Disusun Oleh
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat
menyelesaikan tugas dari mata kuliah Manajemen Sistem Informasi yang berjudul
“Knowledge Management”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada dosen
mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Bu Retno Widyaningrum, M.Kom, yang telah
memberikan pengarahan kepada kami dalam mengerjakan tugas ini.
Terima kasih.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Tujuan Penulisan............................................................................................3
Bab II Pembahasan
3
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi dan pengetahuan sudah tak dapat lagi dipisahkan, kedua hal itu sangat
penting dan melekat pada kehidupan kita saat ini. Tinggal bagaimana kita menguasai
dan mengatasi banyaknya informasi dan pengetauan tersebut sebagai bahan untuk kita
berfikir maju kedepan. Masyarakat terdapat banyak perkumpulan sosial yang
didalamnya ada pengetauan-pengetahuan yang slalu diperoleh setiap saat, dan
membutuhkan informasi sebagai respon dari kinerja masyarakat itu sendiri. Untuk
mengelola pengetahuan-pengetahuan dan informasi-informasi tersebut dibutuhkannya
suatu manajemen pengetahuan agar pengetahuan dan informasi yang diterima
masyarakat terarah kepada tujuan dari perkumpulan sosial tersebut.
Manajemen merupakan suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk suatu tujuan.
Sedangkan pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan
kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten.
Sumber pengetahuan bisa berupa banyak bentuk, contoh, koran, majalah, email, e-
artikel, mailing list, e-book, kartu nama, iklan, dan manusia.
Untuk mengetahui banyak pengetahuan dan informasi tentang Knowledge
Management, akan dibahas pada makalah ini, dari pengertian, unsur-unsur, bentuk-
bentuk dan fungsi serta manfaatnya.
Selain untuk memenuhi Tugas Manajemen Sistem Informasi pada semester 099,
penulisan ini juga bertujuan untuk :
4
2. Menyebutkan unsur-unsur Knowledge Management
3. Menjelaskan bentuk-bentuk pengetahuan
4. Menjelaskan cara mengubah Tacit menjadi explicit
5. Menjelaskan perbedaan dan hubungan knowledge manajemen dengan sistem
informasi
6. Menyebutkan fungsi dan manfaat Knowledge Management
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Menurut Kim yang dikutip Siregar (2005) bahwa pengetahuan adakalanya
dikategorikan sebagai terstruktur, tidak terstruktur, eksplisit atau implicit . Jika
pengetahuan diorganisasikan dan mudah didiseminasikan disebut pengetahuan
terstruktur . Pengetahuan yang tidak terstruktur dan dipahami, tetapi tidak
dengan jelas dinyatakan adalah pengetahuan implicit . Pengetahuan implisit juga
disebut tacit (dipahami tanpa dikatakan), yaitu keahlian dan pengalaman pekerja
yang belum didokumentasikan secara formal Untuk mengkonversi pengetahuan
implisit ke dalam pengetahuan eksplisit, pengetahuan tersebut harus diekstraksi
dan diformat .
7
Pengertian knowledge management dari perspektif proses/teknologi :
Knowledge management adalah sebuah konsep dimana informasi diubah
menjadi pengetahuan dan tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan bagi
orang yang membutuhkan .
Knowledge Management System adalah penyimpanan virtual terhadap informasi
relevan yang kritis untuk tugas-tugas harian pada organisasi .
Knowledge Management adalah pendekatan sistematis untuk mengelola
penggunaan informasi untuk meyediakan aliran pengetahuan yang
memungkinkan pengambilan keputusan yang efisien dan efektif .
Knowledge Management merupakan suatu paradigma pengelolaan informasi
yang berasal dari pemikiran bahwa pengetahuan yang murni sebenarnya
tertanam dalam benak dan pikiran setiap manusia. Maka dari itu perlu dibangun
suatu mekanisme penyebaran informasi dan pengalaman dari sumber daya
manuisa yang ada agar terjadi peningkatan pengetahuan dari masing-masing
pelaku kegiatan di dalam suatu organisasi.
8
inovasi, dan ide individual potensial untuk menciptakan organisasi yang lebih efisien,
efektif dan terarah.
Yang perlu diperhatikan dari pengertian knowledge management adalah
bahwa knowledge management bukan tentang memanajemen atau mengorganisasi
buku, jurnal, men-search internet untuk customer atau menyusun material untuk
disirkulasikan . Tetapi hal ini adalah bagian dari prosesknowledge management.
Kemudian inti dari knowledge management ada tiga, yaitu sumber daya manusia,
teknologi, budaya pembelajaran/ berbagi pengetahuan .
1. Informasi/Pengetahuan
Knowledge Management erat kaitannya dengan informasi, pada era global
seperti sekarang ini setiap organisasi bisnis saling berlomba untuk mendapatkan
informasi – informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar, baik itu berupa
peluang, tantangan maupun situasi dan kondisi yang dapat menghambat kinerja
organisasi secara umum. Organisasi bisnis yang menerapkan konsep knowledge
management selalu mengikuti perkembangan informasi pasar dalam hal ini
adalah informasi – informasi mengenai kebutuhan konsumen. Kebutuhan
konsumen dan pelanggan semakin dinamis dengan semakin tingginya tingkat
pendidikan dan pendapatan konsumen. Tuntutan konsumen terhadap mutu
suatu produk (barang dan jasa) dan pelayanan terhadap konsumen misalnya
mendorong perusahaan untuk menelaah kembali proses produksi, distribusi,
promosi, dan pelayanan serta bentuk (model) dan fasilitas pelayanan. Untuk itu
perusahaan perlu memperoleh informasi tentang jenis teknologi produksi dan
sistem pelayanan yang mutakhir. Apa saja teknologi yang layak ditinjau dari sisi
teknis, finansial dan ekonomi. Disamping itu perusahaan pun membutuhkan
peningkatan mutu sumber daya manusianya itu sendiri, agar teknologi tersebut
dapat dikendalikan oleh individu yang ada dan bukan sebaliknya. Untuk itu
pengetahuan tentang metode rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia menjadi hal yang vital.
9
2. Manusia
3. Organisasi
Hampir semua aktivitas keidupan manusia diwarnai dengan pengelolaan
informasi, begitu juga dengan sebuah organisasi. Organisasi harus memiliki
sistem pengelolaan yang baik untuk menghasilkan knowledge yang berkualitas
dan berguna bagi kepentingan organisasi. Organisasi memerlukan Knowledge
Management untuk melancarkan kinerja organisasi secara umum dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Organisasi yang menerapkan konsep
knowledge management mengikuti perkembangan-perkembangan informasi
mengenai kebutuhan konsumennya.
4. Struktur/ manajemen
C. Bentuk-bentuk pengetahuan
10
Peter Drucker dalam The New Realities (1966) menyatakan bahwa
pengetahuan adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, dengan
menjadikannya dasar untuk bertindak atau dengan membuat individu (atau institusi)
mampu dari yang lain atau lebih efektif bertindak.
Untuk menggunakan pengetahuan sehingga dapat berfungsi seperti yang Peter
Drucker katakan, kita perlu memahami bentuk-bentuk pengetahuan karena masing-
masing pengetahuan membutuhkan perlakuan yang berbeda pula ketika
memanfaatkannya.
Michel Polanyi (1966) membedakan pengetahuan dalam dua bentuk yaitu
pengetahuan eksplisit dan pengetahuan tacit.
Pengetahuan eksplisit atau terkadang disebut pengetahuan formal bisa
disampaikan dalam bahasa, juga termasuk nomor dan kata, tanda matematika,
spesifikasi, manual, dal lainnya. Pengetahuan eksplisit juga siap disebar pada yang
lainnya . Selain itu pengetahuan eksplisit bisa dengan mudah diproses oleh
komputer, alat elektronik, atau basis data penyimpanan .
Pengetahuan tacit yang tersimpan dalam pengalaman individu dan faktor-
faktor tak berwujud, seperti kepercayaan pribadi, perspektif, dan sistem nilai.
Pengetahuan tacit susah untuk diartikulasikan dengan bahasa formal. Isinya
mencakup pemahaman pribadi, intuisi, dan firasat . Sebelum dikomunikasikan
pengetahuan tacit harus diubah dalam bentuk kata-kata, model, atau angka-angka
yang dapat dipahami.
2. Dimensi Teori:
Terdiri dari model kepercayaan, persepsi, ideal, nilai-nilai, mental yang
mengakar dalam diri kita begitu saja. Meskipun mereka tidak bisa
11
dilafalkan dengan mudah, dimensi ini membentuk cara kita merasakan
dunia sekitar.
12
Explicit Knowledge
Pengetahuan yang telah dikodifikasi atau dieksplisitkan. Jadi biasanya
telah direpresentasikan dalam suatu bentuk yang tertulis dan terstruktur
pengetahuan jenis ini jelas lebih mudah direkam, dikelola dan dimanfaatkan
serta ditransfer ke pihak lain.
Shared Knowledge
Explicit knowledge yang digunakan bersama-sama pada suatu
komunitas. Dalam suatu komunitas, agar terjadi akselerasi dalam wilayah
pembahasan pengetahuan itu sendiri, maka biasanya tacit knowledge akan
ditransformasikan menjadi explicit knowledge.
D. Cara mengubah tacit menjadi eksplisit
Seperti yang telah dibahas pada shared knowledge bahwa “dalam suatu
komunitas agar terjadi akselerasi dalam wilayah pembahasan pengetahuan itu
sendiri, maka biasanya tacit knowledge akan ditransformasikan menjadi explicit
knowledge”.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tulisan, laporan dan lain sebagainya.
Memang tidak semua tacit knowledge dapat diubah menjadi explicit knowledge.
Pada tahapan berikutnya agar dapat dimanfaatkan oleh komunitas, ataupun agar
dapat dilakukannya peer-review untuk perbaikan, pengetahuan itu sendiri akan
dicoba ditransformasikan sebagai suatu bentuk shared knowledge yang dapat
digunakan bersama-sama oleh anggota komunitas. Hal ini misalnya dilakukan
melalui media publikasi.
Proses penciptaan pengetahuan adalah proses spiral yang merupakan
interaksi antara pengetahuan tacit dan eksplisit. Interaksi dari pengetahuan ini
menghasilkan pengetahuan baru.
Jadi untuk mengubah tacit menjadi explicit adalah dengan memperoleh informasi
atau penciptaan pengetahuan.
1. Socialization
13
Sosialisasi meliputi kegiatan berbagi pengetahuan tacit antar individu.
Istilah sosialisasi digunakan, karena pengetahuan tacit disebarkan melalui
kegiatan bersama – seperti tinggal bersama, meluangkan waktu bersama –
bukan melalui tulisan atau instruksi verbal. Dengan demikian, dalam kasus
tertentu pengetahuan tacit hanya bisa disebarkan jika seseorang merasa bebas
untuk menjadi seseorang yang lebih besar yang memiliki pengetahuan tacit dari
orang lain.
2. Externalization
3. Combination
Kombinasi meliputi konversi pengetahuan eksplisit ke dalam bentuk
himpunan pengetahuan eksplisit yang lebih kompleks. Dalam prakteknya, fase
kombinasi tergantung pada tiga proses berikut :
Pertama, penangkapan dan integrasi pengetahuan eksplisit baru
termasuk pengumpulan data eksternal dari dalam atau luar institusi
kemudian mengkombinasikan data - data tersebut.
Kedua, penyebarluasan pengetahuan eksplisit tersebut melalui presentasi
atau pertemuan langsung.
Ketiga, pengolahan pengetahuan eksplisit sehingga lebih mudah
dimanfaatkan kembali – misal menjadi dokumen rencana, laporan, data
pasar, dsb.
4. Internalization
14
Internalisasi pengetahuan baru merupakan konversi dari pengetahuan
eksplisit ke dalam pengetahuan tacit organisasi. Individu harus mengidentifikasi
pengetahuan yang relevan dengan kebutuhannya di dalam organizational
knowledge tersebut. Dalam prakteknya, internalisasi dapat dilakukan dalam dua
dimensi. Pertama, penerapan pengetahuan eksplisit dalam tindakan dan praktek
langsung. Contoh melalui program pelatihan. Kedua, penguasaan pengetahuan
eksplisit melalui simulasi, eksperimen, atau belajar sambil bekerja.
Contoh yang dapat diambil yaitu pada presentasi metodologi penelitian. Pada langkah
sosialisasi individu satu dengan anggota kelompoknya, akan menjadi eksplisit ketika
kelompok tersebut mempersentasikan didepan kelas atau disebut juga dengan langkah
eksternalisasi. Kemudian pada langkah kombinasi, pengetahuan yang diterima
mahasiswa dari persentasi kelompok akan menumbuhkan pertanyaan/tambahan
pendapat yang akan pentransferan pengetahuan atau sharing. Dan pengetahuan
15
tersebut akan kembali ke pengetahuan tacit ketika mahasiswa melakukan penelitian di
lapangan yang menjadi pengalaman mereka ,masing-masing.
E. Hubungan Knowledge Manajemen dengan Sistem Informasi
Sistem informasi cenderung menyimpan pengetahuan yang tidak sesuai
dengan perubahan dilingkungan eksternal, pola penyebarannya terpusat dan statis,
sistem informasi cenderung mendukung kegiatan kemampuan menduga
berdasarkan satu interpretasi tentang bagaimana mengantisipasi masala dan bukan
dengan multi interpretasi.
16
anggotanya mudah mengakses pengetahuan-pengetahuan terbaru melalui
buku-buku, jurnal-jumal, dan media cetak.
Organisasi memfasilitasi juga dengan aturan dan prosedur yang
memudahkan setiap orang dapat mengakses pihak-pihak dan anggota
organisasi lain yang mempunyai pengetahuan.
17
Organisasi yang mempunyai pengetahuan superior mampu mengkoordinasi
dan mengkombinasikan sumberdaya-sumberdaya tradisional dan kapabilitas dalam
bentuk dan cara barn sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi pelanggan.
Dengan memiliki sumberdaya intelektual yang superior, organisasi dapat mengetahui
bagaimana mengembangkan dan mengeksploitasi sumberdaya tradisonal lebih baik
daripada pesaing meskipun sumberdaya tersebut tidak unik dan mudah ditiru.
Pengetahuan dapat dikategorikan sebagai sumberdaya stratejik terpenting sehingga
dapat digunakan untuk keunggulan kompetitf yang tahan lama.
18
BAB III
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Sumber web:
Rachmad, “Manfaat Manajemen Pengetahuan”,
http://rachmat.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/24/manfaat-manajemen-
pengetahuan/ (diunduh 21/09/2013)
Sistem Informasi ITHB http://manajemen-pengetahuan.blogspot.com/ (diunduh
25/09/2013)
http://arde35e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/22/knowledge-management/
(diunduh 25/09/2013)
20