Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan
selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan
telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal.
Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana
organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang
terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer
dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan system dan memotivasi
seluruh personil yang terlibat.
Dari latar belakang di atas, maka kami dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah,
sebagai berikut :
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang ingin
mempelajari lebih dalam tentang bagaimana melindungi sistem informasi.
KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN INFORMASI
A. Knowledge
1. Penciptaan pengetahuan
dilakukan dengan proses berikut ini :
Kemajuan dan perkembangan dari teknologi, telah mendorong organisasi modern untuk
tidak hanya berfokus pada kebutuhan informasi saja, tetapi sudah mulai mengarah pada
kebutuhan terhadap pengetahuan (knowledge). Knowledge dianggap sebagai suatu sumber
daya bagi orang-orang yang memegang peranan penting. Tetapi jika knowledge tersebut tidak
dijaga atau tidak digunakan dengan baik, maka knowledge tersebut akan menjadi sia-sia dan
bahkan mungkin knowledge tersebut akan hilang. Banyak organisasi modern yang
menerapkan knowledge management untuk menjaga agar knowledge tersebut tidak hilang
dan bisa di sharing dengan orang lain di perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan
sebuah aplikasi yang berbasiskan Knowledge Management System (KMS), untuk membantu
pengumpulan dan penyebaran knowledge secara optimal. Akan tetapi jika organisasi tersebut
belum dapat membentuk Knowledge Management System (KMS), setidaknya membentuk
sebuah knowledge management yang sederhana.
a) Menciptakan pengetahuan
3. Knowledge sharing
Menurut Tobing (2007) inti dari manajemen pengetahuan adalah knowledge sharing atau
knowledge transfer, karena melalui knowledge terjadi peningkatan value dari knowledge
yang dimiliki oleh suatu organisasi. Apabila seseorang melakukan knowledge sharing maka
tidak akan kehilangan knowledge yang dimilikinya, tetapi justru melipatgandakan nilai dari
knowledge tersebut.
Selain hal diatas terdapat juga manfaat yang diperoleh dengan adanya sharing
pengetahuan di organisasi yaitu munculnya inovasi, mengurangi biaya, dan mencegah
melakukan kesalahan yang sama. Meskipun demikian, untuk sharing pengetahuan yang
efisien dalam organisasi merupakan hal yang tidak mudah.
Oleh sebab itu Sharing knowledge diawali dari interaksi antar individu akan membentuk
suatu kelompok atau group kerja di perusahaan, sedangkan kelompok kerja yang memiliki
keahlian disebut dengan istilah team work (Nelson & Tonks, 2007). Kelompok kerja perlu
dikembangkan untuk dapat memberikan agar antara karyawan dapat berkomunikasi dan
memiliki hubungan yang baik di dalam departemennya, antar departemen dan antar
organisasi (Adejimola, 2008). Komunikasi yang baik di dalam organisasi akan meningkatkan
hubungan kerja yang intens dan cepat tidak adanya batasan-batasan antara individu dengan
individu maupun antara departemen dengan departemen dalam organisasi sehingga tercipta
hubungan kerja yang efektif dan akan menjadi team work yang kuat dan menciptakan budaya
kerja sehingga memberikan kinerja pada organisasi (Banerjee, 2003).
Pekerja Pengetahuan adalah orang-orang yang merancang produk atau jasa dan menciptakan
pengetahuan untuk organisasi.Pekerja Pengetahuaan melakukan tiga peran kunci yang sangat
pentingbagi organisasi dan untuk manajer yang bekerja dalam organisasi, yaitu :
Pekerja pengetahuan memerlukan sistem kerja pengetahuan yang sangat spesifik dengan
grafis, alat bantu analisis, dan kemampuan komunitas dan manajemen dokumen yang
canggih.
Sistem ini memerlukan kekuatan komputasi mendasar untuk menangani grafik-grafik yang
rumit atau perhitungan yang kompleks yang dibutuhkan oleh pekerja pengetahuan, seperti
penelitian ilmiah, perancang produk, dan analisis keuangan. Karena pekerja pengetahuan
sangat fokus pada pengetahuan di dunia eksternal, sistem ini juga harus memberikan
kemudahan dan kecepatan mengakses basis data eksternal.
Sistem kerja pengetahuan membutuhkan link yang kuat kepada basis pengetahuan eksternal
selain juga perangkat keras dan peranti lunak khusus.
Membuat proses penciptaan dan revisi rancangan menjadi otomatis, dengan menggunakan
komputer dan peranti lunak grafis yang rumit. Untuk melakukan modifikasi rancangan
dengan metode rancangan yang lebih tradisional, dibutuhkan cetakan dan purwarupa dari
setiap modifikasi agar dapat diuji secara fisik. Langkah-langkah ini harus diulangi beberapa
kali, sehingga menghabiskan banyak waktu dan biaya. Dengan menggunaka workstation
perancangan, para perancanagan hanya perlu membuat purwarupa fisik saat proses
perancangan hampir selesai, karena rancangannya dapat dengan mudah diuji dan diubah-ubah
oleh komputer.
Computer Aided Design adalah suatu program komputer untuk menggambar suatu produk
atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis
maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi
dan gambar 3 dimensi.
Berawal dari menggantikan fungsi meja gambar kini perangkat lunak CAD telah berevolusi
dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE (Computer Aided Engineering) dan CAM
(Computer Aided Manufacturing. Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD
saat ini kebanyakan merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling.
Solid model memungkinkan kita untuk memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita
buat secara realistik. Selain itu model mempunyai properti seperti massa, volume, pusat
gravitasi , luas permukaan dll.
Sistem yang memiliki kemampuan visualisasi, penerjemahan, dan simulasi yang lebih yang
jauh melebihi sistem desai berbantu komputer. Sistem ini menggunkan peranti lunak grafis
interaktif untuk menciptakan simulasi buatan komputer yang sangat mirip dengan kenyataan
hingga para pengguna hampir mempercayai bahwa mereka berada dalam dunia nyata. Dalam
kebanyakan sistem realitas virtual, pengguna mengenakan pakaian, perlengkapan kepala, dan
peralatan khusus lainnya, bergantung pada aplikasinya. Pakaian tersebut memiliki sensor
yang mencatat gerakan pengguna dan segera mengirimkan informasi ke komputer, Sebagai
contohnya, untuk berjalan dalam realitas virtual sebuah rumah, Anda memerlukan pakaian
yang dapat memantau gerakan kaki, tangan, dankepala Anda.
VRML adalah seperangkat spesifikasi untuk model interaktif tiga dimensi dalam World Wide
Web yang dapat menangani berbagai jenis media, termasuk animasi, gambar dan audio,
untuk menempatkan pengguna dalam lingkungan dunia nyata yang disimulasikan. VRML
tidak memerlukan platform tertentu, bekerja pada komputer desktop dan membutuhkan
bandwidth yang kecil.
Workstation Investasi
Sistem ini khusus untuk mendayagunakan pengetahuan dan waktu dari para pialang,
pedagang, dan manajer portofolio. Perusahaan seperti Merrill Lynch dan USB financial
Service telah memasang workstation investasi yang menggabungkan cakupan data yang luas,
baik dari sumber internal maupun dari sumber eksternal, termasuk data kontak manajemen,
data real-time, riwayat pasar, dan laporan penelitian.
C. Teknik – TeknikKecerdasan
1. MenangkapPengetahuan: SistemAhli
Sistemahliadalahteknikcerdasuntukmenangkappengetahuan yang
tersembunyidalamkeahlianmanusia yang sangatspesifikdanterbatascakupannya.
Sisteminimenangkappengetahuandaripekerjapakardalambentukserangkaianaturandalamsi
stemperantilunak yang dapatdigunakanoleh orang lain dalamorganisasitersebut.
Serangkaianaturandalamsistemahliditambahkankedalam
memoriataupembelajaranperusahaan.
2. BagaimanaSistemAhliBekerja
Sistemahlimembuat model pengetahuanmanusiamenjadiserangkaianaturan yang
secarakolektifdisebut basis pengetahuan. Sistemahlimemilikijumlahaturanmulaidari
200 sampaibeberaparibu, bergantungpadakompleksitaspermasalahnnya. Aturan-
aturantersebutjauhlebihmengakardansalingterhubungsatusama lain dibandingkan
program perantilunak yang biasanya.
4. Pengetahuanorganisasiinidapatditangkapdandisimpandenganmengguanakanpenalaran
berbasiskasus.
Dalampenalaranberbasiskasus, deskripsidaripengalamanmasalaluseorangspesialis
yang direpresentasikansebagaicontohkasusdisimpandalam basis data
untukdigunakankembali di
suatuwaktupadasaatseorangpenggunaberhadapandengankasusbarudengan parameter
yang serupa. Sisteminimencaridalam basis data kasus yang
memilikikarakteristikmasalah yang serupadengankasusbaru, menemukankasus yang
paling tepat, danmenerapaknsolusikasus lama padakasusbaru. Solusi yang
suksesdiberitandauntukdigunakankembalipadakasusbaru,
dankeduanyadisimpanbersamadengankasus-kasuslainnyadalam basis pengetahaun.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Belajar dalam era pengetahuan seperti sekarang ini sangatlah berbeda dengan belajar di
masa lalu. Saat ini kita dituntut untuk belajar baik sendiri maupun bersama dengan cepat,
mudah dan gembira, tanpa memandang waktu dan tempat. Hal ini mendorong
berkembangnya konsep organisasi belajar (learning organization) yang menyatukan antara
proses belajar dan bekerja. Disisi lain pengetahuan yang melekat pada anggota suatu
organisasi juga perlu diuji, dimutahirkan, ditransfer, dan diakumulasikan, agar tetap memiliki
nilai. Hal ini menyebabkan para pakar manajemen mencari pendekatan untuk mengelola
pengetahuan yang sekarang dikenal dengan manajemen-pengetahuan atau knowledge
management (KM).
B. SARAN
Bahwa belajar manajemen pengetahuan sangat berguna karena akan di terapkan, bagi
seorang pemimpin, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
Daftar pustaka:
Press, 1988
Ninaka, Ikujiro, and Horataka, Takeuchi. “The Knowledge Creating Company, How