ARSITEKTUR I
Dosen : Kiki Maria, ST.,M.Sc.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
ARSITEKTUR
PROVINSI
1. NUSA TENGGARA TIMUR
2. NUSA TENGGARA BARAT
3. BALI
4. SULAWESI BARAT
5. SULAWESI SELATAN
6. SULAWESI TENGGARA
NUSA TENGGARA TIMUR
Nusa Tenggara Timur atau yang kerap disebut NTT adalah salah satu
provinsi dari 37 provinsi di Indonesia yang berlokasi di belahan timur
Kepulauan Nusantara. Pada masa sejarah awal kemerdekaan Republik
Indonesia, NTT termasuk wilayah Provinsi Sunda Kecil, dengan
ibukotanya Singaraja, yang kemudian sekarang terbagi menjadi 3
provinsi, yaitu: Provinsi Bali, NTB (Provinsi Nusa Tenggara Barat),
serta NTT (Nusa Tenggara Timur) sendiri.
NTT terdiri dari beberapa pulau besar serta kecil, antara lain: Pulau
Timor, Flores, Sumba, Alor, Solor, Lembata, Rote, Sabu, Komodo dan
Palue, Adonara, dan lainnya. Ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur
berlokasi di Kupang. NTT mempunyai kurang lebih 550 pulau,
dengan 3 pulau besar yang terdiri dari Pulau Flores, Pulau Sumba
serta Pulau Timor Barat atau biasa disebut Timor.
https://www.tataruang.id/2022/05/24/peta-ntt-lengkap-dengan-
kabupaten-dan-kota/
Rumah tradisional NTT Rumah Adat Musalaki
Bentuk rumah adat NTT berbentuk rumah panggung dengan
bentuk persegi atau persegi panjang.
Ada beberapa bangunan tradisional di rumah adat NTT ini,
biasanya dibedakan dari model atau bentuk atap rumahnya,
yaitu seperti ini:
• Bentuk atap yang berjoglo dan dihuni oleh Suku
Sumba.
• Bentuk atap dengan bentuk kerucut bulat dan menjadi
rumah adat Timor Timur. Rumah adat musalaki adalah rumah yang paling umum dan banyak
• Bentuk atap yang menyerupai bentuk perahu yang dijumpai di NTT. Pemerintah setempat sudah mengukukuhkan sebagai
lambang dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
terbalik dan menjadi rumah adat Suku Rote dan Sabu.
Rumah Musalaki memiliki bentuk persegi empat dengan atap yang
Beberapa bangunan rumah adat NTT tetap mempunyai menjulang tinggi sebagai simbol kesatuan dengan sang pencipta.
persamaan, walaupun bentuk atapnya berbeda-beda. Bentuk atap diyakini menyerupai layar perahu, sebagaimana cerita
Persamaannya, ada pada tempat khusus yang merupakan masyarakat setempat tentang nenek moyang dari Suku Ende Lio yang
tempat suci buatpara arwah nenek moyang, yang diberi sesaji terbiasa memakai perahu.
di momen tertentu. Fungsi utama dari rumah Musalaki yaitu sebagai tempat tinggal para
ketua suku atau kepala adat dari daerah Ende Lio.
Hampir seluruh bagian rumahnya, diberi nama yang unik
Fungsi lain dari rumah adat ini, yaitu sebagai tempat digelarnya upacara
seperti perahu, anjungan, haluan, dan juga buritan. adat, ritual, musyawarah, dan berbagai macam kegiatan adat lainnya.
Dan rumah ini cuma boleh dihuni oleh masyarakat setempat berjenis
laki-laki.
Struktur rumah Musalaki ini sendiri terbagi menjadi 4 bagian utama, Lantai pada rumah adat Musalaki dibedakan menjadi 2 (dua)
yakni Kuwu Lewa (Pondasi), Maga (Lantai), dan Atap. jenis berdasarkan tingginya. Ada lantai teras atau tenda teo
yang berada di bagian luar dan lantai koja ndawa atau ruang
a. Kuwu Lewa atau Pondasi dalam. Lantai tenda teo biasanya lebih tinggi dibandingkan
Kuwu Lewa atau pondasi rumah adat Musalaki ini terbuat dari batu dengan lantai koja ndawa.
lonjong yang dipasang secara vertikal atau berdiri. Pandasi batu ini
sebenarnya bukanlah pondasi utama. Rumah adat provinsi NTT ini c. Atap
tetap harus ditopang oleh pondasi kayu, sedangkan pondasi batu Salah satu bagian unik dari rumah adat Provinsi Nusa
hanya dipasang sebagai pencegah rubuhnya rumah jika suatu saat Tenggara Timur (NTT) terletak pada struktur atapnya. Atap
terjadi bencana gempa. Pondasi kayu ini sendiri selain berfungsi rumah yang terbuat dari susunan jerami ini bertumpu di
sebagai tempat bertumpunya lantai juga mempunyai fungsi sebagai rangka atap yang terdiri dari saka ubu atau bubungan, kayu
penyokong rangka atap rumah. palang, jara atau kuda-kuda, dan leka reja. Rangka tersebut
membentuk struktur atap yang terlihat sangat unik dengan
b. Maga atau Lantai bentuknya yang menjulang tinggi ke atas.
Karena merupakan rumah adat dengan struktur panggung, rumah
adat Musalaki ini mempunyai lantai gantung yang terbuat dari
beberapa susunan papan-papan panjang. Papan pada lantai rumah
adat disusun agak jarang guna menjaga kelembaban di dalam
rumah. Susunan papan sendiri pun dibuat satu arah sehingga tidak
akan menimbulkan bunyi ketika dipijak. Tingginya lantai tersebut
berkisar antara 60 sampai dengan 100 meter dari permukaan tanah.
https://pdipkreatif.id/detail/arsitektur/134/musalaki
Rumah Sao Ata Mosa Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa
Lakitana Moni Koanara
Pada masa sejarah kemerdekaan Indonesia, provinsi ini masuk dalam wilayah Provinsi Sunda Kecil dengan ibukotanya di Singaraja.
Karena perkembangannya, Sunda Kecil dibagi lagi menjadi 3 provinsi, adalah: Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, serta
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Rumah Adat Bale Jajar Rumah Adat Dalam Loka
Bali merupakan salah satu dari 37 provinsi di Indonesia yang memiliki tempat wisata yang terkenal di dunia. Setiap
tahunnya ratusan bahkan ribuan wisatawan mancanegara pergi ke sana untuk melihat keindahan yang ada di Pulau Dewata
ini. Berbagai tempat wisata khas mulai dari pantai, bangunan pura, dan seni tradisional Bali membuat para wisatawan
mancanegara mengaguminya.
Tidak berbeda jauh dengan provinsi lainnya, meskipun Pulau Bali relatif kecil, namun menyimpan banyak sejarah yang
patut dicatat bangsa Indonesia. Pada zaman kerajaan, Bali pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Bali.
Rumah Adat Bali Keunikan Rumah Adat
Bali
Rumah adat Bali dibangun dengan prinsip filosofi yang Arsitektur Bali selalu punya karakteristik khusus yang membuatnya
tinggi. Filosofi yang dianut disebut dengan Tri Hita Karana berbeda dari rumah adat Indonesia lainnya. Ini juga yang menambah
eksotisme Bali yang banyak dikagumi oleh turis baik lokal maupun
yaitu Parahyangan, Palemahan, dan Pawongan. Tiga aspek
mancanegara. Rumah adatnya sangat khas, arsitekturnya tidak lepas
ini memiliki arti hubungan dengan Tuhan (Parahyangan), dari kemampuan masyarakat mempertahankan warisan budaya turun
hubungan dengan alam / lingkungan (Palemahan) dan temurun. Budaya serta adat istiadat setempat dapat tercermin dari
hubungan antar sesama manusia (Pawongan). Makanya, arsitektur rumah Bali saat ini.
setiap rumah adat Bali pasti mempunyai beberapa bangunan Bentuknya yang unik menyimpan arti dan fungsi masing-masing, serta
yang berguna untuk sembahyang, tempat beristirahat dan banyak nilai-nilai agama Hindu yang tercermin di dalamnya.
Keunikannya yang jelas terlihat dari luar adalah adanya Gapura Bentar
juga tempat bercengkrama dengan sesama.
yang menjadi pintu masuk rumah. Uniknya, Gapura Bentar memiliki
Nama rumah adat Bali dibagi berdasarkan bangunan dalam ukiran serta relief yang membuatnya terlihat seperti candi. Bentuk
rumah tersebut, di antaranya angkul-angkul, aling-aling, Gapura Bentar seperti dua candi kembar yang saling berhadapan
pura keluarga, bale manten, bale dauh, bale sekapat, bale sehingga disebutlah Gapura Candi Bentar. Dari gerbang itulah tamu
dangin/gede, pawaragen/paon dan lumbung. Rumah adat dapat memasuki area bagian dalam, ada pun beberapa keunikan rumah
Bali dibangun dengan menggunakan aturan asta kosala adat Bali lainnya sebagai berikut.
● Memiliki banyak bangunan yang terpisah-pisah.
kosali. Aturan ini kurang lebih hampir sama dengan ● Ukirannya memiliki banyak makna.
penggunaan fengsui dalam budaya Tionghoa. ● Pada umumnya berbentuk persegi atau persegi panjang.
● Memiliki tiga aspek yaitu Parahyangan, Pawongan, dan
Palemahan.
● Arsitekturnya berdasarkan Asta Kosala Kosali.
● Memiliki pintu masuk yang bernama Gapura Candi Bentar.
Bagian Rumah Adat Bali Selain fungsi di atas aling-aling memiliki fungsi lain yaitu untuk
memberikan privasi kepada penghuni rumah. Hal ini karena tamu yang
masuk harus menyamping ke bagian kiri dan keluar menyamping ke
bagian kanan sehingga pandangan langsung dari luar teralihkan.
Sekarang banyak orang menggunakan patung untuk aling-aling.
3. Sanggah / Pamerajan
Terletak di ujung timur laut, tempat ini berfungsi sebagai tempat
sembahyang dan pemujaan kepada Tuhan dan roh suci leluhur. Pada
bagian ini terdapat beberapa bangunan dengan fungsinya masing-
masing dan jumlah bangunannya bervariasi tergantung pemilik rumah.
4. Bale Meten / Bale Daja
Terletak di bagian utara (dajan natah umah) atau di bagian sebelah barat
1. Angkul-angkul Sanggah/Pemerajan. Bale Meten memiliki 2 buah bale yang terletak di
Angkul-angkul adalah bagian paling depan dalam rumah tradisional kiri dan kanan ruang.
Bali, pada umumnya mempunyai seperti candi di sebelah kiri dan Memiliki bentuk persegi panjang, menggunakan saka/tiang yang terbuat
kanan. dari kayu yang berjumlah 8 (sakutus), dan 12 (saka roras). Bale Meten
Sebetulnya hampir sama dengan gapura Candi Bentar yang berfungsi memiliki fungsi sebagai tempat tidur khusus kepala keluarga dan khusus
sebagai pintu masuk utama. Namun yang membedakannya ialah angkul- perempuan yang belum menikah.
angkul memiliki atap yang menghubungkan keduanya. Bahan atapnya Bale Meten memiliki permukaan yang paling tinggi diantara bale yang
dari rumput kering, namun di zaman sekarang kebanyakan orang lain yang memakai bebatuan dengan lantai cukup tinggi dari tanah
mengubahnya menjadi genteng. sekitar 75-100 cm. Hal ini berfungsi untuk menghindari terjadi resapan
2. Aling-aling air tanah dan menjadi nilai estetika. Bale Meten disebut juga dengan
Suatu tembok pembatas atau sekat yang terbuat dari batu setinggi Bale Daja karena letaknya berada zona utara (Kaja),
sekitar 150 cm. Tembok ini juga disebut dengan sebutan penyengker 5. Bale Dauh / Loji (Bale Tiang)
fungsinya sebagai pembatas antara gerbang utama dengan halaman Terletak di zona bagian barat rumah (dauh natah umah). Bale dauh
rumah yang sering disebut dengan tempat suci. sering disebut juga dengan nama Bale Loji, serta Tiang Sanga (Bale
Tiang).
Mempunyai bentuk bangunan persegi panjang yang menggunakan tiang 8. Pawaregen (Pawon)
dari kayu. Sebutannya berbeda-beda dari jumlah tiangnya, jika tiangnya Umumnya pawaregen terletak di sisi selatan rumah atau di barat daya.
berjumlah 6 disebut sakenem, 8 disebut sakutus/astasari, dan bila Pawaregan adalah dapur, tempat yang dibangun untuk mengolah
tiangnya berjumlah 9 disebut sangasari. Bahan dasar bangunan ini makanan dan penyimpanan makanan.Pawaregan biasanya dibagi-bagi
adalah batu. menjadi beberapa bagian yaitu ruangan tempat memasak yang
Bale Dauh memiliki fungsi sebagai tempat tidur bagi remaja laki-laki dilengkapi pemanggang kayu dan ruangan untuk menyimpan alat-alat
dan merupakan tempat penerimaan tamu. memasak dan persediaan makanan.
6. Bale Sakepat 9. Jineng (Klumpu)
Terletak di zona bagian selatan, bangunan ini memiliki 4 tiang yang Lumbung yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen
minimalis persegi empat dan atapnya berbentuk limasan atau seperti padi dan hasil panen lainya.Gabah biasanya disimpan di dua
pelana.Bale Sakepat memiliki fungsi sebagai tempat tidur anak dan juga tempat berbeda, yang membedakanya ialah di kolong untuk gabah yang
sebagai tempat bersantai seluruh anggota keluarga yang tinggal di masih basah dan diatas untuk gabah yang sudah kering.Bagian bawah
rumah adat. dibentuk menyerupai bale bertujuan untuk tempat bersantai dan
7. Bale Dangin bercengkrama bersama keluarga. Rumah adat yang memiliki Jineng
Bale Dangin disebut Bale Gede jika mempunyai tiang berjumlah 12 biasanya keluarga yang memiliki hasil tani setiap tahun.
(saka roras) dan tiang kayu mempunyai sebutan lain seperti Bale Dauh 10. Bale Delod
tergantung banyaknya tiang.Mempunyai bentuk persegi panjang atau Tidak semua orang mengenal bagian yang satu ini, padahal memiliki
persegi empat tergantung dari banyaknya tiang yang dipakai.Terletak di fungsi yang tidak kalah penting dengan bagian lain yang terdapat dalam
bagian timur (dangin natah umah), Bale dangin berfungsi sebagai rumah khas Bali.
tempat untuk acara upacara adat dan juga digunakan sebagai tempat Pada umumnya ruangan bale delod digunakan sebagai tempat untuk
istirahat maupun tidur.Bale dangin juga biasa digunakan untuk duduk menerima tamu, atau dalam kata lain ruang tamu.
membuat benda-benda seni ataupun merajut pakaian. Beberapa fungsi lain dari ruangan ini ialah untuk kegiatan adat dan bale
kematian. Apabila terdapat salah satu keluarga yang meninggal, maka
akan disemayamkan diruangan ini sebelum proses ngaben.
Sulawesi Barat
sulawesi Barat (Sulbar) adalah salah satu dari 37 provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di pulau Sulawesi dengan ibu
kotanya terletak di Kota Manuju. Semboyan Sulawesi Barat adalah “Mellete Diatonganan; ” yang artinya Meniti pada
Kebenaran. Wilayah keseluruhan provinsi Sulbar adalah 16796,19 km2.
Penduduk asli provinsi Sulawesi Barat termasuk suku Mandar, Mamasa, Pattae dan Makki. Suku Mandar tersebar di semua
wilayah kabupaten di Sulawesi Barat, kemudian suku Mamasa dan Toraja, kebanyakan berada di kabupaten Mamasa.
Sementara suku Makki berada di kecamatan Kalumpang dan Bonehau. Suku Pattae berada di Kabupaten Polewali Mandar,
dan suku lainnya, tersebar di wilayah kabupaten, termasuk suku pendatang.
Rumah Boyang
Kedua bangunan tersebut memiliki ciri khasnya sendiri yang
menjadi sebuah keunikan. Di bawah ini adalah beberapa
keunikan dan ciri khas yang dimiliki oleh rumah adat
Boyang Adaq:
● Rumah Boyang Adaq memiliki tumbaq layar atau
penutup bubungan yang disusun mulai dari tiga hingga
tujuh tumpuk.
● Keunikan lainnya adalah rumah Boyang Adaq
mempunyai dua tangga bersusun yang memiliki jumlah
tiga anak tangga dan sebelas anak tangga.
Rumah Boyang adalah rumah adat yang berasal dari ● Bentuk dari rumah adat Boyang Adaq juga terlihat
Sulawesi Barat. rumah adat Boyang adalah tempat tinggal lebih megah dan luas sehingga siapa saja bisa dengan
suku Mandar yang merupakan suku asli dari wilayah mudah untuk membedakannya.
Sulawesi Barat. Rumah adat Boyang Beasa juga memiliki keunikannya
Rumah adat Sulawesi Barat ini juga terdiri dari dua jenis, sendiri, yaitu seperti yang ada di bawah ini:
yaitu Boyang Adaq dan Boyang Beasa. Kedua rumah adat ● Karena peruntukan dari rumah Boyang Beasa untuk
tersebut memiliki perbedaan yang kentara yaitu dari rakyat dan masyarakat umumnya maka otomatis
fungsinya. Rumah adat Boyang Adaq adalah sebuah tempat bentuknya tidak terlihat megah dan tampak biasa saja.
tinggal yang dikhususkan untuk kaum bangsawan atau ketua ● Atap dari Boyang Beasa juga hanya terdiri dari satu
adat, sedangkan Boyang Beasa merupakan tempat tinggal tumpuk.
bagi masyarakat biasa. ● Tangga yang dibuat hanya satu susun dan tidak
memiliki ukuran tangga yang terlalu lebar.
Arsitektur Rumah Boyang
Rumah adat Sulawesi Barat memiliki sebuah struktur Rumah Boyang juga memiliki beberapa bagian rumah yang
arsitektur yang menyerupai rumah panggung dan dibuat disebut sebagai lotang. Setiap bagian rumah tersebut
dengan menggunakan material utama kayu. mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Dilansir dari Celebes,
Tiang-tiang kayu yang memiliki ukuran besar dan tinggi 2 di bawah ini adalah beberapa bagian rumah yang ada pada
meter tersebut ditancapkan pada batu yang ada di bawahnya Rumah Boyang:
agar tiang kayu tidak terkena kelembaban yang tinggi dan ● Samboyang : Ruang tamu
menghindari terjadinya lapuk dalam waktu yang singkat. ● Tangnga Boyang : Ruang keluarga
Rumah adat Sulawesi Barat juga umumnya memiliki dua ● Bui Boyang : Ruang Tidur
buah tangga yang terletak pada bagian depan dan belakang ● Tapang : Ruangan yang terletak di atap digunakan
rumah. Tangga tersebut memiliki jumlah anak tangga dengan untuk menyimpan barang berlebih
jumlah ganjil antara 7 hingga 13 anak tangga dan juga ● Paceko : Dapur
dilengkapi dengan pegangan yang ada pada kedua belah ● Lego-lego : Teras rumah
sisinya. ● Naong Boyang : Kolong rumah Pada awalnya, Naong
Atap dari rumah Boyang dibuat agar memiliki bentuk Boyang hanya memiliki lantai tanah dan seringkali
layaknya sebuah prisma yang memanjang dari bagian depan dibuatkan rambang atau tempat untuk menjadi kandang
hingga bagian belakang rumah. Mengikuti perkembangan bagi hewan ternak. Hewan ternak yang bisa dipelihara
zaman, rumah adat Boyang sudah ada yang dibuat dengan pada rambang sangatlah variatif, mulai dari yang
menggunakan seng. Akan tetapi dalam sejarahnya atap dari berukuran kecil seperti ayam ataupun itik, hingga yang
rumah Boyang dibuat dengan menggunakan daun rumbia dan berukuran besar seperti kuda.
sirap. Bahan rumbia dimanfaatkan karena sangat mudah
untuk mendapatkannya dan selain itu juga menyusunnya bisa
dilakukan oleh siapa saja dengan mudah.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan pulau Sulawesi. Pusat pemerintahan atau ibukota
provinsi berada di kota Makassar. Pada tahun 2020, penduduk Sulawesi Selatan berjumlah 9.073.509 jiwa, dengan kepadatan 194,22
jiwa/km².
Rumah Tongkonan
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi dari 34 provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sulawesi bagian tenggara dengan
Kendari sebagai ibu kotanya.Secara geografis Sulawesi Tenggara berada dibagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45′ – 06°15′ LS
dan 120°45′ – 124°30′ BT, dengan total luas daratan seluruhnya kurang lebih 38.140 km² (3.814.000 hektar) dan perairan (laut) seluas
110.000 km² (11.000.000 hektar).
Sulawesi Tenggara pada awalnya adalah merupakan nama salah satu kabupaten yang masuk dalam Provinsi Sulawesi Selatan dan
Tenggara (Sulselra) dengan Kecamatan Baubau sebagai ibu kota kabupaten. Sulawesi Tenggara kemudian ditetapkan sebagai Daerah
Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.
Rumah Adat Banua Tada
treasury Tower merupakan sebuah gedung perkantoran di kawasan SCBD, Jakarta. Bangunan ini juga merupakan bagian dari
pengembangan skala besar District 8 yang juga terdiri dari kondominium, apartemen, area residensial Langham, serta dua menara
perkantoran lainnya, yaitu Revenue Tower dan Prosperity Tower. Letaknya di kawasan SCBD membuat Treasury Tower dikelilingi
dengan konektivitas yang sangat baik untuk pejalan kaki, akses MRT, dan moda transportasi lainnya. Pembangunan Treasury Tower
sendiri diarsiteki oleh Airmas Asri dan Forrec untuk Agung Sedayu Group. Sedangkan untuk teknis strukturalnya dipercayakan kepada
Wiratman & Associates.
Terima
kasih