TRADISIONAL
Rumah adat merupakan produk budaya yang berbentuk bangunan dan dapat
ditempati atau ditinggali. Rumah adat biasanya dibedakan berdasarkan wilayah
asalnya atau suku yang membuatnya. Setiap rumah adat memiliki perbedaan
tersendiri, seperti dari gaya arsitektur, dekorasi, fungsi, bahkan hingga nilai
filosofinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan rumah-rumah adat di Indonesia
sangat unik dan menjadi daya tarik yang memukau banyak wisatawan baik lokal
maupun internasional.
RUMAH PEWARIS ( WALEWONGKO )
Rumah Pewaris atau Walewangko adalah rumah adat daerah Minahasa, Provinsi
Sulawesi Utara. Minahasa dahulu dikenal dengan nama Tanah Malesung yang
merupakan daerah Semenanjung tempat persinggahan Bangsa Portugis dan Spanyol.
Sementara itu, raja pertama Manado adalah keturunan Bangsa Spanyol, yaitu Muntu
Untu. Dari raja pertama inilah diyakini masyarakat sentuhan teknologi sederhana
mulai dikenal, misalnya beberapa alat pertukangan mulai masuk dan dikenal
masyarakat.
BENTUK DAN KEGUNAAN
Rumah Pewaris juga dijadikan sebagai
Pada bentuk fisik rumah adat ini, tempat penyimpanan hasil panen warga
dua tiang penyangganya tidak setempat. Rumah tersebut bentuknya adalah
rumah panggung. Pembuatan rumah
boleh disambung. Jadi, sudah
panggung pada zaman dahulu bertujuan
dapat dibayangkan bahwa menghindari serangan musuh dan binatang
masyarakat kala itu, ketika buas. Rumah pewaris memiliki 26 tiang
mengambil kayu sebagai bahan penyangga yang menggunakan bahan kayu
pada lantai dasar dan lantai 1 menggunakan
rumah adat, sudah menggunakan bahan kayu dan beton.
perkakas pertukangan.
LOKASI BANGUNAN WALEWONGKO
Menurut legenda, orang Minahasa berasal dari kedua orang yang datang ke Celebes bagian utara, mereka adalah
lelaki Toar (Matahari) dan wanita Lumimu'ut (tanah). Lumimu'ut adalah seorang prajurit wanita, yang dibentuk
dari batu karang, dicuci dalam laut, dipanaskan oleh matahari dan disuburkan oleh Angin Barat. Minahasa
secara etimologi berasal dari kata Mina-Esa (Minaesa) atau Maesayang berarti jadi satu atau menyatukan,
maksudnya harapan untuk menyatukan berbagai kelompok sub etnik Minahasa yang terdiri dari Tontemboan,
Tombulu, Tonsea, Tolour (Tondano), Tonsa-wang, Ponosakan, Pasan dan Bantik. "Minahasa" umumnya
diartikan "telah menjadi satu".
LETAK GEOGRAFIS MINAHASA
Kolong Rumah
Bagian kolong rumah ini kerap digunakan
penghuninya untuk menyimpan berbagai alat
pertanian dan berbagai perkakas lainnya.
Selain itu, kolong rumah juga bisa digunakan
untuk menyimpan hewan ternak atau
peliharaan.
GAYA ARSITEKTUR
Keunikan
Rumah Adat Walewangko memiliki dua buah tangga yang terletak di
sisi kanan dan kiri rumah. Pemasangan dua buah tangga ini memiliki
arti tersendiri bagi Suku Minahasa. Mereka percaya bahwa kedua
tangga tangga itu dapat mengusir dan mencegah roh jahat untuk masuk
ke bagian dalam rumah. Jika ada roh jahat yang hendak masuk ke
dalam rumah dengan memasuki tangga di sisi kiri, maka ia akan turun
lagi melalui tangga yang lainnya, begitupun sebaliknya.
Kesimpulan
Rumah Pewaris/Walewangko adalah rumah adat daerah
Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.