Anda di halaman 1dari 12

KLIPING

BERBAGAI MACAM RUMAH ADAT


KEBANGGAAN INDONESIA

Disusun oleh :
Athallah Arsa Syandana
Kelas 3B

MIN 12 Jakarta
2022
Berbagai Macam Rumah Adat Kebanggaan Indonesia
Indonesia merupakan negeri dengan kebudayaan paling beragam di dunia.
Beragamnya budaya tersebut juga tidak terlepas dengan suku bangsa dan
rumah tinggalnya. Rumah tinggal yang khas didiami oleh suku-suku bangsa
kita ini adalah rumah adat. Di antara banyaknya suku di Indonesia, terdapat
rumah-rumah khas daerah yang paling populer lho. Ingin tahu apa saja?
Yuk, cek yang berikut ini!

1. Rumah Adat Gadang

google.com

Rumah yang kerap juga disebut dengan istilah Rumah Bagonjong ini
merupakan rumah suku Minangkabau. Keunikan rumah adat Minang ini
adalah desain atap yang melengkung dan berujung runcing menyerupai
tanduk kerbau. Sangat mudah menemukan rumah Gadang di provinsi
Sumatera Barat karena sejumlah besar populasi suku Minangkabau berada
di provinsi ini.
2. Rumah Adat Joglo

bl
ogspot.com

Jika pernah berkunjung ke Pulau Jawa atau bahkan tinggal di Pulau Jawa,
pasti bentuk rumah adat Joglo tidak akan asing di mata kalian. Jawa
merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia dan mayoritas populasinya
berada di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bangunan-bangunan
pemerintah mau pun penduduknya biasanya terinspirasi dari rumah Joglo.
3. Rumah Adat Kebaya

google.com

Rumah Kebaya adalah rumah  khas suku Betawi. Bangunan Rumah


Betawi unik ini disebut rumah Kebaya karena bentuk atapnya menyerupai
pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping maka lipatan-lipatan
tersebut terlihat menyerupai lipatan kebaya. Rumah adat Kebaya ini paling
banyak dijumpai di provinsi DKI Jakarta.

4. Rumah Adat Tongkonan


ADVERTISEMENT
google.com

Rumah adat Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Tongkonan


berasal dari kata Tongkon yang artinya duduk bersama-sama.
Dengan model atap melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan
bambu (namun saat ini sebagian tongkonan meggunakan atap dari seng).

Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Banyaknya tanduk kerbau


menunjukkan status sosial si pemilik rumah adat ini. Di dindingnya pun
terdapat relik hewan dan tumbuhan yang sangat eksotik.

5. Rumah Adat Limas


ADVERTISEMENT
google.com

Berpusat di Sumatera Selatan, rumah adat ini berbentuk limas dengan


bangunan bertingkat-tingkat. Di mana masing-masing tingkat memiliki
filosofi budaya tersendiri. Tingkatan di rumah ini memiliki lima ruangan
yang menjadi simbol dari lima jenjang kehidupan masyarakat yaitu usia,
jenis, bakat, pangkat, dan martabat.
6. Rumah Adat Mandar

googl
e.com

Rumah adat Mandar merupakan rumah tradisional khas Mamuju, Sulawesi


Barat. Rumah Mandar ini berstruktur panggung yang disusun dengan
tiang-tiang dari kayu balok berukuran setinggi dua meter. Dinding rumah
adat juga ini menggunakan material papan yang pada umumnya
merupakan papan ukir sesuai motif khas dari Suku Mandar.
7. Rumah Adat Honai

wi
kipedia.org

ADVERTISEMENT

Bentuk rumah adat ini sangat unik, yakni berbentuk seperti kerucut dan
dibangun dari material alam berupa jerami. Rumah adat Honai dibedakan
menjadi tiga kategori yaitu rumah untuk pria (Honai), wanita (Ebei), dan
kandang hewan atau babi (wamai).

Rumah Honai bagi masyarakat Papua bukan saja menjadi tempat tinggal
semata, melainkan juga sebagai tempat pengajaran kehidupan untuk
mendidik para pria maupun wanita.

ADVERTISEMENT
8. Rumah Adat Omo Sebua

wikipedi
a.org

Omo Sebua adalah jenis rumah tradisional dari Pulau Nias, Sumatera Utara.
Omo Sebua adalah rumah adat yang khusus dibangun untuk kepala adat
desa dengan tiang-tiang besar dari kayu besi dan atap yang tinggi. Omo
Sebua didesain secara khusus untuk melindungi penghuninya dari serangan
saat terjadinya perang suku pada zaman dahulu.

Akses masuk ke dalamnya hanyalah tangga kecil yang dilengkapi pintu


jebakan. Bentuk atap rumah ini sangat curam yang dapat mencapai tinggi
16 meter. Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, Omo
sebua pun diketahui tahan terhadap goncangan gempa bumi.
9. Rumah Adat Krong Bade

tripadvis
or.be

Merupakan rumah adat dari Aceh, bentuk Krong Bade sekilas mirip konsep
rumah panggung yang tidak menapak ke tanah. Hal ini dikarenakan untuk
mengurangi suhu panas sehingga udara bisa lewat kolong rumah. Tak
hanya itu, fungsi konsep rumah adat ini juga untuk mengurangi
kelembapan dalam rumah.

Di bagian depan rumah terdapat tangga sebagai akses masuk penghuni


dan tamu. Anak tangga berjumlah ganjil sesuai dengan kepercayaan orang
Aceh.

Pada proses pembangunannya, rumah Krong Bade ini tidak menggunakan


paku sebagai perekat antar bahan bangunan, lho! Masyarakat setempat
lebih memilih menggunakan material yang berasal dari alam. Untuk
merekatkan material bangunan, masyarakat menggunakan tali yang berasal
dari serabut akar atau daun. Unik, ya!
10. Rumah Adat Sulah Nyanda

go
ogle.com

Sulah Nyanda adalah rumah adat yang dimiliki oleh Suku Baduy di Banten.
Dengan mengutamakan aturan untuk tidak merusak keseimbangan alam,
rumah Sulah Nyanda dibangun mengikuti kontur tanah.

Bahan bangunannya pun berasal dari alam, seperti kayu sebagai pondasi
rumah, batu umpak sebagai landasannya, dan atap ijuk sebagai atap.

Ruangan pada rumah Sulah Nyanda dibagi menjadi tiga. Sosoro


merupakan ruang depan untuk menyambut tamu dan tempat menenun
bagi kaum perempuan. Tepas sebagai ruang tengah yang digunakan untuk
tidur dan kumpul keluarga. Area paling belakang, ipah, sebagai tempat
untuk memasak dan menyimpan hasil ladang.
11. Rumah Adat Walewangko

google.co
m

Rumah adat yang berasal dari Sulawesi Utara ini memiliki konsep hunian
rumah panggung. Materialnya berasal dari alam seperti kayu dan bambu.
Biasanya, rumah Walewangko digunakan untuk kepentingan adat, seperti
kumpul keluarga dan ritual budaya.

Area ruangannya pun terbagi hingga beberapa kamar. Kamar bagian depan
ditempati oleh kepala keluarga dan tetua, sedangkan anggota keluarga
lainnya menempati kamar selanjutnya dari yang tertua hingga termuda di
kamar paling belakang.

Konsep pembagian kamar ini terjadi karena adanya prinsip orang muda
harus menghormati yang tua. Tak hanya itu, kepala keluarga dan tetua juga
menjadi orang yang memimpin anggota keluarga muda ketika menghadapi
konflik.

Anda mungkin juga menyukai