Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN

PENGETAHUAN

Disusun oleh:

Nama : Riyan Dwi Cahyo

No Stambuk : 190304020

Jurusan : Sistem Informasi

Semester : IV (Empat)

STMIK BINA MULIA PALU


TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan penyertaan-Nya, Saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Manajemen Pengetahuan
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung
Penulis dalam menyelesaikan makalah ini, Fkhusus Ibu GRACE DIANA P,SE.,M,Si
selaku dosen mata kuliah Pengantar Intelejen Artificial yang telah memberikan Saya
kesempatan untuk membahas tentang Manajemen Pengetahuan

Dalam makalah ini, Saya mengharapkan agar para pembaca dapat mengetahui lebih
Jauh Tentang Manajemen pengetahuan ini.

saya menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini merupakan pekerjaan yang
tidak ringan, sehingga masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, Saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Saya dan pembaca, terima kasih.
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR..........................................................................................................1

DAFTAR ISI ........................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................3

 Latar Belakang.........................................................................................................3
 Rumusan Masalah....................................................................................................3
 Tujuan.......................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4

1. Konsep dan Pengertian Manajemen Pengetahuan..........................................4-6


2. Motivasi, Fungsi, Tujuan dan Manfaat Manajemen Pengetahuan................6-8
3. Pentingnya Manajemen Pengetahuan bagi Perusahaan......................................8
4. Komponen dan level manajemen pengetahuan.............................................9-10
5. Hubungan antar data Informasi dan Pengetahuan.......................................11-12

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14


Kesimpulan.........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di era globalisasi ini semakin banyak informasi yang beredar di masyarakat, kemajuan
teknologi dan pengetahuan juga sangat pesat. Maka dari itu kita harus tau bagaimana
menguasai atau mengatasi banyaknya informasi dan pengetahuan yang berasal dari segala
penjuru dunia. Suatu organisasi pasti akan berhubungan langsung dengan masyarakat,
sebagai pihak yang di jadikan sasaran. Untuk itu suatu organisasi seharusnya
membutuhkan informasi yang menyangkut perilaku masyarakat / respon masyarakat
terhadap kinerja organisasinya.maka dari itu suatu organisasi memerlukan suatu
manajemen pengetahuan untuk membantu organisasi tersebut mencapai tujuannya.
Manajemen ialah suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk suatu tujuan. Sedangkan pengetahuan
adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman,
gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan bisa berupa banyak
bentuk, contoh, Koran, majalah, email, e-artikel, mailing list, e-book, kartu nama, iklan,
dan manusia.

2. Rumusan Masalah
 Konsep Dan pengertian Manajemen Pengetahuan
 Fungsi Tujuan dan manfaat manajemen pengetahuan
 Bagaimana dampak Manajemen Pengetahuan terhadap bisnis
 Komponen dan Elemen Manajemen Pengetahuan
 Menjelaskan Hubungan antar data informasi dan pengetahuan

3. Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini, kelompok kami bertujuan agar pembaca dapat mengerti
apa yang dimaksud dengan manajemen pengetahuan, dan dampak bagi bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Dan pengertian Manajemen Pengetahuan
Istilah Manajemen Pengetahuan pertama kali digunakan oleh Karl Wiig (1986) dalam
buku pertamanya pada topik Knowledge Management Foundations (terbit tahun 1993).
Akscyn et all (1988) mengembangkan Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge
Management System) yang juga dikenal sebagai KMS, yaitu suatu system hypermedia
interaktif dan kolaboratif yang menjadi inspirasi kunci bagi website dunia.
Beberapa pengertian Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) :
 Nonaka dan Takeuchi (1994) : Knowledge Management adalah alat manajemen
yang membenarkan keyakinan bahwa pengetahuan menjadi aset untuk
meningkatkan kapasitas organisasi agar mampu bekerja lebih efektif.
 Delphi (1998) : Knowledge Management adalah praktik dan teknologi untuk
memfasilitasi proses penciptaan dan pembagian pengetahuan.
 Harvard College (1999) : : Knowledge Management adalah suatu proses terinci
dan terarah dalam mencerna informasi yang dimiliki perusahaan, dan mencari
kebutuhan masing-masing individu didalam perusahaan, kemudian
menfasilitasi agar mudah diakses dan selalu tersedia bilamana dibutuhkan.
 Gupta (2000) : Knowledge Management is a process that helps organizations
find, select, disseminate and transfer important information and expertise
necessary for activities such as problem solving, dynamic learning, strategic
planning and decision making.
 Dimttia dan Oder (2001) : Manajemen Pengetahuan merupakan proses
menangkap keahlian kolektif organisasional, dimanapun pengetahuan tersebut
berada, baik dalam database, dalam paper, atau dalam ingatan orang, dan
kemudian mendistribusikan pengetahuan tersebut kemanapun agar
menghasilkan pencapaian organisasi yang terbesar.
 Carl Davidson and Philip Voss (2002) : Knowledge Management adalah cara
organisasi mengelola karyawan, mengidentifikasi pengetahuan yang dimiliki,
menyimpan dan membagikannya kepada tim, meningkatkan kualitas dan nilai
pengetahuan untuk menghasilkan inovasi berbasis pengetahuan.
 Jann dan Lantu (2006) : Knowledge Management adalah proses sistematik
untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan, menyarikan dan menyajikan
pengetahuan dengan cara tertentu, sehingga para pekerja mampu memanfaatkan
dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang
spesifik, untuk kemudian ada proses institusional agar pengetahuan yang
diciptakan menjadi pengetahuan perusahaan.
Dengan demikian, Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) merupakan suatu
rangkaian kegiatan (alat, teknik dan strategi) yang digunakan organisasi untuk
mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan yang
terbangun dari pemahaman dan pengalaman individu maupun organisasi, untuk digunakan
kembali, diketahui dan dipelajari didalam organisasi.

Knowledge Management memiliki siklus sederhana sebagai berikut :


Siklus aliran knowledge management disebut sebagai General Knowledge Model
(GKM) yang digambarkan sebaga iberikut (Wijaya, 2014):

2. Motivasi, Fungsi, Tujuan dan Manfaat Manajemen Pengetahuan


Secara umum, 7 motivasi organisasi untuk menerapkan Manajemen Pengetahuan antara
lain:
1. Menciptakan pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan produk dan
layanan yang tersedia dalam bentuk eksplisit.
2. Mencapai siklus pengembangan produk baru lebih cepat
3. Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi.
4. Memanfaatkan keahlian orang di seluruh organisasi.
5. Meningkatkan konektivitas jaringan antara swasta internal dan eksternal.
6. Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan karyawan untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan ide-ide yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
7. Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja
Frappaolo dan Toms 5 fungsi Manajemen Pengetahuan adalah sebagai berikut:
1. Intermediation
Peran perantara transfer pengetahuan antara penyedia dan pencari pengetahuan.
Peran tersebut untuk mencocokkan (to match) kebutuhan pencari pengetahuan
dengan sumber pengetahuan secara optimal. Dengan demikian, intermediation
menjamin transfer pengetahuan berjalan lebih efisien.
2. Externalization
Transfer pengetahuan dari pikiran pemiliknya ke tempat penyimpanan (repository)
eksternal dengan cara se-efisien mungkin. Externalization dengan demikian adalah
menyediakan sharing pengetahuan.
3. Internalization
Pengambilan (extraction) pengetahuan dari tempat penyimpanan eksternal dan
penyaringan pengetahuan tersebut untuk disediakan bagi pencari yang relevan.
Pengetahuan harus disajikan bagi pengguna dalam bentuk yang lebih cocok dengan
pemahamannya. Maka fungsi ini mencakup interpretasi format ulang penyajian
pengetahuan.
4. Cognition
Fungsi suatu sistem untuk membuat keputusan yang didasarkan atas ketersediaan
pengetahuan. Cognition merupakan penerapan pengetahuan yang telah berubah
melalui tiga fungsi terdahulu.
5. Measurement
Kegiatan knowledge management untuk mengukur, memetakan dan
mengkuantifikasi pengetahuan korporat dan performance dari solusi knowledge
management. Fungsi ini mendukung empat fungsi lainnya, untuk mengelola
pengetahuan itu sendiri.

4 tujuan yang ingin dicapai organisasi dengan penerapan Manajemen Pengetahuan


diantaranya sebagai berikut:
1. Penghemat Waktu dan Biaya
Adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, akan memudahkan
perusahaan menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya,
sehingga suatu perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
2. Peningkatan Aset Pengetahuan
Sumber pengetahuan yang akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan
untuk dapat memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di
lingkungan perusahaan ini akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan
sebuah inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan
kompetensinya.
3. Kemampuan Beradaptasi
Perusahaan akan dapat dengan mudah untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan bisnis yang terjadi dalam jangka panjang dan pendek.
4. Peningkatan Produktivitas
Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk sebuah proses atau
produk yang akan dikembangkan sehingga produktifitas perusahaan akan
meningkat.

Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk sebuah proses atau produk yang
akan dikembangkan sehingga produktifitas perusahaan akan meningkat.

1. Alur knowledge yang benar dan sumber yang dilimpahkan ke organisasi.


2. Teknologi tepat yang disimpan dan dapat mengkomunikasikan knowledge tersebut.
3. Budaya tempat kerja yang benar sehingga karyawan termotivasi untuk
memanfaatkan knowledge.
Oleh karena itu Manajemen Pengetahuan memberikan 3 kesempatan kepada organisasi
untuk:
1. Menangkap dan menganalisa informasi organisasi dan diaplikasikan secara
strategis dalam bentuk warehousing, sistem pendukung keputusan (Decision
System Support/DSS), serta sistem informasi eksekutif (Executive Information
System/EIS).
2. Menciptakan proses untuk akses informasi ke seluruh dunia melalui internet,
groupware dan sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision System
Support/GDSS) agar karyawan memperoleh informasi secara tepat, informatif dan
inovatif sehingga menjadi kekuatan pendorong dari knowledge yang terakumulasi
dari pengalaman masa lalu seluruh organisasi.
3. Membangun dan menyelesaikan proyek dengan meningkatkan kecepatan,
ketangkasan dan keselamatan kerja.
Dengan demikian, implementasi Manajemen Pengetahuan akan memberikan pengaruh
positif terhadap proses bisnis perusahaan/organisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa manfaat Manajemen Pengetahuan bagi perusahaan/organisasi antara
lain:
1. Komponen dan Level Manajemen Pengetahuan
Menurut Dilip Bhatt (2000), knowledge management memiliki tiga komponen utama yang
saling terkait satu sama lain dan dapat menghasilkan suatu pembelajaran bagi organisasi.
Ketiga komponen tersebut yaitu:
1. People
People adalah orang yang memiliki knowledge dan juga dapat membentuk
knowledge baru, mengelola sistem dan proses, dan berkomitmen terhadap proses
strategik knowledge untuk keseluruhan organisasi.
Budaya sharing mendorong penyebaran knowledge dapat dibangun melalui
hubungan knowledge efektif, networks dan strategi komunitas sosial lainnya.
2. Procces
Process adalah pengaturan dan penyelarasan dari strategi, prinsip, proses, praktek
untuk memastikan bahwa knowledge management berjalan dengan baik ketika
diimplementasikan.
Process terdiri dari menangkap, menyaring, mensahkan, mentransformasikan, dan
menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan yang dilengkapi dengan
menjalankan prosedur dan proses tertentu.
3. Technology
Technology merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten dan dapat
diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan.
Technology digunakan untuk memfasilitasi terutama komunikasi, kolaborasi dan
konten manajemen untuk knowledge capture, sharing, dissemination dan
application.
Technology adalah peran atau media pendukung yang penting dalam knowledge
management, dimana dibutuhkan individu yang kompeten ketika menggunakannya.
Hal ini karena implementasi knowledge management system memerlukan berbagai
tools cukup beragam yang ikut terlibat dalam sepanjang siklus knowledge
management.
Dalam hal ini technology berperan sebagai support dan enabler bagi organisasi,
karena people merupakan komponen knowledge management yang paling berperan
penting.
Dalam proses Manajemen Pengetahuan terdapat 4 elemen yang memiliki tingkatan/level
sehingga membentuk Piramida Kognitif Manajemen Pengetahuan yang digambarkan
sebagai berikut (David McCandless) :

Keempat elemen dalan Piramida Kognitif Manajemen Pengetahuan tersebut dijelaskan


sebagai berikut:
1. Data adalah elemen yang paling dasar, bersifat diskrit, dan belum diproses,
sehingga belum memiliki makna. Contoh: angka, kata, kode, tabel, dan basis data.
2. Informasi adalah elemen yang saling terhubung dan merupakan hasil pemrosesan
terhadap data, sehingga memiliki suatu makna. Contoh: kalimat, paragraf,
persamaan, konsep, ide, pertanyaan, dan cerita sederhana.
3. Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang terorganisir mengenai suatu bidang
yang sudah dipahami. Contoh: teori, aksiom, kerangka kerja konseptual, cerita
rumit, dan fakta.
4. Kebijaksanaan adalah hasil penerapan dari suatu pengetahuan yang dapat menjadi
dasar dalam pengambilan keputusan.
5. Contoh: buku, paradigma, sistem, filosofi, puisi, sistem kepercayaan, tradisi,
prinsip, dan kebenaran.
Hubungan antara data, informasi dan pengetahuan digambarkan sebagai berikut:

Isi / kandungan intelektualitas dan mentalitas dalam pengetahuan (knowledge) dikaitkan


dengan lima kategori, yaitu (Ackoff, 1989) :
1. Data : berupa kumpulan angka, simbol, karakter, lambang, dan sebagainya.
2. Information : merupakan data yang telah diproses agar dapat dimanfaatkan
untuk menjawab pertanyaan who, what, when, and where.
3. Knowledge : merupakan aplikasi data dan informasi yang menjawab pertanyaan
how.
4. Understanding : mengapresiasi pertanyaan why.
Wisdom : merupakan evaluasi dan understanding.
Hubungan diantara kelima kategori tersebut digambarkan sebagai berikut (Bellinger, et
all):

Pengetahuan itu sendiri terdiri dari 4 karakteristik seperti yang dikemukakan para ahli
sebagai berikut:
1. Pengetahuan tidak dapat disimpan (Gopal and Gagnon, 1995) Pengetahuan adalah
sesuatu yang lebih melekat pada pikiran seseorang daripada di komputer (The
Banker, 1997)
2. Informasi memiliki sedikit makna dan tidak akan menjadi pengetahuan hingga
informasi tersebut diproses oleh pikiran manusia (Ash, 1998) Pengetahuan
mencakup pemrosesan, penciptaan atau penggunaan informasi dalam pikiran
seseorang (Kirchner, 1997) Jadi, informasi bukanlah pengetahuan, tetapi
merupakan aspek penting bagi pengetahuan.
3. Pengetahuan harus dipelajari dalam sebuah konteks (Martensson, 2000)
Pengetahuan adalh informasi yang dikombinasikan pengalaman, konteks,
interprestasi, refleksi, dan perspektif (Devenport et all, 1998 ; Frappaolo, 1997)
Pengetahuan menjadi berarti jika dilihat dalam konteks yang lebih luas diluar
budaya dan keyakinan diri (Allee, 1997).
4. Pengetahuan menjadi kurang efisien dan kurang bermanfaat jika tidak digunakan
(Martensson, 2000).Pengetahuan merupakan bentuk nilai informasi yang tinggi,
yang siap untuk digunakan dalam pengambilan keputusan dan tindakan (Devenport
et all, 1998) Hal tersebut sebagai kapasitas untuk menggunakan informasi dan
membuatnya menjadi lebih bernilai (Sveiby, 1997),
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengetahuan (knowledge) adalah kumpulan suatu informasi yang dimiliki oleh seseorang
setelah melihat (menyaksikan, mengalami), mengenal, dan mengerti melalui mata dan
telinga. Pengetahuan didapat dari pengalaman langsung maupun pengalaman orang lain.
Pada dasarnya pengetahuan akan terus bertambah dan bervariatif sesuai dengan proses
pengalaman manusia yang dialami dan Pengetahuan (knowledge) merupakan keseluruhan
kognisi dan keterampilan yang digunakan manusia untuk memecahkan berbagai
permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
MANAJEMEN PENGETAHUAN 1-10-converted.pdf
MANAJEMEN PENGETAHUAN 11- 15.pptx
MANAJEMEN PENGETAHUAN 16- 22.pptx
Manajemen pengetahuan, http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan 
http://uharsputra.wordpress.com/artikel/manajemen-pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai