dan dimanapun karyawan bisa mengakses
materi tersebut untuk kemudian dijadikan referensi. Sebagai perusahaan yang
mendukung budaya belajar bagi seluruh karyawannya, tidak lengkap rasanya jika
tidak memiliki sebuah perpustakaan, Untuk itu Unilever memiliki perpustakaan
yang menyediakan berbagai buku menarik terkait bisnis dan pengembangan
pribadi bagi selurüh karyawan.
Untuk memudahkan dibuat sistem Online Library sehingga seorang karyawan
di manapun dia berada bisa mengakses dan mencari buku yang dibutuhkan dari
meja kerjanya. Dengan sekali klik maka buku tersebut akan tercatat dan
dikirimkan ke lokasi kerja karyawan tersebut. Koleksi perpustakaan ini
dilengkapi pula dengan koleksi digital lainnya seperti e- book, ringkasan dari
buku-buku bisnis maupun ditambahkan modul-modul training yang dirancang
dan dibuat sendiri oleh karyawan.
Learning Award
Dalam melakukan knowledge management, PT Unilever Indonesia
melakukan berbagai pendekatan program pembelajaran (Learning). Proses
kegiatan pembelajaran tersebut secara total company, Unilever Indonesia
akhirnya merumuskan sebuah program yang disebut Learning Award. Program
ini mewadahi hampir seluruh kegiatan pembelajaran ersebut secara total
company, Unilever Indonesia akhirnya merumuskan sebuah program yang
disebut Learning Award. Program ini mewadahi hampir seluruh kegiatan
pembelajaran di perusahaan baik yang sifatnya formal dan terstruktur maupun
yang informal dan sporadis.
Learning Award adalah suatu sistem untuk memotivasi orang-orang yang
memberikan sharing pengetahuan dan pengalaman kepada rekan kerja yang lain.
Atas kontribusi tersebut, mereka mendapatkan poin yang dapat ditukarkan
dengan berbagai hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Perlu diingat disini, apresiasi tidak harus berbentuk materi karena apresiasi
tertinggi justru dirasakan ketika seseorang merasa bisa berkontribusi banyak
kepada rekan kerjanya yang lain lewat sharing berbagai pengetahuan dan
pengalaman serta ketika dia dihargai sebagai salah satu internal trainer di
perusahaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen pengetahuan sangatlah penting
untuk kemajuan perusahaan. Salah satu alasan penting dari manajemen
pengetahuan adalah kemudahan dan juga kecepatan akses atas adanya informasi
baru pada seluruh bagian organisasi akan membuat setiap staff mampu bekerja
lebih cepat.

PT Unilever Indonesia berhasil mengelola pengetahuan sebagai aset strategis,


dan menjadikan pengetahuan sebagai salah satu indikator utama keberhasilan.
Jadi, modal utama suatu perusahaan itu tidak lagi terfokus pada aset yang
tangible melainkan telah berubah ke aset intangible yang merupakan wujud
kreatifitas dan inovasi yang bersumber pada pengetahuan. Sebagai suatu aset
yang strategis, pengetahuan harus dikelola dan dikembangkan. Dengan
manajemen pengetahuan yang efektif, akan tercipta iklim yang kondusif atau
budaya belajar dan berbagi pengetahuan, sehingga pengetahuan para individu
yang sangat beragam menjadi mudah dipadukan hingga menjadi pengetahuan
organisasi atau perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai