Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SOSIOGI DESAIN / ARSITEK

ARSITEKTUR TAMBI RUMAH ADAT SULAWESI TENGAH

Oleh :

Nur Alifa A.Amir

B20119177

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Arsitektur Tambi Rumah Adat
Sulawesi Tengah " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi Desain. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata kuliah sosiologi Desain .
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Rumah tambi merupakan jenis rumah adat yang ada di Sulawesi Tengah.
Arsitektur rumah adat ini lahir dari kebudayaan suku Lore yang mayoritas menempati
wilayah Poso. Seperti kebanyakan rumah adat yang ada di Indonesia, rumah tambi
dibangun dengan desain dan bahan-bahan sederhana. Fungsi rumah tambi bagi
masyarakat suku Lore adalah sebagai tempat tinggal raja, rakyat biasa, dan rumah
ibadah.

Sayangnya, saat ini rumah tambi tidak banyak digunakan oleh masyarakat
modern karena kurang menguntungkan dari segi konstruksi dan kesehatan.

Rumah tambi merupakan rumah adat dengan bentuk segi empat dan atap piramida.
Ukuran tambi bisa bermacam-macam tergantung kemampuan pemilik rumah. Badan
tambi dibangun di atas balok-balok kayu yang disusun tumpang tindih dan saling
berkaitan. Bahan utama konstruksi rumah tambi berupa kayu dan bambu. Sementara,
bagian atap menggunakan bahan tambahan berupa ijuk.

Menurut buku Arsiterktur Tradisional Daerah Sulawesi Tengah (1986) rumah


tambi yang ditempati oleh bangsawan sedikit berbeda dengan yang ditempati rakyat
biasa. Tambi milik bangsawan biasanya dihiasi dengan kepala atau tanduk kerbau di
bagian atap depan dan belakang, sementara pada rumah rakyat biasa tidak. Rumah
tambi kuno tidak memiliki jendela atau ventilasi.

Satu-satunya lubang masuk udara hanya terdapat pada bagian depan sebagai pintu
masuk. Namun, pada tambi yang lebih modern telah dibuat juga jendela sederhana
sebagai ventilasi. Mengingat rumah ini kurang ventilasi, maka udara maupun sinar
matahari sulit masuk. Hampir seluruh ruangan di dalam tambi selalu dalam keadaan
gelap. Padahal, penghuni rumah tambi melakukan berbagai aktivitas di rumah
tersebut, termasuk memasak. Ketika memasak asap yang dihasilkan oleh pembakaran
terperangkap di seluruh rumah dan menyebabkan masalah pernapasan. Oleh karena
itu, desain rumah tradisional ini mulai ditinggalkan masyarakat.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana bentuk dan fungsi dari rumah adat tambi yang ada di sulawesi tengah
BAB II

PEMBAHASAN
A. Fungsi setiap bagian rumah tambi

Dikutip dari Arsiterktur Tradisional Daerah Sulawesi Tengah (1986) rumah


tambi memiliki beberapa bagian dan fungsi, yaitu:

1. Lobona, yaitu bagian yang difungsikan sebagai ruang penerima tamu di kalangan
keluarga;

2. Asari, bagian-bagian yang terdapat di sekitar rumah yang berfungsi sebagai wadah
serba guna dan tempat tidur;

3. Rapu, yaitu area seperti dapur untuk memasak makanan, alat penerangan, sekaligus
pemanas selama musim dingin

B. Tambi sebagai rumah ibadah

Selain digunakan sebagai tempat tinggal, masyarakat suku Lore juga membangun
tambi sebagai rumah ibadah. Masyarakat suku Lore umumnya menganut agama
Kristen, sehingga didesain untuk mendukung aktivitas ibadah umat Kristiani. Suku
Lore menyebut rumah ibadah tersebut sebagai tambi ponembaa atau dalam bahasa
Indonesia artinya rumah pemujaan. Tambi ponembaa umumnya dibangun sesuai
dengan banyaknya anggota atau jemaat di dalam suatu wilayah. Bentuknya mirip
seperti tambi tempat tinggal, hanya saja lebih besar, yaitu berukuran sekitar 9 x 14
meter. Namun, ada juga gereja-gereja tambi yang dibuat dengan ukuran lebih kecil,
yaitu
6 x 8 meter. Ruangan tambi ponembaa umumnya terdiri dari serambi depan, rumah
ibadah, dan konsistory sebagai kantor kegiatan administrasi gereja. Pada bagian ruang
ibadah terdapat mimbar yang ditempati oleh pendeta maupun guru jemaat ketika
memimpin kebaktian.
BAB III

KESIMPULAN

Karakteristik rumah adat Tambi merupakan suatu karakteristik yang memiliki nilai
yang khas karena rumah adat Tambi dinilai cukup representatif sebagai salah satu
tipologi rumah adat Sulawesi Tengah. Terdapat tiga aspek yang dianalisis pada
Karakteristik Rumah Adat Tambi Suku Lore - Sulawesi Tengah, yaitu: aspek spasial,
aspek formal/fisik (kepala bangunan, badan bangunan dan kaki bangunan) dan aspek
stilistik. Selain itu terdapat juga analisis terhadap unsur visual (dimensi dan material)
dan prinsip desain dominan (keseimbangan, irama, skala dan proporsi) pada rumah
adat.

Anda mungkin juga menyukai